commit to user
produktivitas kerja. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memilih karyawan yang berpendidikan dan mempunyai pengalaman kerja.
3. Tinjauan Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Sektor UKM telah dipromosikan dan dijadikan sebagai agenda utama pembangunan ekonomi Indonesia. Sektor UKM telah terbukti tangguh, ketika
terjadi krisis ekonomi hanya sektor UKM yang bertahan dari kolapsnya ekonomi, sementara sektor yang lebih besar justru tumbang krisis. Posisi UKM menjadi
strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar
masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.
a. Pengertian Usaha Mikro
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria sebagai usaha kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Kriteria usaha mikro berdasarkan Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 lima puluh juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah.
b. Pengertian Usaha Kecil
Pengertian usaha kecil dalam Undang-Undang No 2 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
commit to user
dimaksud dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Kriteria usaha kecil berdasarkan Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah:
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 tiga ratus juta
rupiah sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah.
Usaha kecil adalah berbagai usaha yang belum terdaftar, belum tercatat dan belum berbadan hukum serta masih menggunakan alat produksi sederhana
yang telah digunakan secara turun temurun dan atau berkaitan dengan seni dan budaya, seperti pedagang asongan, petani penggarap, industri rumah tangga,
pedagang keliling, pedagang kaki lima, dll. Pandji Anoraga Djoko Sudantoko, 2002: 225.
Karakteristik Sektor usaha kecil Pandji Anoraga Djoko Sudantoko, 2002: 225 adalah sebagai berikut:
1. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah administrasi pembukuan yang standar.
2. Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat tinggi. 3. Modal terbatas
4. Pengalaman manjerial dalam mengelola perusahaan masih sangat terbatas 5. Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan untuk mampu
menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang 6. Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversifikasi pasar sangat terbatas
7. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana rendah mengingat keterbatasan dalam sistem administrasinya
c. Pengertian Usaha Menengah