49
BAB III TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN
KAWASAN INDUSTRI BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 142 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN INDUSTRI
A. Kawasan Strategis Nasional
Kawasan industri di Indonesia dapat ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional. Hal ini berdasarkan pada ketentuan PP Nomor 142 Tahun 2015.
Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yang dimaksud dengan kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi,
sosial, budaya danatau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia.
82
82
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 28.
Berdasarkan Pasal 1 diatas, diketahui bahwa kawasan industri di Indonesia dapat ditetapkan menjadi kawasan strategis nasional apabila kawasan industri
mempunyai pengaruh yang sangat penting secara nasional baik terhadap kedaulatan negara Indonesia maupun lingkungan hidup. Namun, dari beberapa hal
tersebut kawasan industri hanya memiliki pengaruh yang sangat penting secara nasional terhadap perekonomian maupun lingkungan hidup negara Indonesia.
Sehingga dengan demikan, penataan ruang dalam pembangunan kawasan industri di Indonesia tetap dapat lebih diprioritaskan atau lebih diutamakan. Serta kawasan
industri yang telah ditetapkan menjadi kawasan strategis nasional akan dikuasai oleh negara Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
50
Penataan ruang kawasan strategis dilakukan untuk mengembangkan, melestarikan, melindungi danatau mengoordinasikan keterpaduan antara
pembangunan nilai strategis kawasan dalam mendukung penataan ruang wilayah. Kawasan industri dikatakan mempunyai pengaruh yang sangat penting secara
nasional terhadap perekonomian negara Indonesia, apabila memenuhi beberapa kriteria yang terdapat di dalam Pasal 48 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun
2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang selanjutnya disebut PP Nomor 15 tahun 2010. Pasal 48 ini merupakan pasal yang menentukan mengenai kriteria
kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi yaitu memiliki:
83
1. Potensi ekonomi cepat tumbuh.
2. Sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi.
3. Potensi ekspor.
4. Dukungan kawasan perumahan dan permukiman yang dilengkapi dengan
jaringan prasarana dan utilitas, serta sarana pemerintahan penunjang kegiatan ekonomi.
5. Kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi.
6. Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka
mewujudkan ketahanan pangan. 7.
Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi.
Beberapa kriteria-kriteria yang terdapat di dalam Pasal 48 di atas dimiliki oleh kawasan industri di Indonesia yaitu berupa kawasan industri yang memiliki
potensi pertumbuhan ekonomi yang cepat tumbuh, kawasan industri memiliki
83
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, Pasal 48 yang selanjutnya disebut dengan PP Nomor 15 Tahun
2010.
Universitas Sumatera Utara
51
potensi ekspor dari hasil produksi industrinya, kawasan industri memiliki dukungan dari pemerintah dengan diberikannya jaringan prasarana dan utilitas
serta sarana dalam menunjang kegiatan kawasan industri di Indonesia dan juga kawasan industri memanfaatkan teknologi yang tinggi khususnya teknologi dalam
perindustrian. Sedangkan kawasan industri dikatakan mempunyai pengaruh yang sangat penting secara nasional terhadap lingkungan hidup, apabila memenuhi
beberapa kriteria yang terdapat di dalam Pasal 51 PP Nomor 15 Tahun 2010. Pasal 51 ini merupakan pasal yang menentukan mengenai kriteria kawasan
strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup meliputi:
84
1. Tempat perlindungan keanekaragaman hayati.
2. Kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora,
danatau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi danatau dilestarikan.
3. Kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang
setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian. 4.
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro.
5. Kawasan yang menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan
hidup. 6.
Kawasan rawan bencana alam. 7.
Kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan hidup.
84
Pasal 51 PP Nomor 15 Tahun 2010.
Universitas Sumatera Utara
52
Beberapa kriteria yang terdapat di dalam Pasal 51 di atas dimiliki oleh kawasan industri di Indonesia yaitu berupa kawasan industri merupakan kawasan
yang menuntut prioritas tinggi terhadap peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kawasan yang sangat menentukan dalam hal perubahan rona alam dan
mempunyai dampak yang sangat luas terhadap kelangsungan hidup masyarakat Republik Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, maka kawasan industri di Indonesia
dapat dikatakan sebagai kawasan yang mempunyai pengaruh yang sangat penting secara nasional terhadap perekonomian negara Indonesia dan lingkungan hidup.
Kriteria nilai strategis untuk kawasan strategis nasional ditentukan berdasarkan aspek eksternalitas, akuntabilitas dan efisiensi dalam penanganan
kawasan.
85
Eksternalitas adalah suatu efek samping dari suatu tindakan pihak tertentu terhadap pihak lain, baik dampak yang menguntungkan maupun yang
merugikan.
