Hubungan Karateristik Lansia, Personal Hygiene, Peran Perawat dan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan Keluhan Kulit pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

(1)

Lampiran 1. Lembar Observasi

Kuesioner Penelitian Pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

No. Urut :

Tanggal Wawancara :

Nama Responden :

Lama Waktu Tinggal di Panti : Jumlah Lansia dalam 1 kamar :

KARAKTERISTIK LANSIA

1. Umur :

2. Jenis Kelamin :

3. Riwayat Penyakit Terdahulu :

PERSONAL HYGIENE

1. Berapa kali Anda mandi dalam sehari? a. 2 kali

b. 1 kali

2. Bagaimna cara Anda mandi?

a. Mandi dengan air lalu menggosok kulit kemudian seluruh tubuh disiram dengan air sampai bersih

b. Mandi dengan air tetapi tidak menggosok kulit kemudain seluruh tubuh di siram dengan air sampai bersih

3. Air apa yang Anda gunakan ketika mandi? a. air hangat

b. air dingin

4. Sabun apa yang Anda gunakan ? a. sabun yang halus


(2)

5. Apakah Anda menggunakan handuk sendri saat selesai mandi? a. Ya menggunakan handuk sendiri

b. Tidak menggunakan handuk sendiri

6 . Berapa kali Anda mencuci rambut dalam seminggu? a. ≥ 2 kali

b. < 2 kali

7. Apakah Anda menggunakan shampoo ketika mencuci rambut? a. Ya, menggunakan shampoo

b. Tidak menggunakan shampoo

8. Dalam 1 minggu adakah Anda memotong kuku tangan dan kaki? a. Ya, minimal 1 kali dalam seminggu

b. Tidak ada memotong kuku dalam 1 minggu 9. Berapa kali Anda mengganti pakaian dalam sehari?

a. 2 kali b. < 2 kali

10. Apakah Anda mencuci tangan pada saat sebelum dan setelah makan? a. Ya, mencuci tangan dengan menggunakan sabun

b. Ya, mencuci tangan tetapi tidak menggunakan sabun

11. Apakah Anda Mencuci tangan setelah buang air besar dan air kecil? a.Ya, mencuci tangan dengan menggunakan sabun

b. Mencuci tangan tetapi tidak menggunakan sabun

12.Apakah Anda menyiram sekitar alat genetalia saat mandi dan buang air kecil?

a. Ya, menyiram sekitar alat genetalia saat mandi dan buang air kecil b. Tidak, menyiram sekitar alat genetalia saat mandi dan buang air kecil 13. apakah Anda mengganti pakaian dalam setiap selesai mandi?

a. Ya, mengganti pakaian dalam setiap selesai mandi b. Tidak mengganti pakaian dalam setiap selesai mandi


(3)

PERAN PERAWAT

1. Apakah perawat ikut berperan ketika lansia mandi? a. Ya

b. Tidak

2. Apakah perawat berperan ketika lansia mencuci rambut a. Ya

b. Tidak

3. Apakah perawat berperan ketika lansia mengganti pakaian a. Ya,

b. Tidak

4. Apakah perawat berperan ketika lansia memotong kuku kaki dan tangan a. Ya

b. Tidak

5. Apakah perawat berperan dalam menyapu dan mengepel lantai kamar? a. Ya

b. Tidak

6. Apakah perawat berperan dalam mengganti seprei tempat tidur a. Ya

b. Tidak

7. Apakah perawat berperan dalam menjemur kasur? a. Ya


(4)

KELUHAN KULIT

Apakah dalam 1 bulan terakhir ini anda mengalami 1. Kulit terasa gatal dengan frekuensi yang berulang-ulang?

a. Ya b. Tidak

2. Ada bercak-bercak kemerahan pada kulit? a. Ya

b. Tidak

3. Ada bentol-bentol pada kulit? a. Ya

b. Tidak

4. Ada kulit yang mengelupas seperti bersisik dan kering ? a. Ya


(5)

No Kamar : Nama Penghuni Kamar :

Lembar Observasi Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit

No SANITASI KAMAR

PENGAMATAN

YA TIDAK

1 Penyediaan Air Bersih

A. Tersedia air bersih dan sesuai dengan kebutuhan

B. air tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau

C. Sumber air tanah/PDAM

D. Penampungan air/bak dibersihkan sekali seminggu

E. Penampungan air/bak tertutup dan tidak bocor

2 Kamar Mandi

A. Lantai tidak licin dan kedap air

B. Air bekas mandi di alirkan ke septic tank

C. Ventilasi dan penerangan yang memadai

D. Dinding kamar mandi tidak berlumut

E. Tersedia jamaban sebagai sarana pembuangan

kotoran

3 Tempat Tidur dan Seprei

A. Membersihkan dan merapikan tempat tidur setelah

bangun tidur


(6)

C. Menjemur bantal minimal 1 kali dalam seminggu

D. Mengganti Seprei minimal 1 kali dalam seminggu

E. Mengganti sarung bantal 1 kali dalam seminggu

4 Sarana Pembuangan Sampah

A. Tersedia tempat sampah di setiap ruangan

B. Tempat sampah kedap air dan tahan karat

C. Sampah tidak berserakan di depan ruangan

D. Diangkut ke TPS >2 kali/hari dan ke TPA 1 kali/hari


(7)

Lampiran . 2 Master Data

Responden Kl 1 Kl 2 Kl 3 Ph 1 Ph 2 Ph 3 Ph 4 Ph 5 Ph 6 Ph 7 Ph 8 Ph 9 Ph 10 Ph 11 Ph 12 Ph 13 Pp 1 Pp 2 Pp 3 Pp 4 Pp 5 Pp 6 Pp 7

Kk Kk 1 Kk 2 Kk 3 Kk 4 Skor Ph Skor Pp

Responden 1 75 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 22 10 Responden 2 65 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 0 1 1 1 1 22 11 Responden 3 80 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 24 9 Responden 4 80 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 1 1 1 1 23 14 Responden 5 75 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 22 8 Responden 6 81 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 0 1 1 1 1 23 8 Responden 7 66 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 0 1 1 1 1 19 11 Responden 8 78 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 19 14 Responden 9 73 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 19 14 Responden 10 81 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 18 11 Responden 11 75 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 0 1 1 1 1 22 10 Responden 12 90 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 18 14 Responden 13 76 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 19 14 Responden 14 80 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 19 14 Responden 15 79 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 20 14 Responden 16 85 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 19 14 Responden 17 78 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 1 1 1 1 19 14 Responden 18 62 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 1 1 1 1 22 14 Responden 19 71 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 0 1 1 1 1 20 11 Responden 20 74 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 23 9 Responden 21 79 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 18 14 Responden 22 84 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 19 14 Responden 23 79 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 20 14 Responden 24 76 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 1 1 1 1 22 14 Responden 25 79 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 20 14 Responden26 88 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 1 1 1 1 20 14 Responden 27 80 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 20 14 Responden 28 73 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 0 1 1 1 1 23 11 Responden 29 70 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 0 1 1 1 1 24 10 Responden 30 74 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 20 11 Responden 31 66 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 0 1 1 1 1 23 11


(8)

Keterangan

Kl1 : Umur responden

Kl2 : Jenis kelamin responden Kl3 : Riwayat penyakit terdahulu Ph 1 : Lansia mandi 2 kali dalam sehari

Ph2 : Cara lansia mandi dengan menggosok kulit kemudian menyiran sampai bersih

Ph3 : Air yang digunakan lansia ketika mandi Ph4 : Sabun yang digunakan lansia

Ph5 : Menggunakan handuk sendiri selesai mandi Ph6 : Mencuci rambut ≥ 2 kali dalam seminggu Ph7 : Menggunakan sampo ketika mencuci rambut Ph8 : Memotong kuku kaki dan tangan minimal 1

kali/minggu

Ph9 : Mengganti Pakaian 2 kali dalam sehari

Ph10 : Mencuci tangan pada saat sebelum dan setelah makan Ph11 : Mencuci tangan setelah buang air besar dan air kecil Ph12 : Menyiram alat genetalia saat mandi, buang air besar

dan kecil

Ph13 : Mengganti pakaian dalam setiap selesai mandi Pp1 : Perawat ikut berperan ketika lansia mandi

Pp2 : Perawat ikut berperan ketika lansia mencuci rambut Pp3 : Perawat ikut berperan ketika lansia mengganti pakaian Pp4 : Perawat ikut berperan ketika lansia memotong kuku Pp5 : Perawat berperan dalam menyapu dan mengepel lantai Pp6 : Perawat berperan dalam mengganti seprei tempat tidur Pp7 : Perawat berperan dalam menjemur kasur

Kk : Lansia mengalami keluhan kulit

Kk1 : Kulit mengalami gatal-gatal dengan berulang Kk2 : Kulit mengalami bercak-bercak kemerahan Kk3 : Kulit mengalami bentol-bentol

Kk4 : Kulit mengelupas seperti bersisik dan kering Skor Ph : Total skor personal hygiene


(9)

Lampiran 3. Output Uji Validitas A. Uji Univariat

a) Karateristik lansia

1. Jenis Kelamin

Jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid pria 7 22.6 22.6 22.6

wanita 24 77.4 77.4 100.0

Total 31 100.0 100.0

2. Riwayat Penyakit Terdahulu

penyakit terdahulu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 6 19.4 19.4 19.4

ya 25 80.6 80.6 100.0

Total 31 100.0 100.0

3. Umur

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 10 32.3 32.3 32.3

2 21 67.7 67.7 100.0

Total 31 100.0 100.0

b) Personal Hygiene PH1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid B 29 93.5 93.5 93.5

a 2 6.5 6.5 100.0

Total 31 100.0 100.0

PH2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid b 18 58.1 58.1 58.1

a 13 41.9 41.9 100.0


(10)

