17
Aktiva tidak lancar lainnya adalah uang kas pada bank tertutup atau di negara asing, investasi lain-lain yang tidak termasuk dalam
investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang.
2.5 Rasio Leverage
Rasio leverage menurut Kasmir 2008:151 merupakan “rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan hutang.
Artinya berapa besar beban hutang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan asetnya”. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio leverage digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan. Sementara
menurut Harahap 2011:306 mengartikan bahwa “rasio leverage adalah rasio yang menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal
maupun asset.Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh
modal equity”.
2.6 Probability Bankruptcy Kemungkinan Bangkrut
2.6.1 Pengertian Kebangkrutan
Setyahadi, 2012 Menyatakan, kebangkrutan adalah kesulitan keuangan yang sangat parah sehingga perusahaan tidak mampu lagi menjalankan operasinya
dengan baik.Sedangkan financial distress adalah kesulitan keuangan yang mungkin mengawali kebangkrutan.
Universitas Sumatera Utara
18
Kebangkrutan juga sering disebut likuidasi perusahaan atau penutupan perusahaan atau insolvabilitas. Menurut Martin. dalam Adnan 2003,
kebangkrutan sebagai kegagalan di definisikan dalam beberapa arti: a.
Kegagalan ekonomi economic failure, kegagalan dalam arti ekonomi biasanya berarti bahwa perusahaan kehilangan uang atau pendapatan
perusahaan tidak dapat menutup biayanya sendiri. Ini berarti tingkat labanya lebih kecil dari biaya modal atau nilai sekarang dari arus kas
perusahaan lebih kecil dari kewajiban. b.
Kegagalan keuangan financial failure, kegagalan keuangan bisa diartikan sebagai insolvensi yang membedakan antara dasar arus kas dan dasar
saham. Insolvensi atas dasar arus kas ada dua bentuk, yaitu:
1. Insolvensi teknis technical insolvency, perusahaan dianggap gagal
jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo.Insolvensi teknis terjadi bila arus kas tidak cukup untuk
memenuhi pembayaran bunga atau pembayaran kembali pokok pada tanggal tertentu.
2. Insolvensi dalam pengertian kebangkrutan, dalam pengertian ini
kebangkrutan didefinisikan dalam ukuran sebagai kekayaan bersih negatif dalam neraca konvensional atau nilai sekarang dari arus kas
yang diharapkan lebih kecil dari kewajiban.
Universitas Sumatera Utara
19
2.6.2 Indikator Bangkrut
Tanda-tandayang dapat dilihat terhadap sebuah perusahaan yang mengalami kesulitan dalam bisnisnya dan mungkin kesulitan Warga, 2006,
antara lain sebagai berikut: 1.
Penjualan atau pendapatan yang mengalami penurunan secara signifikan.
2. Penurunan laba dan atau arus kas dari operasi.
3. Penurunan total aktiva.
4. Harga pasar saham menurun secara signifikan.
5. Kemungkinan gagal yang besar dalam industri, atau industri dengan resiko
yang tinggi.
6. Young Company, perusahaan berusia muda pada umumnya mengalami
kesulitan di tahun-tahun awal operasinya, sehingga kalau tidak didukung sumber permodalan yang kuat akan dapat mengalami kesulitan keuangan
yang serius dan berakhir dengan kebangkrutan.
7. Pemotongan yang signifikan dalam dividen.
2.6.3 Faktor-faktor Penyebab Kebangkrutan