5.2 Saran
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu berikut adalah beberapa saran bagi peneliti selanjutnya yang dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk melakukan penelitian dengan topik yang sama. 1.
Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas sampel penelitian dan menambah periode penelitian sehingga dapat melihat
kecenderungan yang terjadi dalam jangka panjang. 2.
Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel tambahan lainnya sehingga hasil penelitian lebih mampu untuk memprediksi
ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan lebih tepat dan akurat. 3.
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti kembali audit report lag sebagai variabel intervening, karena dapat dijadikan sebagai pembanding
dan pendukung hasil yang diperoleh.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kepatuhan Compliance Theory
Kepatuhan memiliki makna suka menurut, taat pada perintah dan aturan KBBI. Menurut Tyler dalam Saleh, 2004 terdapat dua perspektif dalam
literatur sosiologi mengenai kepatuhan pada hukum, yang disebut instrumental dan normatif. Perspektif instrumental mengansumsikan individu secara utuh
didorong oleh kepentingan pribadi dan tanggapan terhadap perubahan- perubahan yang berhubungan dengan prilaku. Sedangkan perspektif normatif
berhubungan dengan apa yang orang anggap sebagai moral dan berlawanan dengan kepentingan pribadi mereka.
Teori kepatuhan dapat mendorong seseorang untuk lebih mematuhi peraturan yang berlaku. Sama halnya dengan perusahaan yang berusaha untuk
menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan publik di
Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala.
Regulasi tersebut sesuai dengan teori kepatuhan Compliance Theory Baron dan Donn 1991 yang menyatakan bahwa :
Obedience is a form of social influence in which one or more persons are ordered to do something, and they do it. It is in a
sense, the most direct form of social influence. Several strategies can help reduce the occurance of destructive
Universitas Sumatera Utara
obedience. These include reminding individuals that they share in the responsibility for any harm produced, reminding
them that beyond some point obedience is inappropriate, calling into question the motives of authority figures.
Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: KEP-36PM2003 tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, mengisyaratkan adanya kepatuhan setiap perilaku individu maupun organisasi perusahaan publik yang terlibat
di pasar modal Indonesia untuk menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu. Hal ini menandakan bahwa kepatuhan suatu perusahaan dalam
melaporkan laporan keuangan merupakan suatu hal yang mutlak dalam memenuhi prinsip pengungkapan informasi yang tepat waktu.
2.1.2 Laporan Keuangan
Laporan keuangan menurut IAI 2009 : 1 ialah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keungan yang lengkap biasanya meliputi neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang disajikan dalam berbagai cara misalnya laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan
laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Laporan keuangan suatu perusahaan dibuat dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang nantinya akan bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Namun
Universitas Sumatera Utara
demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena
secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
2.1.3 Audit
Audit merupakan suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang
kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan Mulyadi, 2002. Tujuan umum audit atas laporan keuangan
adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Terdapat tiga standar audit yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI, yang terdiri dari standar umum,
standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan. Sejak tanggal 1 Januari 2013 IAPI memutuskan untuk mengadopsi
secara penuh International Standar on Auditing ISA untuk menggantikan Standar Profesional Akuntan Publik SPAP yang berisi tiga standar audit.
Adopsi ISA oleh IAPI dilakukan sebagai bagian dari proses untuk memenuhi salah satu butir Statement of Membership Obligation dari International
Federation of Accountants, yang harus dipatuhi oleh profesi Akuntan Publik
Universitas Sumatera Utara
di Indonesia. Standar audit di dalam ISA terdiri prinsip-prinsip umum dan tanggung jawab, penilaian risiko dan respons terhadap risiko yang telah
dinilai, bukti audit, penggunaan pekerjaan pihak lain, kesimpulan audit dan pelaporan, dan area-area khusus.
2.1.4 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam menyampaikan laporan keuangan untuk mengasilkan informasi
yang berguna bagi para pemangku kepentingan terutama dalam pengambilan keputusan. Semakin cepat perusahaan menyampaikan laporan keuangannya ke
BAPEPAM semakin bermanfaat pula informasi yang terkandung dalam laporan keuangan tersebut karena dapat segera dimanfaatkan oleh para
pemakai. Menurut Dyer dan Mc Hugh 1975 dalam Hilmi dan Ali 2008 ada tiga
kriteria keterlambatan untuk melihat ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan antara lain :
1. Preliminary lag yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir preleminary oleh bursa.
2. Auditor’s report lag yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan
keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani. 3. Total lag yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan
sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa.