PH3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid b 5 16.1 16.1 16.1

a 26 83.9 83.9 100.0

Total 31 100.0 100.0

PH4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid b 5 16.1 16.1 16.1

a 26 83.9 83.9 100.0

Total 31 100.0 100.0

PH5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid a 31 100.0 100.0 100.0

PH6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid b 8 25.8 25.8 25.8

a 23 74.2 74.2 100.0

Total 31 100.0 100.0

PH7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid b 19 61.3 61.3 61.3

a 12 38.7 38.7 100.0

Total 31 100.0 100.0

PH8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid b 17 54.8 54.8 54.8

a 14 45.2 45.2 100.0


(11)

PH9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid b 30 96.8 96.8 96.8

a 1 3.2 3.2 100.0

Total 31 100.0 100.0

PH10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid b 22 71.0 71.0 71.0

a 9 29.0 29.0 100.0

Total 31 100.0 100.0

PH11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid b 14 45.2 45.2 45.2

a 17 54.8 54.8 100.0

Total 31 100.0 100.0

PH12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid a 31 100.0 100.0 100.0

PH13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid a 31 100.0 100.0 100.0

SkorPH1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kurang 18 58.1 58.1 58.1

baik 13 41.9 41.9 100.0


(12)

c) Peran Perawat

PP1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid b 15 48.4 48.4 48.4

a 16 51.6 51.6 100.0

Total 31 100.0 100.0

PP2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid b 15 48.4 48.4 48.4

a 16 51.6 51.6 100.0

Total 31 100.0 100.0

PP3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid b 15 48.4 48.4 48.4

a 16 51.6 51.6 100.0

Total 31 100.0 100.0

PP4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid b 7 22.6 22.6 22.6

a 24 77.4 77.4 100.0

Total 31 100.0 100.0

PP5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid b 2 6.5 6.5 6.5

a 29 93.5 93.5 100.0

Total 31 100.0 100.0

PP6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid b 4 12.9 12.9 12.9

a 27 87.1 87.1 100.0


(13)

PP7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid b 5 16.1 16.1 16.1

a 26 83.9 83.9 100.0

Total 31 100.0 100.0

SkorPP1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kurang 14 45.2 45.2 45.2

baik 17 54.8 54.8 100.0

Total 31 100.0 100.0

d) Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal 1. Penyediaan Air Bersih

SKA1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 31 100.0 100.0 100.0

SKA2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 31 100.0 100.0 100.0

SKA3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 31 100.0 100.0 100.0

SKA4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 31 100.0 100.0 100.0

SKA5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(14)

SkorSKA1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidaksaniter 31 100.0 100.0 100.0

2. Kebersihan Kamar Mandi

SKM1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 31 100.0 100.0 100.0

SKM2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 31 100.0 100.0 100.0

SKM3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 31 100.0 100.0 100.0

SKM4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 31 100.0 100.0 100.0

SKM5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 31 100.0 100.0 100.0

SkorSKM1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(15)

3. Kebersihan Tempat Tidur dan Seprei

SKT1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 31 100.0 100.0 100.0

SKT2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 16 51.6 51.6 51.6

Ya 15 48.4 48.4 100.0

Total 31 100.0 100.0

SKT3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 16 51.6 51.6 51.6

Ya 15 48.4 48.4 100.0

Total 31 100.0 100.0

SKT4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 2 6.5 6.5 6.5

Ya 29 93.5 93.5 100.0

Total 31 100.0 100.0

SKT5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 1 3.2 3.2 3.2

Ya 30 96.8 96.8 100.0

Total 31 100.0 100.0

SkorSKT1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidaksaniter 3 9.7 9.7 9.7

saniter 28 90.3 90.3 100.0


(16)

4. Sarana Pembuangan Sampah

SKS1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 24 77.4 77.4 77.4

Ya 7 22.6 22.6 100.0

Total 31 100.0 100.0

SKS2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 31 100.0 100.0 100.0

SKS3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 31 100.0 100.0 100.0

SKS4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 31 100.0 100.0 100.0

SKS5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 31 100.0 100.0 100.0

SkorSKS1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidaksaniter 24 77.4 77.4 77.4

saniter 7 22.6 22.6 100.0

Total 31 100.0 100.0

e) Keluhan Kulit

gatal2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 17 54.8 54.8 54.8

ya 14 45.2 45.2 100.0


(17)

bercak2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 25 80.6 80.6 80.6

ya 6 19.4 19.4 100.0

Total 31 100.0 100.0

bentol2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 28 90.3 90.3 90.3

ya 3 9.7 9.7 100.0

Total 31 100.0 100.0

Sisikkering

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 21 67.7 67.7 67.7

ya 10 32.3 32.3 100.0

Total 31 100.0 100.0

Keluhan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 15 48.4 48.4 48.4

ya 16 51.6 51.6 100.0


(18)

B. Uji Bivariat

1. Karateristik Lansia

a) Jenis Kelamin dengan Keluhan Kulit

Jenis kelamin * keluhan Crosstabulation

Keluhan

Total

tidak Ya

Jenis kelamin pria Count 4 3 7

Expected Count 3.4 3.6 7.0

% within Jenis kelamin 57.1% 42.9% 100.0%

% within keluhan 26.7% 18.8% 22.6%

% of Total 12.9% 9.7% 22.6%

wanita Count 11 13 24

Expected Count 11.6 12.4 24.0

% within Jenis kelamin 45.8% 54.2% 100.0%

% within keluhan 73.3% 81.2% 77.4%

% of Total 35.5% 41.9% 77.4%

Total Count 15 16 31

Expected Count 15.0 16.0 31.0

% within Jenis kelamin 48.4% 51.6% 100.0% % within keluhan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 48.4% 51.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .278a 1 .598

Continuity Correctionb .009 1 .923

Likelihood Ratio .278 1 .598

Fisher's Exact Test .685 .461

Linear-by-Linear Association .269 1 .604

N of Valid Casesb 31

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,39. b. Computed only for a 2x2 table


(19)

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for Jenis kelamin

(pria / wanita) 1.576 .288 8.614

For cohort keluhan = tidak 1.247 .574 2.706

For cohort keluhan = ya .791 .312 2.008

N of Valid Cases 31

b) Umur dengan Keluhan Kulit

umur * keluhan Crosstabulation

Keluhan

Total

Tidak ya

umur 1 Count 8 2 10

Expected Count 4.8 5.2 10.0

% within umur 80.0% 20.0% 100.0%

% within keluhan 53.3% 12.5% 32.3%

% of Total 25.8% 6.5% 32.3%

2 Count 7 14 21

Expected Count 10.2 10.8 21.0

% within umur 33.3% 66.7% 100.0%

% within keluhan 46.7% 87.5% 67.7%

% of Total 22.6% 45.2% 67.7%

Total Count 15 16 31

Expected Count 15.0 16.0 31.0

% within umur 48.4% 51.6% 100.0%

% within keluhan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 48.4% 51.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 5.907a 1 .015

Continuity Correctionb 4.186 1 .041

Likelihood Ratio 6.201 1 .013

Fisher's Exact Test .023 .019

Linear-by-Linear Association 5.717 1 .017

N of Valid Casesb 31

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,84. b. Computed only for a 2x2 table


(20)

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for umur (1 / 2) 8.000 1.328 48.183 For cohort keluhan = tidak 2.400 1.216 4.736

For cohort keluhan = ya .300 .084 1.075

N of Valid Cases 31

c) Riwayat Penyakit Terdahulu dengan Keluhan Kulit

penyakit terdahulu * keluhan Crosstabulation

Keluhan

Total

tidak ya

penyakit terdahulu tidak Count 4 2 6

Expected Count 2.9 3.1 6.0

% within penyakit terdahulu 66.7% 33.3% 100.0%

% within keluhan 26.7% 12.5% 19.4%

% of Total 12.9% 6.5% 19.4%

Ya Count 11 14 25

Expected Count 12.1 12.9 25.0

% within penyakit terdahulu 44.0% 56.0% 100.0%

% within keluhan 73.3% 87.5% 80.6%

% of Total 35.5% 45.2% 80.6%

Total Count 15 16 31

Expected Count 15.0 16.0 31.0

% within penyakit terdahulu 48.4% 51.6% 100.0%

% within keluhan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 48.4% 51.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .995a 1 .318

Continuity Correctionb .295 1 .587

Likelihood Ratio 1.008 1 .315

Fisher's Exact Test .394 .295

Linear-by-Linear Association .963 1 .326

N of Valid Casesb 31

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,90. b. Computed only for a 2x2 table


(21)

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for penyakit

terdahulu (tidak / ya) 2.545 .391 16.550

For cohort keluhan = tidak 1.515 .739 3.107

For cohort keluhan = ya .595 .182 1.944

N of Valid Cases 31

2. Personal Hygiene dengan Keluhan Kulit

SkorPH1 * keluhan Crosstabulation

keluhan

Total

tidak ya

SkorPH1 kurang Count 4 14 18

Expected Count 8.7 9.3 18.0

% within SkorPH1 22.2% 77.8% 100.0% % within keluhan 26.7% 87.5% 58.1%

% of Total 12.9% 45.2% 58.1%

baik Count 11 2 13

Expected Count 6.3 6.7 13.0

% within SkorPH1 84.6% 15.4% 100.0% % within keluhan 73.3% 12.5% 41.9%

% of Total 35.5% 6.5% 41.9%

Total Count 15 16 31

Expected Count 15.0 16.0 31.0

% within SkorPH1 48.4% 51.6% 100.0% % within keluhan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 48.4% 51.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 11.766a 1 .001

