Kebersihan Tempat Tidur dan Seprei Sarana Pembuangan Sampah

dilakukan untuk lebih menghemat penggunaan air. Kamar mandi kering paling banyak ditemukan di negara-negara barat, karena aliran airnya lebih terjamin. Syarat kamar mandi untuk lansia untuk lansia adalah 1 Pasang pegangan pada dinding kamar mandi, terutama pada sisi pancuran, toilet, serta bak mandi untuk berendam. Pegangan bisa memudahkan lansia untuk masuk dan keluar dari bak mandi, dan mengurangi risiko tergelincir. 2 Tempat duduk di bawah pancuran membuat lansia yang tidak kuat berdiri lama dapat mandi sambil duduk. Pastikan kaki tempat duduk tidak mudah bergeser di atas lantai licin. 3 Tempatkan alas kaki karet antiselip pada lantai kamar mandi.

2.4.5 Kebersihan Tempat Tidur dan Seprei

Tempat tidur atau ranjang adalah suatu mebel atau tempat yang digunakan sebagai tempat tidur atau beristirahat. Sepanjang sejarah, ranjang telah berkembang dari jenis yang sederhana, seperti kasur yang diisi jerami sampai perlengkapan mewah yang didekorasi dengan kain-kain. Para lansia sering mengalami kesulitan untuk berjalan, oleh karena itu jangan menggunakan terlalu banyak furniture didalam kamar tidur lansia. Pintu kamar tidut pun dibuat agak lebih luas, untuk mempermudah mereka untuk keluar masuk kamar dengan menggunakan tongkat atau kursi roda. Jangan juga meletakkan lemari yang terlalu tinggi karena dapat menyulitkan lansia untuk mengambil sesuatu dari lemari tersebut, sebaiknya buatlah lemari – lemari yang pendek tidak melebihi tinggi dari para lansia. Sebaiknya gunakan tempat tidur yang padat, agar dapat menjaga bentuk struktur tulang belakang supaya tidak Universitas Sumatera Utara makin melengkung akibat tempat tidur terlalu empuk. Sediakan pegangan di kamar lansia. Pegangan ini akan memudahkan lansia saat berdiri ataupun berjalan. Material apapun dapat digunakan yang terpenting keamanan dan kenyaman menggenggam terjaga. Tinggi pegangan sebaiknya disesuaikan dengan tinggi lansia, biasanya sekitar 70-80cm. Tempat tidur lansia harus selalu di bersihkan dan di rapikan. Selimut, sprei, dan sarung bantal juga harus diusahakan supaya selalu dalam keadaan bersih. Sedangkan kasur dan bantal harus sering dijemur minimal 1 minggu sekali, dan seprei juga di jemur minimal 1 minggu sekali. Azizah, 2011