Universitas Sumatera Utara
Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan mengindikasikan lamanya waktu penyelesaian
audit. Hal yang penting adalah bagaimana agar penyajian laporan keuangan itu bisa tepat waktu dan kerahasiaan informasi laporan keuangan tidak sampai
kepada pihak lain. Apabila terjadi keterlambatan penyampaian laporan keuangan maka akan menyebabkan manfaat informasi yang disajikan menjadi
berkurang dan tidak akurat.
2.1.5 Auditor Switching
Pergantian auditor merupakan peralihan penggunaan jasa auditor atau Kantor Akuntan Publik KAP yang dilakukan oleh perusahaan baik karena
regulasi ataupun karena adanya ketidakpuasan klien terhadap auditor dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan. Jika suatu pergantian auditor terjadi
karena pelaksanaan regulasi terkait dengan pembatasan jasa audit maka pergantian tersebut diistilahkan dengan rotasi audit. Jika suatu pergantian
auditor dilakukan bukan karena masa pemberian jasa audit sesuai regulasi telah selesai, tetapi karena alasan diluar itu maka diistilahkan sebagai auditor
switching Damayanti, 2007. Indonesia adalah salah satu negara yang mewajibkan pergantian kantor
akuntan publik dan partner audit diberlakukan secara periodik. Regulasi terkain dengan jasa akuntan publik di Indonesia diatur dalam Keputusan
Menteri Keuangan No. 423KMK.062002, dimana salah satu hal yang diatur dalam KMK ini adalah bahwa pembeerian jasa audit umu atas laporan
Universitas Sumatera Utara
keuangan dari satu entitas dilakukan Kantor Akuntan Publik KAP paling lama 5 lima tahun berturut
– turut dan oleh akuntan publik paling lama untuk 3 tiga tahun. Regulasi ini kemudian disempurnakan kembali dalam Peraturan
Menteri Keuangan No. 17PMK.012008, dimana pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama 6
enam tahun buku berturut – turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling
lama 3 tiga tahun buku berturut – turut.
Terdapat faktor-faktor yang kemungkinan menyebabkan terjadinya pergantian kantor akuntan publik antara lain opini audit yang dikeluarkan oleh
auditor, ukuran perusahaan, ukuran KAP auditor size, finansial distress, biaya audit, dan pergantian manajemen Chadegani et al, 2011. Menurut
Boynton, dkk 2001 terdapat beberapa alasan pergantian auditor dalam penugasan baru, yaitu:
1. Perusahaan klien merupakan merger antara beberapa perusahaan yang semula memiliki auditor masing-masing
yang berbeda. 2. Kebutuhan akan adanya jasa profesional yang lebih luas.
3. Tidak puas terhadap Kantor Akuntan Publik lama. 4. Keinginan untuk mengurangi pendapatan audit.
5. Merger antara beberapa Kantor Akuntan Publik.
Standar audit seksi 315 dalam Standar Profesional Akuntan Publik SPAP
menjelaskan bahwa “Permintaan keterangan kepada auditor pendahulu merupakan suatu prosedur yang perlu dilaksanakan, karena
mungkin auditor pendahulu dapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada auditor pengganti dalam mempertimbangkan penerimaan atau
penolakan perikatan”. Menurut Mulyadi 2002 menyatakan sebelum
Universitas Sumatera Utara
menerima perikatan audit, auditor pengganti harus mencoba melakukan komunikasi mengenai hal-hal berikut ini:
1. Meminta keterangan kepada auditor pendahulu mengenai masalah- masalah yang spesifik, antara lain mengenai fakta yang mungkin
berpengaruh terhadap integritas manajemen, mengenai penerapan prinsip akuntansi, prosedur audit, atau soal-soal signifikan serupa, dan tentang
pendapat auditor pendahulu mengenai alasan klien dalam penggantian auditor.
