Konsep Pengetahuan Pajak Kepatuhan Wajib Pajak

cara mengalikan tarif orisinil dengan dasar pengenaan pajaknya, kemudian meemperhitungkan besar pajak yang telah dilunasi dalam tahun berjalan Diana Sari, 2013 : 94 Ciri-ciri dari Self Assessment System menurut Mardiasmo 2011:7 adalah: 1. Wewenang untuk menentukan besarnya ada pada wajib pajaknya sendiri. 2. Wajib pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkannya sendiri pajak terutang. 3. Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.

3.1.4 Konsep Pengetahuan Pajak

Menurut Martin dan Oxman dalam buku Kusrini, 2006:23 defenisi dari pengetahuan adalah : “Pengetahuan merupakan kemampuan untuk membentuk model mental yang menggambarkan objek dengan tepat dan mempresentasikannya dalam aksi yang dilakukan trhadapa suatu objek.” Sedangkan pengertian pengertian pengetahuan pajak menurut Veronica Caroline yang dikutip oleh Lisnawati, 2012 adalah: “Pengetahuan pajak adalah informasi yang dapat digunakan wajib pajak sebagai dasar untuk bertindak, mengambil keputusan, dan untuk menempuh arah atau strategi tertentu sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajibannya dibidang perpajakannya.” Berdasarkan kedua pengertian diatas, konsep dari pengetahuan pajak yaitu suatu sikap pola pikir atau pemahaman atau penilaian Universitas Sumatera Utara seseorang terhadap pajak yang akan mempengaruhi sikapnya dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya.

3.1.5 Kepatuhan Wajib Pajak

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Pasal 1 ayat 2 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang telah diubah dengan UU Nomor 28 Tahun 2007 yang dimaksud dengan wajib pajak adalah : “Orang pribadi atau badan, meliputi membayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.” Sedangkan menurut peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 192PMK.032007 tentang cara penetapan pajak wajib pajak dengan kriteria tertentu dalam rangka pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak pasal 1 yang dimaksud dengan wajib pajak patuh adalah wajib pajak yang memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan. b. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali tunggakan pajak yang telah memperoleh izin mengangsur atau menunda pembayaran pajak. c. Laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau Lembaga Pengawasan keuangan peemerintah dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian selama 3tiga tahun berturut-turut. Tidak pernah dipidana karena pernah melakukan tindak pidana dibidang perpajakan berdasarkan Universitas Sumatera Utara putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam jangka waktu 5 lima tahun terakhir. Berdasarkan penjelasan diatas, menerangkan bahwa yang dimaksud dengan wajib pajak patuh ialah wajib pajak yang mempunyai pengetahuan serta pemahaman yang memadai dalam menjalankan kewajiban perpajakannya.

3.1.6 Reformasi Perpajakan