21
tinggal, mereka meliputi 1 orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk bersenang-senang, untuk keperluan pribadi, untuk keperluan kesehatan, 2
orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk pertemuan, konfrensi, mausyawarah atau sebagai utusan berbagai badanorganisasi, 3 orang-orang
yang sedang mengadakan perjalanan dengan maksud bisnis, 4 pejabat pemerintah dan militer beserta keluarganya yang ditempatkan di negara lain tidak
termasuk kategori ini. Tetapi bila mareka megnadakan perjalanan ke negeri lain, maka digolongkan wisatawan Pendit, 1995.
2.4.3 Dampak Pengembangan Pariwisata
Berdasarkan Undang-undang Nomor 9 tahun 1990 tentang pariwisata, tujuan dari pengembangan pariwisata adalah untuk menciptakan multipler effect,
yakni: 1.
Memperluas dan meratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja. 2.
Meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
3. Mendorong pendayagunaan produksi nasional.
Penyelengaraan pengembangan kepariwisataan merapakan suatu perangkat yang sangat penting dalam pengembangunan daerah khsusunya dalam otonomi
daerah saat ini. Hal ini bidang pariwisata mempunyai peran yang sangat penting dan strategis bagi pengembangan suatu daerah terlebih di era otonomi saat
sekarang, dimana deaerah-daerah dituntut untuk dapat menggali sumber-sumber padndapatan daerah yang dapat memberikan kontribusi bagi pendapatan asli
daerah PAD.
Universitas Sumatera Utara
22
Menurut Suwardjoko dan Indira 2007 dampak pengembangan pariwisata merambah ke berbagai sektor yang berkaitan langsung maupun tidak
langsung dengan kegiatan pariwisata, dan membentuk jaringan kegiatan kepariwisataan yang sangat luas dan rumit. Bagi suatu Daerah Tujuan Wiata
DTW, kegiatan pariwisata mempunyai saham sangat penting dalam menunjang perekonomian daerah, karena kepariwisataan membuka peluang untuk :
1. Pertukaran atau aliran valuta asing. Kunjungan para wisatawan asing juga
berarti ‘kedatangan’ valuta asing di suatu DTW. Selain itu, belanja wisatawan selama berada di DTW membayar akomodasi, makan belanja
barang dan lain-lain memperbesar kegiatan jual-beli di DTW yang bersangkutan bahkan pertukaran valuta asing akan menambah penerimaan
daerah dari sektor pajak. 2.
Peningkatan penerimaan Pajak. Perkembangan DTW akan menarik sejumlah usaha yang berkaitan dengan pariwisata berupa usaha jasa
pelayanan angkutan, kerajinan, organisasi wisataperjalanan, dan lain-lain yang mendatangkan pajak bagi daerah yang bersangkutan.
3. Perambatan Pertumbuhan pada Sektor Ekonomi Lain trackling down
effect . Peningkatan industri pariwisata secara langsung meningkatkan
pasokan bahan baku bagi industri kepariwisataan yang pada gilirannya akan merangsang perkembangan sektor ekonomi lain secara berantai.
Pengaruh ganda ini tidak hanya bagi DTW yang bersangkutan, tetapi dapat merambah ke daerah yang lebih luas atau bahkan sampai di DTW lain.
Universitas Sumatera Utara
23
4. Pemicu Daya Cipta Seni. Barang-barang kerajinan seni, baik berasal dari
DTW itu sendiri maupun didatangkan dari dearah lain, adalah bagian yang tak terpisahkan dari kepariwisataan. Daya cipta atau kreativitas seni akan
terpicu oleh adanya beraneka ragam kegiatan kepariwisataan. Berbagai jenis dan bentuk cendra mata adalah salah satu produk daya cipta seni.
5. Peluang Lapangan Kerja. Berbagai ragam kegiatan kepariwasataan yang
berkaitan mengandung makna terbukanya kesempatan kerja di berbagai bidang yang perlu diisi oleh tenaga kerja yang terampil. Dampak positif
akan dipetik di DTW yang bersangkutan bila tenaga kerja setempat yang tersedia sesuai dengan kesempatan kerja yang terbuka, namun bila tenaga
kerja yang tersedia tidak terampil, tidak terididik dan tidak terlatih, maka kesempatan kerja yang ada akan diisi oleh tenaga kerja pendatang, dan
tenaga kerja setempat ‘tersisihkan’. Yoeti 2008 menyebutkan kontribusi pariwisata terhadap perkekonomian daerah
lebih lanjut adalah sebagi berikut : 1.
Peningkatan perolehan devisa negara 2.
Memperluas dan mempercepat proses kesempatan berusaha 3.
Memperluas kesempatan kerja 4.
Mempercepat pemerataan pendapatan. 5.
Meningkatkan penerimaan pajak regional dan retribusi daerah. 6.
Meningkatkan pendaptan nasional 7.
Memperkuat posisi neraca pembayaran.
Universitas Sumatera Utara
24
8. Mendorong pertumbuhan pengembangan wilayah yang memiliki potensi
alam yang terbatas.
2.4.3 Objek Dan Daya Tarik Wisata