31
2.4.2 Upaya Penyelamatan Arsip Audio Visual
Upaya penyelamatan arsip audio visual bisa melalui berbagai cara diantaranya adalah dengan perlindungan. Perlindungan arsip adalah melindungi
arsip agar tetap utuh baik fisik dan informasi arsip. Sugiharto 2010, 52 menyatakan bahwa upaya penyelamatan arsip audio visual sebagai berikut:
1. Upaya preventif adalah perlindungan fisik dan nilai informasi dokumen
atau arsip terhadap bahaya dan gangguan. 2.
Upaya kuratif adalah perlindungan yang dilaksanakan jika terdapat unsur perusak terhadap dokumen atau arsip.
Sedangkan Khihanta 2014, 8.7 mengemukakan upaya penyelamatan arsip audio visual adalah:
Upaya penyelamatan arsip audio visual dengan reprografi arsip vital elektronik merupakan kegiatan penggandaan dan pengulangan sebuah
dokumen, yang mencakup tiga proses dasar, yaitu copying, duplicating, dan micropying. Copying adalah reproduksi dalam besaran yang sama
dengan arsip aslinya, duplicating adalah copying dalam jumlah banyak dan micropying adalah pengandaan dalam besaran yang lebih kecil dari ukuran
aslinya.
Dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang kearsipan bab II pasal 34 dinyatakan bahwa perlindungan dan penyelamatan arsip sebagai berikut:
1 Negara menyelenggarakan perlindungan dan penyelamatan arsip
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf g perlindungan dan penyelamatan arsip, baik terhadap arsip yang keberadaannya di dalam
maupun di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bahan pertanggungjawaban setiap aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara untuk kepentingan negara, pemerintahan, pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat.
2 Negara secara khusus memberikan perlindungan dan penyelamatan
arsip sebagaimana dimaksud pada ayat 1 yang berkaitan dengan kependudukan, kewilayahan, kepulauan, perbatasan, perjanjian
internasional, kontrak karya dan masalah-masalah pemerintahan yang strategis.
3 Negara menyelenggarakan perlindungan dan penyelamatan arsip
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 dari bencana alam, bencana sosial, perang, tindakan kriminal serta tindakan kejahatan
Universitas Sumatera Utara
32 yang mengandung unsur sabotase adalah tindakan pengrusakan yang
dilakukan secara terencana, spionase adalah mengumpulkan informasi mengenai sebuah organisasi atau lembaga yang dianggap rahasia
tanpa mendapatkan izin dari pemilik yang sah dari informasi tersebut dan terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan
membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa upaya penyelamatan arsip audio visual dengan upaya preventif adalah perlindungan fisik dan nilai informasi
dokumen, upaya kuratif adalah perlindungan unsur perusak dokumen dan reprografi merupakan kegiatan pengulangan atau penggandaan dokumen.
Upaya penyelamatan arsip dapat juga dilakukan dengan cara alih media. Alih media adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi yaitu
mengalihkan arsip tercetak menjadi non cetak. Menurut Hartinah 2009, 15 “alih
media adalah merubah bentuk dari bahan tercetak ke dalam bentuk digital seperti mikrofice, pita magnetik, CD, DVD dan lain-lain
”. Sedangkan Kosasih 2008, 12 mengemukakan bahwa “alih media adalah alternatif untuk melestarikan
kandungan informasi bahan pustaka, karena formatnya dapat disimpan pada media penyimpanan yang relatif besar kapasitasnya dan tahan lama”. Selain
pendapat di atas Husna 2013, 2 mengemukakan bahwa:
Alih media digital adalah suatu proses pengalihan bentuk ke dalam format digital dari bentuk analog yang sebelumnya hanya satu buah menjadi file
digital yang dapat dibaca pada komputer dan dapat dibuatkan kopi digitalnya, sehingga ada dua versi yaitu versi asli dan kopiannya dalam
bentuk digital. Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa alih media adalah merubah
bentuk tercetak menjadi non cetak seperti mikrofice, pita magnetik, CD, DVD dan lain-lain untuk dapat melestarikan fisik arsip dan kandungan informasi arsip
dan
Universitas Sumatera Utara
33 dapat dimanfaatkan oleh masyarakat serta digunakan dalam jangka waktu yang
cukup lama. Upaya penyelamatan arsip audio visual yang informasinya berupa arsip
nilai sejarah. Nilai guna sejarah adalah sebuah arsip berdasarkan kualitas atau isi arsip yang merekam sebuah peristiwa yang bertautan dengan sebuah kegiatan.
Menurut Octavianny 2014, 10 “nilai guna sejarah adalah menggambarkan
keadaan atau peristiwa pada masa yang lampau agar tidak terlupakan sepanjang masa sebagai peristiwa sejarah”. Sedangkan Handayani 2007, 25 menyatakan
bahwa “nilai guna sejarah adalah arsip yang dapat menggambarkan suatu peristiwa dimasa lampau atau bisa dikatakan arsip sebagai bahan pengingat atas
kejadian di masa lampau”. Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa nilai guna sejarah adalah arsip
yang menggambarkan suatu peristiwa atau keadaan pada masa lampau sebagai pengingat peristiwa sejarah.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah