Mitigasi dan Penyelamatan Analisis Potensi Karbon Tersimpan 19

Sektor kehutanan dianggap sebagai salah satu kontributor yang cukup besar bagi total emisi Gas Rumah Kaca GRK karena adanya aktifitas deforestasi, degradasi dan perambahan hutan. Meningkatkan cadangan karbon dan mengurangi emisi GRK hasil aktifitas manusia merupakan cara mitigasi efektif dalam menekan perubahan iklim global Bakhtiar et al., 2008

2.6 Mitigasi dan Penyelamatan

Ketika negara-negara maju berjuang mengurangi tingkat emisi mereka yang tinggi melalui berbagai teknologi baru dan pembangunan bersih, negara-negara berkembang dapat berkontribusi dalam upaya mitigasi melalui pemilihan sistem pembangunan ekonomi yang tidak lagi bergantung terhadap konversi hutan. Indonesia, sebagai pemimpin dari koalisi 18 tahun negara-negara hutan hujan Rain Forest Countries, dan menjadi tuan rumah dari 13 Convention of the Parties COP 13 UNFCCC di Bali pada bulan Desember 2007, telah menerima tanggung jawab untuk mempersiapkan berbagai analisa teknis substansial Reducing Emissions from Deforestation and forest Degradation REDD dalam rangka implementasi konsep REDD setelah periode komitmen pertama Protokol Kyoto berakhir pada tahun 2012 Maulana, 2009. Mitigasi merupakan upaya mengurangi sumber GRK maupun menekan peningkatan GRK agar bumi tetap dalam batas tidak membahayakan kehidupan dan agar proses pembangunan tidak terhambat sehingga tujuan pembangunan berkelanjutan dapat tercapai. Menekan tingkat deforestasi sehingga memperkecil bahaya degradasi hutan merupakan salah satu upaya efektif yang dapat diterapkan. Hardjana 2008 menyatakan bahwa untuk menurunkan dampak dari pemanasan global ini adalah dengan upaya mitigasi, yaitu berupa upaya untuk menstabilkan konsentrasi CO 2 di atmosfer yang salah satunya dengan cara melakukan penanaman jenis tanaman berkayu pada areal-areal hutan dan lahan yang terdegradasi. Untuk itu diperlukan kegiatan yang dapat mengkuantifikasi pertumbuhan tegakan dan simpanan karbon dalam hutan maupun lahan yang terdegradasi, dimana hasilnya dapat menjadi pertimbangan dalam kebijakan managemen pengelolaan hutan. Salah satu cara adalah dengan melakukan pengukuran karbon yang tersimpan pada tanaman untuk mengetahui kemampuan Universitas Sumatera Utara tanaman dalam menyerap CO 2 dan menyimpannya ke dalam organ-organ pohon daun, cabang, batang, dan akar.

2.7 Biomassa dan Karbon Tersimpan