Continuity Correctionb 9.401 1 .002

Likelihood Ratio 12.711 1 .000

Fisher's Exact Test .001 .001

Linear-by-Linear Association 11.387 1 .001

N of Valid Casesb 31

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,29. b. Computed only for a 2x2 table


(22)

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for SkorPH1

(kurang / baik) .052 .008 .338

For cohort keluhan = tidak .263 .107 .643

For cohort keluhan = ya 5.056 1.380 18.523

N of Valid Cases 31

3. Peran Perawat dengan Keluhan Kulit

SkorPP1 * keluhan Crosstabulation

keluhan

Total

Tidak ya

SkorPP1 kurang Count 10 4 14

Expected Count 6.8 7.2 14.0

% within SkorPP1 71.4% 28.6% 100.0% % within keluhan 66.7% 25.0% 45.2%

% of Total 32.3% 12.9% 45.2%

baik Count 5 12 17

Expected Count 8.2 8.8 17.0

% within SkorPP1 29.4% 70.6% 100.0% % within keluhan 33.3% 75.0% 54.8%

% of Total 16.1% 38.7% 54.8%

Total Count 15 16 31

Expected Count 15.0 16.0 31.0

% within SkorPP1 48.4% 51.6% 100.0% % within keluhan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 48.4% 51.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 5.427a 1 .020

Continuity Correctionb 3.875 1 .049

Likelihood Ratio 5.594 1 .018

Fisher's Exact Test .032 .024

Linear-by-Linear Association 5.252 1 .022

N of Valid Casesb 31

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,77. b. Computed only for a 2x2 table


(23)

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for SkorPP1

(kurang / baik) 6.000 1.261 28.547

For cohort keluhan = tidak 2.429 1.083 5.446

For cohort keluhan = ya .405 .167 .979

N of Valid Cases 31

4. Sanitasi Lingkungan Tempat Tingggal a) Penyediaan Air Bersih dengan Keluhan Kulit

SkorSKA1 * keluhan Crosstabulation

keluhan

Total

tidak ya

SkorSKA1 tidaksaniter Count 15 16 31

Expected Count 15.0 16.0 31.0

% within SkorSKA1 48.4% 51.6% 100.0% % within keluhan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 48.4% 51.6% 100.0%

Total Count 15 16 31

Expected Count 15.0 16.0 31.0

% within SkorSKA1 48.4% 51.6% 100.0% % within keluhan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 48.4% 51.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value

Pearson Chi-Square .a

N of Valid Cases 31

a. No statistics are computed because SkorSKA1 is a constant.

Risk Estimate

Value Odds Ratio for SkorSKA1

(kurang / .) .

a

a. No statistics are computed because SkorSKA1 is a constant.


(24)

b) Kamar Mandi dengan Keluhan Kulit

SkorSKM1 * keluhan Crosstabulation

keluhan

Total

tidak ya

SkorSKM1 saniter Count 15 16 31

Expected Count 15.0 16.0 31.0

% within SkorSKM1 48.4% 51.6% 100.0% % within keluhan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 48.4% 51.6% 100.0%

Total Count 15 16 31

Expected Count 15.0 16.0 31.0

% within SkorSKM1 48.4% 51.6% 100.0% % within keluhan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 48.4% 51.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value

Pearson Chi-Square .a

N of Valid Cases 31

a. No statistics are computed because SkorSKM1 is a constant.

Risk Estimate

Value Odds Ratio for SkorSKM1

(baik / .) .

a

a. No statistics are computed because SkorSKM1 is a constant.

c) Kebersihan Tempat Tidur dan Seprei dengan Keluhan Kulit

SkorSKT1 * keluhan Crosstabulation

keluhan

Total

tidak ya

SkorSKT1 tidaksaniter Count 3 0 3

Expected Count 1.5 1.5 3.0


(25)

% within keluhan 20.0% .0% 9.7%

% of Total 9.7% .0% 9.7%

saniter Count 12 16 28

Expected Count 13.5 14.5 28.0

% within SkorSKT1 42.9% 57.1% 100.0% % within keluhan 80.0% 100.0% 90.3%

% of Total 38.7% 51.6% 90.3%

Total Count 15 16 31

Expected Count 15.0 16.0 31.0

% within SkorSKT1 48.4% 51.6% 100.0% % within keluhan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 48.4% 51.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 3.543a 1 .060

Continuity Correctionb 1.624 1 .203

Likelihood Ratio 4.700 1 .030

Fisher's Exact Test .101 .101

Linear-by-Linear Association 3.429 1 .064

N of Valid Casesb 31

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,45. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval Lower Upper For cohort keluhan = tidak 2.333 1.521 3.579

N of Valid Cases 31


(26)

d) Sarana Pembuangan Sampah dengan Keluhan Kulit

SkorSKS1 * keluhan Crosstabulation

Keluhan

Total

tidak ya

SkorSKS1 tidaksaniter Count 10 14 24

Expected Count 11.6 12.4 24.0

% within SkorSKS1 41.7% 58.3% 100.0%

% within keluhan 66.7% 87.5% 77.4%

% of Total 32.3% 45.2% 77.4%

Saniter Count 5 2 7

Expected Count 3.4 3.6 7.0

% within SkorSKS1 71.4% 28.6% 100.0%

% within keluhan 33.3% 12.5% 22.6%

% of Total 16.1% 6.5% 22.6%

Total Count 15 16 31

Expected Count 15.0 16.0 31.0

% within SkorSKS1 48.4% 51.6% 100.0% % within keluhan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 48.4% 51.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 1.922a

1 .166

Continuity Correctionb .915 1 .339

Likelihood Ratio 1.966 1 .161

Fisher's Exact Test .220 .170

Linear-by-Linear

Association 1.860 1 .173

N of Valid Casesb 31

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,39. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for SkorSKS1

(tidaksaniter / saniter) .286 .046 1.780

For cohort keluhan = tidak .583 .300 1.135

For cohort keluhan = ya 2.042 .603 6.909


(27)

Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Lansia yang mengalami keluhan kulit


(28)

Gambar 3. Lansia yang mengalami keluhan kulit


(29)

Gambar 5. Lansia yang sedang menggaruk tangannya karena merasa gatal


(30)

Gambar 7. Kondisi kamar lansia

Gambar 7. Kondisi kamar lansia


(31)

Gambar 9. Sarana pembuangan kotoran (jamban)


(32)

Gambar 11. Peneliti sedang mewawancarai responden

Gambar 12. Peneliti sedang mewawancarai responden


(33)

(34)

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, Reny.2014. Personal Hygiene di Rumah Pada Penderita Stroke di Desa

Pekuwon, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto. Skripsi. Azhara, 2011. Waspada Bahaya Kosmetik. Cetakan Pertama. Penerbit FlashBooks, Yogyakarta.

Azizah,L.M. 2011. Keperawatan lanjut usia. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik, 2014. Statistik Penduduk Lanjut Usia. Jakarta

Chandra, B. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Cetakan Pertama, Buku

Kedokteran EGC, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2000. Standar Pedoman Perawatan Jiwa dan

Tindakan Keperawatan. Jakarta.

Depkes RI. 1999. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat

2010. Jakarta

Depkes RI, 2004. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta.

Ekasari,dkk.2008. Mengenal usia lanjut dan perawatanya. Salemba

Medika.Jakarta

Entjang, Indan. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: PT Citra Aditya

Bakti.

Fatimah. 2010. Merawat Manusia Lanjut Usia. Jakarta : Trans Info Media

Fatimah, Siti.2013. Perbandingan kualitas hidup lanjut usia yang tinggal di panti

jompo dan yang tinggal di rumah di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2013. FKM USU MEDAN


(36)

Krisna, Rama. Implikasi Gender Terhadap Kesehatan Lansia 2011. Di akses pada

17 sept 2016.

Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Professional.

Jakarta: EGC

Kunoputranto,H, 2000. Kesehatan Lingkungan. Fakultas Kesehatan Masyarakat :

Universitas Indonesia. Jakarta.

Lubis, R., Hiswani, Rasmaliah, 2005. Gambaran Lanjut Usia yang Tinggal di

Panti UPTD Abdi Dharma Asih Binjai. Dalam: Info Kesehatan Masyarakat 09 (2): 109-112.

Marlina, E. 2010. Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Dengan

Kebersihan Diri Penghuni Panti Unit Pelaksana Teknis Daerah Abdi Dharma Asih Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai Tahun 2010. FKM

USU MEDAN

Maryam, S. dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya, Salemba

Medika, Jakarta.

Menteri Kesehatan RI. 1999. Persyaratan Rumah Sehat. Keputusan Menteri

Kesehatan RI. No. 829/Menkes/SK/VII/1999.

Mubarak dan Chayatin.2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Salemba Medika.

Jakarta

Noorkasiani, S.2009. Kesehatan Usia Lanjut Dengan Pendekatan Asuhan

Keperawatan. Selmba medika. Jakarta

Nugroho, W. 2000. Keperawatan Gerontik.EGC. Jakarta


(37)

Peraturan Pemerintah RI No.82. 2011. Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air.

Potter, dkk. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses &

Praktek. Edisi 4. Vol 1. Jakarta: EGC

Sajida, Agsa. 2012. Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

dengan Keluhan Penyakit Kulit di Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan. Skripsi.

Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta. Mitra Cendikia

Press

Soedjadi, K. 2003. Upaya Sanitasi Lingkungan di Pondok Pesantren Ali Maksum

Almunawir dan Pandanaran Dalam Penanggulangan Penyakit Skabies. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Surabaya.

Setiabudhi, T., 2002. Menuju Bahagia di Usia Lanjut. Jakarta: Pusat Kajian

Nasional Masalah Lanjut Usia.

Slamet, J. S. 2009. Kesehatan Lingkungan. Cetakan Kedelapan, Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta.

