39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini, peneliti akan membahas tentang hasil-hasil penelitian yang dilakukan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat, baik itu
dari hasil pengamatan peneliti secara langsung observasi maupun dari wawancara dengan arsiparis yang terlibat secara langsung dalam pelestarian arsip
audio visual. Hasil penelitian yang diperoleh untuk menjelaskan pelestarian arsip audio visual dalam penyelamatan nilai guna sejarah di Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi Sumatera Barat. Pelestarian arsip audio visual mencakup pengolahan, penataan, pemeliharaan, dan upaya penyelamatan arsip audio visual.
4.1 Karakteristik Informan
Informan pada penelitian ini adalah arsiparis yang berada di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat yang mengerti tentang Arsip
Audio Visual. Berikut daftar karakteristik informan:
Tabel 4.1 Karakteristik Informan Kode
Bagian
Sekretaris Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat
Staf pelestarian arsip audio visual
Universitas Sumatera Utara
40 Dalam melakukan wawancara peneliti menetapkan Ibu Ir. Sunyati, M.Si
sebagai informan pertama yang bertugas sebagai sekretaris di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dan Bapak Romy Zulfi
Yandra, S.Kom sebagai informan kedua yang bertugas sebagai Staf pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi
Sumatera Barat. Sebelum melakukan wawancara peneliti menjelaskan maksud dan tujuan
observasi ini. Wawancara dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat lalu dikembangkan lebih dalam sesuai dengan jawaban informan dan
wawancara berlangsung secara informal. Suasana dan kondisi selama wawancara bersifat alamiah, tidak dibuat-buat atau tidak diatur sedemikian rupa untuk tujuan
tertentu. Begitu juga dengan bahasa yang digunakan adalah bahasa yang tidak formal informal. Wawancara dilakukan secara berulang apabila peneliti merasa
kurang mengerti atau ada yang perlu ditambahi dari wawancara sebelumnya.
4.2 Data
Pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dilakukan oleh staf yang bekerja di Badan Perpustakaan
dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat. Sumber daya manusia SDM bagian pelestarian arsip berjumlah 8 orang terdiri dari 4 orang pelestarian arsip
konvensional dan 4 orang pelestarian arsip audio visual. Saat ini BPA Prov Sumbar menyimpan arsip audio visual berjumlah 8550 arsip pada tahun 2015,
terdiri dari 1810 lembar foto, 6007 lembar negatif film, 102 buah video, 520 buah kaset dan 111 buah CD Compact Disc atau VCD Video Compact Disc.
Universitas Sumatera Utara
41
4.2.1 Deskripsi Data
Deskripsi data dalam pembahasan ini dikelompokkan berdasarkan kategori pertanyaan terdiri dari pengolahan arsip audio visual, penataan arsip audio visual,
pemeliharaan arsip audio visual dan upaya penyelamatan arsip audio visual. Pertanyaan dan jawaban yang sama antara informan I
1
dan informan I
2
akan digabungkan serta dijadikan satu analisis. Berikut deskripsi data yang diperoleh
dari hasil wawancara adalah sebagai berikut:
4.2.1.1 Pengolahan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat
1. Bagaimana pengolahan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I
1
dan I
2
sebagai berikut:
I
1
: ”Pengolahan arsip audio visual yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dilakukan berdasarkan buku
pedoman pelestarian arsip audio visual yang merujuk kepada arsip nasional”.
I
2
: ”Pengolahan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dilakukan dengan cara membuat
daftar asal arsip, tahun pengelolaan arsip, nomor urut, uraian singkat, jumlah, tahun cipta arsip, kondisi, tipe dan ukuran arsip dan
lokasi arsip ”.
2. Apakah sudah dilakukan pengolahan terhadap semua arsip yang disimpan di
Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I
1
dan I
2
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
42 I
1
: ”Sudah, pengolahan arsip yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dilakukan menurut buku pedoman
pelestarian arsip audio visual yang merujuk kepada arsip nasional ”.
I
2
: ”Sudah, pengolahan arsip yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat seperti foto dilakukan pencacatan
dengan judul koleksi foto, kondisi fisik foto dan ukuran foto, pengolahan video dilakukan pencacatan nomor identitas dari video,
judul, perihal, masalah, tokoh atau pelaku, format, tempat, waktu masa putar, bahasa, mutu suara, kualitas gambar dan jenis video,
pengolahan rekaman suara atau kaset dilakukan pencacatan dengan pembuatan indeks dan pembuatan label dan pengolahan arsip
elektronik pencacatan dengan judul dokumen, kondisi fisik dokumen dan ukuran dokumen
”.
4.2.1.2 Penataan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat
3. Bagaimana penataan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I
1
dan I
2
sebagai berikut:
I
1
: ”Penataan arsip audio visual yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat disimpan berdasarkan buku
pedoman pelestarian arsip audio visual yang merujuk kepada arsip nasional”.
I
2
: ”Penataan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dilakukan dengan sistem tahun yaitu tahun
Universitas Sumatera Utara
43 dokumen didapatkan dan arsip audio visual disimpan dari tahun
tertua sampai tahun sekarang ”.
4. Berapa total arsip audio visual yang disimpan di Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I
2
adalah: I
2
: ”Total arsip audio visual yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat adalah berjumlah berjumlah
8550 arsip, terdiri dari 1810 lembar foto, 6007 lembar negatif film, 102 buah video, 520 buah kaset dan 111 buah CD Compact Disc
atau VCD Video Compact Disc ”.
4.2.1.3 Pemeliharaan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat
5. Bagaimana pemeliharaan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I
1
dan I
2
sebagai berikut:
I
1
: ”Pemeliharaan arsip audio visual yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dilakukan
berdasarkan buku pedoman pelestarian arsip audio visual yang merujuk
kepada arsip nasional”. I
2
: ”Pemeliharaan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat setiap enam bulan sekali
arsiparis melakukan pemutaran ulang terhadap arsip kaset dan arsip video, tetapi arsiparis belum mengatur temperatur suhu ruangan
Universitas Sumatera Utara
44 tempat penyimpanan arsip audio visual sesuai dengan standar yang
ditetapkan ”.
6. Pelestarian arsip audio visual ini, apakah sudah rutin dilakukan pemeliharaan
di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I
2
adalah: I
2
: ”Pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat belum rutin dilakukan, hanya arsip kaset
dan arsip video yang dilakukan pemutaran ulang setiap enam bulan sekali
”.
4.2.1.4 Upaya penyelamatan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat
7. Bagaimana mendapatkan arsip yang bernilai sejarah yang disimpan di Badan
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I
1
dan I
2
sebagai berikut: I
1
: ”Arsip yang bernilai sejarah yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat didapat dari masyarakat
yang memiliki arsip yang bernilai sejarah dan masyarakat akan diberi imbalan untuk ganti dari a
rsip”. I
2
: ”Arsip yang bernilai sejarah yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat didapat dari masyarakat dan
departemen penerangan ”.
8. Apa saja kebijakan dalam pelestarian arsip audio visual di Badan
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I
1
adalah:
Universitas Sumatera Utara
45 I
1
: ”Kebijakan pelestarian arsip audio visual yang dikeluarkan oleh arsip nasional republik Indonesia ANRI dan ada juga kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk mendukung pelestarian arsip audio visual. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi
Sumatera Barat berpedoman pada ANRI dalam melakukan pelestarian arsip audio visual seperti pengolahan, penataan dan
pemeliharaan untuk menyelamatkan fisik arsip dan informasi arsip ”.
9. Adakah pedoman dalam melakukan pelestarian arsip audio visual di Badan
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I
1
adalah: I
1
: ”Ada, yaitu buku pedoman dari Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat yang merujuk kepada arsip nasional ANRI
selaku yang membawahi arsip provinsi secara teknis masih arsip Nasional RI tetapi secara organisasi tidak, masing-masing sudah di
bawah pemerintah daerahnya”. 10.
