beberpa minggu. Vitamin C diperlukan dalam sintesa kolagen yang berperan dalam penuaan kulit. Ketika usia bertambah dewasa, maka produksi kolagen alami akan
berkurang. Paparan matahari juga akan mengurangi produksi kolagen. Oleh karena itu persediaan vitamin C diperlukan untuk sintesa kolagen. Sediaan topical vitamin C
dapat meningkatkan avaibilitasnya ketersediaan untuk memproduksi kolagen. Vitamin C berperan dalam memperbaiki kulit dan mempercepat penyembuhan.
m. Alpha Hidrozy Acid AHA.
Alpha Hidrozy Acid AHA dalam produk whitening dalam penggunaannya tidak boleh lebih dari 10 , akan tetapi pengggunaan produk whitening yang
mengandung AHA perlu diwaspadai karena dapat menimbuikan efek samping dengan gejala antara lain kemerahan pada kulit, alergi kulit dan juga pelebaran
pembuluh darah. Karena cara kerjanya yang mengangkat sel-sel kulit mati sehingga selama proses pembentukan sel baru maka kulit tidak terlindungi dari pengaruh buruk
sinar matahari dan lingkungan.
n. Kojic Acid
Kojic acid adalah bahan yang dihasilkan oleh metabolisme karbohidrat oleh jamur spesies Aspergillus penicillium dan Azetobacter bekerja dengan menghambat
aktifitas enzim tyrosinase dengan chellatin ion tembaga dan menghambat biosintetis intermediate.
Universitas Sumatera Utara
Konsentrasi yang biasa digunakan adalah 1-4 akan tetapi dengan konsentrasi yang lebih tinggi pun ternyata tidak memeberikan efek yang lebih baik.
Jadi konsentrasi yang digunakan adalah 1-2 dalam bentuk kojic dipalmitat. Meskipun baik digunakan sebagai bahan aktif whitening, ternyata kojic acid
juga berpotensi menimbulkan iritasi kulit.
o. Niasinamid Vitamin B3
Niasinamid merupakan provitamin B3 yang mempengaruhi kerja pigmentasi dengan cara menghambat penyebaran melanin oleh melanosit ke sel-sel sekitarnya.
Biasanya penggunaan dalam bentuk kosmetik disertai dengan penggunaan tabir surya dan pelembab untuk lebih memberikan efek menceralilcan kulit. Konsentrasi yang
digunakan dalam kosmetik adalah 2-5 .
p. Chamomile extract dan Green Tea extract
Aktivitas ekstrak chamomile adalah dengan mekanisme endhotelin antagonist, sehingga ekstrak ini secara spesifik menghambat induksi pembentukan melanin oleh
ulbraviolet. Sedangkan ekstrak teh hijau yang diektraksi dari daun tanaman Theae sinensis mempunyai aktivitas whitening dengan menghambat pelepasan melanosom
dari melanosit ke keratonosit juga mengurangi aktivitas tyrosinase.
2.6.5. Manifestasi KlinisBentuk Reaksi Kulit Akibat Kosmetik
Setiap bahan yang ditempelkan pada kulit dapat menyebabkan kelainan kulit. Bahan yang dapat memberi kelainan kulit pada aplikasi pertama disebut iritan,
sedangkan bahan yang dapat menimbulkan kelainan setelah pemakaian berulang
Universitas Sumatera Utara
disebut sensitizer. Istilah intoleransi dipakai bila pemakai kosmetik mengeluh rasa kurang nyaman misalnya rasa pusing atau rasa mual setelah memakai kosmetik
tertentu sedang pada kulit tidak dijumpai kelainan.
2.6.6. Kelainan pada Kulit
1. Reaksi iritasi Reaksi ini dapat disebabkan oleh kosmetik yang mengandung asam atau basa.
Pada umumnya kelainan berbatas tegas dan dapat berupa eritematodeskuamasi sampai vesikobulosa. Sebagai contoh adalah tioglikolat dengan pH 12,5 yang
terdapat pada perontok rambut. 2. Reaksi alergi
Reaksi ini pada umumnya berupa dermatitis eksematosa. Kelainan yang terjadi tidak selalu pada lokasi aplikasi kosmetik; hal ini terlihat pada dermatitis kelopak
mata yang lebih sering disebabkan karena kosmetik rambut, muka atau kuku daripada karena rias mata sendiri.
3. Reaksi foto sensitivitas Reaksi ini terjadi oleh karena aplikasi kosmetik yang mengandung fotosensitizer
dan terpapar cahaya. Kelainan dapat berupa eritem, eksematosa atau hiperpigmentasi yang biasanya disebabkan oleh parfum. Dapat bersifat foto
toksik maupun foto alergik.
Universitas Sumatera Utara
4. Kelainan pigmentasi Suatu bentuk kelainan pigmentasi pada kulit dikenal sebagai Pigmented cosmetic
dermatitis; kelainan ini sebenarnya merupakan akibat dermatitis kontak alergik atau foto alergik karena bahan pewangi atau zat warna yang terdapat dalam
kosmetik. Manifestasi kulit berupa bercakdifus retikuler kecoklatan, kadang- kadang hitam atau biru hitam.
4. Acne Lesi terutama berbentuk komedo yang ditemukan pada wanita dewasa yang
terutama disebabkan oleh kosmetik krem muka. Bahan-bahan yang bersifat komedogenik antara lain: lanolin, petrolatum, butil stearat, lauril alkohol, asam
oleat dan zat warna D C Red-dyes yang terdapat dalam pemerah pipi.
2.7. Landasan Teori
Urusan solek-bersolek terutama wajah faceism kini mulai menjadi persoalan serius dalam perburuan kecantikan dan untuk selalu tampil menjadi cantik tidak
hanya di dunia fashion, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. “Kamu bergaya
maka kamu ada”, kalau kamu tidak bergaya, siap-siaplah untuk dianggap “tidak ada”: diremehkan, diabaikan, atau mungkin dilecehkan. Untuk itulah seseorang perlu berias
diri atau bersolek. Salah satunya adalah mahasiswi, mereka menggunakan cream pemutih wajah dalam rangka menjadikan diri cantik dan menarik. Seorang psikolog
Amerika, Nanci Atcoff dalam Survival of the Pretties: The Science of Beauty Chaney, 2003 menyebutkan gejala tersebut dengan “Lookism”. Lookism adalah
Universitas Sumatera Utara
teori yang menganggap bahwa bila lebih baik tampilan anda, maka akan lebih sukseslah anda dalam kehidupan. Dalam abad gaya hidup penampilan adalah
segalanya, dengan demikian perburuan gaya hidup berarti pula perburuan penampilan diri di muka publik, di tengah-tengah masyarakat, serta perburuan identitas di pentas
konsumsi massa. Chaney 2003 gaya hidup adalah pola-pola atau merupakan seperangkat
konsep-konsep serta praktik dan sikap yang masuk akal dalam mengubah penampilan. Seseorang untuk bisa menjadi lebih dalam konteks tertentu baik dalam
hal kecantikan, fashion, bintang iklan, maupun untuk menjadi seorang selebriti ataupun untuk bisa hidup mewah sehingga dalam bentuk penampilanya dapat di
bedakan dengan yang lainya. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Kasali, 2005 yang menyatakan bahwa Gaya hidup akan mempengaruhi keinginan seseorang untuk
berperilaku dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang. Menurut Engel dkkk 1994 produk dan jasa diterima atau ditolak konsumen berdasarkan
sejauh mana keduanya dipandang relevan dengan kebutuhan dan gaya hidup mereka. Sedangkan menurut Kotler, 2001 gaya hidup seseorang dapat dilihat dari
perilaku yang dilakukan oleh individu seperti kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau mempergunakan barang-barang dan jasa. Maka gaya hidup itu dapat dikatakan
pada umumnya menggunakan istilah pengetahuan, sikap dan tindakan, yang acapkali disingkat dengan KAP knowledge, attitude, practice Sarwono, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Sesama mahasiswi yang selalu bertemu kemudian berbicara dari hati kehati atau curhat dalam istilah anak sekarang, selalu berbagi pengalaman baik di kampus
maupun ditempat-tampat lain yang dapat mengakibatkan seorang teman akan mengikuti saran atau tindakan yang diajarkan oleh temannya. Dalam hal ini sesuai
dengan teori yaitu teman adalah salah satu faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap gaya hidup remaja perempuan. Dalam masa perkembangan
ini Hotland, 2002 bentuk pengetahuan dan gaya hidup yang baru serta trend mengikuti perkembangan mode dapat dengan mudah kita peroleh. Iklan gaya hidup
merupakan salah satu bentuk gaya hidup, dimana dalam masyarakat berbagai perusahaan para individu semuanya terobsesi dengan citra Damsar, 2002.
2.8. Kerangka Konsep
Variabel independen Variabel dependen
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian Gaya Hidup
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Teman
4. Media
Penggunaan Cream Pemutih
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian