Pengertian Pajak Subjek Pajak

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Konsep, Konstruk, Variable Penelitian

3.1.1 Pengertian Pajak

Defenisi atau pengertian pajak menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut : Menurut Prof. Dr. Djajaningrat “Pajak adalah suatu kewajiban untuk menyerahkan sebagian kekayaan negara karena suatu keadaan,kejadian,dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu.Pungutan tersebut bukan sebagai hukuman , tetapi menurut peraturan- peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan.Untuk itu , tidak ada jasa balik dari negara secara langsung.” Menurut Abderson, W.H. “Pajak adalah pembayaran yang bersifat paksaan kepada negara yang dibebankan pada pendapatan kekayaan seseorang yang diutamakan untuk membiayai pengeluaran Negara.” Menurut Mardiasmo “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mebdapat jasa timbal kontrasepsi yang langsung dapat ditujukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.” Beberapa definisi mengenai pajak menurut ahli yang dapat dipelajari dan dikembangkan dalam pembahasan mengenai perpajakan 46 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan defenisi dan penjelasan tersebut Mardiasmo 2011:1 menarik beberapa kesimpulan mengenai unsur-unsur pajak, yaitu: 1. Iuran dari rakyat kepada negara. Yang berhak mmungut pajak hanyalah negara. Iuran tersebut berupa uang bukan barang. 2. Berdasarkan undang-undang. Pajak dipungut berdasarkan atau dengan ketentuan undang-undang serta aturan palaksanaannya. 3. Tanpa jasa timbal atau kontrasepsi dari negara yang secara langsung dapat ditunjuk.Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditujukan adanya kontrasepsi individual oleh pemerintah. 4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran- pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

3.1.2 Subjek Pajak

Dalam pelaksanaan fungsinya pajak juga memiliki standarisasi persyaratan dalam menentukan subjek pajaknya. Subjek pajak dapat dibedakan menjadi 2dua yaitu, subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri.Pengertian dan penjabaran subjek pajak dalam negeri dan luar negeri yang dijabarkan berdasarkan Pasal 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak penghasilan adalah : 1 Yang menjadi subjek pajak adalah : a. 1 Orang pribadi. Universitas Sumatera Utara 2 Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak. b. Badan. c. Bentuk usaha tetap. 2 Subjek pajak yang terdiri dari subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negri. 3 Yang dimaksud dengan subjek pajak dalam negeri adalah : a. Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 seratus delapan puluh tiga hari dalam jangka waktu 12 dua belas bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. b. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia , kecuali unit tertentu dari badan pemerintah yang mmenuhi kriteria. 1 Pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2 Pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. 3 Penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 4 Dan pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara. c. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggatikan yang berhak. Universitas Sumatera Utara 4 Yang dimaksud dengan subjek pajak luar negeri adalah : a. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 seratus delapan puluh tiga hari dalam jangka waktu 12 bulan, badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia. b. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 seratus delapan puluh tiga hari dalam jangka waktu 12 dua belas bulan, badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan dari Indonesia,yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia. 5 Bentuk Usaha Tetap BUT adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan,dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan diIndonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan diIndonesia, yang dapat berupa : a. Tempat kedudukan manajemen. b. Cabang perusahaan. c. Kantor perwakilan. d. Gedung kantor. Universitas Sumatera Utara e. Pabrik. f. Bengkel. g. Gudang. h. Ruang untuk promosi dan penjualan. i. Pertambangan dan penggalian sumber alam. j. Wilayah kerja pertambangan minyak dan gas bumi. k. Perikanan,peternakan.pertanian,perkebunan,atau kehutanan. l. Proyek kontruksi,instalasi,atau proyek perakitan. m. Pemberian jasa dalam bentuk apapun oleh pegawai atau orang lain,sepanjang dilakukan lebih dari 60 hari dalam jangka waktu 12 bulan. n. Orang atau badan yang bertindak selaku agen yang kedudukannya tidak bebas. o. Agen atau pegawai dari perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan diIndonesia yang menerima premi asuransi atau menanggung risiko diIndonesia ; dan p. Komputer, agen elektronik,atau peralatan otomatis yang dimiliki,disewa,atau digunakan oleh penyelenggara transaksi elektronik untuk menjalankan kegiatan usaha melalui internet. 6 Tempat tinggal orang pribadi atau tempat kedudukan badan ditetapkan oleh Direktorat Jendral Pajak menurut keadaan yang sebenarnya. Universitas Sumatera Utara

3.1.3 Sistem Pemungutan Pajak