Dari manakah sumber dana untuk melakukan pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui
dari uraian jawaban informan I
1
adalah: I
1
: ”Sumber dana untuk melakukan pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat diperoleh
anggaran dari pemerintah setiap tahunnya, tetapi idealnya tidak bisa disebutkan, karena badan kearsipan menyesuaikan dengan kebutuhan,
sebelum membuat anggaran tentu staf sudah tahu apa yang
Universitas Sumatera Utara
46 dibutuhkan, dan melaporkan kepada kepala bidang pelestarian arsip
audio visual dan kepala bidang pelestarian arsip audio visual melapor kepada kepala badan kearsipan, berapa anggaran untuk
pembelian alat, berapa anggaran untuk orang yang mengelola, berapa materi atau dokumen yang akan dialih mediakan dan biaya
untuk pelestarian arsip audio visual juga harus tahu. Dengan adanya penjabaran tersebut baru bisa kepala badan kearsipan mengeluarkan
biaya untuk pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat
”. 11.
Apakah prioritas utama dari pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari
uraian jawaban informan I
2
adalah: I
2
: ”Prioritas utama dalam pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat kandungan
informasi arsip dan fisik arsip. Tetapi yang lebih diprioritaskan adalah kandungan informasi arsip karena dapat menyelamatkan nilai
sejarah dan dapat digunakan untuk generasi selanjutnya ”.
12. Bagaimanakah alih media dokumen ke dalam bentuk digital di Badan
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I
2
adalah: I
2
: ”Alih media dokumen di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat yang penting yaitu ahli waris bersedia dokumen
dilakukan digitalisasi. Setelah itu dokumen dikumpulkan pada suatu
Universitas Sumatera Utara
47 ruangan untuk dilakukan foto. Pada ruangan tersebut dihitung jumlah
dokumen terkumpul. Jika ada dokumen kotor dan rusak dibersihkan dan diperbaiki terlebih dahulu. Setelah dibersihkan dan diperbaiki
dilakukan pemotretan dengan menggunakan kamera. Selanjutnya dilakukan pengeditan dan pendigitalisasian lembar demi lembar
dokumen untuk dikemas ke dalam bentuk CD atau DVD, foto, video dan rekaman suara
”. 13.
Apa saja kendala dalam pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban
informan I
1
dan I
2
sebagai berikut:
I
1
: ”Kendala dalam pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat kurangnya sumber daya
manusia SDM dalam melakukan pelestarian arsip audio visual dan dana dalam pelestarian arsip audio visual
”. I
2
: ”Kendala dalam pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat tidak ada dokumen, kalau
tidak ada dokumen tidak bisa didigital, karena masyarakat yang mempunyai dokumen tidak semua masyarakat mau memberikan
dokumennya untuk didigitalkan dan butuh biaya yang cukup besar seperti perjalanan ke tempat lokasi pada waktu mencari dokumen.
Disamping itu kendala dalam pelestarian arsip audio visual kurangnya sumber daya manusia SDM dalam melakukan
Universitas Sumatera Utara
48 pelestarian arsip audio visual dan dana dalam pelestarian arsip audio
visual”. 14.
Apa saja upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat
dapat diketahui dari uraian jawaban informan I
1
dan I
2
sebagai berikut: I
1
: ”Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi
Sumatera Barat usulan kepada pemerintah untuk menambah sumber daya manusia SDM untuk melakukan pelestarian arsip audio visual
dan dana dalam pelestarian arsip audio visual ”.
I
2
: ”Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi
Sumatera Barat dengan menambah sumber daya manusia SDM untuk melakukan pelestarian arsip audio visual, dana dalam pelestarian
arsip audio visual dan masyarakat mau memberikan dokumen yang dimiliki untuk dapat dilestarikan”.
4.2.2 Temuan Penelitian
Temuan hasil penelitian dapat diketahui dari beberapa hasil wawancara dan observasi langsung di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera
Barat yang telah diinterprestasikan dengan teori yang telah ada pada kajian pustaka dan dapat dijabarkan dalam beberapa poin sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
49
4.2.2.1 Pengolahan Arsip Audio Visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat
Pengolahan arsip audio visual dilakukan agar memudahkan dalam penataan. Pengolahan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari hasil wawancara dan observasi sebagai berikut:
1. Bagaimana pengolahan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I
1
dan I
2
sebagai berikut: I
1
: ”Pengolahan arsip audio visual yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dilakukan berdasarkan buku
pedoman pelestarian arsip audio visual yang merujuk kepada arsip nasional”.
