15 2.
Sistem angka atau nomor numerik adalah arsip yang mempunyai nomor disimpan menurut urutan angka dari yang angka terkecil terus
meningkat hingga bilangan yang lebih besar. 3.
Sistem wilayah adalah sistem penyimpanan arsip yang berdasarkan pada pengelompokan menurut nama tempat.
4. Sistem subyek adalah sistem penyimpanan arsip yang berdasarkan pada
isi dari arsip yang bersangkutan. 5.
Sistem urutan waktu adalah sistem penyimpanan arsip yang berdasarkan pada urutan waktu surat diterima atau waktu surat dikirim
keluar.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa sistem penyimpanan arsip terdiri dari sistem penyimpanan abjad, sistem penyimpanan angka atau nomor
numerik, sistem penyimpanan wilayah, sistem penyimpanan subjek, sistem penyimpanan urutan waktu dan sistem penyimpanan tanggal.
2.2 Pengertian Arsip Audio Visual
Arsip audio visual adalah arsip yang dapat dilihat atau didengar dengan memakai alat khusus serta memiliki bentuk fisik yang bermacam-macam.
Menurut Sumrahyadi 2014, 1.7 “arsip audio visual adalah arsip dalam bentuk
gambar dan suara apapun bentuk coraknya, yang dapat dilihat dan didengar”. Sedangkan Gunarto 2007, 1.34 menyatakan bahwa
“arsip audio visual adalah dokumen yang berisi informasi pemerintahan dalam bentuk citra bergerak
moving images dan suara sound ”. Selain pendapat diatas Edmondson 2004,
27 mengemukakan bahwa: Audiovisual archive is an organization or department of an organization
which has a statutoryor other mandate for providing access to a collection of audiovisual documents and the audiovisual heritage by collecting,
managing, preserving and promoting. Maksud Edmondson arsip audio visual adalah sebuah organisasi atau
departemen dari suatu organisasi yang memiliki undang-undang atau lainnya
Universitas Sumatera Utara
16 untuk menyediakan akses ke koleksi dokumen audiovisual dan warisan
audiovisual dengan
mengumpulkan, mengelola,
melestarikan dan
mempromosikan. Pendapat lain dikemukakan oleh Harrison 1997, 27 “arsip
audio visual adalah organisasi atau departemen dari suatu organisasi yang difokuskan pada mengumpulkan, mengelola, melestarikan dan menyediakan akses
ke koleksi media audio visual dan warisan audio visual”.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa arsip audio visual adalah organisasi atau lembaga dalam mengumpulkan, mengolah, mengelola,
melestarikan arsip dalam bentuk gambar dan suara apapun bentuk coraknya dan dapat dilihat dan didengar untuk mempertahankan warisan budaya.
2.3 Jenis Arsip Audio Visual
Jenis arsip audio visual terdiri dari foto, film, video, rekaman suara, mikrofilm, mikrofis dan elektronik. Masing-masing jenis arsip audio visual
mempunyai pengertian sebagai berikut: 1.
Foto Foto adalah arsip berupa negatif film dan gambar tercetak. Sumrahyadi
2014, 1.14 menyatakan bahwa “foto adalah hasil pemotretan baik berupa
negative film klise atau dalam bentuk digital maupun gambar positif hasil cetakan atau afdurk yang layak disimpan melalui tahap seleksi dengan kriteria
tertentu”. Sedangkan Martono 1992, 65 mengemukakan bahwa “foto adalah arsip yang disimpan pada boks atau kotak khusus dan ditata secara vertikal dan
tatanannya disesuaikan dengan informasi yang terkandung didalamnya”.
Universitas Sumatera Utara
17 Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa foto adalah hasil pemotretan
baik berupa negative film klise atau gambar tercetak disimpan melalui tahap seleksi dengan kriteria tertentu dan ditata secara vertikal sesuai dengan informasi
yang terkandung didalamnya. 2.
Film Film adalah arsip berupa gambar dan suara. Sumrahyadi 2014, 1.17
mengemukakan bahwa “film adalah arsip yang menyimpan informasi berupa
image atau citra bergerak yang terekam dalam rangkaian gambar fotografik dan suara pada bahan dasar film yang penciptaannya menggunakan teknis atistik
dengan menggunakan peralatan khusus”. Sedangkan Irawan 2011, 4 menyatakan
bahwa “film adalah arsip yang isi informasinya berupa citra bergerak moving
image, terekam dalam rangkaian gambar, fotografik dan suara pada bahan film, yang penciptaannya menggunakan rancangan teknis dan artistik dengan peralatan
khusus”. Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa film adalah arsip yang isi
informasinya berupa citra bergerak moving image, terekam dalam rangkaian gambar, fotografik dan suara pada bahan film, yang penciptaannya menggunakan
rancangan teknis dan artistik dengan peralatan khusus untuk memudahkan penggunaan dalam menyimpan informasi arsip.
3. Rekaman Video
Rekaman video adalah arsip yang informasinya berupa gambar bergerak dan suara. Sumrahyadi 2014, 1.15 menyatakan bahwa
“rekaman video adalah arsip yang informasinya berupa gambar bergerak, terekam dalam rangkaian
Universitas Sumatera Utara
18 fotografik dan suara pada pita magnetik yang penciptaannya menggunakan media
teknologi elektronik, seperti pita video video tape, video disk atau kaset video ”.