Stassi, M. 2005. Dasar-dasar Keperawatan. EGC. Jakarta.

SNI 03-2399-2002. Tata Cara Pembangunan MCK Umum.

Tarwoto & Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.

Edisi Ketiga, Jakarta: Salemba Medika.

Yulan, S.M.2013. Perbedaan Personal Hygiene Pada Lansia Di Panti Sosial

Tresna Werdha Ilomata Dan Beringin Provinsi Gorontalo. Universitas


(38)

http://bathtubindonesia.com/pengertian-dan-jenis-kamar-mandi/ di akses pada

tanggal 03 September 2016

https://desainrumah.me/2016/02/cara-mewujudkan-rumah-nyaman-untuk-lansia.ht


(39)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan penelitian

cross sectional study yang bertujuan untuk mengetahui hubungan personal hygiene, karateristik lansia, peran perawat, dan sanitasi lingkungan tempat tinggal

dengan keluhan kulit pada lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun

2016.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit

Tahun 2016.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari Juli- Oktober 2016.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di Panti Jompo PPOS

GBKP Sibolangit yang berjumlah 31 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi, dalam penelitian ini besar sampel yang

diambil adalah seluruh populasi (total sampling) lansia Panti Jompo PPOS GBKP


(40)

3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer

Data primer berupa personal hygiene, karateristik lansia, peran perawat

dan sanitasi lingkungan tempat tinggal pada lansia di Panti Jompo PPOS GBKP

Sibolangit Tahun 2016 melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder di dapat dari dari hasil penelusuran di dokumen dan laporan

data di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah personal hygiene,

karateristik lansia, peran perawat dan sanitasi yang di lihat dari kebersihan kulit,

kebersihan tangan dan kuku, kebersihan rambut, kebersihan pakaian, kebersihan

genetalia, umur lansia, jenis kelamin lansia, penyakit terdahulu lansia, sarana air

bersih, kamar mandi, tempat tidur dan seprei , dan sarana pembuangan sampah.

3.5.2 Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keluhan kulit.

3.5.3 Definisi Operasional

1. Personal hygiene adalah kebersihan pribadi diri seorang individu yang sangat

berpengaruh terhadap kesehatan tubuhnya yang dilihat dari kebersihan kulit,

kebersihan tangan dan kuku, kebersihan rambut, kebersihan pakaian, dan


(41)

2. Karateritik lansia adalah ciri khas atau pembeda yang ada pada diri lansia

seperti umur, jenis kelamin, dan riwayat penyakit terdahulu.

3. Peran perawat adalah bentuk pelayanan profesional dalam memberikan asuhan

keperawatan kepada pasien secara berkesinambungan mulai dari pasien

membutuhkan pelayanan sampai pasien mampu melakukan kegiatan

sehari-hari seperti personal hygiene ( mandi, mencuci rambut, mengganti

pakaian, dan memotong kuku) dan membersihkan kamar Lansia ( menyapu dan

mengepel lantai kamar, menganti seprei, dan menjemur kasur)

4. Sanitasi lingkungan tempat tinggal adalah pengawasan lingkungan fisik

lingkungan yaitu sarana air bersih, kamar mandi, tempat tidur dan seprei , dan

sarana pembuangan sampah.

5. Keluhan kulit adalah adanya salah satu keluhan dari adanya rasa gatal-gatal

pada kulit, bercak kemerahan, bentol-bentol dan kulit yang mengelupas seperti

sisik.

3.6 Aspek pengukuran 1. Personal hygiene

Personal hygiene dapat diukur dengan memberikan skor terhadap kuesioner yang

telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan adalah 13 dengan total skor sebesar 26

dengan kriteria sebagai berikut:

Untuk setiap pertanyaan mempunyai 2 pilihan yaitu:

a. Jawaban a = 2


(42)

Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu:

a)

Baik, jika responden memberi jawaban yang benar ≥ 80% atau memiliki nilai

skor ≥21 dari seluruh pertanyaan yang ada.

b)

Kurang, jika responden memberi jawaban yang benar < 80% atau memiliki skor <21 dari seluruh pertanyaan yang ada.

2. Karateristik pada lansia terdiri dari 3 pertanyaan dan tidak di berikan bobot nilai

atau total skor pada pertanyaan.

3. Penilaian peran perawat dapat diukur dengan memberikan skor terhadap

kuesioner yang telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan adalah 7 dengan total skor

sebesar 14 dengan kriteria sebagai berikut:

Untuk setiap pertanyaan mempunyai 2 pilihan yaitu:

a. Jawaban a = 2

b. Jawaban b = 1

Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu:

a)

Baik, jika responden memberi jawaban yang benar 100% atau memiliki nilai

skor ≥14 dari seluruh pertanyaan yang ada.

b)

Kurang, jika responden memberi jawaban yang benar < 75% atau memiliki skor <14 dari seluruh pertanyaan yang ada.

Peran perawat yang menjadi pengukuran ialah

1. Perawat berperan ketika lansia mandi

2. Perawat berperan ketika lansia mencuci rambut

3. Perawat berperan ketika lansia mengganti pakaian


(43)

5. Perawat berperan dalam menyapu dan mengepel lantai kamar

6. Perawat berperan dalam mengganti seprei tempat tidur

7. Perawat berperan dalam menjemur kasur

4. Penilaian sanitasi lingkungan tempat tinggal terdiri dari 4 observasi sanitasi

kamar , dimana masing-masing kategori dilakukan 5 pengamatan. Setiap

pengamatan jika dijawab ya diberi nilai 1, jika tidak diberi nilai 0. Kemudian

dikategorikan menjadi:

a) Saniter , jika ≥ 75% atau nilai 3-5 b) Tidak Saniter, jika < 75% atau nilai < 3

Adapun komponen yang dinilai dihitung berdasarkan dengan ketentuan sebagai

berikut :

1. Sarana air bersih

2. Kamar mandi

3. Tempat tidur dan seprei

4. Sarana pembuangan sampah

5. Keluhan Kulit

Pengukuran variabel keluhan kulit didasarkan pada skala ordinal dari beberapa

keluhan apabila memiliki salah satu keluhan dengan jawaban “ya” diberi skor 1 dan apabila semua jawaban “tidak” diberi skor 0.

Keluhan gangguan kulit yang menjadi pengukuran adalah :

a. Adanya kulit yang terasal gatal-gatal

b. Adanya kemerahan pada kulit


(44)

d. Adanya kulit yang bersisik dan kering

Kemudian dikategorikan menjadi :

a) Mengalami keluhan, jika responden mengalami salah satu keluhan gangguan

kulit.

b) Tidak mengalami keluhan, jika responden tidak mengalami salah satu dari

keluhan gangguan kulit.

3.7. Metode Analisa Data 3.7.1. Analisa Univariat

Analisa data dengan mendistribusikan variabel personal hygiene lansia,

karateristik lansia, peran perawat, dan sanitasi lingkungan tempat tinggal di Panti

Jompo PPOS GBKP yang disajikan dalam bentuk tabel dan distribusi frekuensi.

3.7.2 Analisa Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan dari

masing-masing variabel independen yaitu personal hygiene lansia, karateristik

lansia, peran perawat, dan sanitasi lingkungan tempat tinggal dengan variabel

dependen (keluhan kulit). Uji analisa dengan menggunakan uji chi-square dan

fisher exact pada taraf kepercayaan 95% sehingga diketahui hubungan antar

variabel penelitian. Jika diperoleh batas kemaknaan p value ≤0,05 berarti ada hubungan yang bermakna secara statistik antara variabel bebas dan variabel

terikat dan jika p value > 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna secara


(45)

BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit merupakan panti lanjut usia yang

terletak di Jalan Letjen Yamin Ginting, Km.45 Suka Makmur, Kecamatan

Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. Panti Jompo ini di bawah naungan

Moderamen GBKP dan didirikan pada 15 Agustus 1991. Daya tampug Panti

PPOS GBKP Sibolangit adalah 50 sampai 60 orang. Jumlah penghuni Panti

Jompo PPOS GBKP Sibolangit sebanyak 31 orang lansia. Dari seluruh penghuni,

jumlah penghuni laki-laki 7 orang dan 24 orang perempuan. Rentang umur

lansia di panti ini adalah 60-90 tahun dan lama waktu tingggal penghuni di

panti adalah 1-14 tahun.

Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit memiliki luas tanah ±1 Hektare yang

terdiri dari 34 unit kamar tidur, 1 unit balai pengobatan, 1 unit ruang makan

penghuni, 1 unit ruang makan umum, 1 unit chapel, 1 unit aula, 1 unit dapur, 1

unit rumah dinas pimpinan dan 1 unit kantor, 4 buah kamar mandi, 1 unit klinik

fisioterapi dan 1 unit gudang.

4.2. Analisis Univariat

Analsis univariat dalam penelitian ini meliputi analisa deskriptif data

karateristik lansia ( jenis kelamin, umur, dan riwayat penyakit terdahulu), personal

hygiene, peran perawat dan sanitasi lingkungan tempat tinggal ( penyediaan air

bersih, kebersihan kamar mandi, tempat tidur dan seprei, dan sarana pembuangan


(46)

4.2.1 Karateristik Lansia

Karatersitik lansia yang menjadi sampel penelitian di Panti Jompo PPOS

GBKP Sibolangit dapat di jelaskan berdasarkan jenis kelamin, umur,dan riwayat

penyakit terdahulu.

Tabel 4.1 Distribusi Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin, umur, dan Riwayat Penyakit Terdahulu di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

Karateristik Lansia n %

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total 7 24 31 22,6 77,4 100 Umur (tahun)

60 - 74 (elderly) 74 – 90 (old)

Total 10 21 31 32,3 67,7 100 Riwayat Penyakit Tedahulu

Ada Riwayat Penyakit Terdahulu

Tidak Ada Riwayat Penyakit Terdahulu

Total 25 6 31 80,6 19,4 100

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat dari 31 orang lansia, sebagian besar

lansia berjenis kelamin perempuan yaitu 24 orang (77,4%) sedangkan berdasarkan

umur jumlah lansia sebagian besar berumur 75-90 tahun (old) yaitu berjumlah 21

orang (67,7%) dan yang berumur 60-74 tahun (elderly) sebanyak 10 orang.

Berdasarkan riwayat penyakit terdahulu, sebagian besar lansia memiliki riwayat

penyakit terdahulu yaitu 25 orang (80,6%)

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar lansia memiliki riwayat

penyakit terdahulu yaitu 25 orang (80,6%) diantaranya adalah pikun, stroke,


(47)

Tabel 4.2 Distribusi Riwayat Penyakit Tedahulu Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016.

No Riwayat Penyakit Terdahulu Jumlah

1 Pikun 12

2 Stroke 5

3 Diabetes 2

4 Hipertensi 2

5 Osteoporosis 2

6 Tunanetra 2

Sumber Data : Poliklinik Sejahtera PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat lansia lebih banyak mengalami riwayat

penyakit terdahulu pikun yaitu 12 orang, dan terbesar kedua adalah stroke yakni 5

orang, dan dilajutkan dengan diabetes, hipertensi, osteoporosis dan tunanetra

yakni masing-masing dialami 2 orang.

4.2.2. Personal Hygiene

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran personal hygiene lansia di Panti Jompo PPOS Gelora Kasih Sibolangit sebagai berikut :


(48)

Tabel 4.3 Distribusi Personal Hygiene Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

Personal Hygiene Ya Tidak

n % n %

1. Mandi 2 kali setiap hari 2 6.5 29 93,5

2. Mandi dengan air dan menggosok kulit 13 41,96 18 58,1

3. Mandi menggunakan air hangat 26 83,9 5 16,1

4. Mandi dengan sabun mandi halus 26 83,9 5 16,1

5. Menggunakan handuk sendiri 31 100 0 0

6. Mencuci rambut ≥ 2 kali dalam seminggu

23 74,2 8 25,8

7. Menggunakan shampoo saat mencuci rambut

12 38,7 19 61,3

8. Memotong kuku 1 kali dalam seminggu 14 45,2 17 54,8

9. Mengganti pakaian 2 kali dalam sehari 1 3,2 30 96,8

10.Mencuci tangan sebelum dan setelah makan dengan sabun

9 29 22 71

11.Mencuci tangan setelah buang air kecil dan besar dengan sabun

17 54,8 14 45,2

12.Menyiram alat genetalia dengan air saat mandi, buang air besar atau buang air kecil

31 100 0 0

13.Mengganti pakaian dalam setiap selesai mandi

31 100 0 0

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat dari 31 orang jumlah lansia pada

umumnya lansia tidak mandi 2 kali dalam sehari yaitu 29 orang (93,5%). Dalam

hal mandi lebih banyak lansia mandi dengan air lalu tidak menggosok kulit

yaitu 18 orang (58,1%) dan pada umumnya lansai yang menggunakan air hangat

ketika mandi yaitu 26 orang (83,9%).

Dari 31orang jumlah lansia, pada umumnya yang mandi menggunakan

sabun mandi halus yaitu 26 orang (83,9%) sedangkan dalam penggunaan handuk

setelah mandi seluruhnya lansia menggunakan handuk sendiri yaitu 31 orang

(100%). Dalam hal mencuci rambut sebagian besar lansia ≥2 kali mencuci rambut dalam seminggu yaitu 23 orang (74,2%). Selain itu, lebih banyak lansia


(49)

yang tidak menggunanakan shampoo ketika mencuci rambut yaitu 19 orang

(61,3%). Dari 31 orang lansia lebih banyak yang tidak memotong kuku

minimal 1 kali yaitu 17 orang (54,8%).

Dalam hal mengganti pakaian lansia pada umunya tidak mengganti

pakaian 2 kali dalam sehari yaitu 30 orang (96,8%) dan dalam hal mencuci

tangan sebagian besar lansia tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

menggunakan sabun yaitu 22 orang (71%). Setelah buang air besar dan buang air

kecil lebih banyak lansia yang mencuci tangan dengan sabun yaitu 17 orang

(54,8%). Lansia yang menyiram alat genetalia dengan air pada saat mandi,

buang air besar dan buang air kecil adalah seluruhnya yaitu 31 orang (100%) dan

seluruhnya lansia mengganti pakaian dalam setiap selesai mandi yaitu 31 orang

(100%).

Berdasarkan perhitungan jumlah skor personal hygiene pada responden, maka

dapat dikategorikan baik dan kurang. Hasil penelitian dapat dilihat dalam tabel 4.4

Tabel 4.4 Kategori Personal Hygiene di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

Personal Hygiene n %

Baik Kurang

Total

13 18

31

41,9 58,1

100

Berdasarkan tabel 4.4 lebih banyak lansia yang memiliki personal hygiene yang kurang di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit yaitu 18 orang (58,1%).

4.2.3 Peran Perawat

Berdasarkan hasil penelitian dapat di peroleh gambaran peran perawat lansia


(50)

Tabel 4.5 Distribusi Peran Perawat di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

Peran Perawat Ya Tidak

n % n %

1. Berperan ketika lansia mandi 16 51,6 15 48,4

2. Berperan ketika lansia mencuci rambut

16 51,6 15 48,4

3. Berperan ketika lansia

mengganti pakaian

15 48,4 16 51,6

4. Berperan ketika lansia memotong kuku kaki dan tangan

24 77,4 7 22,6

5. Berperan dalam menyapu dan mengepel lantai kamar

29 93,5 2 6,5

6. Berperan dalam mengganti seprei dan sarung bantal

27 87,1 4 12,9

7. Berperan dalam menjemur kasur 26 83,9 5 16,1

Berdasarkan tabel 4.5 dapat lihat lebih banyak lansia ketika mandi perawat

ikut berperan yaitu 16 orang (51,6%) dan dalam hal mencuci rambut lansia lebih

banyak perawat ikut berperan yaitu 16 orang (51,6%). Namun, lebih banyak

perawat tidak ikut berperan ketika lansia mengganti pakaian yaitu 16 orang (51,6%)

dan dalam hal memotong kuku kaki dan tangan lansia, sebagian besar di potong

oleh perawat yaitu 24 orang (77,4).

Dari 31 kamar lansia, pada umumnya perawat berperan dalam menyapu dan

mengepel lantai kamar yaitu 29 kamar (93,5%). Selain itu, pada umumnya seprei

tempat tidur lansia di gantikan oleh perawat yaitu 27 tempat tidur (87,1%),

sedangkan dalam hal menjemur kasur pada umumnya kasur lansia yang dijemur

oleh perawat adalah 26 kasur (83,9%).

Berdasarkan tabel 4.5 maka skor peran perawat yang ikut berperan dapat di


(51)

Tabel 4.6 Kategori Peran Perawat di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

Peran Perawat n %

Baik 17 54,8

Kurang

Total

14

31

45,2

100

Berdasarkan tabel 4.6 dapat di lihat kategori peran perawat di Panti Jompo

PPOS GBKP Sibolangit, lebih banyak perawat memiliki peran baik dalam

melaksanakan kegiatan lansia yaitu 17 orang lansia (54,8%).

4.2.4 Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal Lansia

Sanitasi kamar lansia terdiri dari penyediaan air bersih, kamar mandi, tempat

tidur dan seprei, dan sarana pembuangan sampah. Berdasarkan hasil penelitian

maka diperoleh gambaran sanitasi kamar lansia di Panti Jompo PPOS GBKP


(52)

Tabel 4.7 Observasi Distribusi Sanitasi lingkungan Tempat Tinggal di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

Sanitasi Kamar Hasil Pengamatan

Ya % Tidak %

Penyediaan Air Bersih

1. Tersedia air bersih dan sesuai dengan kebutuhan

2. Air tidak berasa, tidak berwarna,tidak berbau

3. Sumber air tanah/PDAM

4. Penampungan air/bak dibersihkan sekali seminggu

5. Penampungan air/bak tertutup dan tidak bocor 31 0 0 31 0 100 0 0 100 0 0 31 31 0 31 0 100 100 0 100 Kamar Mandi

1. Lantai tidak licin dan kedap air

2. Air bekas mandi di alirkan ke septic tank 3. Ventilasi dan penerangan yang memadai 4. Dinding kamar mandi tidak berlumut 5. Tersedia jamban sebagai sarana

pembuangan kotoran 31 0 31 31 31 100 0 100 100 100 0 31 0 0 0 0 100 0 0 0

Tempat Tidur dan Seprei

1. Membersihkan dan merapikan tempat tidur setelah bangun tidur

2. Menjemur kasur minimal 1 kali dalam seminggu

3. Menjemur bantal minimal 1 kali dalam seminggu

4. Mengganti seprei minimal 1 kali dalam seminggu

5. Mengganti sarung bantal 1 kali dalam seminggu 31 15 15 29 30 100 48,4 48,4 93,5 96,8 0 16 16 2 1 0 51,6 51,6 6,5 3,2

Sarana Pembuangan Sampah

1. Tersedia tempat sampah di setiap kamar 2. Tempat sampah kedap air dan tahan karat 3. Sampah tidak berserakan di depan

ruangan

4. Diangkut ke TPS >2 kali/hari dan ke TPA 1 kali/hari

5. Tempat sampah tertutup

7 0 31 31 0 22,6 0 100 100 0 24 31 0 0 31 77,4 100 0 0 100

Berdasarkan tabel 4.7 seluruhnya kamar lansia yang memeliki ketersediaan


(53)

mempunyai air yang berasa, berwarna,dan berbau adalah seluruhnya yaitu 31

kamar (100%). Berdasarkan sumber air, seluruhnya sumber tidak berasal dari air

tanah/PDAM yaiutu 31 kamar (100%). Selain itu, seluruhnya penampungan air/bak

dibersihkan sekali seminggu di kamar lansia yaitu 31 kamar (100%). Kamar

lansia yang mempunyai penampungan air/bak tidak tertutup dan tidak bocor

adalah seluruhnya yaitu 31 kamar (100%).