I
2
: ”Pengolahan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dilakukan dengan cara membuat
daftar asal arsip, tahun pengelolaan arsip, nomor urut, uraian singkat, jumlah, tahun cipta arsip, kondisi, tipe dan ukuran arsip dan
lokasi arsip ”.
2. Apakah sudah dilakukan pengolahan terhadap semua arsip yang disimpan di
Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I
1
dan I
2
sebagai berikut: I
1
: ”Sudah, pengolahan arsip yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dilakukan menurut buku pedoman
pelestarian arsip audio visual yang merujuk kepada arsip nasional ”.
Universitas Sumatera Utara
50 I
2
: ”Sudah, pengolahan arsip yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat seperti foto dilakukan pencacatan
dengan judul koleksi foto, kondisi fisik foto dan ukuran foto, pengolahan video dilakukan pencacatan nomor identitas dari video,
judul, perihal, masalah, tokoh atau pelaku, format, tempat, waktu masa putar, bahasa, mutu suara, kualitas gambar dan jenis video,
pengolahan rekaman suara atau kaset dilakukan pencacatan dengan pembuatan indeks dan pembuatan label dan pengolahan arsip
elektronik pencacatan dengan judul dokumen, kondisi fisik dokumen dan ukuran dokumen
”. Dari observasi langsung di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi
Sumatera Barat pengolahan arsip audio visual dapat diketahui, arsiparis sudah melakukan pengolahan seperti membuat daftar asal arsip, tahun pengelolaan arsip,
nomor urut, uraian singkat, jumlah, tahun cipta arsip, kondisi, tipe dan ukuran arsip dan lokasi arsip.
Gambar 4.1 Pengolahan Arsip Audio Visual Rekaman Suara
Universitas Sumatera Utara
51 Gambar 4.2 Alat Pemutar Rekaman Suara
Gambar 4.3 Alat Pemutar Video Dari hasil wawancara dan observasi langsung di Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi Sumatera Barat di atas dapat dinyatakan bahwa Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat sudah melakukan
pengolahan arsip audio visual berdasarkan pedoman pelestarian arsip audio visual yang merujuk kepada arsip nasional. Pengolahan arsip audio visual mencakup
pengolahan arsip foto dilakukan pencacatan dengan judul koleksi foto, kondisi fisik foto dan ukuran foto, pengolahan video dilakukan pencacatan nomor
identitas dari video, judul, perihal, masalah, tokoh atau pelaku, format, tempat,
Universitas Sumatera Utara
52 waktu masa putar, bahasa, mutu suara, kualitas gambar dan jenis video,
pengolahan rekaman suara atau kaset dilakukan pencacatan dengan pembuatan indeks dan pembuatan label dan pengolahan arsip elektronik pencacatan dengan
judul dokumen, kondisi fisik dokumen dan ukuran dokumen.
4.2.2.2 Penataan Arsip Audio Visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat
Penataan arsip audio visual yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari hasil wawancara dan
observasi sebagai berikut: 3.
Bagaimana penataan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I
1
dan I
2
sebagai berikut:
I
1
: ”Penataan arsip audio visual yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat disimpan berdasarkan buku
pedoman pelestarian arsip audio visual yang merujuk kepada arsip nasional”.
I
2
: ”Penataan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dilakukan dengan sistem tahun yaitu tahun
dokumen didapatkan dan arsip audio visual disimpan dari tahun tertua sampai tahun sekarang
”. 4.
Berapa total arsip audio visual yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban
informan I
2
adalah:
Universitas Sumatera Utara
53 I
2
: ”Total arsip audio visual yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat adalah berjumlah berjumlah
8550 arsip, terdiri dari 1810 lembar foto, 6007 lembar negatif film, 102 buah video, 520 buah kaset dan 111 buah CD Compact Disc
atau VCD Video Compact Disc ”.
