Pembahasan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, pembahasan dilakukan untuk

Karakteristik kepemimpinan transaksional ditunjukkan dengan gambaran perilaku atasan aitu; imbalan kontijen contingensi reward, manajemen dengan eksepsi manajemen by exception. Tabel 5.5 Distribusi frekuensi Gambaran Penerapan Dimensi Kepemimpinan Transaksional No Dimensi Kepemimpinan Transaksional Kategori Jarang Sering Selalu 1 Imbalan Kontijensi contingensi reward 3 10 12 40 15 50 4 Manajemen Eksepsi manajemen exception - 17 56,7 13 43,3 Karakteristik kepemimpinan transaksional ditunjukkan dengan gambaran perilaku atasan yaitu, imbalan kontijen contingensi reward, manajemen dengan eksepsi manajemen by exception. Berdasarkan imbalan kontijen contingen reward bahwa 50 kepala ruangan selalu menerapkan perilaku kepemimpinan transaksional , berdasarkan manajemen eksepsi manajenen exception bahwa 43,3 kepala ruangan selalu menerapkan perilaku kepemimpinan transaksional.

5.2 Pembahasan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, pembahasan dilakukan untuk

memenuhi tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran perilaku kepemimpinan transformasional dan transaksional kepala ruangan di RSU Kabanjahe. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat derajat kesehatan masyarakat indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di Universitas Sumatera Utara Rumah sakit adalah keperawatan. Keperawatan adalah salah satu profesi di Rumah sakit yang berperan penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah sakit Aditama, 2004. Tim keperawatan merupakan salah satu komponen profesi yang dianggap sebagai kunci keberhasilan pemberian pelayanan di Rumah sakit. Kepala ruangan sebagai pemimpin memiliki peran yang sangat besar dalam memimpin perawat pelaksana dalam hal pemberian asuhan keperawatan. Gaya kepemimpinan dari kepala ruagan sangat berpengaruh besar terhadap kinerja perawat dalam memberikan pelayanan perawatan. Gaya kepemimpinan menggunakan kekuatan pribadi dan kekuatan jabatan untuk menarik gagasan dari anggota dan memotivasi anggota kelompok untuk memnentukan tujuan tersendiri mengembangkan rencana dan mengontrol praktek mereka sendiri Gillies, 1996. 5.2.1 Gambaran Perilaku Kepemimpinan Transformasional Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa 86,7 kepala ruangan selalu menerapkan perilaku kepemimpinan transformasional, 13,3 kepala ruangan sering menerapkan perilaku kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional menekankan visi yang dibagi pemimpin dengan kelompok, menekankan pentingnya memprsiapkan orang untuk berubah. Kepemimpinan transformasional dibagi menjadi emapat dimensi, yaitu: stimulasi intelektual Intelectual stimulation, Konsideransi Intelectual Individual consideration, Motivasi Inspirasional Inspirational motivation, Pengaruh idealis Idealized influence.Kurniadi, 2013. Universitas Sumatera Utara Robbins dan Judge 2008 dan Cavazotte 2012, stimulasi intelelektual intelectual stimulation adalah perilaku pemimpin yang mampu meningkatkan kecerdasan bawahan untuk meningkatkan kecerdasan bawahan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi mereka, meningkatkan rasionalnya dan pemecahan masalah secara intelektual. Berdasarkan dimensi stimulasi intelektual Intelectual stimulation bahwa 46,7 kepala ruangan sering menerapkan perilaku kepemimpinan transformasional dengan menggunakan kemampuanya untuk menggerakkan perawat pelaksana, 46,7 kepala ruangan sering menerapkan perilaku kepemimpinan transformasional dengan memperhatikan masalah yang dihadapi perawat pelaksana, 50 kepala ruangan sering menerapkan perilaku kepemimpinan transformasional dengan memberi solusi terhadap masalah perawat pelaksana, 50 kepala ruanagan selalu menerapkan perilaku kepemimpinan transformasional dengan memotivasi perawat pelaksana, 46,7 kepala ruangan selalu menerapkan perilaku kepemimpinan transformasional dengan mengatasi masalah yang dihadapi perawat pelaksana. Robbins dan Judge 2008, konsiderasi individual Individual consideration adalah perilaku pemimpin yang memberikan perhatian pribadi, memperlakukan masing-masing bawahan secara individual sebagai seorang individu dengan kebutuhan, kemampuan dan aspirasi yang berbeda serta melatih dan memberikan saran. Konsiderasi individual dari kepemimpinan transformasional memperlakukan masing-masing bawahan sebagai individu serta mendampingi mereka memotivator memberikan peluang. Berdasarkan konsiderasi individual individual consideration 60 kepala ruangan sering menerapkan Universitas Sumatera Utara perilaku kepemimpinan transformasional dengan melibatkan perawat pelaksana dalam keputusan di ruangan, 50 kepala ruangan selalu menerapkan perilaku kepemimpinan transformasional dengan meminta pendapat perawat pelaksana, 56,7 kepala ruangan sering menerapkan perilaku kepemimpinan transformasional dengan membantu perawat pelaksana dalam mengembangkan dir, 46,7 kepala ruangan sering menerapkan perilaku kepemimpinan transformasional dengan memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana, 50 kepala ruangan sering menerapkan perilaku kepemimpinan transformasional dengan memperkenankan perawat keputusan dalam mengambil keputusan. Motivasi inspirasional inspirasional motivation adalah perilaku pemimpin yang mampu mengkomunikasikan harapan yang tinggi, menyampaikan visi bersama secara menarik dengan menggunakan simbol-simbol untuk memfokuskan upaya bawahan dan menginspirasi bawahan untuk mencapai tujuan yang menghasilkan kemajuan penting bagi organisasi Robbins dan Judge, 2008 dan Cavazotte, 2012. Berdasarkan motivasai inspirasional inspirational motivation, bahwa 50 kepala ruangan sering menerapkan perilaku kepemimpinan transformasional dengan menaikkan semangat perawat pelaksana, 43,3 kepala ruangan selalu menerapkan perilaku kepemimpinan transformasional dengan melakukan komunikasi mengenai harapan perawat pelaksana, 43,3 kepala ruangan sering menerapkan perilaku kepemimpinan transformasional dengan menyampaikan visi dengan kata sederhana kepada perawat pelaksana, 36,7 kepala ruangan selalu menerapkan perilaku kepemimpinan transformasional dengan memberikan saran dan masukan kepada Universitas Sumatera Utara perawat pelaksana, 26,7 kepala ruangan selalu menerapkan perilaku kepemimpinan transformasional dengan menyediakan sarana untuk berbagi ilmu. Robbins dan Judge 2008 dan Cavazotte 2012, pengaruh idealis idealized influence adalah perilaku kepemimpinan yang memberikan isi dan misi, memunculkan rasa bangga, serta mendapatkan respek dan kepercayaan bawahan. Pengaruh idealis disebut juga pemimpin yangkharismatik, dimana pengikut memiliki keyakinan yang mendalam pada pemimpinnya dan mempercayai kapasitas pemimpinnya dan mengatasi setiap permasalahan. Berdasarkan pengaruh idealis idealized influece bahwa 50 kepala ruangan selalu menerapkan perilaku kepemimpinan transformasional dengan memberikan contoh teladan, 60 kepala ruangan sering menerapkan perilaku kepemimpinan transformasional dengan tegas, 60 kepala ruangan selalu menerapkan perilaku kepemimpinan transformasional dengan menjalin hubungan yang baik, 46,7 kepala ruangan sering menerapkan perilaku kepemimpinan transformasional dengan membina kepercayaan terhadap perawat pelaksana, 56,7 kepala ruangan sering menerapkan perilaku kepemimpinan tranformasional dengan memberikan gambaran untuk meningkatkan kualitas pelayanan di ruangan. Hal ini tidak sejalan dengan observasi yang dilakukan Wijonarko 2014 bahwa dari 4 dimensi perilaku transformasional didapatkan 3 orang menerapkan konsiderasi individual, 3 orang menerapkan stimulasi intelektual, 7 orang menerapkan motivasi inspirasional dan 9 orang menerapkan pengaruh idealis. Universitas Sumatera Utara 5.2.2 Gambaran perilaku Kepemimpinan Transaksional Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa, 50 kepala ruangan selalu menerapkan perilaku kepemimpinan transaksional, 40 kepala ruangan sering menerapkan perilaku kepemimpinan transaksional, 10 jarang menerapkan perilaku kepemimpinan transaksional. Karakteristik kepemimpinan transaksional ditujukan dengan gambaran perilaku atasan yaitu imbalan kontijen contingensi reward manajemen dengan eksepsi manajemen by exception. Imbalan kontijensi congtinensi reward meliputi klarifikasi tugas, tanggung jawab dan pengharapan yang dibutuhkan untuk memperoleh imbalan juga penggunaan insentif dan imbalan untuk mengontrol motivasi Yuik, 1998 dan Bass Steadlmer, 1998. Berdasarkan imbalan kontijensi contingensi reward 46,7 kepala ruangan selalu berperilaku transaksional dengan memberikan penghargaan kepada perawat pelaksana, 40 kepala ruangan berperilaku transaksional dengan menginformasikan apa yang seharusnya dilakukan perawat pelaksana, dengan memberi tahu bagaimana perawat pelaksana mendapat penghargaan, 40 kepala ruangan jarang menerapkan perilaku kepemimpinan transaksional dengan jarang memberi arahan dukungan kepada perawat pelaksana. Manajemen eksepsi manajemen by exception adalah penggunaan hukuman kontijensi dan tindakan koreksi lainya terhadap perilaku yang menyimpang dari performasi standar yang telah dilakukan Yukl, 1998 dan Bass Steadlmer, 19980 Berdasarkan manajemen eksepsi manajemen by exception 46,7 kepala ruangan menerapkan perilaku kepemimpinan transaksional dengan menyatakan kepuasan kepada perawat pelaksana yang bekerja sesuai dengan Universitas Sumatera Utara standar, 60 kepala ruangan tidak pernah memantau kesalahan perawat pelaksana dalam bekerja, 36,7 sering menerapkan perilaku kepemimpinan transaksional dengan memperhatikan pekerjaan perawat pelaksana dan aturan yang ada, 33,3 selalu menerapkan perilaku kepemimpinan transaksional dengan memberikan sanksi terhadap kesalahan perawat pelaksna, 36,7 kepala ruangan sering menerapkan perilaku kepemimpinan transaksional dengan mengkoreksi terhadap tindakan yang dilakukan oleh perawat pelaksana. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 PENUTUP