Lidah buaya Aloe vera

dan Asia. Awalnya tanaman ini merupakan tanaman liar dan kini dibudidayakan untuk buah-buahan yang dapat dimakan di Eropa. Daunnya digunakan sebagai insektisida dan antispasmodik dan digunakan dalam pengobatan rematik dan limpa. Tanaman ini dilaporkan memiliki zat analgesik, anti-inflamasi, anti-piretik, anti-ulcer dan anti-septik. Secara farmakologis studi anti-bakteri dan anti- ovulatory telah dilakukan dengan menggunakan ekstrak biji.

d. Lidah buaya Aloe vera

Lidah buaya Aloe vera merupakan tanaman yang hidup di daerah tropis dan subtropis. Dibanyak negara, tanaman ini banyak digunakan sebagai obat- obatan dan terapi kesembuhan Eshun He, 2004. Ada dua sumber cairan liquid pada lidah buaya, yaitu lateks yang berwarna kuning yang merupakan eksudat tanaman dan gel yang berwarna bening. Keduanya merupakan proses yang terjadi pada sel parenkim daun Ni et al., 2004. Dibidang kesehatan, yang umum digunakan adalah gel lidah buaya untuk mengatasi gangguan jantung, menurunkan kolestrol, dan kadar trigliserida di dalam darah. Selain itu tanaman ini juga digunakan mengobati beberapa penyakit seperti diabetes, kanker, alergi, dan AIDS Reynolds Dweeck, 1999. Walaupun banyak dilaporkan gel lidah buaya digunakan untuk kesehatan dan terapi kesembuhan, beberapa laporan menjelaskan tentang aktivitas antifungal gel lidah buaya dalam melawan cendawan patogenik. Akhir-akhir ini ada peningkatan penggunaan gel lidah buaya pada industri makanan yang mempengaruhi kualitas akhir suatu produk. Beberapa laporan menjelaskan gel lidah buaya dapat berfungsi sebagai pengawet alami. Hal ini Universitas Sumatera Utara disebabkan karena adanya enzim oksidase sebagai sifat antioksidan dalam gel lidah buaya. Pengawet ini dapat meningkatkan daya simpan buah khususnya buah yang langsung dimakan tanpa mengupas kulitnya. Hal ini disebabkan adanya sifat antioksidan dan gel lidah buaya dapat membuat lapisan seperti lilin ketika dilapisi ke buah sehingga akan tetap menjaga kualitas kulit buah Ni et al., 2004. Universitas Sumatera Utara BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara Medan ± 32 m di atas permukaan laut, dengan suhu ruangan 25–30 ⁰C, dan kelembaban udara 70–75. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan Maret 2012. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah manggis, biji nimba, biji mahoni, biji srikaya, lidah buaya, heksan, Tween 80 , alkohol 80, KOH 10, asam fuchsin, asam asetat glacial, carbolxylene, minyak cengkeh, canada balsem dan aquades. Alat yang digunakan adalah keranjang buah, kain kasa, kaca pembesar, handspayer, tabung reaksi, beaker glass, erlenmeyer, labu ukur, label nama, alat pengaduk, saringan kawat kasa, blender, ember, ekstraktor, rotary evaporator, cawan syracuse, gelas objek dan alat pendukung lainnya. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap RAL non faktorial yang terdiri dari : E = Kontrol E 1 = Serbuk nimba konsentrasi 10 E 2 = Serbuk nimba konsentrasi 20 Universitas Sumatera Utara E 3 = Serbuk nimba konsentrasi 30 E 4 = Serbuk mahoni konsentrasi 10 E 5 = Serbuk mahoni konsentrasi 20 E 6 = Serbuk mahoni konsentrasi 30 E 7 = Serbuk srikaya konsentrasi 10 E 8 = Serbuk srikaya konsentrasi 20 E 9 = Serbuk srikaya konsentrasi 30 E 10 = Ekstrak minyak nimba konsentrasi 2,5 E 11 = Ekstrak minyak nimba konsentrasi 5 E 12 = Ekstrak minyak nimba konsentrasi 7,5 E 13 = Ekstrak minyak mahoni konsentrasi 2,5 E 14 = Ekstrak minyak mahoni konsentrasi 5 E 15 = Ekstrak