2. Menjelaskan kepada calon klien tentang perlunya auditor pengganti mengadakan komunikasi dengan auditor pendahulu dan meminta
persetujuan dari klien untuk melakukan hal tersebut. 3. Mempertimbangkan keterbatasan jawaban yang diberikan oleh auditor
pendahulu. Maka auditor pengganti harus mempertimbangkan pengaruhnya dalam memutuskan penerimaan atau penolakan perikatan
audit dari calon klien. Pergantian auditor akan berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan. Dengan banyaknya prosedur audit yang harus dilakukan akan mengakibatkan auditor baru memerlukan
waktu yang lebih lama dalam penyelesaian tugasnya, dikarenakan auditor baru harus berkomunikasi mengenai kondisi perusahaan dengan auditor lama. Hal
ini sesuai dengan hasil penelitian Marla 2013 yang menyatakan bahwa auditor switching berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6 Opini Audit
Opini audit merupakan laporan yang diberikan seorang akuntan publik terdaftar sebagai hasil penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang
disajikan perusahaan. Dalam perkembangannya, peran opini audit menjadi
penting dalam kaitannya dengan citra perusahaan di mata para pengguna laporan keuangan. Dalam Standar Profesional Akuntan Publik dijelaskan
bahwa “tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah
untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran mengenai semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai
dengan akuntansi yang berlaku umum di Indonesia ”.
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik PSA 29 SA Seksi 508, ada lima jenis pendapat akuntan yaitu, opini wajar tanpa pengecualian
unqualified opinion, opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan unqualified with explanatory language, opini wajar dengan
pengecualian qualified opinion, opini tidak wajar adverse opinion, dan menolak memberikan pendapat disclaimer of opinion.
Auditor akan mengeluarkan salah satu dari kelima opini tersebut setelah melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan yang diaudit sesuai
dengan standar dan prosedur audit yang berlaku. Perusahaan biasanya mengharapkan auditor mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian
unqualified opinion. Dengan mendapatkan unqualified opinion menandakan bahwa laporan keuangan perusahaan telah disajikan secara wajar dan sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan standar-standar
akuntansi yang
berlaku. Perusahaan
yang mendapatkan opini selain unqualified cenderung akan mengganti auditor
mereka dengan harapan akan mendapat opini unqualified agar laporan keuangan perusahaan dipandang baik oleh para pengguna informasi laporan
keuangan tersebut.
2.1.7 Profitabilitas
Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba perusahaan pada masa yang akan datang, dimana laba perusahaan
merupakan salah satu informasi penting sebagai pertimbangan bagi investor dalam menanamkan modalnya kepada perusahaan tersebut. Semakin tinggi
profitabilitas perusahaan, maka semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi perusahaannya, begitupun sebaliknya. Profitabilitas
juga merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan. Menurut Gitman dalam Mentari, 2007
“Profitability is the relationship between revenues and cost generated by using the firm’s assets – both current
and fixed – in productive activities”. Terdapat tiga rasio yang dapat digunakan
untuk mengukur profitabilitas, yaitu: profit margin, Return on Asset ROA, dan Return on Equity ROE. Dalam penelitian ini menggunakan return on
asset ROA sebagai indikator dalam mengukur profitabilitas perusahaan. ROA didefinisikan sebagai rentabilitas ekonomi yang mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada masa lalu, kemudian diproyeksikan ke masa depan untuk melihat kemampuan perusahaan
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan laba pada masa-masa mendatang. ROA diperoleh dari perbandingan laba bersih dengan total aktiva perusahaan. Persentase
perubahan ROA dapat dikatakan merupakan salah satu indikator keuangan perusahaan untuk melihat prospek bisnis perusahaan tersebut. Semakin tinggi
nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan aset yang dimiliki perusahaan, begitupula sebaliknya.
Ketika ROA perusahaan dijadikan sebagai acuan prospek bisnis perusahaan,
perusahaan dengan
perubahan persentase
ROA yang
menunjukkan peningkatan dari tahun-ketahun cenderung membuat perusahaan tidak mengganti kantor akuntan publik yang mereka pakai. Sebaliknya, ketika
perubahan persentase ROA menurun maka perusahaan memiliki kemungkinan untuk mengganti kantor akuntan publiknya karena hal ini dapat menjadi salah
satu alasan auditor switching yang disebabkan karena perusahaan sudah tidak lagi memiliki kemampuan untuk membayar biaya audit yang dibebankan oleh
KAP yang diakibatkan penurunan kemampuan keuangan perusahaan sehingga perusahaan butuh kantor akuntan publik yang mampu membantu mereka
untuk mengatasi hal ini.