Berdasarkan sanitasi kamar mandi lansia, seluruhnya mempunyai lantai tidak

licin dan kedap air yaitu 31 kamar mandi (100%) dan air bekas mandi lansia

seluruhnya tidak di alirkan ke septic tank yaitu 31 kamar mandi (100%). Dalam

hal ventilasi dan penerangan kamar mandi lansia seluruhnya memadai yaitu 31

kamar (100%) dan kamar mandi lansia seluruhnya memiliki dinding tidak berlumut

yaitu 31 kamar mandi (100%). Seluruhnya kamar mandi lansia memiliki jamban

sebagai sarana pembuagan kotoran yaitu 31 kamar mandi (100%).

Tempat tidur lansia yang dibersihkan dan dirapikan setelah bangun tidur

adalah seluruhnya yaitu 31 (100%). Dari 31 kasur lansia lebih banyak yang tidak

menjemur minimal 1 kali dalam seminggu yaitu 16 kasur (51,6%) sama halnya

dengan menjemur bantal lebih banyak yang tidak dijemur minimal 1 kali dalam

seminggu yaitu 16 bantal (51,6%). Pada umumnya kasur yang mengganti seprei

minimal 1 kali dalam seminggu yaitu 29 (93,5%) sedangkan bantal yang mengganti

sarung pada umumnya di ganti minimal 1 kali dalam seminggu yaitu 30 (96,8%).

Dari 31 kamar lansia sebagian besar tempat sampah tidak tersedia di depan

kamar lansia yaitu 24 (77,4%). Seluruhyan tempat sampah tidak kedap air dan


(54)

berserakan di depan kamar yaitu 31 kamar (100%). Sampah yang di angkut ke

TPS>2kali/hari dan ke TPA 1 kali/hari adalah 31 (100%) sedangkan tempat sampah

yang tersedia seluruhnya dalam keadaan tidak tertutup adalah 31 (100%).

Berdasarkan tabel 4.7. maka sanitasi kamar dapat di kategorikan menjadi

saniter dan tidak saniter dapat dilihat pada tabel 4.8

Tabel 4.8 Kategori Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal

n %

Penyediaan Air Bersih

Saniter Tidak Saniter Total - 31 31 - 100 100 Kamar Mandi Saniter Tidak Saniter Total 31 - 31 100 - 100 Tempat Tidur dan Seprei

Saniter Tidak Saniter Total 28 3 31 90,3 9,7 100 Sarana Pembuangan Sampah

Saniter Tidak Saniter Total 7 24 31 22,6 77,4 100

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat penyediaan air bersih di kamar lansia

seluruhnya dalam keadaan tidak saniter yaitu 31 (100%) dan kamar mandi lansia

seluruhnya dalam kategori saniter yaitu 31 (100%). Dalam hal tempat tidur dan

seprei pada umunya dalam kategori saniter yaitu 28 (90,3%) sedangkan sarana

pembuaangan sampah di kamar lansai sebagain besar dalam kategori tidak saniter


(55)

4.2.5 Keluhan Kulit

Keluhan kulit yang dialami lansia berupa rasa gatal-gatal pada kulit, adanya

bercak kemerahan pada kulit, adanya bentol-bentol pada kulit, kulit bersisik dan

kering. Berdasarkan hasil penelitian di peroleh gambaran keluhan kulit yang di

alami lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit sebagai berikut:

Tabel 4.9 Distribusi Keluhan Kulit di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa lebih banyak lansia yang tidak

mengalami kulit gatal-gatal dengan frekuensi yang berulang-ulang yaitu sebanyak

17 orang (54,8%). Lansia pada umunya tidak mengalami kulit bercak-bercak

kemerahan yaitu 25 orang (80,6%). Sedangakan keluhan kulit bentol-bentol

pada umumnya lansia tidak mengalaminya yaitu 28 orang (90,3%) dan lansia

yang tidak mengalami kulit bersisik yaitu 21 orang (67,7%).

Berdasarkan hasil penelitian dalam tabel 4.9 dapat dilihat bahwa keluhan

kulit pada lansia dapat di kategorikan menjadi mengalami keluhan kulit jika

memiliki salah satu keluhan dan tidak mengalami keluhan kulit jika tidak

memiliki salah satu keluhan. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.10

Keluhan Kulit

Mengalami Keluhan

Ya Tidak

n % n %

1. Kulit terasa gatal dengan frekuensi yang

berulang-ulang

14 45,21 17 54,8

2. Adanya bercak-bercak

kemerahan pada kulit 6 19,4 25 80,6

3. Adanya bentol-bentol

pada kulit 3 9,7 28 90,3

4. Adanya kulit yang


(56)

Tabel 4.10 Kategori Keluhan Kulit Responden di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

Keluhan Kulit n %

Mengalami Keluhan 16 51,6

Tidak Mengalami Keluhan 15 48,4

Total 31 100

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa lebih banyak lansia yang

mengalami keluhan kulit yaitu 16 orang (51,6%).

`4.3 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel

independen yaitu jenis kelamin, umur, riwayat penyakit terdahulu, personal

hygiene, peran perawat, penyediaan air bersih, kebersihan kamar mandi, tempat

tidur dan seprei, dan sarana pembuangan sampah dengan variabel dependen yaitu

keluhan kulit.

4.3.1.Hubungan Karateristik Lansia dengan Keluhan Kulit

Adapun hasil analisis bivariat karateristik lansia dengan keluhan kulit yang

meliputi umur lansia, jenis kelamin, dan riwayat penyakit terdahulu di lakukan

secara statistik menggunakan uji fisher exact pada taraf kepercayaan 95%


(57)

Tabel 4.11 Hubungan Karateristik Lansia dengan Keluhan Kulit Pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

Karateristik lansia

Keluhan kulit Total

p-value RP

Ya Tidak

n % n % n %

Jenis Kelamin Pria Wanita 3 13 42,9 54,2 4 11 57,1 45,8 7 14 100 100

0.685 1,2

Umur 60-74 75-90 2 14 20 66,7 8 7 80 33,3 10 21 100 100

0,023 2,4

Riwayat Penyakit Terdahulu Ada Tidak Ada 14 2 56 33,3 11 4 44 66,7 25 7 100 100

0,394 1,5

Dari tabel 4.11 dapat di lihat hasil penelitian menunjukkan proporsi jenis

kelamin laki-laki lebih banyak yang tidak mengalami keluhan kulit sebanyak 4

orang (57,1%). Sedangkan lansia yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak

yang mengalami keluhan kulit yaitu 13 orang (54,2%), Berdasarkan uji fisher exact

menunjukkan pada nilai p=0,685, RP= 1,2 menunjukkan jenis kelamin tidak

mempunyai hubungan signifikan dengan keluhan kulit pada lansia.

Hasil penelitian menunjukkan proporsi umur 60-74 tahun pada umunya tidak

mengalami keluhan kulit yaitu 8 orang (80). Pada proporsi umur 75-90 sebagian

besar mengalami keluhan kulit yaitu 14 orang (66,7%). Berdasarkan uji fisher exact

menunjukkan pada nilai p=0,023, RP= 2,4 menunjukkan umur mempunyai

hubungan signifikan dengan keluhan kulit pada lansia.

Hasil penelitian menunjukkan proporsi lansia yang memiliki riwayat


(58)

tidak mengalami keluhan kulit yaitu 4 orang (66,7%). Berdasarkan uji fisher exact

menunjukkan pada nilai p=0,394, RP= 1,5 menunjukkan riwayat penyakit

terdahulu tidak mempunyai hubungan signifikan dengan keluhan kulit pada lansia.

4.3.2. Hubungan Personal Hygiene dengan Keluhan Kulit

Adapun hasil analisis bivariat personal hygiene dengan keluhan kulit yang

di lakukan secara statistik menggunakan uji chi-square pada taraf kepercayaan 95%

disajiakan pada tabel 4.12

Tabel 4.12 Hubungan Personal Hygiene dengan Keluhan Kulit Pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

Personal Hygiene

Keluhan Kulit Total

p-value RP

Ya Tidak

n % n % n %

Baik Kurang

2 14

15,4 77,8

11 4

84,6 22,2

13 18

100 100

0,001 0,26

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat hasil penelitian menunjukkan proporsi

personal hygiene lansia dengan kategori baik pada umumnya tidak mengalami

keluhan kulit yaitu 11 orang (84,6%) sedangkan lansia yang memiliki personal

hygiene dengan kategori kurang sebagian besar mengalami keluhan kulit yaitu 14

orang (77,8%).

