5.3.2.2. Distribusi Hasil Berdasarkan Lokasi Pengambilan Sampel
Lima belas sampel yang diperiksa masing masing diambil dari lokasi yang berbeda dan diambil secara acak. Dua sampel dari daerah Sumber, dua sampel dari
kantin USU, delapan sampel dari Jl. Dr. Mansyur sepanjang pintu 1 sampai pintu 4, dan tiga sampel dari Jl. Universitas.
Distribusi berdasarkan lokasi pengambilan sampel dapat dilihat pada tabel 5.4. dan tabel 5.5. dibawah ini.
Tabel 5.4. Distribusi Hasil Coliform Berdasarkan Lokasi No
Lokasi Interpretasi Coliform
Total Memenuhi
Syarat Tidak Memenuhi
Syarat n
n n
1. Daerah Sumber
1 50,0
1 50,0
2 100
2. Kantin USU
0,00 2
100 2
100 3.
Jl. Dr Mansyur dari pintu 1 sampai Pintu
4 USU 2
25,0 6
75,0 8
100 4.
Pedagang Kaki Lima Jl. Universitas
1 33,3
2 66,7
3 100
Total 4
26,7 11
73,3 15
100,0
Dari tabel di atas kita dapat melihat bahwa dari sebelas sampel 73.3 yang tidak memenuhi syarat, enam diantaranya didapat dari pedagang kaki lima yang
berjualan di Jalan dr. Mansyur sepanjang pintu 1 sampai pintu 4 USU yang kita ketahui di sepanjang jalan tersebut banyak didapati penjual minuman kaki lima yang
menjual berbagai macam jenis minuman yang menggunakan es batu sebagai pelengkap.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5. Distribusi Hasil Escherichia coli Berdasarkan Lokasi No
Lokasi Interpretasi
Total Escherichia
coli Negatif Escherichia
coli Positif n
n n
1. Daerah Sumber
2 100,0
0,0 2
100 2.
Kantin USU 0,0
2 100
2 100
3. Jl. Dr Mansyur dari
pintu 1 sampai pintu 4
4 50,0
4 50,0
8 100
4. Pedagang
Kaki Lima jl. Universitas
2 66,7
1 33,3
3 100
Total 8
53,3 7
46,7 15
100
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa dari tujuh sampel yang positif E. coli empat sampel berasal dari es batu yang didapat dari Jalan dr. Mansyur dari pintu 1
sampai pintu 4 USU.
5.3.2.3. Distribusi Hasil Berdasarkan Jenis Sampel
Sampel yang diperoleh dibagi menjadi dua jenis, yaitu es batu jenis Kristal dan es batu jenis balok pecah. Dari lima belas sampel yang dibeli didapatkan es
kristal berjumlah tujuh sampel, dan delapan sampel berasal dari es balok pecah. Distribusi hasil berdasarkan jenis sampel dapat dilihat pada tabel 5.5.
dibawah ini.
Tabel 5.6. Distribusi Hasil Coliform Berdasarkan Jenis Sampel
No Jenis
Interpretasi Coliform Total
Memenuhi Syarat
Tidak Memenuhi
Syarat n
n n
1. Es Kristal
2 28,6
5 71,4
7 100
2. Es Balok Pecah
2 25,0
6 75.0
8 100
Total 4
26,7 11
73,3 15
100
Dari tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa lima dari tujuh sampel es batu Kristal tidak memenuhi syarat kesehatan untuk dikonsumsi, sedangkan pada sampel
es balok pecah enam dari delapan sampel yang tidak memenuhi syarat kesehatan untuk dikonsumsi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. Distribusi Hasil Escherichia coli Berdasarkan Jenis Sampel No
Jenis Interpretasi Escherichia coli
Total Negatif
Positif n
n n
1. Es Kristal
4 57,1
3 42,9
7 100
2. Es Balok
Pecah 4
50,0 4
50,0 8
100 Total
8 53,3
7 46,7
15 100
Tabel 5.7. menggambarkan bahwa dari tujuh sampel yang positif terkontaminasi oleh E.coli empat diantaranya berasal dari es balok pecah dan tiga
lainnya berasal dari es Kristal.
Universitas Sumatera Utara
5.4. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data maka dilakukan pembahasan hasil penelitian sesuai dengan variable yang diteliti.
Jika ditinjau dari syarat mikrobiologis
menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2002, Kemenkes RI No.907MenkesSKVII2002 tentang syarat
–syarat dan pengawasan kualitas air minum menyebutkan bahwa syarat
–syarat mikrobiologis untuk air minum adalah indeks MPN Coliform 0 dalam 100 ml
sampel. Hal tersebut bertujuan untuk memelihara, melindungi, dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat.
Berdasarkan hasil uji laboratorium mengenai uji bakteriologis sampel es batu yang dijual oleh pedagang minuman kaki lima di lingkungan Universitas Sumatera
Utara diketahui bahwa dari 15 sampel es batu terdapat 11 sampel yang tidak memenuhi syarat dan 7 diantaranya positif Escherichia coli.
Perlu kita ingat, bahwa bakteri Coliform disini bukanlah bakteri patogen penyebab berbagai penyakit yang ditularkan melalui air, akan tetapi bakteri ini
digunakan sebagai indikator pencemaran makanan dan minuman yang artinya apabila pada hasilnya di dapatkan positif khususnya positif Escherichia coli
menandakan bahwa makanan atau minuman tersebut sudah terkontaminasi oleh feses manusia atau feses hewan berdarah panas. Dan juga indeks MPN yang
didapatkan berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri pathogen, artinya bila nilai indeks MPN rendah maka organisme pathogen akan jauh lebih rendah bahkan tidak
ada sama sekali, begitu juga sebaliknya. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi seseorang dapat terinfeksi dan
akhirnya menderita suatu penyakit, diantaranya adalah imunitas atau daya tahan tubuh seseorang, patogenitas atau virulensi, dan jumlah bakteri yang masuk. Untuk
air yang
terkontaminasi ini
dapat menimbulkan
gejala jika
jumlah mikroorganismenya berkisar antara 108
–109 bakteriml air.
Universitas Sumatera Utara