12
341 Institut Akuntan Publik Indonesia, 2011 menyatakan apabila auditor tidak menyangsikan kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya dalam jangka waktu pantas, maka auditor memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian.Apabila auditor menyangsikan kemampuan satuan usaha
dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas, maka auditor wajib mengevaluasi rencana manajemen.Dalam hal satuan usaha
tidak memiliki rencana manajemen atau auditor berkesimpulan bahwa rencana tersebut tidak efektif mengurangi dampak negatif suatu kondisi atau peristiwa
maka auditor menyatakan tidak memberikan pendapat. Apabila rencana manajemen dimungkinkan efektif untuk dilaksanakan, maka auditor harus
mempertimbangkan kecukupan pengungkapan mengenai sifat, dampak kondisi, dan peristiwa yang semula menyebabkan ia yakin adanya kesangsian mengenai
kelangsungan hidup satuan usaha. Dalam hal ini opininya adalah wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai kemampuan entitas dalam
mempertahankan kelangsungan hidup.
2.3 Opini Audit
Dalam melakukan general audit, auditor akan memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan. Opini yang diberikan merupakan pernyataan
kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum Institut Akuntan Publik
Indonesia, 2011.Opini yang dapat diberikan auditor yang melakukan general audit adalah wajar tanpa pengecualian, wajar tanpa catatan dengan bahasa
Universitas Sumatera Utara
13
penjelas, wajar dengan pengecualian, tidak wajar, menolak memberikan pendapat IAI 2011.
Pendapat atau opini audit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan audit. Laporan audit penting sekali dalam suatu audit atau proses atestasi
lainnya karena laporan tersebut menginformasikan kepada pemakai informasi tentang apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang diperolehnya. Opini
audit diberikan oleh auditor melalui beberapa tahap audit sehingga auditor dapat memberikan kesimpulan atas opini yang harus diberikan atas laporan keuangan
yang diauditnya. Arens et al. 2006 mengemukakan bahwa laporan audit adalah langkah terakhir dari seluruh proses audit. Dengan demikian, auditor dalam
memberikan opini sudah didasarkan pada keyakinan profesionalnya.
2.4 Total Asset 2.4.1 Pengertian Asset
Asset merupakan bentuk penanaman modal perusahaan.Bentuknya dapat berupa harta kekayaan atau atas kekayaan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan
yang bersangkutan.Harta kekayaan tersebut harus dinyatakan dengan jelas, diukur dalam satuan mata uang, dan diurutkan berdasarkan lamanya waktu atau
kecepatannya berubah kembali menjadi uang kas. Menurut Dyckman et al 2000:174, “Aktiva adalah manfaat ekonomi yang dapat terealisasi di masa depan
yang diperoleh atau diakuisisi oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu. Aktiva asset adalah sumber daya yang dimiliki oleh entitas
Universitas Sumatera Utara
14
bisnis atau usaha.Sumber daya ini dapat berbentuk fisik ataupun hak yang mempunyai nilai ekonomis.
2.4.2 Klasifikasi Asset
Aktiva diklasifikasikan berdasarkan urutan likuiditas konvertibilitas menjadi kas.Pos-pos yang dapat dengan mudah dikonversi menjadi kas tanpa
batasan diletakkan pada baris paling atas.Aktiva dengan tingkat likuiditas rendah kecil kemungkinan dapat dikonversi menjadi kas diletakkan pada baris paling
bawah. Aktiva dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, yaitu:
1. Aktiva Lancar Current Asset
Menurut Dyckman et al 2000:177, “Aktiva lancar mencakup kas dan aktiva lainnya yang diperkirakan dapat direalisasi menjadi kas atau
dijual atau digunakan selama satu siklus operasi normal perusahaan atau dalam waktu satu tahun sejak tanggal neraca salah satu yang lebih lama.”
Yang termasuk dalam aktiva lancar adalah kas cash, investasi jangka pendek temporary investment, wesel tagih notes receivable,
penghasilan yang masih akan diterima accruals receivable, persediaan barang inventory, dan biaya yang dibayar dimuka prepaid expense.