Dari observasi langsung di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat penataan arsip audio visual dapat diketahui, arsiparis sudah
melakukan penataan dengan sistem tahun dokumen didapatkan yaitu arsip audio visual disimpan dari tahun tertua sampai tahun sekarang. Seperti gambar berikut
ini:
Gambar 4.5 Penataan Arsip Audio Visual Dari hasil wawancara dan observasi di atas dapat diketahui bahwa Badan
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat sudah melakukan penataan arsip audio visual berdasarkan pedoman pelestarian arsip audio visual yang
merujuk kepada arsip nasional. BPA Prov Sumbar sudah melakukan penataan
Universitas Sumatera Utara
54 arsip audio visual dengan sistem tahun yaitu sistem tahun dokumen didapatkan,
arsip audio visual disimpan dari tahun tertua sampai tahun sekarang dan total arsip audio visual yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi
Sumatera Barat adalah berjumlah berjumlah 8550 arsip, terdiri dari 1810 lembar foto, 6007 lembar negatif film, 102 buah video, 520 buah kaset dan 111 buah CD
Compact Disc atau VCD Video Compact Disc.
4.2.2.3 Pemeliharaan Arsip Audio Visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat
Pemeliharaan arsip audio visual adalah untuk menjaga informasi arsip agar baik sepanjang waktu. Pemeliharaan arsip audio visual yang dilakukan di Badan
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari hasil wawancara sebagai berikut:
5. Bagaimana pemeliharaan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I
1
dan I
2
sebagai berikut:
I
1
: ”Pemeliharaan arsip audio visual yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dilakukan
berdasarkan buku pedoman pelestarian arsip audio visual yang merujuk kepada arsip nasional”.
I
2
: ”Pemeliharaan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat setiap enam bulan sekali
arsiparis melakukan pemutaran ulang terhadap arsip kaset dan arsip video, tetapi arsiparis belum mengatur temperatur suhu ruangan
Universitas Sumatera Utara
55 tempat penyimpanan arsip audio visual sesuai dengan standar yang
ditetapkan ”.
6. Pelestarian arsip audio visual ini, apakah sudah rutin dilakukan pemeliharaan
di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I
2
adalah: I
2
: ”Pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat belum rutin dilakukan, hanya arsip kaset
dan arsip video yang dilakukan pemutaran ulang setiap enam bulan sekali
”. Dari observasi langsung di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi
Sumatera Barat pemeliharaan arsip audio visual dapat diketahui, arsiparis belum mengatur temperatur suhu ruangan menurut standar yang telah ditetapkan.
Gambar 4.4 Lemari Penyimpanan Arsip Audio Visual Dari hasil wawancara dan observasi di atas dapat diketahui Badan
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat belum melakukan pemeliharaan arsip audio visual berdasarkan pedoman pelestarian arsip audio
visual, dapat dilihat arsiparis belum mengatur temperatur suhu ruangan tempat
Universitas Sumatera Utara
56 penyimpanan arsip audio visual sesuai dengan standar yang telah ditetapkan yaitu
untuk negatif film suhunya antara 10 ℃ sampai 15℃ dengan tingkat kelembapan
50-55 Rh sedangkan foto, film positif, video, rekaman suara dan lainnya suhu sekitar 15
℃ sampai 18℃ dengan kelembapan 55-65 RH dan pelestarian arsip audio visual belum rutin dilakukan, hanya arsip kaset dan arsip video yang
dilakukan pemutaran ulang setiap enam bulan sekali.
4.2.2.4 Upaya Penyelamatan Arsip Audio Visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat
Upaya penyelamatan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat. Hal ini dapat diketahui dari hasil wawancara
sebagai berikut: 7.
Bagaimana mendapatkan arsip yang bernilai sejarah yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari
uraian jawaban informan I
1
dan I
2
sebagai berikut:
I
1
: ”Arsip yang bernilai sejarah yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat didapat dari masyarakat
yang memiliki arsip yang bernilai sejarah dan masyarakat akan diberi imbalan untuk ganti dari arsip”.
I
2
: ”Arsip yang bernilai sejarah yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat didapat dari masyarakat dan
departemen penerangan ”.
