2.2.2. Fungsi Kepemimpinan Fungsi pemimpin adalah mengarahkan, membina, mengatur dan
menunjukkan orang-orang yang dipimpin supaya mereka senang, satu visi, terbina, serta mengikuti kehendak dan tujuan pemimpin. Adapun fungsi-fungsi
pemimpin menurut Suryana Bayu, 2010 adalah sebagai berikut: 1 koordinasi, yakni pemimpin harus mampu menjalinkoordinasi yang baik antar
kegiatan dan organisasi, 2 pengarahan, yakni harus mampu memberikan pengarahan yang benar supaya tidak terjadi penyimpangan dan keterlambatan
terhadap strategi dan kebijakan organisasi yang telah ditetapkan, 3 komonikasi, yaitu seorang pemimpin yang harus mampu berkomunikasi, baik kepada atasan
maupun bawahan, 4 konsultasi, yaitu seorang pemimpin harus mampu mengembangkan sikap konsultatif ke atas dan ke bawah serta memupuk
keterbukaan, dan 5 pelayanan, yakni harus rendah hati dan mampu memberi pelayanan yang baik dan memuaskan.
2.2.3. Metode penyelesaian masalah Kepemimpinan yang efektif didasarkan pada pemikiran yang metodis,
yang pertama-tama diambil teori apa yang terbukti efektif melalui sejumlah besar penelitian dan kemudian intuisi apa yang terbukti efektif melalui
penelitian tentang pengalaman diri Monica, 1998. Penggunaan metode ilmiah dalam manajemen adalah untuk membantu pemimpin dalam mengkaji beberapa
kebutuhan dari sistem lain dan dalam memilih prioritas, mengidentifikasi elemen orang dan situasi yang penting dalam mengemban tujuan-tujuan khusus,
Universitas Sumatera Utara
mengkaji secara kritis kekuatan dari orang-orang tersebut dan mengembangkan strategi yang melibatkan kekuatan-kekuatan tersebut dalam pekerjaan Monica,
1998 Tujuan prioritas dari seorang pemimpin adalah mencapai tujuan-
tujuan dengan cara mengaktivasi sebuah sistem. Segala sesuatu yang dilakukan oleh pemimpin untuk mencapai tujuan harus didasarkan pada strategi yang
memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, untuk itulah digunakan metode ilmiah sebagai penyelesaian masalah Monica, 1998. Metode penyelesaian
masalah terdiri dari: a
Pengenalan masalah Pada tahap ini suatu masalah diidentifikasi melalui perbedaan antar apa yang
sedang terjadi secara nyata aktual dalam suatu situasi dan apa yang seseorang inginkan untuk terjadi optimal Monica, 1998.
b Definisi masalah
Setelah suatu situasi dikaji untuk menentukan area prioritas kebutuhan,
maka untuk
mengidentifikasi apakah kelompoknya sejalan dengan kebutuhan ini aktual, dan untuk mengidentifikasi apakah keinginan seseorang relatif
sesuai dengan kebutuhan ini optimal, maka kemudian dapat ditetapkan suatu masalah Monica, 1998.
c Analisis masalah
Setelah masalah diidentifikasi, maka masalah haruslah di analisis. Analisis akan menghasilkan tiga tujuan: 1 mengapa masalah terjadi, 2 menganalisa
kemampuan kelompok untuk mencapai tujuan tingkat kematangan, 3
Universitas Sumatera Utara
menspesifikasi perilaku kepemimpinan yang tepat yang diindikasikan oleh tingkat kematangan kelompok untuk mencapai tujuan. Keputusan perilaku kepemimpinan
yang tepat akan didasarkan pada apa yang bisa berhasil menurut penelitian Monica, 1998.
2.2.4. Teori perilaku kepemimpinan