Kesimpulan Analisis Potensi Karbon Tersimpan Carbon Sink

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dalam penelitian di Hutan Gunung Sinabung Jalur Sigarang-garang dapat disimpulkan bahwa : 1. Terdapat perbedaan struktur dan komposisi pohon dan pole pada setiap ketinggian yang berbeda. 2. Mycromeles corimbifera Rosaceae merupakan jenis dengan INP tertinggi dengan nilai 232,69 pada pohon dan 122,27 pada pole serta hanya dijumpai pada ketinggian 1900-2000 mdpl 3. Nilai tertinggi untuk keanekaragaman Jenis H’ pada pohon 2,98 dan pole 2,72 terdapat pada lokasi I. 4. Indeks Keseragaman E tertinggi pada pohon 0,92 terdapat pada lokasi II dan pada pole 0,87 terdapat pada lokasi I. 5. Kandungan karbon tersimpan tertinggi terdapat pada lokasi I pada Pohon 141,9801 Tonha dan pada lokasi II pada pole 6,3322 Tonha. 6. Unsur hara N, P dan K berkorelasi posistif terhadap Biomassa. 6.2 Saran 1. Diharapkan penelitian selanjutnya pada hutan Gunung Sinabung berada pada jalur yang berbeda. 2. Adanya penelitian tentang tumbuhan indikator di hutan ini sangat dibutuhkan untuk menghijaukan lokasi ini setelah letusan 2010. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Archaux, F and N. Bakkaus. 2007. Relative Impact of Stand Structure, Tree Composition and Climate on Mountain Bird Communities. Forest Ecology and Management, 2471-3, 72-79 Arief, A. 1994. Hutan, hakikat dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. Arrijani. 2008. Struktur dan Komposisi Vegetasi Zona Montana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Biodiversitas. 92: 134-141. Ashton, P.S and P. Hall. 1992. Comparisons of Structure among mixed dipterocarpaceae forest of north-western Borneo. Journal of Ecology. 80: 459-481. Balakrishnan, M.,R. Borgrostom and S.W.Bie. 1994. Tropical Ecosystem, a sysntesis of Tropical and Conservation. New York. Internatinal Science Publisher. Bakhtiar I, Santoso H, Hafild, E dan Novira R. 2008. Perubahan Iklim, Hutan, dan REDD: Peluang atau Tantangan?. Civil Society Organization Network on Forestry Governance and Climate Change, The Partnership for Governance Reform. Bogor. Bako, I. 2009. Komposisi Tegakan dan Pendugaan Karbon Tersimpan pada Tegakan di Hutan Lindung Kabupaten Pakpak Bharat. [ Thesis]. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Universitas Sumatera Utara. Medan Brown, S. 1997. Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical Forest: A Primer. FAO Forestry. Italy. Chave, J et al. 2005. Tree Allometry and Estimation of Carbon Stocks and Balance in Tropical Forest. Oecologia. 145: 87-99. Damanik, J. S., J. Anwar., N. Hisyam dan A. Whitten. 1992. Ekologi Ekosistem Sumatera. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Daniel, T.W., J.A. Helms dan F.S. Baker. 1992. Prinsip-Prinsip Silvinatural. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Daniel, T.W., J.A. Helms and F.S. Baker. 1979. Principles of Silviculture 2nd edition. McGraw Hill, New York. Universitas Sumatera Utara Delvian. 2006. Siklus Hara Faktor Penting Bagi Pertumbuhan Pohon Dalam Pengembangan Hutan Tanaman Industri. Karya Tulis. USU Repository. Medan. FAO. 2006. Global Forest Resource Assessment 2005. http:www.fao.orgforestry fra 2012. Diakses tanggal 25 November 2012. Fiantis, D. 2006. Laju Pelapukan Kimia Debu Vulkanis G. Talang dan Pengaruhnya Terhadap Proses Pembentukan Mineral Liat Non-Kristalin. Working Paper. LP UNAND. Padang. FWIGFW. 2003. Potret Keadaan Hutan Indonesia. Global Forest Watch, Edisi 3. Bogor. Hardjana, A.K. 2008. Potensi Biomassa dan Karbon Pada Hutan Tanaman Acacia mangium di HTI PT. Surya Hutani Jaya, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 74: 237 – 249. Hartati,W. 2008. Evaluasi Distribusi Hara Tanah dan Tegakan Mangium, Sengon dan Leda Pada Akhir Daur Untuk Kelestarian Produksi Hutan Tanaman di UMR Gowa PT Inhutani I Unit III Makassar. Jurnal Hutan dan Masyarakat. 32: 111-234. IPCC Intergovernmental Panel on Climate Change. 