Sedangkan Martono 1994, 93 mengemukakan bahwa “rekaman video adalah
arsip yang informasinya disimpan menggunakan alat teknologi elektronik dalam bentuk gambar bergerak”. Selain pendapat di atas Irawan 2011, 4 menyatakan
bahwa “rekaman video adalah arsip yang isi informasinya berupa citra bergerak
terekam dalam rangkaian fotografik dan suara pada pita magnetik yang penciptaannya menggunakan media teknologi elektronik”.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa rekaman video adalah arsip yang informasinya berupa gambar bergerak dan bersuara, terekam dalam rangkaian
fotografik dan suara pada pita magnetik yang penciptaannya menggunakan media teknologi elektronik, seperti pita video video tape, video disk
atau kaset video”. 4.
Rekaman Suara Rekaman suara adalah arsip yang informasinya berupa suara. Sumrahyadi
2014, 1.18 menyatakan bahwa “rekaman suara adalah arsip yang informasinya
berupa suara terekam pada media dengan bahan dasar selulosa, berupa pita menggunakan rancangan dengan peralatan khusus”. Sedangkan Martono 1994,
93 mengemukakan bahwa “rekaman suara adalah arsip yang dibuat dari lak atau
lapisan lak pada inti kertas pada selulosa asetat atau selulosa nitrat”. Selain pendapat di atas Irawan 2011, 4 menyatakan bahwa
“rekaman suara adalah arsip yang isi informasinya terekam dalam sinyal suara dengan menggunakan sistem
perekam tertentu”.
Universitas Sumatera Utara
19 Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa rekaman suara adalah arsip
yang informasinya berupa suara terekam pada media dengan menggunakan peralatan khusus dengan bahan dasar selulosa asetat atau selulosa nitrat
menggunakan sistem perekam tertentu. 5.
Mikrofilm Mikrofilm adalah arsip yang direkam pada film. Menurut Amsyah 2003,
218 “mikrofilm adalah suatu proses fotografi dimana dokumen atau arsip
direkam pada film dalam ukuran yang diperkecil untuk memudahkan penyimpanan, tranportasi, dan penggunaan”. Sedangkan Martono 1994, 93
mengemukakan bahwa “mikrofilm adalah helida perak sama dengan film yang
digunakan dalam fotografi konvensional, jika tidak diproses dengan baik warnanya akan mudah pucat”. Selain pendapat di atas Irawan 2011, 4
menyatakan bahwa “mikrofilm adalah salah satu bentuk reprografi arsip untuk
pembuatan salinan fotografis dalam bentuk lebih kecil atau mini, dengan menggunakan ukuran 16 mm, 3
5 mm, dan 105 mm”. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa mikrofilm adalah salah satu
bentuk reprografi arsip untuk pembuatan salinan fotografis dalam bentuk lebih kecil atau mini untuk memudahkan penyimpanan arsip.
6. Mikrofis
Mikrofis adalah arsip yang disimpan dalam lembar-lembar film negatif. Menurut Setiawati 2000, 34
“mikrofis adalah reproduksi dari lembar-lembar film negatif yang ditata dalam jaket film berukuran 10x15 cm
”. Sedangkan Answir dan Usman 2002, 7 menyatakan bahwa
“mikrofis adalah lembaran film
Universitas Sumatera Utara
20 transparan yang terdiri atas lambang-lambang visual yang diperkecil sedemikian
sehingga tidak dapat dibaca dengan mata telanjang ”. Selain pendapat di atas
Hartono 1986, 2 mengemukakan bahwa “mikrofis adalah mikroform dalam
bentuk gulungan atau lembaran film, diberi sampul atau tidak dapat dalam bentuk celah-celah dan transparan atau tembus cahaya
”. Dalam Penyusunan Guide Arsip Media Baru 2009, 4
“mikrofis adalah arsip yang terekam dalam selembar mikrofilm yang berisikan citra-mikro yang banyak dalam satu pola yang
menggunakan garis-garis jeruji yang paralel ”.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mikrofis adalah arsip yang disimpan dalam bentuk gulungan atau lembaran film, diberi sampul yang terdiri
atas lambang-lambang visual yang menggunakan garis-garis jeruji paralel dan tidak dapat dibaca dengan mata telanjang.
7. Media Elektronik
Media elektronik adalah arsip yang disimpan dalam hard drive atau optical disk. Judith Read dan Marry Lea Ginn 2011, 342 menyatakan bahwa
“media elektronik adalah catatan yang disimpan pada media penyimpanan elektronik yang
dapat dengan mudah diakses atau diubah ”. Sedangkan Haryadi yang disitir oleh
Priansa dan Garnida 2013, 170 mengemukakan bahwa “media elektronik adalah
kumpulan data yang tersimpan dalam bentuk data hasil pemindaian scan yang dipindahkan secara elektronik atau dilakukan dengan digital copy menggunakan
resolusi tinggi, kemudian disimpan dalam hard drive atau optical disk ”. Selain
pendapat di atas Irawan 2011, 4 menyatakan bahwa “media elektronik adalah
produk yang dihubungkan dengan sistem komputer yang dibuat dan diterima oleh
Universitas Sumatera Utara
21 organisasi atau perorangan yang berkaitan dengan data dan disimpan sebagai
bukti dari kegiatan”. Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa media elektronik adalah
kumpulan data yang tersimpan dalam bentuk data hasil pemindaian scan yang disimpan pada media penyimpanan elektronik yang dapat dengan mudah diakses
atau diubah dan disimpan dalam bentuk hard drive atau optical disk.
2.4 Konsep Pelestarian Arsip Audio Visual