Berdasarkan uji chi square menunjukkan pada nilai p=0,001, RP= 0,26

menunjukkan personal hygiene mempunyai hubungan signifikan dengan keluhan


(59)

4.3.3. Hubungan Peran Perawat dengan Keluhan Kulit

Adapun hasil analisis bivariat peran perawat dengan keluhan kulit yang di

lakukan secara statistik menggunakan uji chi-square pada taraf kepercayaan 95%

disajiakan pada tabel 4.13

Tabel 4.13 Hubungan Peran Perawat dengan Keluhan Kulit Pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

Peran Perawat

Keluhan Kulit Total

p-value RP

Ya Tidak

n % n % n %

Baik Kurang

12 4

70,6 28,6

5 10

29,4 71,4

17 14

100 100

0,02 2,4

Berdasarkan tabel 4.13 hasil penelitian menunjukkan proporsi peran

perawat terhadap lansia dengan kategori baik sebagian besar mengalami keluhan

kulit yaitu 12 orang (70,6%), sedangkan peran perawat terhadap lansia dengan

kategori kurang sebagian besar tidak mengalami keluhan kulit yaitu 10 orang

(71,4%).

Berdasarkan uji chi square menunjukkan pada nilai p=0,02, RP= 2,429

menunjukkan peran perawat mempunyai hubungan signifikan dengan keluhan kulit

pada lansia.

4.3.4. Hubungan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan Keluhan Kulit di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

Adapun hasil analisis bivariat sanitasi lingkungan tempat tinggal dengan

keluhan kulit yang meliputi penyediaan air bersih, kamar mandi, tempat tidur dan

seprei,dan sarana pembuangan sampah yang di lakukan secara statistik


(60)

Tabel 4.14 Hubungan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan Keluhan Kulit Pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016 Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal Keluhan Kulit Total

p-value RP

Ya Tidak

n % n % n %

Penyediaan Air Bersih Saniter Tidak Saniter - 16 - 51,6 - 15 -

48,4 31 100

Tidak dapat dianalisis karena data homoge - Kamar Mandi Saniter Tidak Saniter 16 - 51,6 - 15 - 48,4 -

31 100

Tidak dapat dianalisis karena data homogen - Tempat Tidur dan Seprei Saniter

Tidak Saniter 16 0 57,1 0 12 3 42,9 100 18 3 100 100

0,101 2,3

Sarana Pembuangan Sampah Saniter Tidak Saniter 2 14 28,6 58,3 5 10 71,4 41,7 7 24 100 100

0,220 0,58

Berdasarkan tabel 4.14 dapat di lihat hasil penelitian menunjukkan proporsi

penyediaan air bersih kategori tidak saniter lebih banyak lansia yang mengalami

keluhan kulit yaitu 16 orang (51,6%). Berdasarkan uji fisher exact data tidak dapat

di analisis karena bersifat homogen dan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan

signifikan antara penyediaan air bersih dengan keluhan kulit.

Hasil penelitian menunjukkan proporsi kamar mandi kategori saniter pada

kamar lansia lebih banyak yang mengalami keluhan kulit yaitu 16 orang (51,6 %),

Berdasarkan uji fisher exact data tidak dapat di analisis karena bersifat homogen


(61)

mandi dengan keluhan kulit.

Hasil penelitian menunjukkan proporsi tempat tidur dan seprei pada kamar

lansia dengan kategori saniter lebih banyak yang mengalami keluhan kulit yaitu 16

orang (57,1%), sedangkan proporsi tempat tidur dan seprei pada kamar lansia

dengan kategori tidak saniter seluruhnya tidak mengalami keluhan kulit yaitu 3

orang (100%). Berdasarkan uji fisher exact menunjukkan pada nilai p=0,101, RP=

2,3 menunjukkan tempat tidur dan seprei tidak mempunyai hubungan signifikan

dengan keluhan kulit pada lansia.

Hasil penelitian menunjukkan proporsi sarana pembuangan sampah pada

kamar lansia dengan kategori tidak saniter lebih banyak mengalami keluhan kulit

yaitu 14 orang (58,3%), sedangkan proporsi sarana pembuangan sampah pada

kamar lansia dengan kategori saniter sebagian besar tidak mengalami keluhan kulit

yaitu 5 orang (71,4%). Berdasarkan uji fisher exact menunjukkan pada nilai

p=0,220, RP= 0,58 menunjukkan sarana pembuangan sampah tidak mempunyai


(62)

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Hubungan Karateristik Lansia dengan Keluhan Kulit

Berdasarkan hasil analisis uji fisher exact antara jenis kelamin dan keluhan

kulit di peroleh nilai p=0,685, yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan

antara jenis kelamin dengan keluhan kulit pada lansia.

Hal ini karena penghuni panti jompo sebagian besar adalah lansia

perempuan, lebih banyak lansia perempuan tidak bisa melakukan kegiatan

sehari-hari dan 4 dari 7 lansia laki-laki masih bisa melakukan personal hygiene

sendiri sehingga lebih baik dalam merawat dirinya. Hasil penelitian Marlina (2011)

tidak ada hubungan jenis kelamin pada lansia di Panti UPTD Dharma Asih Binjai

dengan personal hygiene, dan lebih banyak lansia perempuan yang mempunyai

personal hygiene kurang, dimana personal hygiene yang kurang dapat

menyebabkan keluhan kesehatan.

Berdasarkan hasil analisis uji fisher exact antara umur dengan keluhan

kulit di peroleh nilai p=0,023, RP= 2,4 yang artinya ada hubungan yang signifikan

antara umur dengan keluhan kulit pada lansia dan umur 60-74 tahun adalah faktor

resiko (RP>1) tidak mengalami keluhan kulit 2,4 lebih besar dibandingkan dengan

umur 75-90 tahun.

Semakin tua seseorang akan mengalami kemunduran fisik sehingga

semakin sulit melakukan aktivitas, hal ini yang dialami oleh lansia di Panti Jompo

PPOS GBKP Sibolangit, sebagian besar lansia tidak bisa melakukan aktivitas


(63)

umur yang semakin tua, oleh karena itu menyebabkan menurunya kemampuan

melakukan aktivitas dan dapat menyebabkan timbulnya masalah kesehatan.

Menurut Azizah (2011) semua orang akan mengalami proses menjadi tua

dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir. Di masa ini

seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial secara bertahap.

Keadaan seperti ini cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan, secara

umum kurangnya kemampuan melakukan personal hygiene sehingga dapat

menimbulkan keluhan kesehatan seperti pada kulit berupa gatal-gatal.

Dalam aspek kesehatan diketahui semakin bertambah tua umurnya, maka

lansia yang mengalami keluhan kesehatan akan semakin banyak. Sebanyak 37,11

persen penduduk pra lansia (45-59 tahun) pernah mengalami keluhan kesehatan

dalam sebulan terakhir, sementara lansia muda (60-69 tahun) sebesar 48,39%,

lansia madya (70-79 tahun) sebesar 57,65%, dan lansia tua (80-89 tahun) sebesar

64,01% yang mengeluhkan kondisi kesehatannya (BPS, 2014).

Berdasarkan haisil analisis uji fisher exact antara riwayat penyakit

terdahulu dengan keluhan kulit di dapat nilai p=0,394, yang artinya tidak ada

hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit terdahulu dengan keluhan kulit

pada lansia.

Riwayat penyakit terdahulu tidak berhubungan dengan keluhan kulit

karena 75% responden memiliki riwayat penyakit terdahulu sehingga data hampir

bersifat homogen dan menyebabkan tidak ada hubungan antara riwayat penyakit

terdahulu dengan keluhan kulit.


(64)

diketahui hal ini disebabkan karena para lansia tidak tahu penyakit terdahulu yang

pernah dialaminya dan pihak panti juga tidak mengetahui penyakit terdahulu

lansia. Maka riwayat penyakit yang digunakan dalam penelitian ini sebagian

merupakan catatan kesehatan lansia tersebut.

Riwayat penyakit terdahulu yang di alami lansia di Panti Jompo PPOS

GBKP merupakan penyakit kronis seperti stroke, pikun, hipertensi, diabetes, dan

osteoporosis. Salah satu riwayat penyakit terdahulu lansia adalah stroke. Penderita

stroke kadang- kadang mengalami kelumpuhan di anggota badannya, hilangnya

sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya oleh karena itu seseorang yang

mengalami stroke terkadang tidak mampu untuk melakukan aktifitas kebersihan

dirinya sendiri atau personal hygiene. Jika personal hygiene kurang pada

penderita stroke akan berdampak pada fisiknya diantaranya gangguan kesehatan

yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan

baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit,

gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan

fisik pada kuku (Aprilia, 2014). Lansia yang memiliki riwayat penyakit terdahulu

pikun menyebabkan lansia lupa untuk melaksanakan personal hygienenya seperti

mandi, sehingga berdampak pada fisiknya yaitu gangguan integritas kulit.

5.2. Hubungan Personal Hygiene dengan Keluhan Kulit

Berdasarkan hasil analisis uji chi-square antara personal hgyiene dengan

keluhan kulit di peroleh nilai p=0,001, RP =0,26 yang artinya ada hubungan yang

signifikan antara personal hygiene dengan keluhan kulit dan lansia dengan


(65)

terjadinya keluhan kulit 0,26 kali lebih besar di bandingkan dengan lansia dengan

personal hygiene baik.

Personal hygiene meliputi kebersihan kulit, kebersihan pakaian,

keberishan rambut, kebersihan tangan dan kuku,dan kebersihan genetalia.

Dampak dari kurangnya personal hygiene pada lansia di Panti Jompo PPOS

GBKP Sibolangit adalah lansia mengalami keluhan kulit. Kurangnya personal

hygiene pada lansia dapat dilihat dari kebersihan kulit yaitu dari 31 orang lansia,

hanya 2 orang yang mandi 2 kali dalam sehari dan 29 orang (93,5%) mandi 1 kali

dalam sehari. Dalam hal mengganti pakaian hanya 1 orang lansia yang mengganti

baju 2 kali dalam sehari dan pada umumnya yaitu 30 orang (96,8%) hanya 1 kali

mengganti pakaian dalam sehari.

