5. Ventilasi luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang
permanen minimal 10 dari luas lantai. 6.
Binatang penular penyakit tidak ada tikus, nyamuk ataupun lalat yang bersarang di dalam rumah
7. Penyediaan air
a Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas 60 literhariorang
b Kualitas air minum harus memenuhi persyaratan kesehatan air
bersih dan atau air minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Tersedia sarana penyimpanan makanan yang aman.
9. Limbah
a Limbah cair yang berasal dari rumah tidak mencemari
sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah.
b Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan
bau, pencemaran terhadap permukaan tanah serta air tanah. 10.
Kepadatan hunian ruang tidur luas minimal 8 m dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 orang dalam satu ruang tidur, kecuali
anak di bawah usia 5 tahun Depkes RI, 1999.
2.4.3 Sarana Air Bersih
Air merupkakan suatu sarana untuk menigkatkan derajat kesehatan masyarakat karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam
penularan penyakit Slamet, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Mubarak dan Chayatin 2009, penyediaan air bersih harus memenuhi persyaratan yaitu :
a. Syarat fisik : persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah tidak
berbau, tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa dan suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas.
b. Syarat bakteriologis : air minum harus bebas dari segala bakteri, terutama
bakteri patogen. Untuk mengetahuinya dengan memeriksa melalui sampel air, jika dari hasil pemeriksaan 100 cc air terdapat 4 bakteri E.coli maka air
tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan. c.
Syarat kimia : air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu dalam jumlah yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia
didalam air, akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia. Menurut Chandra 2006, Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air
dapat dibagi dalam kelompok-kelompok berdasarkan cara penularannya. Mekanisme penularan penyakit terbagi menjadi empat:
1. Waterborne mechanism
Di dalam mekanisme ini, kuman patogen dalam air yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia ditularkan kepada manusia melalui mulut atau sistem
pencernaan. Contoh penyakit yang ditularkan melalui mekanisme ini antara lain kolera, tifoid, hepatitis viral, disentri basiler, dan poliomyelitis.
2. Waterwashed mechanism
Mekanisme penularan berkaitan dengan kebersihan umum dan perorangan. Pada mekanisme ini terdapat 3 cara penularan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Infeksi melalui alat pencernaan, seperti diare pada anak-anak.
b. Infeksi melalui kulit dan mata.
c. Penularan melalui binatang pengerat seperti pada penyakit leptospirosis.
3. Water-based mechanism
Penyakit ini ditularkan dengan mekanisme yang memiliki agent penyebab yang menjalani sebagian siklus hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagai
intermediate host yang hidup di dalam air. Contohnya: skistomiasis dan penyakit akibat dracunculucmedinensis.
4. Water-related insect vector mechanism
Agent penyakit ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air. Contoh penyakit dengan mekanisme penularan seperti ini adalah
filariasis, dengue, malaria, dan yellow fever. Menurut Chandra 2006, Berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi
menjadi air angkasa hujan, air permukaan, dan air tanah. 1.
Air Angkasa Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi. Walau pada
saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tesebut cenderung mengalami pencemaran ketika berada di atmosfer. Pencemaran yang berlangsung
di atmosfer itu dapat disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme, dan gas, misalnya, karbon dioksida, nitrogen, dan ammonia.
2. Air Permukaan
Air permukaan yang meliputi badan-badan air seperti sungai, danau, telaga, waduk, raw, terjun, dam sumur permukaan, sebagian berasal dari air hujan yang
Universitas Sumatera Utara
jatuh ke permukaan bumi. Air hujan tersebut kemudian akan mengalami pencemaran baik oleh tanah, sampah maupun lainnya.
3. Air Tanah
Air tanah ground water berasal dari air hujan jatuh ke permukaan bumi yang kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan ke dalam tanah dan mengalami
proses filtrasi secara alamiah. Proses-proses yang telah dialami air hujan tersebut, di dalam perjalanannya ke bawah tanah, membuat air tanah menjadi lebih baik
dan lebih murni dibandingakan air permukaan.
2.4.4. Kamar Mandi