2007. Contribution of Working Group III to the Fourth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change. University Press, Cambridge, United Kingdom and New York, NY, USA. Hamzah Z. 1981. Diktat Ilmu Tanah Hutan. Pusat Pendidikan Kehutanan Cepu. Direksi Perum Perhutani. Hairiah, K dan Rahayu, S. 2007. Pengukuran Karbon Tersimpan di Berbagai Macam Penggunaan Lahan. World Agroforestry Centre. Bogor. Hardjowigeno S. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta : Akademika Pressindo. Irwan, Z.D. 1992. Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisme Ekosistem Komunitas dan Lingkungan. Bumi Aksara. Jakarta. Istomo. 1994. Hubungan antara Komposisi Struktur dan Penyebaran Ramin Gonystylus bancanus dengan Sifat-sifat Tanah Gambut Studi Kasus di HPH PT. Inhutani III Kalteng. [Tesis]. Bogor: Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Kementrian Kehutanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan. 2010. Cadangan Karbon Pada Berbagai Tipe Hutan dan Jenis Tanaman di Indonesia. Kampus Balitbang Kehutanan. Bogor. Universitas Sumatera Utara Kimmins, J.P 1987. Forest Ecology. New york: Macmillann Publishing Co. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI. 2003. Laporan Eksplorasi flora Nusantara, Taman wisata alam Deleng lancuk dan Taman Wisata Alam Lau Debuk-debuk Kabupaten Karo Sumatera Utara. Bogor. Mackensen, J. 2000. Penelitian Hutan Tropis “Kajian Suplai Hara Lestari Pada Hutan Tanaman Cepat Tumbuh” Implikasi Ekologi dan Ekonomi di Kalimantan Timur Indonesia. Eschborn. Jerman. Mackinnon, K., G, Hatta., H, Halim dan A, Mangalik. 2000. Ekologi Kalimantan. terjemahan Gembong Tjitrosoepomo. Prenhallindo. Jakarta. Magurran, A E. 1983. Ecological Diversity and its Measurement. Croom Helm Limited. Australia. Mason, C.F. S.M. McDonalds. 1986.Otters: Ecology and Conservation. Cambridge University Press, Cambridge. Marthews,T.R, David F. R. P. Burslem, Ruth T. Phillips, and Christopher E. Mullins. 2008. Modelling Direct Radiation and Canopy Gap Regimes in Tropical Forests. Biotropica 406: 676 –685 Maulana, S.I. 2009. Pendugaan Densitas Karbon Tegakan Hutan Alam di Kabupaten Jayapura, Papua. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 74: 261 – 274. Murdiyarso,D et al. 2004. Petunjuk lapangan pendugaan cadangan karbon pada lahan gambut. Proyek Climate Change, Forest and Peatlands in Indonesia. Wetlands International-Indonesia programmed an Wildlife Habitat Canada. Bogor. Monde, A. 2009. Degradasi Stok Karbon C Akibat Alih Guna Lahan Hutan Menjadi Lahan Kakao di DAS Nopu, Sulawesi Tengah. Jurnal Agroland 16 2 : 110 – 117. Muhdi. 2008. Struktur Dan Komposisi Jenis Permudaan Hutan Alam Tropika Akibat Pemanenan Kayu Dengan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia. Jurnal Bionatura 111: 68-79. Odum, P. E. 1971. Dasar-Dasar Ekologi. Terjemahan Ir. Thahjono Samingan, M.Sc. Cet. 2. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Polunin, N. 1990. Pengantar Geografi Tumbuhan dan Beberapa Ilmu Serumpun. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Purwaningsih R. Yusuf. 2005. Komposisi Jenis dan Struktur Vegetasi Hutan di Kawasan Pakuli, Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah. Biodiversitas 62:123-128. Universitas Sumatera Utara Rahman, M. 1992. Jenis dan Kerapatan Pohon Dipterocarpacea di Bukit Gajah Buih Padang. Jurnal Matematika dan Pengetahuan Alam. 21: 1-9. Rahmasari, E.K. 2011. Komposisi dan Struktur Vegetasi Pada Areal Hutan Bekas Terbakar di Areal UPT Taman Hutan Raya R. Soerjo Malang. Skripsi. IPB. Bogor. Richards, P.W. 1996. The Tropical Rainforest. Cambridge. Cambridge University. Rose, S. 2000. Seeds, seedlings and gaps - size matters: a study in the tropical rain forest of Guyana.Thesis. Utrecht University. Netherlands. Ruhiyat, D. 1993. Dinamika Unsur Hara Dalam Pengusahaan Hutan Alam dan Hutan Tanaman, Siklus Biogeokimia. Prosiding Lokakarya Pembinaan Hutan Tropis Lembab yang berwawasan lingkungan untuk Meningkatkan Produktivitasnya. Departemen Kehutanan RI dan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Samarinda. Satto, T. and H.A.I Madgwick. 