Komite Kawasan Industri Peran Pemerintah dalam Pembangunan Kawasan Industri Ditinjau dari Peraturan Pemerintah Nomor 142 Tahun 2015 tentang Kawasan Industri

60 Sehingga bagi perusahaan industri yang melakukan pemanfaatan lahan akan dituangkan dalam bentuk perjanjian tertulis. 102 Perjanjian tertulis ini sebagai bukti otentik bahwa menteri perindustrian telah mengizinkan perusahaan kawasan industri untuk memanfaatkan lahan tersebut dengan di ikuti syarat-syarat tertentu. Perjanjian tertulis tersebut paling sedikit memuat: 103 1. Jangka waktu pemanfaatan lahan. 2. Besaran biaya pemanfaatn lahan. 3. Pemanfaatan lahan oleh perusahaan industri sesuai dengan yang diperjanjikan. Perjanjian tertulis tersebut dibuat agar lahan yang dimanfaatkan oleh perusahaan industri tidak digunakan di luar yang tercantum dalam perjanjian yang telah disepakati dan sesuai dengan IUKI.

C. Komite Kawasan Industri

Komite kawasan industri dibentuk dalam rangka untuk mendukung pencapaian pembangunan kawasan industri di Indonesia. 104 Berdasarkan Pasal 1 tersebut, dapat diketahui bahwa komite kawasan industri di Indonesia dibentuk oleh menteri di bidang perindustrian. Mengenai Komite kawasan industri sangat membantu menteri perindustrian dalam hal pelaksanaan kebijakan pengembangan dan pengelolaan kawasan industri di Indonesia. Menurut Pasal 1 angka 10 PP Nomor 142 Tahun 2015 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan komite kawasan industri adalah wadah yang dibentuk oleh menteri dengan tugas membantu dalam pelaksanaan kebijakan pengembangan dan pengelolaan kawasan industri. 102 Pasal 49 ayat 1 PP Nomor 142 Tahun 2015. 103 Pasal 49 ayat 2 PP Nomor 142 Tahun 2015. 104 Pasal 51 ayat 1 PP Nomor 142 Tahun 2015. Universitas Sumatera Utara 61 keanggotaan di dalam komite kawasan industri terdiri dari unsur pemerintah, pemerintah daerah dan HKI di Indonesia, kamar dagang serta industri yang membidangi kawasan industri yang diangkat dan ditetapkan oleh menteri di bidang perindustrian. 105 Adapun tugas yang harus dipenuhi oleh komite kawasan industri dalam hal mendukung pencapaian pembangunan kawasan industri di Indonesia ialah antara lain: 106 1. Memberikan usulan dan masukan kepada menteri perindustrian sebagai bahan penyusunan perumusan kebijakan Komite kawasan industri dalam hal untuk mendukung pencapaian pembangunan kawasan industri di Indonesia yang lebih baik lagi maka dapat memberikan usulan dan masukan mengenai hal-hal yang dianggap penting dalam pembangunan kawasan industri di Indonesia untuk nantinya diusulkan dan menjadi bahan masukan bagi menteri perindustrian sebagai bahan penyusunan perumusan kebijakan agar sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan kawasan industri di Indonesia. 2. Melakukan pengawasan pelaksanaan pengembangan kawasan industri Komite kawasan industri harus mengawasi pelaksanaan dari pengembangan kawasan industri di Indonesia agar pelaksanaan pengembangan kawasan industri yang dilakukan sesuai dengan izin dan aturan yang berlaku. 3. Melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah terkait danatau pemerintah daerah serta perusahaan kawasan industri Koordinasi ini dilakukan agar komite kawasan industri dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik lagi didalam kawasan industri. 105 Pasal 51 ayat 2 PP Nomor 142 Tahun 2015. 106 Pasal 52 ayat 1 PP Nomor 142 Tahun 2015. Universitas Sumatera Utara 62 4. Melakukan evaluasi perkembangan kawasan industri Komite kawasan industri melakukan evaluasi atau penilaian terhadap perkembangan kawasan industri yang terjadi di Indonesia agar perkembangan kawasan industri tersebut sesuai dengan yang seharusnya menurut peraturan yang berlaku dan terarah. 5. Mengusulkan referensi harga jual atau sewa kaveling danatau bangunan industri di kawasan industri Komite kawasan industri memberikan keterangan yang jelas dan pasti mengenai segala hal yang menyangkut harga jual maupun harga sewa dari kaveling dan bangunan industri di dalam kawasan industri kepada badan usaha yang ingin membeli atau menyewa kaveling dan bangunan di dalam kawasan industri tersebut. 