2.4.6 Sarana Pembuangan Sampah

Sampah adalah benda yang tidak terpakai, tidak diinginkan dan di buang atau sesuatu yang tidak di gunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang di buang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Mubarak dan Chayatin, 2009 Pengelolaan sampah adalah suatu bidang yang berhubungan dengan pengaturan terhadap penimbunan, penyimpanan, sementara, pengumpulan, pemindahanpengangkutan, pemprosesan, dan pembuangan sampah dengan suatu cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip terbaik dari kesehatan masyarakat seperti teknik engineering, perlindungan alam conversation, keindahan dan pertimbangan-pertimbangan lingkungan lainnya, serta mempertimbangkan sikap masyarakat. Pengelolaan sampah pada saat ini merupakan masalah yang kompleks, karena makin banyaknya sampah yang dihasilkan, beraneka ragam komposisinya, makin berkembangnya kota, terbatasnya dana yang tersedia, dan beberapa Universitas Sumatera Utara masalah lain yang berkaitan Mubarak dan Chayatin, 2009. Menurut Chandra 2006, sumber-sumber sampah adalah sebagai berikut: a. Sampah yang berasal dari pemukiman penduduk Sampah di suatu pemukiman biasanya di hasilkan oleh satu atau beberapa keluarga yang tinggal dalam suatu bangunan atau asrama yang terdapat di kota atau desa. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya sisa-sisa makanan yang sudah dimasak ataupun belum atau sampah basah garbage sampah kering rubbish, abu, atau sampah sisa tumbuhan b. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum, seperti pasar, tempat-tempat hiburan, terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah ini berupa sisa-sisa makanan, sampah kering, sisa-sisa bahan bangunan, sampah khusus dan terkadang sampah berbahaya. c. Sampah yang berasal dari perkantoran atau sarana layanan masyarakat milik pemerintah Sampah dari perkantoran baik perkantoran pendidikan, perdagangan, departemen, perusahaan, daan sebagainya. Sampah ini berupa kertas-kertas, plastik, karbon, klip, dan sebagainya. Umumnya sampah ini bersifat kering, dan mudah dibakar rabbish. d. Sampah yang berasal dari industry berat dan ringan Sampah ini berasal dari kawasan industri, termasuk sampah yang berasal dari pembangunan industri, dan segala sampah yang berasal dari proses produksi, misalnya sampah-sampah pengepakan barang, logam, plastik, kayu, potongan Universitas Sumatera Utara tekstil, kaleng, dan sebagainya. e. Sampah yang berasal dari pertanianperkebunan Sampah ini sebagai hasil dari perkebunan atau pertanian misalnya: jerami, sisa sayur-mayur, batang padi, batang jagung, pupuk, maupun pembasmi serangga. Menurut Mubarak dan Chayati 2009, jenis sampah padat adalah: a Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya. 1 Organik, misal; sisa makanan, daun, sayur, dan buah. 2 Anorganik, misal; logam, pecah belah, abu, dan lain-lain. b Berdasarkan dapat atau tidaknya dibakar. 1 mudah terbakar, misal; kertas, plastik, daun kering, kayu. 2 Tidak mudah terbakar, misal; kaleng, besi, gelas, dan lain-lain. c Berdasarkan dapat atau tidaknya membusuk. 1 mudah membusuk, misal; sisa makanan, potongan daging, dan sebagainya. 2 Sulit membusuk, misal; plastik, karet, kaleng, dan sebagainya. d Berdasarkan ciri atau karakteristik sampah. 1 Garbage, terdiri atas zat-zat mudah membusuk dan dapat terurai.\ 2 Rubbish, terbagi menjadi dua: a Rubbish mudah terbakar terdiri atas zat-zat organik, misal; kertas, kayu, karet, daun kering, dan sebagainya. b Rubbish tidak mudah terbakar terdiri atas zat-zat anorganik, misal; kaca, kaleng, dan sebagainya. 3 Ashes, semua sisa pembakaran dari industri. 4 Street Sweeping, sampah dari jalan atau trotoar akibat aktivitas mesin atau Universitas Sumatera Utara manusia. 5 Dead animal, bangkai binatang besar anjing, kucing, dan sebagainya yang mati akibat kecelakaan atau secara alami. 6 House hold refuse, atau sampah campuran misal; garbage, ashes, rubbish yang berasal dari perumahan. 7 Abandoned vehicle, berasal dari bangkai kendaraan. 8 Demolision waste, berasal dan hasil sisa-sisa pembangunan gedung. Contructions waste, berasal dari hasil sisa-sisa pembangunan gedung, seperti, tanah, batu, dan kayu. 9 Sampah industri, berasal dari pertanian, perkebunan, dan industri. 10 Santage solid, terdiri atas benda-benda solid atau kasar yang biasanya berupa zat organik, pada pintu masuk pusat pengolahan limbah cair. 11 Sampah khusus, atau sampah yang memerlukan penanganan khusus seperti kaleng dan zat radioaktif. Ada beberapa cara pengelolaan sampah menurut Mubarak dan Chayati 2009, yaitu: 1. Pengumpulan dan pengangkutan sampah Penyimpanan sementara atau pengumpulan sampah yang perlu diperhatikan adalah konstruksi harus kuat dan tidak mudah bocor, memiliki tutup, mudah di buka tanpa menotori tangan serta mudah diangkut. Pengumpulan sampah di lakukan dengan dua metode, yaitu: a sistem duet tempat sampah kering dan basah; b sistem trio tempat sampah basah, kering, dan tidak mudah terbakar menjadi tanggung jawab masih-masing rumah tangga atau institusi yang Universitas Sumatera Utara menghasilkan sampah tersebut. Kemudian dari masing-masing tempat pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke penampungan sementara TPS sampah, dan selanjutnya ke tempat penampungan akhir TPA. 2. Pemusnahan dan pengolahan sampah a Metode yang memuaskan a. Landfill ditanam, yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang ditanah kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan tanah. b. Incenaration dibakar, yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar di dalam tungku pembakaran khusus. c. Composting dijadikan pupuk, yaitu pengolahan sampah menjadi pupuk, khususnya untuk sampah organik. b Metode yang tidak memuaskan a. Open dumping, yaitu pembuangan sampah yang dilakukan secara terbuka dan dapat menjadi sumber penularan penyakit. b. Dumping in water, yaitu pembuangan sampah ke dalam air. Hal ini dapat merusak ekosistem air dan dapat menimbulkan penyakit yang di tularkan melalui air; c. Burning on premisesindividual inceneration, yaitu pembakaran sampah dilakukan di rumah-rumah tangga.

2.5. Kulit

Dokumen yang terkait

Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Keluhan Penyakit Kulit di Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2012

13 120 135

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA DENGAN PERILAKU LANSIA DALAM PEMENUHAN PERSONAL Hubungan Tingkat Pengetahuan lansia Dengan Perilaku lansia Dalam Pemenuhan Personal Hygiene di panti Wredha Darma Bakti Pajang Surakarta.

0 1 17

lansia kesepian sekilas

0 0 2

Hubungan antara Berpikir Positif Dengan Harga Diri pada Lansia yang Tinggal di Panti Jompo di Bali

0 0 9

Hubungan Karateristik Lansia, Personal Hygiene, Peran Perawat dan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan Keluhan Kulit pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

0 0 16

Hubungan Karateristik Lansia, Personal Hygiene, Peran Perawat dan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan Keluhan Kulit pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Karateristik Lansia, Personal Hygiene, Peran Perawat dan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan Keluhan Kulit pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

0 0 8

Hubungan Karateristik Lansia, Personal Hygiene, Peran Perawat dan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan Keluhan Kulit pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

0 0 49

Hubungan Karateristik Lansia, Personal Hygiene, Peran Perawat dan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan Keluhan Kulit pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

1 6 4

Hubungan Karateristik Lansia, Personal Hygiene, Peran Perawat dan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan Keluhan Kulit pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP Sibolangit Tahun 2016

0 0 34