minyak mahoni konsentrasi 7,5 E 16 = Ekstrak minyak srikaya konsentrasi 2,5 E 17 = Ekstrak minyak srikaya konsentrasi 5 E 18 = Ekstrak minyak srikaya konsentrasi 7,5 Perlakuan sebanyak 19 dengan tiga ulangan. Setiap perlakuan diaplikasikan pada 5 buah manggis. Total buah manggis yang dibutuhkan adalah 19 x 3 x 5 = 285 buah manggis. Model linier dari rancangan yang digunakan adalah Yij = µ + αi + εij Yij = nilai pengamatan dari perlakuan ke-i ulangan ke-j µ = rataan atau nilai tengah umum αi = pengaruh perlakuan ke-i εij = galat percobaan pada perlakuan ke-i ulangan ke-j i = 1, 2, 3, ...........19 j = 1, 2, 3 Steel Torrie, 1993. Universitas Sumatera Utara Level konsentrasi yang berpengaruh nyata dari insektisida botani, akan dianalisa uji lanjut menggunakan metode ortogonal kontras MOK. Pelaksanaan Penelitian Penyediaan Serangga Kutu putih diperoleh dari buah manggis di lapangan. Semua buah manggis yang digunakan dalam pengujian ini telah terinfestasi kutu putih secara alami sejak dari lapangan. Populasi awal 10 ekor kutu putih dihitung sebelum pengujian dilakukan dengan bantuan kaca pembesar. Setiap perlakuan terdiri dari 5 buah manggis segar kualitas ekspor dengan ukuran yang seragam. Penyediaan Bahan Tumbuhan Penyediaan bahan tumbuhan yang digunakan berupa biji nimba, biji mahoni, biji srikaya dan lidah buaya. Jumlah bahan tumbuhan yang diambil diperkiraan cukup untuk digunakan dalam pengujian aktivitas insektisida. Pembuatan Pestisida Botani 1. Ekstrak Minyak Biji Mahoni : Biji Mahoni yang telah cukup tua, dikeringkan di bawah sinar matahari selama 3 hari untuk menurunkan kadar airnya. Biji dihaluskan hingga menjadi serbuk dengan menggunakan blender. Serbuk biji yang telah dihaluskan ditimbang untuk diekstrak. Serbuk mahoni dimasukkan dalam tabung erlenmeyer, ditambah heksan secukupnya, diaduk hingga rata kemudian ditutup dengan aluminium foil dan didiamkan selama 24 jam. Universitas Sumatera Utara Setelah 24 jam larutan berada dibagian atas dan serbuk berada dibagian bawah tabung erlenmeyer. Secara perlahan larutan dituang ke dalam labu ukur dengan menggunakan corong penyaring yang diberi kapas steril yang berfungsi menyaring larutan tersebut. Kemudian minyak yang dihasilkan diproses kembali di rotary evavopator dengan suhu 60 ⁰C, untuk memisahkan heksan dan mendapatkan ekstrak murni biji mahoni. Ekstrak minyak mahoni dimasukkan dalam beaker glass ditutup dengan aluminium foil yang dilubangi bagian atasnya untuk penguapan heksan apabila masih ada dalam larutan. Minyak biji mahoni berwarna kuning jernih. Cara kerja mendapatkan minyak mahoni ini diulangi beberapa kali sampai mendapatkan jumlah minyak yang diinginkan.

2. Ekstrak Minyak Biji Srikaya

Buah srikaya yang telah cukup tua dan matang, dipisahkan dari bijinya lalu dicuci hingga bersih dan dikeringkan dibawah sinar matahari selama 3 hari untuk mengurangi kadar airnya. Biji srikaya tersebut ditimbang, dihaluskan hingga halus dengan menggunakan blender. Serbuk tersebut dimasukkan dalam erlenmeyer ditambahkan heksan secukupnya, diaduk hingga rata dan ditutup dengan aluminium foil dan dibiarkan selama 24 jam. Larutan yang diperoleh dimasukkan dalam labu ukur dengan terlebih dahulu disaring menggunakan corong yang dilapisi kapas steril. Minyak yang diperoleh diproses dengan menggunakan rotary evaporator, untuk memisahkan minyak dan heksan. Hasil ekstraksi dimasukkan dalam beaker glass, ditutup dengan aluminium foil Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59