2. Investasi Jangka Panjang Long Term Investment
Investasi jangka panjang dapat berupa saham dan obligasi dari dan pinjaman kepada perusahaan lain, harta kekayaan yang tidak digunakan
dalam operasi rutin perusahaan misalnya gedung yang disewakan kepada pihak lain, mesin yang digunakan di waktu yang akan datang, dana yang
Universitas Sumatera Utara
15
diperuntukkan bagi tujuan khusus selain pembayaran utang jangka pendek, pinjaman kepada anak perusahaan atau perusahaan afiliasi Kieso at al
2001: 193. 3.
Aktiva Tetap Fixed Asset Aktiva tetap fixed asset merupakan harta kekayaan yang
berwujud, yang bersifat relative permanen, digunakan dalam operasi reguler, lebih dari satu tahun, dibeli dengan tujuan untuk tidak dijual
kembali. Kieso et al 2011:512 .” Kelompok aktiva tetap adalah tanah land, bangunan atau gedung
building, mesin-mesin machinery, perabot dan peralatan kantor office furniture and fixtures, perabot dan peralatan toko store furniture and
fixtures, alat pengangkutan delivery equipment, dan sumber-sumber alam natural resources.
4. Aktiva Tidak Berwujud Intangible Asset
Kieso et al 2011:194 Aktiva tidak berwujud sebagai hak-hak yang dimiliki perusahaan. Hak ini diberikan kepada penemunya,
penciptanya, atau penerimanya.Pemilikan hak ini dapat karena menemukan sendiri atau diperoleh dengan jalan membeli dari
penemunya.Hak-hak ini dilindungi oleh undang-undang. Aktiva tidak berwujud intangible asset adalah hak cipta
copyrights, hak sewakontrak leaseholds, hak monopoli franchises, hak paten, merek dagang trademarks, biaya organisasi organization
costs dan goodwill.
Universitas Sumatera Utara
16
5. Biaya yang Ditangguhkan Deffered Charges
Biaya yang ditangguhkan umumnya muncul karena pembayaran di muka beban jangka panjang. Beban ini memiliki manfaat ekonomis di
masa yang akan datang yang dapat ditentukan dengan meyakinkan. Biaya yang ditangguhkan deffered charges adalah pengeluaran-pengeluaran
atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang, dimana pembebanannya sebagai biaya usaha berlangsung untuk beberapa tahun
atau periode. Biaya yang ditangguhkan adalah biaya penataan ulang mesin,
biaya penerbitan obligasi, biaya pensiun dibayar dimuka, atau pembayaran di muka asuransi.
6. Aktiva Tidak Lancar Lainnya Other Non-Current Asset
Dyckman et al 2000:179 Aktiva tidak lancar lainnya other non- current asset adalah harta kekayaan perusahaan lain yang tidak termasuk
pada kelompok-kelompok aktiva tersebut sebelumnya. Perbedaan utama antara aktiva lancar atau jangka pendek dengan aktiva tidak lancar atau
jangka panjang adalah: a.
Aktiva jangka panjang tidak habis digunakan dalam siklus operasi tunggal.
b. Manajemen bermaksud memiliki atau menggunakan aktiva jangka
panjang melebihi periode satu tahun dari tanggal neraca atau satu siklus operasi normal jika lebih panjang.
Universitas Sumatera Utara
17
Aktiva tidak lancar lainnya adalah uang kas pada bank tertutup atau di negara asing, investasi lain-lain yang tidak termasuk dalam
investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang.
2.5 Rasio Leverage
Rasio leverage menurut Kasmir 2008:151 merupakan “rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan hutang.
Artinya berapa besar beban hutang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan asetnya”. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio leverage digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan. Sementara
menurut Harahap 2011:306 mengartikan bahwa “rasio leverage adalah rasio yang menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal
maupun asset.Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh
modal equity”.
2.6 Probability Bankruptcy Kemungkinan Bangkrut