Kurangnya personal hygiene pada lansia di Panti Jompo PPOS GBKP

dipengaruhi oleh umur yang sudah tua sehingga menyebabkan berkurangnya

kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti personal hygiene.

Menurut Tarwoto (2004) tidak terpeliharanya kebersihan perorangan

dengan baik dapat menimbulkan gangguan fisik, gangguan yang sering terjadi

adalah munculnya kutu pada rambut, gangguan integritas kulit, gangguan

membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telingan, dan ganguan fisik pada

kuku. Penelitian Yulan (2013) pada lansia dengan kelompok umur 60-85 tahun

lebih banyak mempunyai masalah kesehatan khususnya yang berhubungan

dengan personal hygine yaitu dari 14 orang lansia, ada 5 orang mempunyai

masalah kesehatan berupa penyakit gatal-gatal pada kulit, sakit gigi, dan gusi


(66)

5.3. Hubungan Peran Perawat dengan Keluhan Kulit Pada Lansia

Berdasarkan hasil analisis uji chi-square antara peran perawat dengan

keluhan kulit di peroleh nilai p=0,02, RP= 2,4 yang artinya ada hubungan yang

signifikan antara peran perawat dengan keluhan kulit pada lansia dan peran

perawat dengan kategori kurang adalah faktor resiko (RP>1) tidak mengalami

keluhan kulit 2,4 kali lebih besar dibandingkan peran perawat dengan kategori

baik.

Peran perawat terhadap lansia meliputi berperannya perawat ketika lansia

mandi, mencuci rambut, mengganti pakaian, memotong kuku, menyapu dan

mengepel lantai, mengganti seprei dan sarung sarung bantal, dan menjemur kasur.

Peran perawat terhadap lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit sebagian

besar dalam kategori baik karena lansia ikut berperan dalam pelaksanaan personal

hygiene lansia tetapi cara pengaplikasiannya yang tidak bagus seperti mengganti

baju lansia hanya 1 kali dalam sehari, memandikan lansia 1 kali dalam sehari dan

tidak menggosok kulit lansia pada saat mandi.

Pelakasanaan personal hygiene yang tidak baik pada lansia memicu

timbulnya keluhan kulit pada lansia. Hal ini juga di pengaruhi oleh kurangnya

keterampilan perawat dan tenaga perawat. Dari 10 orang tenaga perawat di Panti

Jompo PPOS GBKP Sibolangit hanya 4 orang yang khusus merawat bagian

personal hygiene lansia sehingga 1 orang perawat merawat lebih dari 1 orang

lansia.

Tujuan adanya perawat pada lansia di panti jompo tersebut untuk


(1)

2.2. Karateristik Lansia ... 21

2.2.1 Umur ... 21

2.2.2 Jenis Kelamin ... 22

2.2.3. Riwayat Penyakit Terdahulu ... 22

2.3. Peran Perawat ... 23

2.4. Sanitasi Lingkungan ... 25

2.4.1 Hygiene dan Sanitasi Lingkungan ... 25

2.4.2 Sanitasi Rumah ... 26

2.4.3 Sarana Air Bersih ... 29

2.4.4 Kamar Mandi ... 32

2.2.5 Kebersihan Tempat Tidur dan Seprei ... 34

2.2.6 Sarana Pembuangan Sampah ... 35

2.5. Kulit ... ... 39

2.3.1 Defenisi Kulit ... 39

2.3.2 Anatomi Kulit ... 40

2.3.3 Fungsi Kulit ... 41

2.3.4 Keluhan Kulit ... 42

2.3.5 Jenis Penyakit Kulit... 48

2.6 Lanjut Usia ... 52

2.6.1 Defenisi Lansia ... 52

2.6.2 Perubahan Pada Lansia ... 53

2.5 Panti Jompo ... 56

2.6. Kerangka Konsep ... 57

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 58

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 58

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 58

3.2.2 Waktu Penelitian ... 58

3.3 Populasi dan Sampel ... 58

3.3.1 Populasi ... 58


(2)

3.4 Metode Pengumpulan data ... 59

3.4.1 Data Primer ... 59

3.4.2 Data Sekunder ... 59

3.5 Variabel dan Definisi Operasional ... 59

3.5.1 Variabel Independen ... 59

3.5.2 Variabel Dependen ... 59

3.5.3 Defenisi Operasional ... 59

3.6 Aspek Pengukuran ... 60

3.7 Metode Analisi Data ... 63

3.7.1 Analisa Univariat ... 63

3.7.1 Analisa Bivariat ... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 64

4.2 Analisis Univariat ... 64

4.2.1 Karateristik Lansia ... 65

4.2.2 Personal Hygiene ... 66

4.2.3 Peran Perawat ... 68

4.2.4 Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal ... 70

4.2.5 Keluhan Kulit ... 74

4.3 Analisis Bivarita ... 75

4.3.1 Hubungan Karateristik Lansia dengan Keluhan Kulit ... 75

4.3.2 Hubungan Personal Hygiene dengan Keluhan Kulit ... 77

4.3.3 Hubungan Peran Perawat dengan Keluhan Kulit ... 78

4.3.4 Hubungan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan Keluhan Kulit ... 78

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Hubungan Karateristik Lansia dengan Keluhan Kulit ... 81

5.2 Hubungan Personal Hygiene dengan Keluhan Kulit ... 83

5.3 Hubungan Peran Perawat dengan Keluhan Kulit ... 85

5.4 Hubungan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan Keluhan Kulit ... 86


(3)

5.4.1 Hubungan Penyediaan Air Bersih dengan Keluhan Kulit ... 86 5.4.2 Hubungan Sanitasi Kamar Mandi dengan Keluhan Kulit ... 87 5.4.3 Hubungan Tempat Tidur dan Seprei dengan Keluhan Kulit . 89 5.4.4 Hubungan Sarana Pembuangan Sampah dengan Keluhan

Kulit ... 90 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 92 6.2 Saran ... 93 DAFTAR PUSTAKA


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin, umur, dan

Riwayat Penyakit Terdahulu ... . ... ... 65 Tabel 4.2 Distribusi Riwayat Penyakit Tedahulu Lansia di Panti Jompo

PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016 ... . ... 66 Tabel 4.3 Distribusi Personal Hygiene Lansia di Panti Jompo

PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016 ... . ... 67 Tabel 4.4 Kategori Personal Hygiene di Panti Jompo PPOS

GBKP Sibolangit Tahun 2016 ... . ... 68 Tabel 4.5 Distribusi Peran Perawat di Panti Jompo PPOS

GBKP Sibolangit Tahun 2016 ... . ... 69 Tabel 4.6 Kategori Peran Perawat di Panti Jompo PPOS

GBKP Sibolangit Tahun 2016 ... ... 70 Tabel 4.7 Observasi Distribusi Sanitasi lingkungan Tempat Tinggal

di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016 ... 71 Tabel 4.8 Kategori Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal di Panti

Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016 ... ... 73 Tabel 4.9 Distribusi Keluhan Kulit di Panti Jompo PPOS

GBKP Sibolangit Tahun 2016 ... ... 74 Tabel 4.10 Kategori Keluhan Kulit Responden di Panti Jompo PPOS

GBKP Sibolangit Tahun 2016 ... ... 75 Tabel 4.11 Hubungan Karateristik Lansia dengan Keluhan Kulit Pada Lansia

di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016 ... 76 Tabel 4.12 Hubungan Personal Hygiene dengan Keluhan Kulit Pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016 ... 77 Tabel 4.13 Hubungan Peran Perawat dengan Keluhan Kulit Pada Lansia

di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016 ... 78 Tabel 4.14 Hubungan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan

Keluhan Kulit Pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP

Sibolangit Tahun 2016... ... 79


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Makula ... 44

Gambar 2 Papula ... 44

Gambar 3 Nodul ... 45

Gambar 4 Plak ... 45

Gambar 5 Vesikel ... 46

Gambar 6 Bula ... 46

Gambar 7 Pustula ... 47

Gambar 8 Ulkus ... 47

Gambar 9 Bilur ... 48

Gambar 10 Pioderma ... 48

Gambar 11 Scabies ... 49

Gambar 12 Panu ... 49

Gambar 13 Keluhan Kulit karena Alergi ... 51


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Observasi ... 94

Lampiran 2. Master Data ... 100

Lampiran 3. Output Uji Validitas ... 102

Lampiran 4. Dokumentasi ... 120

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian ... 126

Lampiran 6. Surat Keterangan Selesai Penelitian ... 127


Dokumen yang terkait

Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Keluhan Penyakit Kulit di Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2012

13 120 135

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA DENGAN PERILAKU LANSIA DALAM PEMENUHAN PERSONAL Hubungan Tingkat Pengetahuan lansia Dengan Perilaku lansia Dalam Pemenuhan Personal Hygiene di panti Wredha Darma Bakti Pajang Surakarta.

0 1 17

lansia kesepian sekilas

0 0 2

Hubungan antara Berpikir Positif Dengan Harga Diri pada Lansia yang Tinggal di Panti Jompo di Bali

0 0 9

Hubungan Karateristik Lansia, Personal Hygiene, Peran Perawat dan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan Keluhan Kulit pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

0 0 16

Hubungan Karateristik Lansia, Personal Hygiene, Peran Perawat dan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan Keluhan Kulit pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Karateristik Lansia, Personal Hygiene, Peran Perawat dan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan Keluhan Kulit pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

0 0 8

Hubungan Karateristik Lansia, Personal Hygiene, Peran Perawat dan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan Keluhan Kulit pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

0 0 49

Hubungan Karateristik Lansia, Personal Hygiene, Peran Perawat dan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan Keluhan Kulit pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

1 6 4

Hubungan Karateristik Lansia, Personal Hygiene, Peran Perawat dan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan Keluhan Kulit pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

0 0 34