BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental yang bersifat deskriptif observasional dengan pendekatan
cross‒sectional. Penelitian deskriptif observasional adalah mengukur gejala yang ada yang telah terjadi atau sedang
berlangsung tanpa menyelidiki sebab munculnya gejala tersebut. Rancangan cross‒
sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran atau pengamatanya
dilakukan secara simultan pada satu saat atau sekali waktu. Metode ini bertujuan untuk mengidentifikasi Escherichia coli dan analisa bakteri coliform pada es batu
yang dijual oleh pedagang minuman kaki lima di lingkungan Universitas Sumatera Utara, Medan pada tahun 2015.
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Waktu penelitian direncanakan
dilaksanakan selama satu bulan mulai dari bulan September sampai Oktober 2015.
4.3. Populasi dan Sampel
4.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pedagang minuman kaki lima yang menggunakan es batu sebagai pelengkap pada minuman yang dijajakan di lingkungan
Universitas Sumatera Utara, Medan pada tahun 2015. Yang dimaksud dengan lingkungan Universitas Sumatera Utara antara lain:
Pinggir jalan depan pintu 1 sampai pintu 4 Universitas Sumatera Utara. Di dalam lingkungan Universitas Sumatera Utara dari pintu 1 sampai
pintu 4.
Universitas Sumatera Utara
Jl. Sumber
4.3.2. Sampel
Penentuan besar sampel pada penelitian ini menggunakan besar sampel untuk data nominal yaitu satu sampel tunggal untuk estimasi proporsi suatu populasi.
Untuk simple random sampling rumus yang digunakan Dahlan, 2013:
Keterangan: Zα
: defiat baku alfa 1,96 P
: proporsi kategori variable yang diteliti, P diambil dari pustaka penelitian sebelumnya = 89 Basri, 2013
Q : 1‒P
D : presisi 10
presisi penelitian berarti kesalahan penelitian yang masih bisa diterima untuk memprediksi proporsi yang akan diperoleh
= 37,609264 dibulatkan menjadi = 40
Universitas Sumatera Utara
4.4. Teknik Pengumpulan Data
4.4.1. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang didapat langsung dari masing-masing sampel penelitian. Dimana, peneliti
akan membeli es batu yang telah disediakan oleh pedagang minuman kaki lima. Setelah itu seluruh sampel akan dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara untuk diperiksa. Dari hasil pemeriksaan terhadap sampel-sampel yang diperiksa akan mendapat data yang diperlukan.
4.4.2. Peralatan dan Bahan 4.4.2.1. Peralatan dan Bahan di Lapangan
1. Alat-alat yang diperlukan: a Ice Box
b Spidol c Container steril
d Spatula steril
4.4.2.2. Peralatan dan Bahan di Laboratorium
1. Alat-alat yang diperlukan: a Autoclave
b Hot Air Oven c Inkubator
d Jarum inokulasi e Kapas
f Kulkas g Labu Erlenmeyer
h Petri dish i Pipet 10 ml
j Rak Tabung
Universitas Sumatera Utara
k Spidol l Tabung durham
m Tabung Reaksi 2. Media dan Reagensia yang diperlukan:
a Lactose Broth LB b Brilliant Green Lactose Bile Broth BGLB 2
c Agar Eosin Methylene Blue EMB
4.4.3. Cara Pengambilan Contoh Es Batu
Persiapan sebelum pengambilan contoh es batu : 1. Mula
–mula labu container steril disterilkan terlebih dahulu menggunakan Hot Air Oven dengan suhu 180
o
C selama 2 –3 jam.
2. Persiapkan segala sesuatu untuk pengambilan sampel seperti keperluan alat tulis, ice box, container steril, dan catatan pada formulir
pemeriksaan tentang lokasi pengambilan sampel dan tanggal pengambilan.
3. Membeli es batu dari pendagang kaki lima yang menjual minuman di lingkungan sekitar kampus Universitas Sumatera Utara.
4. Mengambil sedikit es batu dengan menggunakan spatula steril dan dimasukkan ke dalam container steril untuk mencegah kontaminasi
lebih lanjut setelah pembelian es batu. 5. Kemudian es batu yang dibeli diberi tanda dan tanggal pengambilan.
6. Container steril dimasukkan ke dalam ice box. 7. Seterusnya, sampel es batu yang sudah diberi tanda dan dimasukkan ke
dalam container steril dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dalam waktu tidak lebih dari 2
jam untuk diperiksa.
Universitas Sumatera Utara
4.4.4. Cara Pelaksanaan Pemeriksaan
Pemeriksaan Most Probable Number MPN. Pemeriksaan MPN dilakukan terhadap bahan pemeriksaan yang telah disiapkan dengan menggunakan metode
tabung ganda: 5 x 10 ml ; 1 x 1 ml ; 1 x 0,1 ml
1. Pemeriksaan tabung ganda terdiri dari: a Uji Pendugaan Presumptive Test
b Uji Penegasan Confirmative Test 2. Pemeriksaan menggunakan medium agar terdiri dari:
a Uji Pelengkap Completed Test A. Uji Pendugaan Presumptive Test
Media yang digunakan: Lactose Broth LB Cara pemeriksaan:
1. Siapkan 7 tabung reaksi yang masing-masing berisi media LB sebanyak 10 ml. Tabung disusun pada rak tabung reaksi, masing-masing tabung
diberi tanda sebagai berikut: a Nomor urut
b Tanggal pemeriksaan c Volume
2. Dengan pipet steril ambil bahan pemeriksaan yang telah disiapkan. Masukkan ke dalam:
a Tabung 1 sampai 5 masing-masing sebanyak 10 ml b Tabung ke-6 sebanyak 1 ml
c Tabung ke-7 sebanyak 0,1ml Masing-masing tabung tersebut digoyang-goyang agar spesimen dan
media tercampur. 3. Inkubasikan pada suhu 37
o
C selama 24 –48 jam. Setelah 24 jam diperiksa
ada tidaknya pembentukan gas pada tabung durham. Catat semua tabung yang menunjukkan peragian laktosa pembentukan gas. Pembentukan gas
Universitas Sumatera Utara
pada tabung durham pada uji pendugaan dinyatakan positif +, dan dilanjutkan dengan uji penegasan.
