78
B. Kewajiban Perusahaan Industri di dalam Kawasan Industri
Sub bab sebelumnya telah menjelaskan mengenai kewajiban-kewajiban perusahaan kawasan industri yang ada di Indonesia. Namun, di dalam ketentuan
PP Nomor 142 Tahun 2015 juga ada menjelaskan mengenai kewajiban bagi perusahaan industri di dalam kawasan industri. Sebelum membahas mengenai
kewajiban perusahaan industri di dalam kawasan industri maka akan dibahas terlebih dahulu mengenai kewajiban perusahaan industri di Indonesia.
Menurut Pasal 36 ayat 1 PP Nomor 142 Tahun 2015 menyatakan bahwa perusahaan industri yang akan menjalankan industri wajib berlokasi di kawasan
industri serta pada Pasal 37-nya juga menyatakan bahwa perusahaan industri yang berada di KPI yang akan melakukan perluasan dengan menambah lahan wajib
berlokasi di dalam kawasan industri. Berdasarkan Pasal 36 ayat 1 dan Pasal 37 tersebut, dapat diketahui bahwa perusahaan industri wajib dan harus berlokasi di
dalam kawasan industri baik bagi perusahaan industri baru yang masih akan menjalankan usahanya maupun bagi perusahaan industri yang sudah menjalankan
usahanya di dalam KPI dan ingin melakukan perluasan lahan di lokasi yang berbeda. Namun, kewajiban tersebut dapat dikecualikan bagi:
1. Perusahaan industri yang akan menjalankan industri dan berlokasi di daerah
kabupatenkota yang belum memiliki kawasan industri
133
Perusahaan industri yang akan menjalankan industri dan berlokasi di daerah kabupatenkota yang belum memiliki kawasan industri maka perusahaan
industri tersebut dapat dikecualikan untuk menjalankan industri di dalam kawasan
133
Pasal 36 ayat 2 huruf a PP Nomor 142 Tahun 2015.
Universitas Sumatera Utara
79
industri, melainkan perusahaan industri tersebut diwajibkan untuk menjalankan industrinya di dalam KPI.
134
2. Perusahaan industri yang akan menjalankan industri dan berlokasi di daerah
kabupatenkota yang telah memiliki kawasan industri tetapi seluruh kaveling industri dalam kawasan industrinya telah habis
135
Perusahaan industri yang akan menjalankan industri dan berlokasi di daerah kabupatenkota yang seluruh kaveling industri dalam kawasan industrinya
telah habis atau luas kaveling industri tidak mencukupi maka dapat dikecualikan dari kewajiban yang mewajibkan perusahaan industri untuk menjalankan
usahanya di dalam kawasan industri, melainkan mewajibkan perusahaan industri tersebut untuk menjalankan usaha industrinya di dalam KPI.
136
3. Industri kecil dan industri menengah yang tidak berpotensi menimbulkan
pencemaran lingkungan hidup yang berdampak luas
137
Industri kecil dan industri menengah yang tidak berpotensi menimbulkan pencemaran yang luas dari hasil industrinya dan telah ditetapkan oleh menteri
perindustrian maka dapat dikecualikan dari kewajiban yang mewajibkan untuk berlokasi di dalam kawasan industri, melainkan perusahaan industri tersebut wajib
berlokasi di dalam KPI.
138
4. Industri yang menggunakan bahan baku khusus danatau proses produksinya
memerlukan lokasi khusus
139
134
Pasal 36 ayat 4 PP Nomor 142 Tahun 2015.
135
Pasal 36 ayat 2 huruf b PP Nomor 142 Tahun 2015.
136
Ibid.,
137
Pasal 36 ayat 3 huruf a PP Nomor 142 Tahun 2015.
138
Ibid.,
139
Pasal 36 ayat 3 huruf b PP Nomor 142 Tahun 2015.