86
Akuntabilitas berasal dari istilah dalam bahasa Inggris accountability
yang berarti pertanggungjawaban atau keadaan untuk dipertanggungjawabkan atau keadaan untuk diminta pertanggungjawaban.
87
Akuntabilitas yaitu berfungsinya seluruh komponen penggerak jalannya kegiatan perusahaan, sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-masing.
88
85
Pasal 52 PP Nomor 15 Tahun 2010.
Sedangkan efisiensi dalam penanganan kawasan adalah suatu kondisi atau keadaan untuk melakukan penanganan kawasan secara benar.
86
https:misterchandera.wordpress.com20110126eksternalitas diakses pada 29
februari 2016.
87
Peter Salim, The Contempory English-Indonesia Dictionary Jakarta: Modern English Press, Edisi ketiga-1978, hlm. 16.
88
Suherman Toha, Penelitian Masalah Hukum tentang Penerapan Good Corporate Governance Pada Dunia Usaha. Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia RI, 2007, hlm. 34.
Universitas Sumatera Utara
53
Penetapan kawasan industri sebagai kawasan strategis nasional merupakan salah satu bagian dari rencana tata ruang kawasan strategis nasional. Bagian ini
memang tidak ada tercantum secara eksplisit di dalam peraturan perundang- undangan tentang penataan ruang, namun secara implisit kawasan industri dapat
ditetapkan menjadi bagian dari salah satu kawasan strategis nasional yang ada di Indonesia. Hal ini karena kawasan industri memiliki nilai strategis nasional.
Kawasan strategis nasional dapat ditetapkan sebagai kawasan strategis provinsi danatau kawasan strategis kabupatenkota.
89
Rencana tata ruang kawasan strategis nasional diselenggarakan oleh negara dan negara memberikan kewenangan penyelenggaraan rencana tata ruang
kawasan strategis nasional kepada pemerintah. Adapun prosedur penyusunan rencana tata ruang untuk rencana tata ruang kawasan strategis nasional menurut
Pasal 53 PP Nomor 15 Tahun 2010 yaitu meliputi:
90
1. Proses penyusunan rencana tata ruang kawasan strategis nasional
Proses penyusunan ini diakukan melalui beberapa tahap yaitu:
91
a. Persiapan penyusunan.
b. Pengumpulan data.
c. Pengolahan data dan analisis paling sedikit meliputi teknik analisis yang
terkait dengan nilai strategis kawasan yang dimilikinya. d.
Perumusan konsepsi rencana. e.
Penyusunan rancangan peraturan presiden tentang rencana tata ruang kawasan strategis nasional yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
89
Pasal 52 ayat 2 PP Nomor 15 Tahun 2010.
90
Pasal 53 PP Nomor 15 Tahun 2010.
91
Pasal 53 ayat 2 PP Nomor 15 Tahun 2010.
Universitas Sumatera Utara
54
2. Pelibatan peran masyarakat pada tingkat nasional dalam penyusunan rencana
tata ruang kawasan strategis nasional Setelah tahapan proses penyusunan rencana tata ruang kawasan strategis
nasional selesai dilakukan maka selanjutnya pemerintah melibatkan peran masyarakat pada tingkat nasional dalam penyusunan rencana tata ruang kawasan
strategis nasional. Pelibatan peran masyarakat dalam penyusunan rencana tata ruang kawasan strategis nasional antara lain dilakukan melalui penjaringan opini
publik, forum diskusi dan konsultasi publik pada tingkat nasional. 3.
Pembahasan rancangan rencana tata ruang kawasan strategis nasional oleh pemangku kepentingan di tingkat nasional
Setelah penyusunan rencana tata ruang kawasan strategis nasional selesai dilakukan maka selanjutnya dilakukan pembahasan mengenai hasil rancangan
rencana tata ruang kawasan strategis nasional kepada pemangku kepentingan di tingkat nasional.
Berdasarkan hal diatas, dapat diketahui bahwa dengan ditetapkannya kawasan industri sebagai kawasan strategis nasional maka keuntungan yang akan
diperoleh ialah kawasan industri akan lebih diprioritaskan atau lebih diutamakan dalam hal penataan ruangnya untuk pembangunan kawasan industri itu sendiri,
mengingat kawasan industri memiliki pengaruh yang sangat penting secara nasional terhadap perekonomian negara Indonesia maupun lingkungan hidup
negara Indonesia. Sehingga persoalan mengenai ruang atau lokasi pembangunan kawasan industri tidak perlu lagi untuk dipersoalkan.
Universitas Sumatera Utara
55
B. Prakarsa Pemerintah dalam Pembangunan Kawasan Industri