2.1.8 Reputasi KAP
Reputasi KAP dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu KAP yang berafiliasi dengan Big Four Accounting Firm dan KAP yang
tidak berafiliasi dengan Big Four Accounting Firm. Reputasi KAP biasanya dikaitkan dengan kualitas audit yang dihasilkan oleh kantor akuntan publik
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Hal ini dikarenakan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan ke BAPEPAM tentunya membutuhkan jasa kantor akuntan
publik KAP agar informasi laporan keuangan yang disampaikan kepada masyarakat akurat dan terpercaya.
Perusahaan menggunakan jasa kantor akuntan publik dalam melaksanakan pekerjaan audit terhadap laporan keuangannya untuk menjamin
kredibilitas laporan keuangan tersebut. Perusahaan juga cenderung menggunakan jasa kantor akuntan publik yang besar dan mempunyai reputasi
atau nama baik. Kantor akuntan publik yang besar dan mempunyai reputasi baik biasanya ditunjukkan dengan KAP yang berafiliasi dengan KAP big four.
Pekerjaan audit atas laporan keuangan menuntut tanggung jawab yang besar, independensi dan kompetensi yang tinggi. Independensi memungkinkan
auditor untuk menarik kesimpulan tanpa bias tentang laporan keuangan yang diauditnya. Kompetensi memungkinkan auditor untuk melakukan auditnya
secara efektif dan efisien Persephony, 2013. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kantor akuntan publik yang besar lebih memiliki independensi dan
kompetisi yang tinggi dibandingkan dengan kantor akuntan publik yang kecil. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang menggunakan jasa
kantor akuntan publik besar cenderung lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya yang telah diaudit kepada publik.
Universitas Sumatera Utara
2.1.9 Ukuran Perusahaan
Salah satu faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah ukuran perusahaan. Besar kecilnya ukuran sebuah
perusahaan dapat dilihat dari total aktiva, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja, dan sebagainya. Semakin besar nilai item-item tersebut,
maka semakin besar pula ukuran sebuah perusahaan. Dalam penelitian ini indikator yang dipilih untuk melihat ukuran perusahaan adalah total aset
perusahaan. Perusahaan besar cenderung menjaga image mereka dimata publik. Oleh
karena itu perusahaan berusaha secara konsisten untuk menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu. Semakin besar ukuran perusahaan, maka
semakin banyak dan kompleks informasi yang terdapat di dalam perusahaan tersebut. Dengan demikian, manajemen harus dapat mengolah informasi
tersebut dengan baik untuk dapat dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pelaporan keuangan akan semakin lama apabila ukuran
perusahaan yang di audit semakin besar karena semakin kompleksnya informasi yang harus diaudit dan semakin luasnya prosedur audit yang harus
dilakukan.
2.1.10 Audit Report Lag
Audit report lag merupakan interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani. Lamanya waktu
penyelesaian audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu laporan keuangan
Universitas Sumatera Utara
tersebut untuk dipublikasikan. Audit report lag merupakan aspek penting dalam menjaga relevansi dari informasi yang dibutuhkan para pengguna
laporan keuangan. Untuk menjaga tingkat relevansi dari laporan keuangan, maka laporan keuangan harus disampaikan tepat waktu agar dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Audit Delay atau Audit Report Lag menurut Knechel dan Payne 2001
dalam Persephony, 2013 dibagi menjadi 3 komponen, yaitu : a. Sceduling Lag, yaitu selisih waktu antara akhir tahun fiskal perusahaan
dengan dimulainya pekerjaan lapangan auditor. b. Fieldwork Lag, yaitu selisih waktu antara dimulainya pekerjaan lapangan
dan saat penyelesaiannya. c. Reporting Lag, yaitu selisih waktu antara saat penyelesaian pekerjaan
lapangan dengan tanggal laporan auditor.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan diringkas dalam tabel 2.1 berikut
ini.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti dan Tahun Penelitian
Variabel Penelitian
Teknik Analisis
Hasil Penelitian
1 Evita
Persephony 2013
Dependen: Waktu
Publikasi Laporan
Analisis Regresi
Berganda dan
Secara simultan variabel independen tidak
berpengaruh terhadap audit report lag, namun
Universitas Sumatera Utara
Keuangan Independen
: Ukuran Perusahaan,
Reputasi KAP,
Probabilitas Kebangkrut
an. Intervening
: Audit Report Lag
Analisis Jalur
secara parsial reputasi KAP berpengaruh
terhadap audit report lag. Semua variabel
independen secara simultan dan parsial
berpengaruh signifikan terhadap waktu
publikasi laporan keuangan. Pengujian
menggunakan analisis jalur menunjukkan
bahwa audit report lag bukan merupakan
variabel intervening dari ukuran perusahaan dan
probabilitas kebangkrutan namun
merupakan variabel intervening antara
reputasi KAP terhadap waktu publikasi laporan
keuangan.