6. Melakukan tugas akreditasi kawasan industri yang diberikan oleh menteri perindustrian Komite kawasan industri dapat melakukan tugas berupa pemberian akreditasi kawasan industri kepada perusahaan kawasan industri di Indonesia yang telah memenuhi standar kawasan industri. Tugas ini diberikan oleh menteri perindustrian kepada komite kawasan industri apabila komite akreditasi kawasan industri belum dibentuk. Seluruh tugas-tugas diatas nantinya wajib dilaporkan kepada menteri perindustrian sekurang-kurangnya 2 dua kali dalam 1 satu tahun. Kemudian mengenai biaya yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan tugas komite kawasan industri akan dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja negara. Universitas Sumatera Utara 63 D. Tugas dan Wewenang Pemerintah dalam Pembangunan Kawasan Industri Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 142 Tahun 2015 tentang Kawasan Industri Negara Indonesia menyelenggarakan pembangunan kawasan industri untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia. Karena kawasan industri merupakan salah satu bagian yang dapat mempengaruhi pertumbuhan negara Indonesia khususnya dalam hal perekonomian Indonesia. Dalam melaksanakan tugas pembangunan kawasan industri di Indonesia tersebut, negara memberikan tugas dan kewenangan penyelenggaraan pembangunan maupun pengelolaan kawasan industri di Indonesia kepada pemerintah dan juga kepada pemerintah daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-masing. Tujuan dari diserahkannya tugas dan kewenangan negara kepada pemerintah maupun kepada pemerintah daerah ialah agar penyelenggaraan pembangunan kawasan industri di Indonesia dapat terselenggara dengan cepat, merata di seluruh wilayah Republik Indonesia dan sesuai dengan yang direncanakan untuk sebesar-besarnya pada kemakuran rakyat. Pemerintah atau pemerintah pusat menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah selanjutnya disebut UU Perda ialah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh wakil presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Neagara Republik Indonesia Tahun 1945. Berdasarkan Pasal 1 diatas, maka penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang kawasan industri akan dilaksanakan oleh presiden dan dibantu oleh menteri khususnya menteri perindustrian. Menteri perindustrian nantinya akan Universitas Sumatera Utara 64 melaksanakan tugas berupa menyelenggarakan pembangunan kawasan industri di lokasi yang sesuai dengan RTRW nasional dan RTRW pada lintas wilayah provinsi Indonesia. Sedangkan pemerintah daerah menurut Pasal 1 angka 3 UU Perda adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Menurut Ni’matul Huda pemerintahan daerah adalah suatu pemerintahan otonom dalam negara kesatuan Republik Indonesia. 107 Negara kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah provinsi dan daerah provinsi dibagi atas daerah kabupaten kota. 108 107 Ni’matul Huda, Otonomi Daerah Filosofi, Sejarah Perkembangan Dan Problematika Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005, hlm. 20. 108 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 2 ayat 1. Dalam hal ini penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang pembangunan kawasan industri di daerah Indonesia akan dilaksanakan berdasarkan asas desentralisasi oleh gubernur atau bupatiwalikota secara bersama-sama atau sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Asas desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom berdasarkan asas otonom. Asas otonom ialah prinsip dasar penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan otonomi daerah. Gubernur atau bupatiwalikota nantinya akan melaksanakan tugas berupa menyelenggarakan pembangunan kawasan industri di lokasi yang sesuai dengan RTRW pada lintas wilayah kabupatenkota atau RTRW pada wilayah kabupatenkota di Indonesia. Secara umum terdapat tujuh hal yang menjadi tugas pemerintah dan pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan kawasan industri di Indonesia yaitu: Universitas Sumatera Utara 65 1. Melaksanakan tugas dan kewenangan yang diberikan oleh negara kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk membangun kawasan industri di Indonesia. 2. Menyelenggarakan pembangunan kawasan industri di Indonesia untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. 3. Penyelenggaraan pembangunan kawasan industri di Indonesia dilakukan dengan tetap menghormati hak yang dimiliki manusia sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. 4. Menyelenggarakan pembangunan kawasan industri yang merata diseluruh wilayah negara kesatuan Republik Indonesia. 5. Menyelenggarakan pembangunan kawasan industri yang berwawasan lingkungan. 