8. Apa saja kebijakan dalam pelestarian arsip audio visual di Badan
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I
1
adalah:
Universitas Sumatera Utara
57 I
1
: ”Kebijakan pelestarian arsip audio visual yang dikeluarkan oleh arsip nasional republik Indonesia ANRI dan ada juga kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk mendukung pelestarian arsip audio visual. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi
Sumatera Barat berpedoman pada ANRI dalam melakukan pelestarian arsip audio visual seperti pengolahan, penataan dan
pemeliharaan untuk menyelamatkan fisik arsip dan informasi arsip ”.
9. Adakah pedoman dalam melakukan pelestarian arsip audio visual di Badan
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I
1
adalah: I
1
: ”Ada, yaitu buku pedoman dari Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat yang merujuk kepada arsip nasional ANRI
selaku yang membawahi arsip provinsi secara teknis masih arsip Nasional RI tetapi secara organisasi tidak, masing-masing sudah di
bawah pemerintah daerahnya”. 10.
Dari manakah sumber dana untuk melakukan pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui
dari uraian jawaban informan I
1
adalah: I
1
: ”Sumber dana untuk melakukan pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat diperoleh
anggaran dari pemerintah setiap tahunnya, tetapi idealnya tidak bisa disebutkan, karena badan kearsipan menyesuaikan dengan kebutuhan,
sebelum membuat anggaran tentu staf sudah tahu apa yang
Universitas Sumatera Utara
58 dibutuhkan, dan melaporkan kepada kepala bidang pelestarian arsip
audio visual dan kepala bidang pelestarian arsip audio visual melapor kepada kepala badan kearsipan, berapa anggaran untuk
pembelian alat, berapa anggaran untuk orang yang mengelola, berapa materi atau dokumen yang akan dialih mediakan dan biaya
untuk pelestarian arsip audio visual juga harus tahu. Dengan adanya penjabaran tersebut baru bisa kepala badan kearsipan mengeluarkan
biaya untuk pelestarian arsip audio visual pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat
”. 11.
Apakah prioritas utama dari pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari
uraian jawaban informan I
2
adalah: I
2
: ”Prioritas utama dalam pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat kandungan
informasi arsip dan fisik arsip. Tetapi yang lebih diprioritaskan adalah
kandungan informasi
arsip karena
untuk dapat
menyelamatkan nilai sejarah dan dapat digunakan untuk generasi selanjutnya
”. 12.
Bagaimanakah alih media dokumen ke dalam bentuk digital di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari
uraian jawaban informan I
2
adalah: I
2
: ”Alih media dokumen di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat yang penting yaitu ahli waris bersedia dokumen
Universitas Sumatera Utara
59 dilakukan digitalisasi. Setelah itu dokumen dikumpulkan pada suatu
ruangan untuk dilakukan foto. Pada ruangan tersebut dihitung jumlah dokumen terkumpul. Jika ada dokumen kotor dan rusak dibersihkan
dan diperbaiki terlebih dahulu. Setelah dibersihkan dan diperbaiki dilakukan pemotretan dengan menggunakan kamera. Selanjutnya
dilakukan pengeditan dan pendigitalisasian lembar demi lembar dokumen untuk dikemas ke dalam bentuk CD atau DVD, foto, video
dan rekaman suara ”.
13. Apa saja kendala dalam pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan
dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I
1
dan I
2
sebagai berikut:
I
1
: ”Kendala dalam pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat kurangnya sumber daya
manusia SDM dalam melakukan pelestarian arsip audio visual dan dana dalam pelestarian arsip audio visual
”. I
2
: ”Kendala dalam pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat tidak ada dokumen, kalau
tidak ada dokumen tidak bisa didigital, karena masyarakat yang mempunyai dokumen tidak semuanya masyarakat mau memberikan
dokumennya untuk didigitalkan dan butuh biaya yang cukup besar seperti perjalanan ke tempat lokasi pada waktu mencari dokumen.
Kendala dalam pelestarian arsip audio visual kurangnya sumber daya
Universitas Sumatera Utara
60 manusia SDM dalam melakukan pelestarian arsip audio visual dan
dana dalam pelestarian arsip audio visual”.