Apabila uji dalam waktu 24 jam tidak membentuk gas dimasukkan ke inkubator kembali pada suhu 37
o
C selama 24 jam. Bila berbentuk gas pada tabung durham, hasil menunjukkan positif + dan uji dilanjutkan
dengan tes penegasan. B. Uji Penegasan Confirmative Test
Media yang digunakan: Brilliant Green lactose Bile Broth BGLB 2. Cara pemeriksaan:
1. Dari tiap-tiap tabung dugaan yang positif +, dipindahkan 1-2 ml ke dalam tabung penegasan yang berisi 10 ml BGLB 2. Dari masing-
masing tabung dugaan diindikasikan ke dalam 2 tabung BGLB 2. 2. Satu seri tabung BGLB 2 diinkubasikan pada suhu 35-37
o
C selama 24 –
48 jam untuk memastikan adanya bakteri coliform dan satu seri yang lain diinkubasikan pada suhu 44
o
C selama 24 –48 jam untuk memastikan
adanya bakteri coliform tinja. 3. Pembacaan dilakukan setelah 24
–48 jam dengan melihat jumlah tabung BGLB 2 yang menunjukkan positif + gas.
C. Uji Pelengkap Completed test Media yang digunakan : Agar Eosin Methylene Blue EMB.
Cara pemeriksaan: 1. Uji ini juga dilakukan dengan inokulasi bakteri yang ada dalam media ke
media agar berupa EMB. Dari tabung yang positif terbentuk asam dan gas terutama pada masa inkubasi pada suhu 37
o
C selama 1 x 24 jam, suspensi ditanamkan pada media agar EMB secara aseptik dengan menggunakan
jarum inokulasi. 2. Pengamatan yang dilakukan meliputi warna koloni bakteri yang tumbuh.
Hasil yang positif ditunjukkan dengan adanya warna merah kehijauan
Universitas Sumatera Utara
dengan kilat metalik pada koloni bakteri yang dapat diasumsikan bahwa koloni tersebut adalah koloni Escherichia coli.
4.5. Pengolahan dan Analisis Data
Penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah koloni bakteri Coliform menggunakan uji MPN. Data yang diperoleh dari hasil penelitian di laboratorium
diolah secara manual. Adapun rumus yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus formula Thomas. Sedangkan untuk mengidentifikasi Escherichia coli
menggunakan media perbenihan agar EMB. Setelah pemeriksaan laboratorium maka hasilnya diolah dengan bantuan program komputer pengolah statistic.
Universitas Sumatera Utara
Table 4.1. Tabel MPN 511 Menurut Formula Thomas
JUMLAH TABUNG + GAS PADA PENAMBAHAN 5 x 10 ml 1 x 1 ml 1 x 0,1 ml
INDEX MPN
per 100ml
1 2
1 2
1 1
4 1
2 1
1 4
1 1
4 1
1 1
7 2
5 2
1 8
2 1
8 2
1 1
10 3
9 3
1 12
3 1
12 3
1 1
16 4
17 4
1 21
4 1
22 4
1 1
27 5
67 5
1 84
5 1
265 5
1 1
979 Sumber : Soemarno2000 dalam Nurtilawati 2012.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Pengambilan sampel es batu untuk penelitian ini didapat dari pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar lingkungan Universitas Sumatera Utara, Medan. Di
bagian depan lingkungan tepatnya di Jalan dr Mansyur merupakan salah satu jalan yang terdapat berbagai macam makanan dan minuman dan salah satunya adalah es
sop buah yang banyak dan sering dibeli oleh pembeli. Jalan ini memiliki panjang jalan kira-kira 1 kilometer, lebar kiri dan kanan jalan 200 meter. Sedangkan di
bagian dalam lingkungan terdapat beberapa kantin dan penjual kaki lima yang menjual berbagai macam minuman yang menggunakan es batu sebagai pelengkap.
Setelah sampel diambil, langsung dibawa untuk diperiksa di Labroratorium Mikrobiologi FK USU yang terletak di area FK USU, Jalan Universitas No.1
Medan. Laboratorium Mikrobiologi FK USU memiliki peralatan yang steril dan bahan untuk penelitian yang lengkap serta memadai seperti autoclave, inkubator, hot
air oven, Lactose Broth, Briliant Green Lactose Broth , agar Eosin Methylene Blue.
5.2. Karakteristik Sampel
Proses pengambilan data untuk penelitian ini dimulai pada tanggal 12 November 2015 dengan mengumpulkan sebanyak lima belas sampel es batu di
lingkungan Universitas Sumatera Utara, Medan. Delapan sampel didapat dari Jl. Dr Mansyur sepanjang pintu 1 sampai pintu 4 Universitas Sumatera Utara, dua sampel
didapat dari kantin di Universitas Sumatera Utara, dua sampel didapat dari daerah Sumber, dan tiga sampel didapat dari Jl. Universitas. Sampel yang didapat terdiri
dari delapan es batu balok pecah dan tujuh es kristal. Setelah itu, semua sampel dibawa dengan menggunakan container steril ke Laboratorium Mikrobiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara FK USU untuk dianalisis dan untuk mengetahui jumlah koloni bakteri Coliform dengan metode Uji Most Probable
Universitas Sumatera Utara