Manifestasi KlinisBentuk Reaksi Kulit Akibat Kosmetik Kelainan pada Kulit

Konsentrasi yang biasa digunakan adalah 1-4 akan tetapi dengan konsentrasi yang lebih tinggi pun ternyata tidak memeberikan efek yang lebih baik. Jadi konsentrasi yang digunakan adalah 1-2 dalam bentuk kojic dipalmitat. Meskipun baik digunakan sebagai bahan aktif whitening, ternyata kojic acid juga berpotensi menimbulkan iritasi kulit.

o. Niasinamid Vitamin B3

Niasinamid merupakan provitamin B3 yang mempengaruhi kerja pigmentasi dengan cara menghambat penyebaran melanin oleh melanosit ke sel-sel sekitarnya. Biasanya penggunaan dalam bentuk kosmetik disertai dengan penggunaan tabir surya dan pelembab untuk lebih memberikan efek menceralilcan kulit. Konsentrasi yang digunakan dalam kosmetik adalah 2-5 .

p. Chamomile extract dan Green Tea extract

Aktivitas ekstrak chamomile adalah dengan mekanisme endhotelin antagonist, sehingga ekstrak ini secara spesifik menghambat induksi pembentukan melanin oleh ulbraviolet. Sedangkan ekstrak teh hijau yang diektraksi dari daun tanaman Theae sinensis mempunyai aktivitas whitening dengan menghambat pelepasan melanosom dari melanosit ke keratonosit juga mengurangi aktivitas tyrosinase.

2.6.5. Manifestasi KlinisBentuk Reaksi Kulit Akibat Kosmetik

Setiap bahan yang ditempelkan pada kulit dapat menyebabkan kelainan kulit. Bahan yang dapat memberi kelainan kulit pada aplikasi pertama disebut iritan, sedangkan bahan yang dapat menimbulkan kelainan setelah pemakaian berulang Universitas Sumatera Utara disebut sensitizer. Istilah intoleransi dipakai bila pemakai kosmetik mengeluh rasa kurang nyaman misalnya rasa pusing atau rasa mual setelah memakai kosmetik tertentu sedang pada kulit tidak dijumpai kelainan.

2.6.6. Kelainan pada Kulit

1. Reaksi iritasi Reaksi ini dapat disebabkan oleh kosmetik yang mengandung asam atau basa. Pada umumnya kelainan berbatas tegas dan dapat berupa eritematodeskuamasi sampai vesikobulosa. Sebagai contoh adalah tioglikolat dengan pH 12,5 yang terdapat pada perontok rambut. 2. Reaksi alergi Reaksi ini pada umumnya berupa dermatitis eksematosa. Kelainan yang terjadi tidak selalu pada lokasi aplikasi kosmetik; hal ini terlihat pada dermatitis kelopak mata yang lebih sering disebabkan karena kosmetik rambut, muka atau kuku daripada karena rias mata sendiri. 3. Reaksi foto sensitivitas Reaksi ini terjadi oleh karena aplikasi kosmetik yang mengandung fotosensitizer dan terpapar cahaya. Kelainan dapat berupa eritem, eksematosa atau hiperpigmentasi yang biasanya disebabkan oleh parfum. Dapat bersifat foto toksik maupun foto alergik. Universitas Sumatera Utara 4. Kelainan pigmentasi Suatu bentuk kelainan pigmentasi pada kulit dikenal sebagai Pigmented cosmetic dermatitis; kelainan ini sebenarnya merupakan akibat dermatitis kontak alergik atau foto alergik karena bahan pewangi atau zat warna yang terdapat dalam kosmetik. Manifestasi kulit berupa bercakdifus retikuler kecoklatan, kadang- kadang hitam atau biru hitam. 4. Acne Lesi terutama berbentuk komedo yang ditemukan pada wanita dewasa yang terutama disebabkan oleh kosmetik krem muka. Bahan-bahan yang bersifat komedogenik antara lain: lanolin, petrolatum, butil stearat, lauril alkohol, asam oleat dan zat warna D C Red-dyes yang terdapat dalam pemerah pipi.

2.7. Landasan Teori