Perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia, sedang dorongan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam diri manusia.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berperilaku dalam segala aktivitas, banyak hal yang mengharuskan berperilaku. Karakteristik perilaku ada yang terbuka
dan ada yang tertutup. Perilaku terbuka adalah perilaku yang dapat diketahui oleh orang lain tanpa menggunakan alat bantu. Perilaku tertutup adalah perilaku yang
hanya dapat dimengerti dengan menggunakan alat-alat atau metode tertentu misalnya berpikir, sedih, berkhayal, bermimpi, takut Purwanto, 2009.
Beberapa ahli membedakan bentuk-bentuk perilaku. Misalnya Bloom yang membedakan antara perilaku kognitif yang menyangkut kesadaran atau
pengetahuan, afektif emosi dan psikomotor tindakangerakan. Ki Hajar Dewantoro menyebutkannya sebagai cipta peri akal, rasa peri rasa dan karsa peri
tindak. Ahli-ahli lain umumnya menggunakan istilah pengetahuan, sikap dan tindakan, yang acapkali disingkat dengan KAP knowledge, attitude, practice
Sarwono, 2004.
2.2.2. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya Notoatmodjo, 2007. Penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia, yakni: indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
Universitas Sumatera Utara
mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overt behavior Notoatmodjo, 2007.
Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan Purwanto, 2009.
Penelitian Rogers 1974 mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru berperilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan,
yakni: a. Awareness kesadaran, dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui
terlebih dahulu terhadap stimulus objek. b. Interest merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap
subjek sudah mulai timbul. c. Evaluation menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut
bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. d. Trial, subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh stimulus. e. Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran
dan sikapnya terhadap stimulus
Menurut Notoatmodjo 2007, pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Pengalaman Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang
lain. Pengalaman yang diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang. 2. Tingkat pendidikan
Secara umum, orang yang berpendidikan lebih tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih luas daripada orang yang berpendidikan lebih rendah.
3. Keyakinan Biasanya keyakinan diperoleh secara turun-temurun, baik keyakinan yang positif
maupun keyakinan yang negatif, tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. 4. Fasilitas
Fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah majalah, radio, koran, televisi, buku, dan lain-lain.
5. Penghasilan Penghasilan tidak berpengaruh secara langsung terhadap pengetahuan seseorang.
Namun, jika seseorang berpenghasilan cukup besar, maka dia mampu menyediakan fasilitas yang lebih baik.
6. Sosial budaya Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi
pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.
2.2.3. Sikap