Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggreani 2011 tentang faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan program Gerbangmas yaitu gerakan membangun
masyarakat sehat yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan dan partisipasi masyarakat di Posyandu Margi rahayu Kelurahan Ditotrunan Kecamatan Lumajang
Kabupaten Lumajang yaitu partisipasi masyarakat, sarana prasarana, kebersihan lingkungan, kondisi social ekonomi, keaktifan kader, kerjasama kader dan masyarakat,
ketersediaan dana, kelengkapan data-data, pembagian kerja kader, serta kepemimpinan.
5.1.3 Disposisi Pelaksana
Selain komunikasi yang baik dan sumberdaya yang memadai, disposisi para pelaksana juga dibutuhkan dalam menjalankan sebuah program. Disposisi merupakan
sikap atau kecenderungan yang dimiliki oleh para pelaksana untuk mewujudkan implementasi kegiatan sesuai tujuan dan sasaran. Apabila implementator memiliki sikap
yang baik maka dia akan dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan, sebaliknya apabila sikapnya tidak mendukung maka
implementasi tidak akan terlaksana dengan baik Widodo, 2011. Adapun dalam implementasi program posyandu di wilayah kerja puskesmas
Pintu Langit para stakeholder yang terlibat memiliki disposisi atau sikap yang cukup baik dalam pelaksanaan program. Hal ini dilihat dari adanya upaya masing-masing
Universitas Sumatera Utara
pihak untuk melaksanakan tugas dan perannya masing-masing. Posyandu di wilayah kerja puskesmas Pintu Langit juga telah dilaksanakan secara aktif setiap bulannya.
Dinas Kesehatan sendiri dalam meningkatkan kualitas posyandu telah melakukan refreshing dan penyuluhan kepada para kader juga memberikan uang taransport untuk
merangsang kinerja mereka. Begitupun dengan pihak kecamatan yang juga melakukan upaya penyuluhan
kepada masyarakat tentang pentingnya posyandu. Lalu dari pihak desa sendiri telah berupaya memberikan berbagi bantuan kepada masyarakat dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya dan mencoba melakukan berbagi upaya agar masyarakat sehat sejahtera meskipun belum maksimal. Pihak puskesmas juga aktif turun ke
posyandu setiap minggunya untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dan dari segi kader semuanya telah aktif bertugas di posyandu dikarenakan
ada uang transport yang diberikan setiap bulannya. Pemberian uang transport yang dilakukan ini sebenarnya cukup baik untuk
menstimulus para kader agar kinerjanya meningkatkan, namun yang diharapkan sebenarnya adalah kemandirian masyarakat dan kepedulian sepenuhnya akan kesehatan.
Penelitian yang dilakukan Wirapuspita 2013 tentang intensif dan kinerja kader menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pemberian bantuan operasional, piagam,
uang transport, dan pelatihan dengan kinerja kader di posyandu. Lalu hasil penelitian yang dilakukan oleh Maftuchah 2014 tentang analisis
partisipasi stakeholder posyandu dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan posyandu
Universitas Sumatera Utara
di Kabupaten Demak dimana di kbabupaten Demak masih terdapat 10,88 posyandu pratama target 0 didapatkan bahwa masih perlu upaya dari berbagai stakeholder
untuk meningkatkan partisipasinya secara periodik. Yaitu lurah untuk meningkatkan penggerakan masyarakat dan mengupayakan dana posyandu. Camat untuk
meningkatkan pelatihan dan pembinaan kepada Pokjanal Posyandu dan kader serta Bapermas-KB kecamatan untuk meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat.
5.1.4 Struktur Organisasi