diketahui hal ini disebabkan karena para lansia tidak tahu penyakit terdahulu yang pernah dialaminya dan pihak panti juga tidak mengetahui penyakit terdahulu
lansia. Maka riwayat penyakit yang digunakan dalam penelitian ini sebagian merupakan catatan kesehatan lansia tersebut.
Riwayat penyakit terdahulu yang di alami lansia di Panti Jompo PPOS GBKP merupakan penyakit kronis seperti stroke, pikun, hipertensi, diabetes, dan
osteoporosis. Salah satu riwayat penyakit terdahulu lansia adalah stroke. Penderita stroke kadang- kadang mengalami kelumpuhan di anggota badannya, hilangnya
sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya oleh karena itu seseorang yang mengalami stroke terkadang tidak mampu untuk melakukan aktifitas kebersihan
dirinya sendiri atau personal hygiene. Jika personal hygiene kurang pada penderita stroke akan berdampak pada fisiknya diantaranya gangguan kesehatan
yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit,
gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku Aprilia, 2014. Lansia yang memiliki riwayat penyakit terdahulu
pikun menyebabkan lansia lupa untuk melaksanakan personal hygienenya seperti mandi, sehingga berdampak pada fisiknya yaitu gangguan integritas kulit.
5.2. Hubungan Personal Hygiene dengan Keluhan Kulit
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square antara personal hgyiene dengan keluhan kulit di peroleh nilai p=0,001, RP =0,26 yang artinya ada hubungan yang
signifikan antara personal hygiene dengan keluhan kulit dan lansia dengan personal hygiene kurang memliki faktor protektif RP1 atau dapat mencegah
Universitas Sumatera Utara
terjadinya keluhan kulit 0,26 kali lebih besar di bandingkan dengan lansia dengan personal hygiene baik.
Personal hygiene meliputi kebersihan kulit, kebersihan pakaian, keberishan rambut, kebersihan tangan dan kuku,dan kebersihan genetalia.
Dampak dari kurangnya personal hygiene pada lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit adalah lansia mengalami keluhan kulit. Kurangnya personal
hygiene pada lansia dapat dilihat dari kebersihan kulit yaitu dari 31 orang lansia, hanya 2 orang yang mandi 2 kali dalam sehari dan 29 orang 93,5 mandi 1 kali
dalam sehari. Dalam hal mengganti pakaian hanya 1 orang lansia yang mengganti baju 2 kali dalam sehari dan pada umumnya yaitu 30 orang 96,8 hanya 1 kali
mengganti pakaian dalam sehari. Kurangnya personal hygiene pada lansia di Panti Jompo PPOS GBKP
dipengaruhi oleh umur yang sudah tua sehingga menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti personal hygiene.
Menurut Tarwoto 2004 tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik dapat menimbulkan gangguan fisik, gangguan yang sering terjadi
adalah munculnya kutu pada rambut, gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telingan, dan ganguan fisik pada
kuku. Penelitian Yulan 2013 pada lansia dengan kelompok umur 60-85 tahun lebih banyak mempunyai masalah kesehatan khususnya yang berhubungan
dengan personal hygine yaitu dari 14 orang lansia, ada 5 orang mempunyai masalah kesehatan berupa penyakit gatal-gatal pada kulit, sakit gigi, dan gusi
akibat dari personal hygiene yang tidak baik.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Hubungan Peran Perawat dengan Keluhan Kulit Pada Lansia