Universitas Sumatera Utara
80
Industri yang memiliki kekhususan baik dari segi bahan bakunya maupun lokasinya maka dapat dikecualikan dari kewajiban yang mewajibkan perusahaan
industri untuk menjalankan industrinya di lokasi kawasan industri, melainkan perusahaan industri tersebut dapat menjalankan usahanya di lokasi khusus sesuai
dengan RTRW dan perusahaan industri tersebut telah ditetapkan oleh menteri perindustrian sebagai industri khusus dan dapat berlokasi di luar kawasan industri.
Setelah perusahaan industri memenuhi kewajibannya untuk menjalankan usaha industri di dalam kawasan industri, maka sebelum memulai untuk
menjalankan usaha industrinya di dalam kawasan industri, perusahaan industri tersebut wajib memiliki:
140
1. Upaya pengelolaan lingkungan.
2. Upaya pemantauan lingkungan.
Antara UKL dan UPL merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena antara keduanya memiliki keterikatan dan kesamaan satu
dengan yang lainnya. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan selanjutnya disebut PP Nomor 27 Tahun 2012, bahwa
UKL-UPL adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha danatau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha danatau kegiatan. Berdasarkan ketentuan PP Nomor 27 Tahun 2012 diatas, maka dapat
diketahui bahwa perusahaan industri yang akan menyelenggarakan usaha industri di dalam kawasan industri wajib terlebih dahulu untuk melakukan UKL-UPL.
Kewajiban ini diwajibkan bagi perusahaan industri yang kegiatan usahanya dapat
140
Pasal 38 ayat 1 PP Nomor 142 Tahun 2015.
Universitas Sumatera Utara
81
dan masih dicakup dan dipenuhi oleh AMDAL yang ada di dalam kawasan industri.
141
Selanjutnya bagi perusahaan industri yang telah memenuhi UKL-UPL atau menyusun AMDAL maka perusahaan industri tersebut sudah boleh untuk
menjalankan kegiatan usahanya di dalam kawasan industri. Perusahaan industri di dalam kawasan industri tersebut wajib untuk:
Namun, apabila AMDAL di dalam kawasan industri tidak dapat untuk mencakup maupun memenuhi kegiatan usaha perusahaan industri yang akan
dilakukan di dalam kawasan industri maka perusahaan industri tersebut wajib menyusun AMDAL dan setelah itu akan mendapat pengesahan oleh instansi yang
berwenang yaitu kementerian lingkungan hidup dan kehutanan.
142
1. Memenuhi ketentuan perizinan usaha industri
Perusahaan industri yang akan menjalankan usaha perindustriannya harus terlebih dahulu memenuhi ketentuan perizinan usaha industri karena perusahaan
industri tidak akan mungkin dapat menjalankan usaha industrinya baik di dalam kawasan industri maupun di dalam KPI sebelum memiliki izin usaha industri.
Menurut Pasal 101 UU Perindustrian menyatakan bahwa setiap kegiatan usaha industri wajib memiliki izin usaha industri. Izin usaha industri diberikan oleh
menteri perindustrian namun menteri perindustrian dapat melimpahkan sebagian kewenangan
pemberian izin usaha industri kepada gubernur dan bupatiwalikota.
143
Bagi perusahaan industri yang telah memperoleh izin maka wajib:
144
a. Melaksanakan kegiatan usaha industri sesuai dengan izin yang dimiliki.
141
Pasal 38 ayat 3 PP Nomor 142 Tahun 2015.
142
Pasal 39 ayat 1 PP Nomor 142 Tahun 2015.
143
Pasal 101 ayat 4 UU Perindustrian.
144
Pasal 101 ayat 6 UU Perindustrian.
Universitas Sumatera Utara
82
b. Menjamin keamanan dan keselamatan alat, proses, hasil produksi,
penyimpanan serta pengangkutan. 2.
