24
dan disebarkan secara luas di banyak lokasi agar produk tersedia dengan mudah ketika pelanggan membutuhkannya. .
Produk Spesial adalah produk konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek yang dicari oleh kelompok pembeli tertentu, sehingga mereka
mau mengeluarkan usaha khusus untuk memperolehnya. Pada umumnya, pembeli tidak membandingkan produk special. Mereka hanya meluangkan waktunya
hanya untuk mencari agen yang menjual produk yang diinginkan. Produk yang tidak dicari adalah produk konsumen dimana keberadaannya
tidak diketahui atau jika diketahui oleh konsumen pun, tidak terpikir oleh mereka untuk membelinya. Sebagian besar inovasi baru yang penting tidak dicari sampai
konsumen menyadarinya lewat iklan.
2.1.4.2 Produk Industri Produk industri adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau
penggunaan yang terkait dengan bisnis. Perbedaan antara produk konsumen dan produk industri didasarkan pada tujuan dibelinya produk itu. Tiga kelompok
produk dan jasa industri meliputi bahan dan suku cadang, barang modal, serta perlengkapan dan jasa. Bahan dan suku cadang meliputi bahan baku, bahan
manufaktur, dan suku cadang. Bahan baku terdiri dari dari produk pertanian gandum, kapas, ternak, buah, dan sayuran dan produk alami ikan, kayu, minyak
mentah, dan bijih besi. Bahan manufaktur dan suku cadang terdiri dari komponen bahan besi, benang, semen, kawat dan komponen suku cadang motor kecil, ban,
cetakan. Sebagian besar bahan manufaktur dan suku cadang dijual langsung
Universitas Sumatera Utara
25
kepada pemakai industri. Harga serta jasa adalah faktor pemasaran utama; merek dan iklan cenderung kurang begitu penting.
Barang modal adalah produk industri yang membantu produksi atau operasi, termasuk pemasangan dan perlaatan tambahan. Pemasangan terdiri dari
pembelian utama seperti bangunan, dan peralatan tetap. Kelompok terakhir produk bisnis adalah perlengkapan dan jasa. Perlengkapan meliputi perlengkapan
operasi dan alat – alat perbaikan dan pemeliharaan serta jasa konsultasi bisnis, konsultasi manajemen dan iklan. Jasa seperti ini biasanya diserahakan dengan
menandatangani kontrak. 2.1.5 Perilaku Konsumen
2.1.5.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Setiadi 2003:3 perilaku konsumen adalah tindakan langsung yang terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran, seorang pemasar
harus memahami apa yang mereka pikirkan kognisi dan mereka rasakan pengaruh, apa yang mereka lakukan perilaku, dan apa serta dimana kejadian
sekitar yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen.
American Marketting Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar
Universitas Sumatera Utara
26
kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Dari defenisi tersebut terdapat tiga ide penting perilaku konsumen, yaitu :
1 Perilaku konsumen adalah dinamis, artinya bahwa perilaku seorang
konsumen, grup konsumen, ataupun masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu.
2 Perilaku konsumen melibatkan afeksi perasaan, kognisi pemikiran,
perilaku dan kejadian sekitar 3
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran, hal ini membuat defenisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan defenisi pemasaran yang sejauh ini juga
menekankan pertukaran. Kenyataannya, peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui formulasi dan penerapan
pemasaran. Menurut Schiffman dan Kanuk 2007:117 bahwa perilaku konsumen
merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan sumber daya yang tersedia dan dimiliki waktu, uang, dan usaha
untuk mendapatkan barang dan jasa yang nantinya akan dikonsumsi.
2.1.5.2 Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Konsumen