Hasil penelitian menunjukkan sikap mahasiswi terhadap penggunaan cream pemutih wajah dengan kategori baik terdapat 56 orang 73,7 dan sikap dengan
kategori kurang sebanyak 20 orang 26,3. Distribusi frekuensi sikap mahasiswi ditunjukkan pada tabel 4.10. berikut :
Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Sikap terhadap Penggunaan
Cream Pemutih Wajah No.
Sikap Jumlah
Frekuensi Persentase
1 Katagori Baik
56 73,7
2 Katagori Kurang
20 26,3
Jumlah 76
100
c. Variabel Teman
Variabel teman diukur dengan menggunakan kuesioner berbentuk pernyataan dengan jawaban ya dan tidak, untuk selanjutnya dikategorikan menjadi dua kategori
berdasarkan persentase jawaban yang diperoleh yaitu kategori baik jika skor ≥ 2 dan
kategori kurang jika skor 2. Berdasarkan penelitian terhadap 76 orang responden diketahui bahwa
sebanyak 42 orang 55,3 mahasiswi menyatakan menggunakan cream pemutih wajah karena pengalaman teman sudah menggunakan sebelumnya, sebanyak 46
orang 60,5 mahasiswi menyatakan tidak menggunakan cream pemutih wajah karena saran teman, sebanyak 50 orang 65,8 mahasiswi menyatakan tidak
menggunakan pemutih wajah karena ajakan teman. Ditunjukkan pada Tabel 4.11. berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Teman terhadap Penggunaan
Cream Pemutih Wajah
No Pernyataan
Jumlah Jumlah
Ya Tidak
n n
n
1 Anda menggunakan cream pemutih
wajah karena pengalaman teman sudah menggunakan sebelumnya
42 55,3
33 43,4
76 100
2 Anda menggunakan cream pemutih
wajah karena saran teman 30
39,5 46
60,5 76
100 3
Anda menggunakan cream pemutih wajah karena ajakan teman
26 34,2
50 65,8
76 100
Berdasarkan distribusi responden berdasarkan variabel teman terhadap
penggunaan cream pemutih wajah dapat dibagi dalam dua kategori , kategori baik sebanyak 41 orang 53,9 mahasiswi dan kategori kurang sebanyak 35 orang
46,1 mahasiswi, ditunjukkan pada tabel 4.12. berikut :
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Teman terhadap Penggunaan
Cream Pemutih Wajah No.
Teman Jumlah
Frekuensi Persentase
1 Kategori Baik
41 53,9
2 Kategori Kurang
35 46,1
Jumlah 76
100
d. Variabel Media
Variabel media diukur dengan menggunakan kuesioner berbentuk pernyataan dengan jawaban ya dan tidak, untuk selanjutnya dikategorikan menjadi dua kategori
berdasarkan persentase jawaban yang diperoleh yaitu kategori baik jika skor ≥ 2 dan
kategori kurang jika skor 2.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penelitian terhadap 76 orang responden diketahui bahwa sebanyak 41 orang 53,9 mahasiswi menyatakan menggunakan cream pemutih
wajah karena melihat iklan kecantikan di televisi, sebanyak 57 orang 75,0 mahasiswi menyatakan tidak menggunakan cream pemutih wajah karena ada
penawaran sales yang datang ke rumah, dan sebanyak 42 orang 55,3 mahasiswi menyatakan tidak menggunakan pemutih wajah karena trend kecantikan.
Ditunjukkan pada tabel 4.13. berikut :
Tabel 4.13. Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Media terhadap Penggunaan
Cream pemutih Wajah
No Pernyataan
Jumlah Jumlah
Ya Tidak
n n
n
1 Anda menggunakan cream pemutih
wajah karena melihat iklan kecantikan di televisi
41 53,9
35 46,1
76 100
2 Anda menggunakan cream pemutih
wajah karena ada penawaran sales yang datang ke rumah
19 25,0
57 75,0
76 100
3 Anda menggunakan cream pemutih
wajah karena trend kecantikan 34
44,7 42
55,3 76
100
Distribusi responden berdasarkan variabel media terhadap penggunaan cream pemutih wajah dengan kategori baik sebanyak 46 orang 60,5 mahasiswi dan
kategori kurang sebanyak 30 orang 39,5 mahasiswi, ditunjukkan pada tabel 4.14. berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Media terhadap Penggunaan
Cream Pemutih Wajah No.
Media Jumlah
Frekuensi Persentase
1 Kategori Baik
46 60,5
2 Kategori Kurang
30 39,5
Jumlah 76
100
4.2.8. Variabel Dependen
Untuk menganalisa variabel dependen penggunaan cream pemutih dilakukan berdasarkan pertanyaan no. 1 dari kuesioner dengan jawaban ya dan tidak.
Dari penelitian diperoleh hasil bahwa lebih banyak mahasiswi yang menggunakan cream pemutih yaitu sebanyak 53 orang 69,7, lebih rinci dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.15. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Dependen
No. Menggunakan
cream pemutih atau tidak Frekuensi
Presentase
1 Tidak
23 30,3
2 Ya
53 69,7
Jumlah 76
100
4.3. Analisis Bivariat
Hasil analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel bebas yaitu variabel pengetahuan, variabel sikap, variabel teman dan
variabel media terhadap penggunaan cream pemutih wajah di Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Medan menggunakan uji chi square test dengan
Universitas Sumatera Utara
hasil sebagai berikut :
4.3.1 Variabel Pengetahuan
Untuk melihat hubungan variabel pengetahuan terhadap penggunaan cream pemutih wajah dilakukan uji statistik chi square test dengan tingkat kepercayaan
95. Hasil penelitian dari 76 responden menunjukkan bahwa dari 55 orang
mahasiswi yang memiliki pengetahuan dengan kategori baik terdapat 34 orang 61,8 mahasiswi menggunakan cream pemutih wajah dan 21 orang 38,2
mahasiswi tidak menggunakan cream pemutih wajah. Dari 21 orang mahasiswi yang memiliki pengetahuan dengan kategori kurang terdapat 19 orang 90,5 mahasiswi
mengunakan cream pemutih wajah dan 2 orang 9,5 tidak menggunakan cream pemutih wajah.
Berdasarkan analisis chi square test yang diperoleh nilai p=0,024 α 0,05
yang berarti bahwa ada hubungan antara variabel pengetahuan dengan penggunaan cream pemutih wajah, ditunjukkan pada tabel 4.15. berikut :
Tabel 4.16. Hubungan Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Pengetahuan terhadap Penggunaan
Cream Pemutih Wajah
Variabel Kategori
Penggunaan Cream Pemutih
Wajah Jumlah
P Value
Menggunakan Tidak
menggunakan
Pengetahuan Baik 34 61,8
21 38,2 55 100
0,024 Kurang
19 90,5 2 9,5
21 100
Jumlah 53 69,7
23 30,3 76 100
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Variabel Sikap
Untuk melihat hubungan variabel sikap terhadap penggunaan cream pemutih wajah di Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Medan dilakukan uji
statistik chi square test dengan tingkat kepercayaan 95 dan diperoleh hasil sebagai berikut :
Hasil penelitian dari 76 responden menunjukkan bahwa dari 56 orang mahasiswi yang memiliki sikap dengan kategori baik terdapat 35 orang 62,5
mahasiswi menggunakan cream pemutih wajah dan 21 orang 37,5 mahasiswi tidak menggunakan cream pemutih wajah. Dari 20 orang mahasiswi yang memiliki
sikap dengan kategori kurang terdapat 18 orang 90,0 mahasiswi menggunakan cream pemutih wajah dan 2 orang 10,0 mahasiswi tidak menggunakan cream
pemutih wajah. Berdasarkan hasil analisis chi square test diperoleh nilai p = 0,024
α 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan antara variabel sikap terhadap penggunaan cream
pemutih wajah , ditunjukkan pada tabel 4.16. berikut :
Tabel 4.17. Hubungan Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap terhadap Penggunaan
Cream Pemutih Wajah.
Variabel Kategori
Penggunaan Cream Pemutih
Wajah Jumlah
P value
Menggunakan tidak
menggunakan
Sikap Baik
3562,5 2137,50
56 100 0,024
Kurang 18 90,0
2 10,0 20 100
Jumlah
53 69,7 2330,3
76100
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Variabel Teman
Untuk melihat hubungan variabel teman terhadap penggunaan cream pemutih wajah dilakukan uji statistic chi square test dengan tingkat kepercayaan 95 dan
diperoleh hasil sebagai berikut : Hasil penelitian dari 76 responden menunjukkan bahwa dari 41 orang
mahasiswi dengan kategori baik terdapat 24 orang 58,5 mahasiswi yang menggunakan cream pemutih wajah karena ada pengaruh teman dan 17 orang
41,5 mahasiswi tidak menggunakan cream pemutih wajah. Dari 35 orang mahasiswi yang menggunakan cream pemutih wajah dengan kategori kurang
terdapat 29 orang 82,9 mahasiswi menggunakan cream pemutih wajah karena pengaruh teman dan 6 orang 17,1 mahasiswi tidak menggunakan cream pemutih
wajah. Berdasarkan hasil analisis chi square test diperoleh nilai p = 0,026
α 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan antara variabel teman terhadap penggunaan cream
pemutih wajah, ditunjukkan pada tabel 4.17. berikut :
Tabel 4.18. Hubungan Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Teman terhadap Penggunaan
Cream Pemutih Wajah.