6. Menyelenggarakan pembangunan kawasan industri di lokasi yang sesuai dengan RTRW. 7. Menyelenggarakan pembangunan kawasan industri yang dapat meningkatkan daya saing investasi dan daya saing industri. Tugas-tugas diatas tersebut dapat terwujud apabila pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya masing-masing bertanggungjawab dan tidak melakukan penyalahgunaan wewenang atas tugas- tugas yang diberikan oleh negara dalam hal pembangunan kawasan industri di Indonesia yang sesuai dengan tujuan pembangunan kawasan industri yang ada di dalam PP Nomor 142 tahun 2015. Menurut Prajudi Atmosudirdjo bahwa kita perlu membedakan antara kewenangan authority, gezag dan wewenang competence, bevoegdheid. Universitas Sumatera Utara 66 Kewenangan adalah apa yang disebut dengan “kekuasaan formal”, kekuasaan yang berasal dari kekuasaan legislatif yaitu kekuasan yang diberikan oleh undang-undang atau kekuasaan eksekutif administratif. Kewenangan yang biasanya terdiri atas beberapa wewenang adalah kekuasaan terhadap segolongan orang-orang tertentu atau kekuasaan terhadap sesuatu bidang pemerintahan atau bidang urusan tertentu yang bulat, sedangkan wewenang hanya mengenai sesuatu onderdil tertentu. Di dalam kewenangan terdapat wewenang-wewenang rechtsbevoegdheden. Wewenang adalah kekuasaan untuk melakukan sesuatu tindakan hukum publik, misalkan wewenang menandatangani atau menerbitkan surat-surat izin dari seorang pejabat atas nama menteri, sedangkan kewenangan tetap berada di tangan menteri delegasi wewenang. 109 Kewenangan-kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah dan pemerintah daerah dalam pembangunan kawasan industri di Indonesia berbeda satu dengan yang lainnya, sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Adapun kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah dalam pembangunan kawasan industri di Indonesia yang dilaksanakan oleh menteri perindustrian menurut Pasal 4 PP Nomor 142 Tahun 2015 adalah meliputi: 110 1. Pengaturan, pembinaan, dan pengembangan kawasan industri. 2. Perencanaan pembangunan kawasan industri. 3. Penyediaan infrastruktur kawasan industri. 4. Prakarsa pembangunan kawasan industri oleh pemerintah. 5. Penetapan standar kawasan industri. 6. Penetapan pedoman teknis pembangunan kawasan industri. 109 Prajudi Atmosudirdjo, Hukum Administrasi Negara, Cet.10 Jakarta: Ghalia Indonesia, 1994, hlm. 78. 110 Pasal 4 PP Nomor 142 Tahun 2015. Universitas Sumatera Utara 67 7. Fasilitasi penyelesaian permasalahan terkait pendirian dan pengembangan kawasan industri dapat berupa tanah, infrastruktur, air baku, energi, ketenagakerjaan, dan perizinan. 8. Penetapan suatu kawasan industri sebagai obyek vital nasional sektor industri. 9. Penetapan pedoman referensi harga jual atau sewa kaveling danatau bangunan industri di kawasan industri atas usul komite kawasan industri. 10. Pembentukan komite kawasan industri. Kewenangan-kewenangan tersebut merupakan kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah dalam kawasan industri nasional dan lintas wilayah provinsi Indonesia. Sehingga siapapun termasuk pemerintah daerah tidak bisa untuk mengambil alih atau menggantikan kewenangan-kewenangan tersebut tanpa adanya persetujuan oleh menteri perindustrian. Dan adapun kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah daerah dalam pembangunan kawasan industri di Indonesia yang dilaksanakan oleh gubernur atau bupatiwalikota menurut Pasal 5 PP Nomor 142 Tahun 2015 adalah meliputi: 111 1. Perencanaan pembangunan kawasan industri. 2. Penyediaan infrastruktur industri. 3. Pemberian kemudahan dalam perolehanpembebasan lahan pada wilayah daerah yang diperuntukkan bagi pembangunan kawasan industri. 4. Pelayanan terpadu satu pintu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. 5. Pemberian insentif dan kemudahan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 111 Pasal 5 PP Nomor 142 Tahun 2015. Universitas Sumatera Utara 68 6. Penataan industri untuk berlokasi di kawasan industri. 7. Pengawasan pelaksanaan pembangunan kawasan industri. Kewenangan-kewenangan tersebut merupakan kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah daerah dalam kawasan industri lintas wilayah kabupatenkota atau wilayah kabupatenkota Indonesia. Sehingga dapat diketahui bahwa antara pemerintah dengan pemerintah daerah sudah memiliki kewenangan- kewenangannya masing-masing menurut PP Nomor 142 Tahun 2015. Dengan demikian tugas dan wewenang yang dimiliki oleh pemerintah dan pemerintah daerah berdasarkan PP Nomor 142 Tahun 2015 sudah ditentukan masing-masing. Dan semuanya itu hanya semata-mata untuk menyelenggarakan pembangunan kawasan industri yang dapat memakmurkan masyarakat Indonesia. Universitas Sumatera Utara 69 BAB IV PENGAWASAN PEMERINTAH TERHADAP KAWASAN INDUSTRI

A. Kewajiban Perusahaan Kawasan Industri