52
perantara tersebut.Selain itu menuggu diatas kapal akan sangat mahal, jika berada di atas rakit akan lebih murah.
68
Dari ketiga kelompok tersebut para pedagang Cina merupakan kelompok yang memiliki jaringan yang cukup kuat, hal ini dikarenakan adanya jaringan dagang
dengan pemilik pabrik remilling di Singapura, selain itu pedagang Cina memiliki kekuatan modal yang besar, dan penguasaan jalur perdagangan dari pedalaman Jambi
sampai ke pelabuhan Jambi.
3.3.2 Dominasi Pedagang Cina
Kelompok-kelompok yang terlibat dalam perdagangan karet rakyat bertambah dengan pesat. Pedagang-pedagang ini terbagi atas tiga kelompok yakni:
kelompok pedagang Cina, perusahaan-perusahaan milik orang Belanda dan para pedagang pribumi. Kelompok-kelompok ini bersaing untuk mengumpulkan hasil
karet dari pedalaman Jambi, sampai dalam bidang pengapalan karet dari Jambi Menuju ke Singapura.
69
Untuk melakukan pengumpulan karet pada tahun 1925 di Jambi terdapat dua kongsi kapal beroda milik pedagang Cina, yang dalam satu minggunya melakukan
perjalanan sebanyak dua kali untuk pembelian dan pengangkutan karet rakyat dari
68
J. Tideman dan P.L.F. Sigar.loc,cit. hlm.255.
69
Lindayanti, op.cit.,hal. 41.
Universitas Sumatera Utara
53
daerah produsen hingga ke pelabuhan Jambi, dan hubungan perdagangan antara Jambi ke Singapura dilayani oleh tiga kapal milik orang Cina.
70
Nama Perahu
Perdagangan besar berkedudukan di ibukota Jambi, dan memiliki wakil-wakil di ibukota kecamatan, terutama para pedagang Cina.Para wakil tersebut melakukan
perjalanan adalah cincu-cincu Cina nahkoda kapal dan perahu perahu sungai yang dimiliki oleh orang Arab.
Tabel 3.7 Armada Dagang di Perairan Pedalaman Jambi Tahun 1923.
Kedalaman Dalam kaki
Isi Bruto Isi Neto
M
3
Ton M
3
Ton Tong It
5
12
47.08 16.63
22.55 7.96
Tong Seng 4
12
34.83 12.30
23.52 8.30
Singaputri 4
43.35 15.32
29.47 10.42
Taek Ho Seng 4
192.79 68.12
157.35 55.60
Ho Ann 4
187.13 66.12
169.72 59.97
Parrit 3
12
62.19 21.97
50.85 17.96
Inim 5
29.19 10.50
20.21 7.14
Hong Seng Bie 4
161.22 56.96
149.13 52.69
Hong Bie -
- -
- -
Kian Hin 5
12
33.05 11.67
15.20 5.37
Sumber:
H.L.C. Petri,MvO Memorie van Overgave van deResidentie Djambi 1923. Hal. 51.
70
J.J. Mendelaar, “Djambi de Rubber en de Djambier”, dalam Koloniale Studien,1925 II. Hal.351.
Universitas Sumatera Utara
54
Selain itu terdapat rumah dagang yang penting di Jambi, yakni: De Borneo Sumatra Handelsmaatschappy Borsumy, De Moluksche Handels Vereeniging Toko
Jambi, de Jambisch – Industrieele Handelsmaatschappy pabrik Es dan pelayaran, sekaligus perkumpulan dagang, Hoa goan Bie dan Too Hiong.
71
Rumah Dagang Moluksche Handel Vennootscap Gambar 3
Sumber: http:media-kitlv.nl., diakses 12 September 2016
71
H.L.C. Petri, Nota van Bestuur Overgave van de Residentie Djambi, 1923. Hal. 50.
Universitas Sumatera Utara
55
Dominasi pedagang Cina di Jambi disebabkan oleh banyaknya jaringan yang mendukung penyaluran antar pedagang Cina dalam mengumpulkan hasil karet. Untuk
dapat menyaingi dominasi pedagang Cina, Koninklijke Paketvaart MaatschapijKPM melakukan penambahan armada untuk rute Jambi- Singapura,
selain itu KPM juga membeli hasil karet dengan harga sesuai dengan harga pasar. Tindakan yang dilakukan oleh KPM menguntungkan bagi para pedagang perantara
pribumi.Kedatangan KPM pada 1926 menggeser sejenak pedagang-pedagang Cina dari kekuasaan mereka dalam bisnis ini.
72
Penambahan armada dan rute yang dilakukan oleh KPM tidak dapat menyingkirkan dominasi dari para pedagang Cina, hal ini terjadi karena para pedagang Cina memiliki
jaringan yang mencakup keseluruhan proses perdagangan dari hulu ke hilir. Jaringanpedagang Cina ada pada proses pengumpulan hasil karet dari penyadap,
penyaluran hasil, hingga pengiriman menuju Singapura. Bandingkan dengan KPM yang hanya mencakup dalam penyaluran hasil karet dari pelabuhan yang ada di Jambi
menuju ke Singapura.Sehingga peran KPM tidak begitu terlihat dalam perdagangan hasil karet.
72
A.H.P. Clemens. op,cit, hal.218.
Universitas Sumatera Utara
56
BAB IV DAMPAK PERDAGANGAN KARET DI JAMBI
Perdagangan karet yang terjadi di Jambi membawa kemakmuran bagi penduduk dan dampak bagi seluruh aspek kehidupan penduduk.Sebelum tahun1920-
an ekonomi Jambi tidak terlalu berarti bagi pemerintah Hindia Belanda, hal ini berkenaan dengan perdagangan total daerah di luar Jawa. Perdagangan Jambi pada
saat itu kurang dari 1 dari total hasil perdagangan di Hindia Belanda. Perdagangan hasil karet tidak hanya membawa kemakmuran bagi petani karet
itu sendiri tetapi juga memberikan kemakmuran kepada para pendatang seperti para pedagang dan para penyadap karet.Perdagangan karet di Jambi juga berdampak pada
pembangunan infrastruktur dan kemajuan bagi Jambi. Kemajuan perekonomian yang terjadi di kawasan Karesidenan Jambi
membuat Pemerintah Belanda membangun sarana dan prasarana untuk kelancaran perdagangan komoditas yang akan disalurkan ke Singapura. Pemerintah Belanda
membangun beberapa pelabuhan dan mulai pembangunan jalan sebagai sarana transportasi di darat. Selain itu Pemerintah juga melakukan penataan terhadap kota
Jambi. Dampak perdagangan karet terdapat di semua aspek kehidupan masyarakat pribumi maupun pendatang.
4.1. Dampak perdagangan Karet bagi masyarakat Jambi.