commit to user
2. menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri; dan
3. meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan
ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.
f. Keunggulan dan Kelemahan UKM
Krisis ekonomi yang memporak-porandakan perekonomian nasional tahun 1997 yang lalu membangkitkan kesadaran pentingnya peran usaha kecil dan
menengah sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Pengembangan UMKM saat ini dan mendatang menghadapi berbagai hambatan dan tantangan
dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat. Namun dengan berbagai keterbatasan yang ada UMKM masih diharapkan mampu menjadi
andalan perekonomian Indonesia. Usaha kecil memiliki beberapa potensi dan keunggulan komparatif Pandji
Anoraga, 2002: 226, yaitu: 1. Usaha kecil beroperasi menyebar di seluruh pelosok dengan berbagai bidang
usaha. 2. usaha kecil beroperasi dengan investasi modal awal untuk aktiva tetap pada
tingkat yang rendah sehingga sehingga usaha kecil memiliki kebebasan yang tinggi untuk keluar masuk pasar.
3. sebagian usaha kecil dapat dikatakan padat karya labor intensive yang disebabkan penggunaan teknologi sederhana. Selain itu juga terdapat
hubungan yang erat antara pemilik dan karyawan sehingga sulit terjadi PHK Pemutusan Hubungan Kerja
Usaha kecil juga memiliki kelemahan antara lain: 1. Investasi awal dapat mengalami kerugian
2. Beberapa resiko di luar kendali wiraswasta, seperti perubahan mode, peraturan pemerintah, persaingan dan masalah tenaga kerja.
3. Beberapa bisnis yang cenderung menghasilkan pendapatan yang tak teratur, pemilik mungkin tidak memperoleh profit.
commit to user
4. Mengelola bisnis sendiri banyak menyita waktu. Kekuatan usaha kecil menurut Singgih Wibowo,dkk dalam Pedoman
Mengelola Usaha Kecil 1999: 1-3 adalah: 1. Perusahaan kecil umumnya mempunyai daerah pemasaran yang tidak terlalu
jauh sehinggga tabiat konsumennya dapat dipahami. 2. Komunikasi dengan konsumen dapat berlangsung cepat dan seringkali
berlangsung kepada pemilik. 3. Usaha kecil bersifat luwes dan sering menghasilkan inovasi-inovasi.
Usaha kecil juga memiliki beberapa kelemahan antara lain: 1. Pengusaha kecil sering mengabaikan hal-hal prinsip dalam pengoperasian
usaha. Kebanyakan pengelola tidak membiasakan diri mencatat data trtansaksi keuangan, pembukuan dan sebagainya dengan baik dan tertib hanya
mengandalkan daya ingat. 2. Kebanyakan pengelola usaha kecil enggan mengeluarkan biaya untuk promosi
dan penelitian seperti usaha besar, banyak kebijakan perusahaan yang yang dibuat berdasarkan kira-kira, kebiasaan dan naluri.
3. Para pengusaha kecil kebanyakan hanya menyisakan sedikit waktu untuk mengurusi usahanya, biasanya pengusaha semacam ini adalah generasi penerus
dari suatu usaha yang sudah berjalan lancar. 4. Tidak jelasnya struktur organisasi, pembagian tugas dan wewenang yang tidak
jelas, status karyawan, sistem penggajian dan kepegawaian yang tidak beres. 5. Lemah dalam membuat anggaran, tidak adanya pencatatan dan pembukuan
yang memadai dan tidak adanya batasan tegas antara milik pribadi dengan milik perusahaan tidak tahu besarnya laba atau rugi usaha.
6. Kelemahan di bidang pemasaran berupa ketidak serasian antara program produksi dan penjualan, disebabkan kurangnya penelitian pasar sehingga tidak
tahu bagaimana posisi pasarnya, cara menghadapi pasar, dll.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian terdahulu tentang UKM dan Lembaga Keuangan dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 yang