Penduduk. Perdagangan Komoditi Karet di Daerah Aliran Sungai Batang Hari Jambi Tahun 1906 – 1942

19

2.2. Penduduk.

Pada umumnya wilayah Jambi pada tahun 1800 merupakan wilayah yang masih jarang penduduknya.Pada tahun 1852 penduduknya diperkirakan berjumlah 60.000 jiwa.Sensus yang dilakukan pada tahun 1930 menggolongkan Jambi sebagai salah satu wilayah yang paling jarang penduduknya di Sumatra. 29 Masyarakat kesultanan Jambi merupakan masyarakat heterogen, secara etnis penduduk asli kesultanan Jambi terdiri dari beberapa kelompok masing- masing dikenal dengan sebutan Orang Melayu Jambi, Suku Kubu, Orang Batin, Orang Penghulu. 30 Adapun susunan tata pemerintahan kesultanan Jambi dalam ketentuan adat; Alam nan Berajo, Pemerintahan Bermentri, Rantau Nan Bajenang, Marga nan Bebatin, Kampung nan Bertuo, Dusun nan Berpenghulu, Rumah nan Bertengganai. Artinya : Kerajaan dipimpin oleh Raja, Rantau dipimpin oleh Jenang, Margadipimpin Pemerintahan di pusat kesultanan Jambi dipimpin oleh seorang sultan yang dibantu oleh pangeran ratu.Kedudukan pangeran ratu dapat membantu sultan dengan mengepalai Rapat Dua Belas yang merupakan badan pemerintahan kesultanan.Rapat Dua Belas terdiri dari dua bagian yang terdiri dari, Kerapatan Patih Dalam dan Kerapatan Patih Luar. Masing-masing dikepalai oleh satuorang ketua dan lima orang anggota yang berasal dari keluarga bangsawan. 29 J. Tideman dan P.L.F. Sigar.op,cit. hlm.45. 30 Yurisa Andika.op,cit. hlm.35 Universitas Sumatera Utara 20 oleh Batin, Luhak dipimpin oleh Penghulu, Kampung dipimpin oleh tuo-tuo, dan Rumah dipimpin oleh Tengganai 31 Tabel 2.1 Struktur Pemerintahan Kesultanan Jambi Sumber : Lembaga Adat Provinsi Jambi, Buku Pedoman Adat Jambi, Jambi: Lembaga Adat Provinsi Jambi dan Pemerintah Daerah Tingkat I Jambi, 1993, hal.10. 31 Bambang Suwondo, Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Jambi Jakarta: depdikbud ,1979, hlm.23. SULTAN Kerapatan Pepati Luar Kerapatan Pepati Dalam Jenang Batin Kampung Luhak Rumah Rakyat Universitas Sumatera Utara 21 Orang Melayu Jambi merupakan kelompok masyarakat yang berada dan tersebar di pinggiran sungai Batang Hari.Hal ini dapat terlihat dari pemukiman Orang Melayu Jambi yang berada di sekitar pusat kesultanan Jambi yang letaknya tidak jauh dari sungai Batang Hari. Golongan yang termasuk dalam Orang Melayu Jambi adalah Keluarga Sultan, kelompok Bangsa XII yang memiliki kedekatan khusus dengan Sultan. Masyarakat suku Kubu yang juga sering dikenal juga sebagai suku Anak dalam, merupakan kelompok yang nomaden yang berada pada pemukiman yang sukar dicapai di pedalaman Jambi.Suku Kubu ini berada di kawasan Bukit Duabelas, di daerah Tabir, dan Bukit Barisan. 32 Suku Kubu dipimpin oleh Temenggung dan seorang Depati, hubungan antara suku Kubu dengan Kesultanan Jambi hanya sebatas pemberian upeti kepada jenang kesultanan.Mereka menyerahkan upeti perdagangan dari hasil hutan. 33 Orang Batin merupakan imigran-imigran yang lebih dahulu masuk ke Jambi.Para imigran ini bermukim di tepi Batang Tembesi dan Batang Asai dan berbaur dengan penduduk asli.Orang Batin mendiami daerah Sarolangun Bangko, Muara Bungo, dan Muara Tebo. 34 32 J. Tideman dan P.L.F. Sigar.op,cit. hlm.71. 33 Ibid. , hlm.61. 34 Yurisa Andika.op,cit. hlm.36. Dusun –dusun Orang Batin merupakan dusun yang otonom, mereka memilih pemimpinnya sendiri, dan sultan tidak dapat mengintervensi daerah mereka. Universitas Sumatera Utara 22 Secara hukum mereka hanya bertanggung jawab pada dewan XII dan tidak kepada sultan.Mereka bertugas sebagai penjaga garis batas daerah dan wajib membayar pajak dan di anggap sebagai orang dalam kesultanan.Pembayaran pajak ini sebagai pengakuan terhadap kekuasaan sultan melalui jenang. Orang penghulu merupakan imigran yang berasal dari Minangkabau, dan oleh sebab itu mereka masih memiliki hubungan dengan Orang Batin.Orang penghulu bermigrasi ke Jambi untuk mencari emas. 35 Meskipun Orang Penghulu bergabung dengan Orang Batin, urusan intern dari Orang penghulu tidak mendapat campur tangan dari Orang Batin. Urusan intern Orang Penghulu tetap ditangani oleh kepala-kepala Orang Penghulu sendiri. Sedangkan dalam hukum kemasyarakatan orang penghulu mengikuti hukum yang berlaku di warga Orang Batin. Selain itu Orang penghulu yang bermukim di Limun dan Batang Asai bertugas sebagai penjaga batas dengan Bengkulu dan Palembang.Sedangkan Orang penghulu yang bermukim di kawasan Ulu Tebo dan Bungo sebagai penjaga batas dengan Sumatra Barat. 36 35 Ibid. 36 Ibid.,hal.38 Selain penduduk lokal yang telah lama berada di Jambi, banyak juga pendatang yang datang dan menetap sebagai penyadap karet di Marga Sabak.Pendatang-pendatang tersebut berasal dari berbagai tempat dan suku seperti, Palembang, Banjar, Bugis, Jawa, dan Singkep. Universitas Sumatera Utara 23

2.3. Perdagangan Komoditi Lokal Jambi