Memenuhi ketentuan tata tertib kawasan industri yang berlaku Perusahaan industri yang menjalankan kegiatan usahanya di dalam
kawasan industri wajib untuk memenuhi ketentuan tata tertib kawasan industri yang berlaku karena jika tidak dipenuhi maka akan diberikan sanksi sesuai
dengan yang telah ditentukan. 3.
Memelihara daya dukung lingkungan di sekitar kawasan termasuk tidak melakukan pengambilan air tanah
Perusahaan industri yang menjalankan kegiatan usaha di dalam kawasan industri wajib untuk memelihara daya dukung lingkungan di sekitar kawasan
industri agar daya dukung lingkungan di sekitar kawasan industri tetap terjaga kelestariannya termasuk air tanah. Daya dukung lingkungan hidup adalah
kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain.
145
4. Melakukan pembangunan pabrik dalam batas waktu paling lama 4 empat
tahun sejak pembelian danatau penyewaan lahan, dan dapat diperpanjang 1 satu tahun
Perusahaan industri yang akan menjalankan kegiatan usaha di dalam kawasan industri dan sudah menentukan lahan industri di dalam kawasan industri
untuk lokasi kegiatan usahanya maka paling lama 4 empat tahun dan dapat diperpanjang 1 satu tahun harus sudah membangun pabrik untuk tempat
berlangsungnya produksi usaha perindustrian.
145
https:id.wikibooks.orgwikiDaya_Dukung_Lingkungan_hidup diakses pada tanggal
12 maret 2016.
Universitas Sumatera Utara
83
5. Mengembalikan kaveling industri kepada perusahaan kawasan industri apabila
dalam batas waktu yang telah ditentukan tidak juga melakukan pembangunan pabrik
Perusahaan industri yang tidak membangun pabrik setelah batas waktu 4 empat tahun dan perpanjangan waktu 1 satu tahun maka perusahaan industri
tersebut harus mengembalikan kaveling atau lahan industri kepada perusahaan kawasan industri dan perusahaan industri tersebut berhak menerima uang
pengembalian sesuai dengan yang diperjanjikan antara perusahaan industri dengan perusahaan kawasan industri.
146
1. Perusahaan industri di dalam kawasan industri dikecualikan dari perizinan
yang menyangkut ganguan, lingkungan, lokasi, tempat usaha, peruntukan penggunaan lahan, pengesahan rencana tapak tanah dan ANDALALIN
Keuntungan yang di dapatkan oleh perusahaan industri yang menjalankan kegiatan usaha perindustrinya di dalam kawasan industri yaitu meliputi:
147
Perusahaan industri yang menjalankan kegiatan usaha perindustriannya di dalam kawasan industri akan dibebaskan dari perizinan-perizinan sebagaimana
yang telah disebutkan diatas. Hal ini karena perizinan-perizinan tersebut sudah diurus dan dipenuhi oleh kawasan industri pada saat pembangunan kawasan
industri. Namun, mengenai pengecualian perizinan lingkungan tidak akan menghapus kewajiban dan tanggung jawab perusahaan industri di dalam kawasan
industri untuk melakukan pengelolaan lingkungan.
148
146
Pasal 39 ayat 2 PP Nomor 142 Tahun 2015.
147
Pasal 38 ayat 4 PP Nomor 142 Tahun 2015.
148
Pasal 38 ayat 5 PP Nomor 142 Tahun 2015.
Universitas Sumatera Utara
84
2. Perusahaan industri di dalam kawasan industri dapat melakukan kegiatan
logistik barang
149
Perusahaan industri yang menjalankan kegiatan usaha perindustriannya di dalam kawasan industri dapat melakukan kegiatan logistik barang. Kegiatan
logistik barang dapat juga dilakukan perusahaan jasa logistik barang.
150
Misi dari logistik adalah memenuhi kebutuhan barang yang sesuai ke tempat yang tepat,
pada waktu yang tepat dan pada kondisi yang di inginkan, sehingga memberikan manfaat kepada perusahaan.
151
C. Standar Kawasan Industri