Pembangunan Jalan-Jalan Darat. Pembangunan Infrastruktur di Karesidenan Jambi

61 puluh dua kilometer antara Jambi dan Muara Tembesi.Pembangunan jalan ini dibangun dengan biaya dari NIAM. Daerah Jambi sangat diuntungkan oleh pendapatan dari bea Karet, yang disimpan dalam sebuah dana khusus pada tahun 1934- 1936. Efeknya adalah tambahan dana jutaan gulden bagi anggaran Jambi, yang tidak seperti biasanya melampaui 500.000 gulden. 76 Pembangunan jalan di Jambi dilakukan dengan melakukan perbaikan terhadap jalan yang sudah ada dengan pengerasan jalan. Perbaikan jalan yang pertama pertama kali dilakukan sepanjang 132 kilometer dengan taksiran dana sebesar f 1.035.000, selain itu pada tahun 1913 pembangunan jembatan-jembatan tidak dibangun dengan Berkat peningkatan kas inilah sistem jalan jambi akhirnya mengalami perkembangan secara besar-besaran. Dana khusus tersebut selain digunakan sebagai dana untuk perluasan jalan, digunakan juga sebagai dana yang membangun infrastruktur lainnya.

4.2.1 Pembangunan Jalan-Jalan Darat.

Pembangunan jalur lalu lintas darat tidak menjadi prioritas dibandingkan dengan jalur sungai yang dapat dilayari.Pada awalnya pembanguan jalan banyak dijumpai di bagian hulu Jambi.Penyusunan pola jalan di Sumatra dilakukan pada tahun 1913 untuk menghubungkan antara daerah-daerah yang tidak tersentuh oleh perkembangan ekonomi.Pembangunan jalan ini dilakukan agar seluruh pulau Sumatra dapat terhubung dan dapat dijangkau. 76 Elsbeth Locher-Scholten , op.cit.,hal. 328 Universitas Sumatera Utara 62 permanen. Jika jembatan kecil dibangun dengan kayu dan gorong gorong dibawahnya dibangun dengan semen. Dalam perbaikan jalan dipakai lah dasar dimana, jika sungai itu dapat dilayari pada saat musim hujan maupun musim kemarau, pembangunan jalan tidak dilakukan sejajar dengan sungai. Sehingga dalam pembangunan dan nantinya pemeliharaan jalan akan banyak dilakukan pada tepi sungai yang dapat dilayari. Dasar berikutnya adalah dalam membangun jalan menuju hilir sungai Batang Hari, antara dua titik dari sungai yang tidak mungkin dilayari dipasang jalan poros. 77 Dengan memperhatikan dasar- dasar yang telah disebutkan sebelumnya pembangunan jalan-jalan telah dilaksanakan dan terdapat 16 sub pembangunan jalan Sungai- sungai yang dapat dilayari, dapat disebut 1. Batang Hari dari muaranya sampai ke Muaro Tebo, dan 2. Batang Tembesi dan Muara Tembesi sampai ke pauh Batukucing Sungai- sungai penting yang tidak dapat di layari pada saat musim kemarau adalah, 1. Batang Hari dari Muara Tebo sampai Tanjung terus sampai ke Sungaitenang Sumatra Barat, 2. Batang Tembesi dari pauh sampai Sarolangun. 77 J. Tideman dan P.L.F. Sigar.op,cit. hlm.323. Universitas Sumatera Utara 63 yang dilakukan. Pembangunan jalan tersebut sepenuhnya dilakukan untuk transportasi kendaraan yang menghubungkan daerah- daerah di Jambi, yakni: 1. Jalan penghubung Palembang, Sarolangun, Pamenang, Bangko, Muara Bungo, Muara Tebo, dan Tanjung. Pembangunan jalan yang melewati daerah daerah tersebut memiliki jarak 374 km. 2. Jalan Muara Bungo ke Tanah Tumbuh, Pembangunan jalan yang melewati daerah daerah tersebut memiliki jarak 85 km. 3. Jalan yang menghubungkan Tanah Tumbuh ke Rantauikil memiliki jarak 23 km. 4. Jalan Kerinci dan Bangko ke Sungai Manau memiliki jarak 45 km. 5. Jalan yang menghubungkan antara Bangko ke Muara Siau memiliki jarak 50 km. 6. Jalan yang menghubungkan antara Muara Bungo ke Rantau Pandan dan Muara Buat memiliki jarak 40 km. 7. Jalan yang menghubungkan beberapa daerah dari Jambi melewati Tempino – Bajubang – Muara Bulian untuk menuju ke Muara Tembesi berjarak 92 km. 8. Jalan yang menghubungkan Simpang Tiga km 62 terletak antara Bajubang dan Muara Bulian menuju ke Betung dan Markanding memiliki jarak 34 km. 9. Jalan yang menghubungkan antara Muara Tembesi melalui beberapa daerah seperti Rantaukapas, Muaraketalo,Muarakilis untu menuju Muara Tebo, memiliki jarak 120 km. Universitas Sumatera Utara 64 10. Jalan yang menghubungkan antara Sarolangun menuju ke Pauh memiliki jarak 23 km. pada tahun 1936 oleh Dinas Pekerjaan Umum diadakan perencanaan untuk membangun jalan penghubung yang menghubungkan antara Pauh ke Tembesi dalam rangka menghubungkan Muara Tembesi dan Sarolangun. 11. Jalan dari Jambi menuju Muara Bulian melalui Sipin-Kenali. 12. Jalan Jambi menuju ke Sengeti yang dibangun tepat berada di tepi kiri sungai Batang Hari melewati dataran rendah yang di tanggul untuk menahan banjir pada musim hujan. Jalan ini memiliki jarak 22 km. 13. Jalan dari km 11 trayek Jambi-Sengeti menuju ke Mundung darat memiliki jarak 10 km. 14. Jalan antara Jambi menuju ke Tanjung memiliki jarak 70 km. jalan ini sangat penting untuk tempat-tempat seperti Muara Kumpeh Hulu dan Tanjung, karena pada saat air surut orang tidak dapat berlayar di Sungai Kumpeh yang merupakan salah satu anak sungai Batang Hari. 15. Jalan yang menghubungkan antara Taman Raja menuju ke Merlung memiliki Jarak 23 km. 16. Jalan yang menghubungkan antara Taman Raja menuju Tanjungbojo yang terletak di daerah Tungkal Ulu memiliki jarak 11 km. Sumber : J. Tideman dan P.L.F. Sigar, Djambi Amsterdam: Koloniaal Instituut,1938. Pembangunan Jalan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda merupakan salah satu cara untuk menghubungkan wilayah yang pada musim kemarau Universitas Sumatera Utara 65 tidak dilalui oleh anak sungai Batang Hari sehingga tidak dapat terhubung dengan wilayah lainnya. Gambar 4 Jalan di Jambi sekitar tahun 1936 Sumber:http:media-kitlv.nl., diakses 12 September 2016

4.2.2 Pelayaran Sungai dan Laut.