Bakteri –bakteri yang termasuk ke dalam golongan coliform umum dapat kita
lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.2. Famili, Genera dan Species Beberapa coliform Umum Famili
Genera Species
Enterobacteriaceae Escherichia
Escherichia coli E.coli
Klebsiella Klebsiella pneumonia
K.pneumonia Enterobacter
Enterobacter aerogenus E.aerogenus
Citobacter Citobacter freundii
C.freundii Sumber: National Health and Medical Research Council, Australian Government.
2.4. Escherichia coli
Escherichia coli adalah batang Gram negatif dengan ukuran 0,4
– 0,7 x 1 – 3 mm. Escherichia coli adalah fakultatif anaerob dan dapat tumbuh di media sederhana
dengan sebagian koloni dapat bergerak, sebagian tidak. Biasanya meragi laktosa dan memproduksi gas dari glukosa seperti indol dan asetat tetapi tidak memproduksi
sitrat. Beberapa strain memproduksi beta hemolisin Jawetz, et al, 2013. Escherichia coli
hidup secara normal pada usus besar manusia dan binatang tertentu tetapi tidak menyebabkan binatang atau manusia tersebut menjadi sakit
apabila dalam batas normal. Jumlah normal konsentrasi Escherichia coli pada feses 1.000.000
– 100.000.000gr feses. Untuk mendeteksi kadar feses manusia pada air, Escherichia coli
dipilih sebagai indikator dari level polusi air, pengukurannya menggunakan indeks coliforms. Penentuan coliforms fekal menjadi indikator
pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkolerasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Oleh karena itu, coliforms adalah indikator kualitas air.
Universitas Sumatera Utara
Makin sedikit kandungan coliforms artinya kualitas air semakin baik Rahmawati, Azizah, 2005.
Escherichia coli yang disekresikan dalam jumlah besar melalui feses akan
mengkontaminasi lingkungan dan bakteri ini akan bertahan hidup tidak tumbuh dalam beberapa hari sampai beberapa minggu di luar tubuh. Apabila Escherichia coli
ditemukan dalam persedian air, harus diperhitungkan indikasi bahwa persediaan air tersebut telah terkontaminasi oleh feses manusia dan hewan. Air yang terkontaminasi
ini dapat menimbulkan gejala jika jumlah mikroorganismenya berkisar antara 108 –
109 bakteriml air Jawetz, et al, 2013. Escherichia coli
biasanya tidak merugikan manusia bahkan Escherichia coli membentuk vitamin K tetapi ada beberapa hal yang menyebabkan Escherichia coli
dapat berbahaya : 1. Apabila bakteri keluar dari saluran pencernaan dan masuk ke traktus
urinarius ini dapat menyebabkan infeksi biasanya disebut honey moon
cystitis karena intercourse dapat menyebabkan bakteri masuk kandung
kemih. 2.
Ketika bakteri keluar dari saluran pencernaan melalui perforasi lalu masuk ke abdomen menyebabkan peritonitis.
3. Beberapa strain Escherichia coli bersifat toksik beberapa menghasilkan toksin yang mirip disentri dan dapat menyebabkan keracunan makanan
terkontaminasi saat penyimpanan, pemakaian dapat fatal apabila di makan anak kecil, orang dewasa dengan imunodefisiensi.
Escherichia coli adalah penyebab yang paling sering dari infeksi saluran kemih
dan merupakan penyebab infeksi saluran kemih pertama pada kira-kira 90 wanita muda, gejala dan tanda-tandanya antara lain sering kencing, disuria, hematuria, dan
piuria. Nyeri pinggang berhubungan dengan infeksi saluran kemih bagian atas. Infeksi saluran kemih dapat mengakibatkan bakteremia dengan tanda-tanda klinik
sepsis. Escherichia coli yang menyebabkan diare sangat sering ditemukan di seluruh dunia. Escherichia coli ini diklasifikasikan oleh ciri khas sifat virulensinya, dan
Universitas Sumatera Utara
setiap grup menimbulkan penyakit melalui mekanisme yang berbeda Jawetz, et al, 2013.
a. Escherichia coli Enteropatogenik EPEC adalah penyebab penting diare pada bayi, khususnya dinegara berkembang. EPEC melekat pada sel
mukosa usus kecil. Terjadi kehilangan mikrovili penumpulan, membentuk tumpuan filamen aktin atau struktur mirip mangkuk, dan
kadang-kadang , EPEC masuk ke dalam sel mukosa. Dapat terlihat lesi yang khas pada mikrograf elektron dari biopsi lesi usus kecil. Akibat dari
infeksi EPEC adalah diare cair, yang biasanya sembuh sendiri tetapi dapat juga menjadi kronik
b. Escherichia coli Enterotoksigenik ETEC adalah penyebab yang sering dari diare wisatawan dan sangat penting menyebabkan diare pada bayi di
negara berkembang. Faktor kolonisasi ETEC yang spesifik untuk manusia menimbulkan pelekatan ETEC pada sel epitel usus kecil.
c. Escherichia coli Enterohemoragik EHEC menghasilkan verotoksin, dinamai sesuai efek sitotoksiknya pada sel Vero, suatu sel ginjal dari
monyet hijau Afrika. EHEC berhubungan dengan kolitis hemoragik, bentuk diare yang berat, dan dengan sindroma uremia hemolitik, suatu
penyakit akibat gagal ginjal akut, anemia hemolitik mikroangiopatik, dan trombositopenia.
d. Escherichia coli Enteroinvasif EIEC menimbulkan penyakit yang sangat mirip dengan shigelosis. Penyakit terjadi paling sering pada anak-anak
dinegara berkembang dan pada para wisatawan yang menuju kenegara tersebut. EIEC menimbulkan penyakit melalui invasinya ke sel epitel
mukosa usus. e. Escherichia coli Enteroagregatif EAEC menyebabkan diare akut dan
kronik pada masyarakat di negara berkembang. Bakteri ini ditandai dengan pola khas pelekatannya pada sel manusia. Sangat sedikit yang diketahui
Universitas Sumatera Utara
mengenai faktor virulensi EAEC dan epidemiologi penyakit yang disebabkannya.
Bila pertahanan inang normal tidak mencukupi, Escherichia coli dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan sepsis. Bayi yang baru lahir dapat sangat
rentan terhadap sepsis Escherichia coli karena tidak memiliki antibodi IgM. Sepsis dapat terjadi akibat infeksi saluran kemih. Escherichia coli dan streptokokus
golongan B adalah penyebab utama meningitis pada bayi. Escherichia coli merupakan penyebab pada sekitar 40 kasus meningitis neonatal, dan kira-kira 75
Escherichia coli dari kasus meningitis ini mempunyai antigen K1. Antigen ini
bereaksi silang dengan polisakarida sampai golongan B dari N. meningitides Jawetz, et al
, 2013.
2.5. Analisis Mikroba dalam Air