14. Apa saja upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelestarian arsip
audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I
1
dan I
2
sebagai berikut: I
1
: ”Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi
Sumatera Barat adalah usulan kepada pemerintah untuk menambah sumber daya manusia SDM untuk melakukan pelestarian arsip audio
visual dan dana dalam pelestarian arsip audio visual ”.
I
2
: ”Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi
Sumatera Barat dengan menambah sumber daya manusia SDM untuk melakukan pelestarian arsip audio visual, dana dalam pelestarian
arsip audio visual dan masyarakat mau memberikan dokumen yang dimiliki untuk dapat dilestarikan”.
Dari observasi langsung di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat upaya penyelamatan arsip audio visual dapat diketahui, arsiparis
sudah melakukan pelestarian arsip menurut buku pedoman pelestarian arsip merujuk kepada arsip nasional republik indonesia ANRI upaya penyelamatan
arsip audio visual yaitu upaya perlindungan fisik dan informasi arsip dari bahaya dan gangguan.
Universitas Sumatera Utara
61 Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa upaya penyelamatan
arsip audio visual di BPA Prov Sumbar yaitu dengan cara menyelamatkan arsip yang bernilai sejarah yang didapatkan dari masyarakat dan departemen
penerangan. Kebijakan pelestarian arsip audio visual dikeluarkan oleh arsip nasional republik Indonesia ANRI dan pemerintah daerah, sedangkan buku
pedoman pelestarian arsip audio visual merujuk kepada arsip nasional republik indonesia ANRI. Sumber dana dalam pelestarian arsip audio visual diperoleh
anggaran dari pemerintah setiap tahunnya. Prioritas utama dalam pelestarian arsip audio visual adalah kandungan informasi arsip dan fisik arsip. Pelestarian arsip
audio visual di BPA Prov Sumbar mengalami kendala dalam pelestarian arsip audio visual adalah kurangnya sumber daya manusia SDM untuk melakukan
pelestarian arsip audio visual dan dana dalam pelestarian arsip audio visual dan upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala dalam pelestarian arsip audio
visual adalah usulan kepada pemerintah untuk menambah sumber daya manusia SDM untuk melakukan pelestarian arsip audio visual dan dana dalam pelestarian
arsip audio visual.
4.3 Hasil Analisis
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan dan observasi, melalui proses analisis data yang menjaga keabsahan data serta melakukan
triangulasi, maka diperoleh sebuah kategori dengan sub bagian-bagiannya. Pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi
Sumatera Barat sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.2 Hasil Analisis No Kategori
Indikator
1 Pengolahan arsip audio visual
daftar asal arsip tahun pengelolaan arsip
nomor urut uraian singkat
jumlah tahun cipta arsip
kondisi tipe dan ukuran arsip
lokasi arsip 2
Penataan arsip audio visual sistem tahun
3 Pemeliharaan arsip audio visual
mengatur temperatur suhu ruangan tempat penyimpanan arsip audio
visual
4 Upaya penyelamatan arsip audio
visual penambahan sumber daya manusia
SDM penambahan dana
Dari tabel 4.2 di atas dapat dijelaskan bahwa pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat sebagai berikut:
1. Pengolahan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi Sumatera Barat adalah dilakukan dengan cara membuat daftar asal arsip, tahun pengelolaan arsip, nomor urut, uraian singkat, jumlah,
tahun cipta arsip, kondisi, tipe dan ukuran arsip dan lokasi arsip. 2.
Penataan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat adalah dilakukan dengan sistem tahun.
3. Pemeliharaan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi Sumatera Barat arsiparis belum mengatur temperatur suhu ruangan tempat penyimpanan arsip audio visual.
4. Upaya penyelamatan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi Sumatera Barat adalah dengan usulan kepada
Universitas Sumatera Utara
63 pemerintah untuk menambah sumber daya manusia SDM untuk
melakukan pelestarian arsip audio visual dan dana dalam pelestarian arsip audio visual.
Universitas Sumatera Utara
64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan