2.1.6 Opini Audit
Opini audit merupakan laporan yang diberikan seorang akuntan publik terdaftar sebagai hasil penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang
disajikan perusahaan. Dalam perkembangannya, peran opini audit menjadi
penting dalam kaitannya dengan citra perusahaan di mata para pengguna laporan keuangan. Dalam Standar Profesional Akuntan Publik dijelaskan
bahwa “tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah
untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran mengenai semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai
dengan akuntansi yang berlaku umum di Indonesia ”.
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik PSA 29 SA Seksi 508, ada lima jenis pendapat akuntan yaitu, opini wajar tanpa pengecualian
unqualified opinion, opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan unqualified with explanatory language, opini wajar dengan
pengecualian qualified opinion, opini tidak wajar adverse opinion, dan menolak memberikan pendapat disclaimer of opinion.
Auditor akan mengeluarkan salah satu dari kelima opini tersebut setelah melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan yang diaudit sesuai
dengan standar dan prosedur audit yang berlaku. Perusahaan biasanya mengharapkan auditor mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian
unqualified opinion. Dengan mendapatkan unqualified opinion menandakan bahwa laporan keuangan perusahaan telah disajikan secara wajar dan sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan standar-standar
akuntansi yang
berlaku. Perusahaan
yang mendapatkan opini selain unqualified cenderung akan mengganti auditor
mereka dengan harapan akan mendapat opini unqualified agar laporan keuangan perusahaan dipandang baik oleh para pengguna informasi laporan
keuangan tersebut.
2.1.7 Profitabilitas
Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba perusahaan pada masa yang akan datang, dimana laba perusahaan
merupakan salah satu informasi penting sebagai pertimbangan bagi investor dalam menanamkan modalnya kepada perusahaan tersebut. Semakin tinggi
profitabilitas perusahaan, maka semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi perusahaannya, begitupun sebaliknya. Profitabilitas
juga merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan. Menurut Gitman dalam Mentari, 2007
“Profitability is the relationship between revenues and cost generated by using the firm’s assets – both current
and fixed – in productive activities”. Terdapat tiga rasio yang dapat digunakan
untuk mengukur profitabilitas, yaitu: profit margin, Return on Asset ROA, dan Return on Equity ROE. Dalam penelitian ini menggunakan return on
asset ROA sebagai indikator dalam mengukur profitabilitas perusahaan. ROA didefinisikan sebagai rentabilitas ekonomi yang mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada masa lalu, kemudian diproyeksikan ke masa depan untuk melihat kemampuan perusahaan
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan laba pada masa-masa mendatang. ROA diperoleh dari perbandingan laba bersih dengan total aktiva perusahaan. Persentase
perubahan ROA dapat dikatakan merupakan salah satu indikator keuangan perusahaan untuk melihat prospek bisnis perusahaan tersebut. Semakin tinggi
nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan aset yang dimiliki perusahaan, begitupula sebaliknya.
Ketika ROA perusahaan dijadikan sebagai acuan prospek bisnis perusahaan,
perusahaan dengan
perubahan persentase
ROA yang
menunjukkan peningkatan dari tahun-ketahun cenderung membuat perusahaan tidak mengganti kantor akuntan publik yang mereka pakai. Sebaliknya, ketika
perubahan persentase ROA menurun maka perusahaan memiliki kemungkinan untuk mengganti kantor akuntan publiknya karena hal ini dapat menjadi salah
satu alasan auditor switching yang disebabkan karena perusahaan sudah tidak lagi memiliki kemampuan untuk membayar biaya audit yang dibebankan oleh
KAP yang diakibatkan penurunan kemampuan keuangan perusahaan sehingga perusahaan butuh kantor akuntan publik yang mampu membantu mereka
untuk mengatasi hal ini.
2.1.8 Reputasi KAP