1982. Forestry Biomass. Martinus Nihjhoff, M. Dr. W. Junk Publishers The Hague Boston London Sheikh, M.A., Kumar, M dan Bussmann, R.W. 2009. Altitudinal Variation in Soil Organic Carbon Stock in Coniferous Subtropical and broadleaf temperate forest in Garhwal Himalaya. BioMed Central. 46: 1-6. Setyawan, A.D., Winarno, K., Indrowuryatno., Wiryanto dan Susilawati, A. 2008. Tumbuhan Mangrove di Pesisir Jawa Tengah: 2. Komposisi dan struktur vegetasi. Biodiversitas 63: 315-321. Slik JW, Bernard CS, Van Beek M, Breman FC., Eichhorn KA. 2008. Tree Diversity, Composition, Forest Structure and Abioveground Biomass Dynamics After Single and Repeated Fire in A Bornean Rain Forest. Oecologia. 583, 579-88 Soerianegara, I, dan A. Indrawan, 1978. Ekologi Hutan Indonesia. Departemen Managemen Hutan. Fakultas Kehutanan. Bogor. Steenis, V. 2006. Flora Pegunungan Jawa. Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bogor. Steenis,C.G.G.J. van. 1984. Floristic altitudinal zones in Malesia. Botanical Journal of Linnaean Society. 89: 289-292 Sujarwo,W dan Darma, I.D.P. 2011. Analisis Vegetasi dan Pendugaan Karbon Tersimpan pada Pohon di Kawasan Sekitar Gunung dan Danau Batur Kintamani Bali. Jurnal Bumi Lestari. 111: 85-92. Suin, N. 2002. Metoda Ekologi. Universitas Andalas. Padang Universitas Sumatera Utara Sundarapandian, S.M. and P.S. Swamy. 2000. Forest ecosystem structure and composition along an altitudinal gradient in the Western Ghats, South India. Journal of Tropical Forest Science 121:104-123. Syahbudin. 1987. Dasar-Dasar Ekologi Tumbuhan. Universitas Andalas Press. Padang. Tresnawan, H dan Rosalina, U. 2002. Pendugaan Biomassa di Atas Tanah di Ekosistem Hutan Primer dan Hutan Bekas Tebangan Studi Kasus Hutan Dusun Aro, Jambi. Jurnal Manajemen Hutan Tropika. 81:15-29. UML. 2001. Program Pengembangan Lau Kawar. BZD-Ecotourism, UML. Van Noordwijk et al. 2002. Carbon Stock Assessment for a Forest-to-Coffee Conversion Landscape in Sumber-Jaya Lampung, Indonesia: from Allometric Equations to Land Use Change Analysis. Jurnal Science. China special issueon Impacts of land use change on the terrestrial carbon cycle in the Asia Pacific region. 45C: 75-86. Watson, R.T et al. 2000. Land Use, Land-Use Change and Forestry. Special Report of the IPCC. Cambridge University Press, Cambridge, UK. Whitmore,T.C. 1985. Tropical Rain Forest of The Far East. Oxford University Press. England. Yamamoto, S.I. 2000. Forest Gap Dynamics and Tree Regeneration. J. For. Res. 5:223-229. Japan Yuliasmara, F., Aris, W dan A.A, Prawoto. 2009. Karbon Tersimpan pada Berbagai Umur dan Sistem Pertanaman Kakao: Pendekatan Allometrik. Jurnal Pelita Perkebunan, 252: 86-100. Yuniawati. 2011. Estimasi Potensi Biomassa Dan Massa Karbon Hutan Tanaman Acacia crassicarpa di Lahan Gambut Studi Kasus Di Areal HTI Kayu Serat Di Pelalawan, Propinsi Riau. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 294: 343-355. Yusuf, R., Purwaningsih dan Gusman. 2005. Komposisi dan Struktur Vegetasi Hutan Alam Rimbo Panti, Sumatera Barat. Biodiversitas. 64: 266-271. Zhu, B., Wang, X., Fang,J., Piao, S., Shen, H., Zzhao, S dan Peng, C. 2010. Altitudinal Changes in Carbon Storage of Temperate Forest on Mt Changbai, Northeast China. J Plant Res. JPR Symposium. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Universitas Sumatera Utara Lampiran 2. Desain Pengambilan Sampel 2470 mdpl 1700 mdpl 1800 mdpl 1900 mdpl 2000 mdpl 2100 mdpl 2200 mdpl 2300 mdpl 2400 mdpl 10 m 10 m Arah rintis Universitas Sumatera Utara Lampiran 3. Hasil Identifikasi Spesimen Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Lampiran 4. Hasil Analisis Tanah Universitas Sumatera Utara Lampiran 5. Data Penelitian Lapangan Pohon dan Pole pada Setiap Lokasi Penelitian

a. Pohon Lokasi I 1700-1800 mdpl No