BAB V PEMBAHASAN
5.1. Hubungan Karateristik Lansia dengan Keluhan Kulit
Berdasarkan hasil analisis uji fisher exact antara jenis kelamin dan keluhan kulit di peroleh nilai p=0,685, yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan
antara jenis kelamin dengan keluhan kulit pada lansia. Hal ini karena penghuni panti jompo sebagian besar adalah lansia
perempuan, lebih banyak lansia perempuan tidak bisa melakukan kegiatan sehari-hari dan 4 dari 7 lansia laki-laki masih bisa melakukan personal hygiene
sendiri sehingga lebih baik dalam merawat dirinya. Hasil penelitian Marlina 2011 tidak ada hubungan jenis kelamin pada lansia di Panti UPTD Dharma Asih Binjai
dengan personal hygiene, dan lebih banyak lansia perempuan yang mempunyai personal hygiene kurang, dimana personal hygiene yang kurang dapat
menyebabkan keluhan kesehatan. Berdasarkan hasil analisis uji fisher exact antara umur dengan keluhan
kulit di peroleh nilai p=0,023, RP= 2,4 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara umur dengan keluhan kulit pada lansia dan umur 60-74 tahun adalah faktor
resiko RP1 tidak mengalami keluhan kulit 2,4 lebih besar dibandingkan dengan umur 75-90 tahun.
Semakin tua seseorang akan mengalami kemunduran fisik sehingga semakin sulit melakukan aktivitas, hal ini yang dialami oleh lansia di Panti Jompo
PPOS GBKP Sibolangit, sebagian besar lansia tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari termasuk personal hygiene dengan baik karena di pengaruhi faktor
Universitas Sumatera Utara
umur yang semakin tua, oleh karena itu menyebabkan menurunya kemampuan melakukan aktivitas dan dapat menyebabkan timbulnya masalah kesehatan.
Menurut Azizah 2011 semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir. Di masa ini
seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial secara bertahap. Keadaan seperti ini cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan, secara
umum kurangnya kemampuan melakukan personal hygiene sehingga dapat menimbulkan keluhan kesehatan seperti pada kulit berupa gatal-gatal.
Dalam aspek kesehatan diketahui semakin bertambah tua umurnya, maka lansia yang mengalami keluhan kesehatan akan semakin banyak. Sebanyak 37,11
persen penduduk pra lansia 45-59 tahun pernah mengalami keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir, sementara lansia muda 60-69 tahun sebesar 48,39,
lansia madya 70-79 tahun sebesar 57,65, dan lansia tua 80-89 tahun sebesar 64,01 yang mengeluhkan kondisi kesehatannya BPS, 2014.
Berdasarkan haisil analisis uji fisher exact antara riwayat penyakit terdahulu dengan keluhan kulit di dapat nilai p=0,394, yang artinya tidak ada
hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit terdahulu dengan keluhan kulit pada lansia.
Riwayat penyakit terdahulu tidak berhubungan dengan keluhan kulit karena 75 responden memiliki riwayat penyakit terdahulu sehingga data hampir
bersifat homogen dan menyebabkan tidak ada hubungan antara riwayat penyakit terdahulu dengan keluhan kulit.
Riwayat penyakit terdahulu pada lansia di panti jompo tidak semua dapat
Universitas Sumatera Utara
diketahui hal ini disebabkan karena para lansia tidak tahu penyakit terdahulu yang pernah dialaminya dan pihak panti juga tidak mengetahui penyakit terdahulu
lansia. Maka riwayat penyakit yang digunakan dalam penelitian ini sebagian merupakan catatan kesehatan lansia tersebut.
Riwayat penyakit terdahulu yang di alami lansia di Panti Jompo PPOS GBKP merupakan penyakit kronis seperti stroke, pikun, hipertensi, diabetes, dan
osteoporosis. Salah satu riwayat penyakit terdahulu lansia adalah stroke. Penderita stroke kadang- kadang mengalami kelumpuhan di anggota badannya, hilangnya
sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya oleh karena itu seseorang yang mengalami stroke terkadang tidak mampu untuk melakukan aktifitas kebersihan
dirinya sendiri atau personal hygiene. Jika personal hygiene kurang pada penderita stroke akan berdampak pada fisiknya diantaranya gangguan kesehatan
yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit,
gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku Aprilia, 2014. Lansia yang memiliki riwayat penyakit terdahulu
pikun menyebabkan lansia lupa untuk melaksanakan personal hygienenya seperti mandi, sehingga berdampak pada fisiknya yaitu gangguan integritas kulit.
5.2. Hubungan Personal Hygiene dengan Keluhan Kulit