2
Khalid Alkhatib and Qais Marji 2012
Dependen: Audit
Timeliness Independen:
Profitability ratio, Type of
Audit Firm, Company
Size, Leverage.
Regression Analysis
Untuk sektor jasa, rasio profitabilitas, jenis
perusahaan audit, dan ukuran perusahaan
berkorelasi negatif dengan ketepatan waktu audit, di
mana leverage adalah satu- satunya variabel yang
memiliki korelasi yang signifikan . Sedangkan
untuk sektor industri menunjukkan bahwa rasio
profitabilitas , jenis perusahaan audit , ukuran
perusahaan dan leverage semua berkorelasi negatif
dengan ketepatan waktu audit.
3
Preisha Gitta Marla 2013
Dependen: Ketepatan
Waktu Pelaporan
Keuangan Independen:
Profitabilitas,
Analisis Regresi
Logistik
Auditor switching dan opini audit berpengaruh
positif dan tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan,
Universitas Sumatera Utara
Solvabilitas, Auditor
Switching, Rasio
Gearing, Opini Audit.
sedangkan profitabilitas, solvabilitas dan rasio
gearing memiliki pengaruh negatif dan tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.
4
Utari Hilmi dan Syaiful Ali 2008
Dependen: Ketepatan
Waktu Independen:
Profitabilita, Leverage,
Likuiditas, Ukuran
Perusahaan, Kepemilikan
Publik, Reputasi
KAP, Opini Auditor
Analisis Regresi
Logistik
Profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, dan
reputasi KAP berpengaruh terhadap ketepatan waktu
sedangkan leverage keuangan, ukuran
perusahaan, dan opini auditor tidak.
5
Systia Rachmawati 2008
Dependen: Ketepatan
Waktu Independen:
Profitabilitas, Solvabilitas,
Internal Auditor,
Ukuran Perusahaan,
KAP.
Analisis Regresi
Berganda Solvabilitas dan ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan
waktu. Sedangkan KAP, profitabilitas dan
internal auditor tidak berpengaruh.
6
Boy A.S Banurea 2012
Dependen: Ketepatan
Waktu Pelaporan
Keuangan Independen:
Profitabilitas, Likuiditas,
Ukuran Perusahaan,
Umur Perusahaan,
Status Perusahaan
Analisis Regresi
Sederhana Likuiditas, umur
perusahaan dan status perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan, sedangkan profitabilitas
dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
7
Yan Christin Br. Sembiring dan Arifin
Akhmad 2012 Dependen:
Ketepatan Waktu
Analisis statistik
dengan Ukuran perusahaan dan
audit laporan lag memiliki pengaruh
Universitas Sumatera Utara
Pelaporan Keuangan
Independen: Ukuran
Perusahaan, Umur
Perusahaan, Profitabilitas,
Opini Audit, Audit Report
Lag
persamaan regresi
sederhana. negatif yang signifikan
terhadap ketepatan waktu, profitabilitas
memiliki pengaruh positif yang signifikan
terhadap ketepatan waktu, tapi usia
perusahaan dan pendapat audit tidak
pengaruh terhadap ketepatan waktu.
2.3 Kerangka Konseptual