Variabel Kategori
Penggunaan Cream Pemutih
Wajah Jumlah
P value
Menggunakan Tidak
menggunakan
Teman Baik
2458,5 1741,5
41 100 0,026
Kurang 29 82,9
6 17,1 35 100
Jumlah
53 69,7 23 30,3
76 100
Universitas Sumatera Utara
4.3.4 Variabel Media
Untuk melihat hubungan variabel media terhadap penggunaan cream pemutih wajah dilakukan uji statistik chi square test dengan tingkat kepercayaan
95 dan diperoleh hasil sebagai berikut : Hasil penelitian dari 76 responden menunjukkan bahwa dari 46 orang
mahasiswi kategori baik terdapat 27 orang 58,7 mahasiswi menggunakan cream pemutih wajah karena pengaruh dari media dan 19 orang 41,3 mahasiswi tidak
menggunakan cream pemutih wajah. Dari 30 orang mahasiswi yang kategori kurang terdapat 26 orang 86,7 mahasiswi menggunakan cream pemutih wajah karena
pengaruh dari media dan 4 orang 13,3 mahasiswi tidak menggunakan cream pemutih wajah.
Berdasarkan hasil analisis chi square test diperoleh nilai p = 0,011 α 0,05
yang berarti bahwa ada hubungan antara variabel media terhadap penggunaan cream pemutih wajah , ditunjukkan pada tabel 4.18. berikut :
Tabel 4.19. Hubungan Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Media terhadap Penggunaan
Cream Pemutih Wajah
Variabel Kategori
Penggunaan Cream Pemutih
Wajah Jumlah
P value
Menggunakan Tidak
menggunakan
Media Baik
2758,7 1941,3
46 100 0.011
Kurang 26 86,7
4 13,3 30 100
Jumlah
53 69,7 23 30,3
76 100
Universitas Sumatera Utara
4.4. Analisis Multivariat
Analisis multivariat dilakukan dengan menggunakan uji regresi untuk melihat variabel mana yang paling berpengaruh terhadap penggunaan cream pemutih wajah.
Berdasarkan analisis bivariat bahwa variabel yang dimasukkan dalam uji regresi pada tahap pertama adalah variabel pengetahuan, variabel sikap, variabel
teman dan variabel media karena ke empat variabel ini memenuhi syarat untuk masuk ke dalam model pertama pengujian multivariat karena mempunyai nilai p0,25.
Dari hasil uji regresi logistik tahap pertama menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap penggunaan cream pemutih wajah yaitu variabel teman,
dan variabel media. Variabel pengetahuan dan sikap 0,05, sehingga diperlukan uji logistik tahap berikutna. Lebih rinci ditunjukkan pada tabel 4.19. berikut :
Tabel 4.20. Hasil Uji Regresi Logistik Tahap Pertama untuk Identifikasi
Variabel Independen yang Berpengaruh terhadap Penggunaan Cream Pemutih Wajah di Akademi Analis Kesehatan Poltekkes
Kemenkes RI Medan.
No Variabel
B Exp B
P value
1. 2.
3. 4.
Pengetahuan Sikap
Teman Media
Constanta 1,492
0,971 1,535
1,966
- ,873 4,446
2,641 4,639
6,720 0,418
0,108 0,275
0,018 0,007
0,074
Uji regresi logistic tahap kedua dilakukan dengan cara mengeluarkan variabel yang memiliki nilai p paling besar yakni variabel sikap p=0,275. Variabel yang
masuk model pada tahap ke dua ini yaitu variabel pengetahuan, variabel teman,
Universitas Sumatera Utara
variabel media. Hasil uji tahap kedua menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh adalah variabel media dengan koefesien regresinya B=2,069, maka
didapat hasil sebagai berikut :
Tabel 4.21. Hasil Uji Regresi Logistik Tahap Kedua untuk Identifikasi
Variabel Independen yang Paling Berpengaruh terhadap Penggunaan
Cream Pemutih Wajah di Jurusan Analis Kesehatan Kemenkes RI Medan
No Variabel
B Exp B
P value
1. 2.
3. Pengetahuan
Teman Media
Constanta 1,934
1,620 2,069
-,829 6,917
5,055 7,917
0,436 0,027
0,012 0,004
0,089
Diantara ke tiga variabel yang ada, variabel media merupakan variabel yang dominan berpengaruh terhadap penggunaan cream pemutih wajah, berdasarkan hasil
analisis persamaan regresi logistik di peroleh koefesien regresi B=2,069 dengan Exp B sebesar 7,917 maka dapat disimpulkan bahwa variabel media memiliki
peluang pengaruh 8 kali terhadap penggunaan cream pemutih wajah.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Karateristik Responden