4.3.3. Hubungan Peran Perawat dengan Keluhan Kulit
Adapun hasil analisis bivariat peran perawat dengan keluhan kulit yang di lakukan secara statistik menggunakan uji chi-square pada taraf kepercayaan 95
disajiakan pada tabel 4.13
Tabel 4.13 Hubungan Peran Perawat dengan Keluhan Kulit Pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016
Peran Perawat
Keluhan Kulit Total
p-value RP
Ya Tidak
n n
n
Baik Kurang
12 4
70,6 28,6
5 10
29,4 71,4
17 14
100 100
0,02 2,4
Berdasarkan tabel 4.13 hasil penelitian menunjukkan proporsi peran perawat terhadap lansia dengan kategori baik sebagian besar mengalami keluhan
kulit yaitu 12 orang 70,6, sedangkan peran perawat terhadap lansia dengan kategori kurang sebagian besar tidak mengalami keluhan kulit yaitu 10 orang
71,4. Berdasarkan uji chi square menunjukkan pada nilai p=0,02, RP= 2,429
menunjukkan peran perawat mempunyai hubungan signifikan dengan keluhan kulit pada lansia.
4.3.4. Hubungan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan Keluhan
Kulit di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016
Adapun hasil analisis bivariat sanitasi lingkungan tempat tinggal dengan keluhan kulit yang meliputi penyediaan air bersih, kamar mandi, tempat tidur dan
seprei,dan sarana pembuangan sampah yang di lakukan secara statistik menggunakan uji fisher exact pada taraf kepercayaan 95 disajiakan pada tabel
4.14
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Hubungan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan Keluhan Kulit Pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun
2016
Sanitasi Lingkungan
Tempat Tinggal
Keluhan Kulit Total
p-value RP
Ya Tidak
n n
n Penyediaan
Air Bersih Saniter
Tidak Saniter -
16 -
51,6 -
15 -
48,4 31
100
Tidak dapat dianalisis karena
data homoge
-
Kamar Mandi
Saniter Tidak Saniter
16 -
51,6 -
15 -
48,4 -
31 100
Tidak dapat dianalisis karena
data homogen
-
Tempat Tidur dan Seprei
Saniter Tidak Saniter
16 57,1
12 3
42,9 100
18 3
100 100
0,101 2,3
Sarana Pembuangan
Sampah Saniter
Tidak Saniter
2 14
28,6 58,3
5 10
71,4 41,7
7 24
100 100
0,220 0,58
Berdasarkan tabel 4.14 dapat di lihat hasil penelitian menunjukkan proporsi penyediaan air bersih kategori tidak saniter lebih banyak lansia yang mengalami
keluhan kulit yaitu 16 orang 51,6. Berdasarkan uji fisher exact data tidak dapat di analisis karena bersifat homogen dan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
signifikan antara penyediaan air bersih dengan keluhan kulit. Hasil penelitian menunjukkan proporsi kamar mandi kategori saniter pada
kamar lansia lebih banyak yang mengalami keluhan kulit yaitu 16 orang 51,6 , Berdasarkan uji fisher exact data tidak dapat di analisis karena bersifat homogen
dan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara sanitasi kamar
Universitas Sumatera Utara
mandi dengan keluhan kulit. Hasil penelitian menunjukkan proporsi tempat tidur dan seprei pada kamar
lansia dengan kategori saniter lebih banyak yang mengalami keluhan kulit yaitu 16 orang 57,1, sedangkan proporsi tempat tidur dan seprei pada kamar lansia
dengan kategori tidak saniter seluruhnya tidak mengalami keluhan kulit yaitu 3 orang 100. Berdasarkan uji fisher exact menunjukkan pada nilai p=0,101, RP=
2,3 menunjukkan tempat tidur dan seprei tidak mempunyai hubungan signifikan dengan keluhan kulit pada lansia.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi sarana pembuangan sampah pada kamar lansia dengan kategori tidak saniter lebih banyak mengalami keluhan kulit
yaitu 14 orang 58,3, sedangkan proporsi sarana pembuangan sampah pada kamar lansia dengan kategori saniter sebagian besar tidak mengalami keluhan kulit
yaitu 5 orang 71,4. Berdasarkan uji fisher exact menunjukkan pada nilai p=0,220, RP= 0,58 menunjukkan sarana pembuangan sampah tidak mempunyai
hubungan signifikan dengan keluhan kulit pada lansia.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN