23
2.3. Perdagangan Komoditi Lokal Jambi
Walaupun tanah di Jambi tidak benar-benar subur, pertanian merupakan mata pencaharian terpenting kedua setelah perikanan.Didataran rendah padi ditanam di
ladang yang dibuka dengan membabat dan membakar hutan, sedangkan daerah yang lebih subur seperti pada daerah Tembesi dan Tebo penanaman padi dilakukan di
sawah.Hasil produksi padi yang berlimpah terkadang dikirim ke dataran rendah. Seperti halnya daerah-daerah Melayu, perdagangan mendatangkan
kemakmuran, hasil hutan menjadi sebuah komoditi yang sangat berharga seperti kayu seperti kayu bulian, kayu meranti, kayu ramelang, kayu sepang, kayu lambato,
damar, bambu,selain kayu hasil hutan lainnya adalah getah tanaman yakni, getah jaruang, getah balam, getah sundih, getah manau.Selain itu warga Jambi juga
melakukan perburuan terhadap hewan, hasil dari hewan buruan seperti rusa yang diambil tanduknya, gajah diambil gadingnya, lebah diambil sarangnya, dan badak
diambil culanya.Hasil hutan ini dihimpun dan diangkut melalui sungai Batang Hari ke pasar-pasar di luar Jambi seperti Singapura, komoditas yang dihasilkan tersebut
kemudian ditukarkan dengan barang barang seperti katun, tembikar, garam dan perkakas dari besi.
37
Secara geografis Jambi dibagi menjadi kawasan ulu dan ilir.Dataran tinggi dianggap berawal di Muara Tembesi, sangat penting dari segi perekonomian bagi
dataran rendah, hal ini karena kawasan dataran tinggi sebagai pemasok barang-barang ekspor, terutama hasil hutan, lada, emas dan tenaga kerja.Hubungan yang terjadi
37
Elsbeth Locher-Scholten ,
loc.cit.hal. 41
Universitas Sumatera Utara
24
antara hulu dan hilir dihubungkan melalui jalur sungai yang menghubungkan antara wilayah yang berada di pedalaman menuju ke bagian pesisir.
Perdagangan yang terjadi di Jambi tidak terlepas dari keberadaan jalur sungai yang menghubungkan antar wilayah, sehingga hasil-hasil hutan maupun hasil kebun
warga Jambi dapat disalurkan.Keberadaan sungai Batang Hari yang memiliki fungsi yang sangat penting bagi penyaluran komoditas lokal dan juga sebagai jalur
transportasi yang menghubungkan setiap wilayah yang ada di Jambi.Sehingga hubungan antara wilayah pedalaman dan pesisir dapat terlihat melalui perdagangan
yang terjadi di sepanjang kawasan sungai Batang Hari. Salah satu komoditi utama ekspor dari Jambi pada masa kesultanan yakni
lada, penjualan lada keluar dari Jambi melalui campur tangan dari bangsawan kesultanan yang menjadi agen untuk mendapatkan lada dari hulu sekaligus menjual
tekstil yang didapatkan dari para pedagang Inggris dan pedagang Belanda. Para bangsawan kesultanan mendirikan pos di sepanjang aliran sungai dan membeli lada
langsung dari rakyat dengan harga murah, dari kegiatan yang dilakukan ini diperkirakan keluarga kesultanan mendapatkan keuntungan yang besar sekitar 30
sampai 35 dari lada yang mereka kumpulkan.
38
Tidak hanya tanaman yang telah disebutkan saja yang ditanam, tanaman ekspor lainnya yang laku dipasaran Internasional, seperti pohon kelapa yang banyak
tumbuh di daerah pesisir, yang menjadi daerah penghasil kelapa yang cukup penting
38
Lindayanti,Junaidi T. Noor dan Ujang Harjadi, Jambi dalam Sejarah 1500- 1942,Jambi: Jambi Heritage,2013,hlm.68.
Universitas Sumatera Utara
25
adalah Muara Sabak, hasil utama dari kelapa yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi adalah kopra.
Pada tahun 1934 ada perluasan tanaman kelapa hingga 5000 ha, yang tertanam di taksir sampai 900.000 batang.Penanaman kelapa ini didasarkan oleh
harga kelapa yang stabil di pasaran.Hal ini karena permintaan kopra cukup tinggi. Untuk menghasilkan kopra para petani melakukan penjemuran diatas api selama 7
sampai 8 jam, kualitas terbaik adalah kopra yang dikeringkan dengan matahari namun tidak ada perbedaan harga di antara keduanya. Pada umunya perdagangan kopra
hanya diperuntukkan untuk ekspor ke luar negeri, sedangkan buahnya untuk dalam negeri.Perdagangan kopra selalu berada di tangan orang-orang Cina, untuk di ekspor
ke Singapura.
39
Peran sungai Batang Hari menjadi roda penggerak perekonomian Jambi sejak masa Kesultanan yang menyalurkan hasil komoditi lokal menuju ke singapura dan
menjadi jalur transportasi yang menghubungkan antara hulu dan hilir juga sebaliknya.Setelah masuknya Belanda ke Jambi, sungai Batang Hari memiliki fungsi
dalam menyalurkan hasil karet yang ada di kawasan hulu ke hilir.Sehingga perdagangan yang ada di Jambi tidak bisa lepas dari keberadaan sungai Batang Hari.
Beragam hasil hutan maupun hasil kebun warga Jambi yang disalurkan dan diperdagangkan melalui jalur sungai Batang hari dapat dilihat pada tabel Ekspor dari
komoditas penting dari Jambi dapat di lihat pada daftar berikut ini.
39
J. Tideman dan P.L.F. Sigar.op,cit. hlm.245.
Universitas Sumatera Utara
26
Tabel 2.2. Komoditas ekspor beberapa hasil penting dari Jambi tahun 1932- 1936
Sumber: koninklijke Vereeniging koloniaal instituut Amsterdam ,Djambi. hal.315.
HASIL 1932
1933 1934
1935 1936
Berat bruto
Nilai Berat
bruto Nilai
Berat bruto
Nilai Berat
bruto Nilai
Berat bruto
Nilai kg
gulden kg
gulden kg
gulden kg
gulden kg
gulden
Jelutung, liar Lembaran
Olahanpabrik dengan pajak
ekspor Kering
Slab basah Buah pinang
Beras Sayuran
Damar Kayu hutan
Kopra Rotan
- -
101.217 9.947
39.116 3.176
66.508 6.609
269.062 27.460
29.961 3.414
68.286 10.991
94.433 24.105
16.514 6.496
20.708 8.337
715.468 67542
327.466 42.275
2.568.576 452.608
4.550.133 470.679
7.737.978 703.037
11.776 1.502
11.057 1.221
223.839 19.613
8.597.559 894.890
18.132.069 1.626.926
24.188.332 1.288.978
34.118.943 2.199.257
31.569.762 3.526.390
9.715.573 790.506
535.704 43.818
11.828 2.855
21.652 5.289
15.525 3.671
79.858 11.254
167.171 24.941
920.973 9.0227
444.096 29.084
- -
- -
- -
778.262 37.970
621.720 19.672
472.630 8.913
641.746 11.916
- -
14.440 8.680
21.782 14.862
6.293 3.921
15.097 9.580
- -
21.000 1074
871000 6.661
11.559.954 57.960
8.499.620 36.616
- -
75.353.730 649.405
10.868.648 835.019
11.614.905 454.766
14.328.376 800.991
18.199.704 1.422.371
5.267.627 527.132
1.913.571 224.101
1.018.566 115.894
1.907.562 168.638
2.004.588 202.091
Universitas Sumatera Utara
27
2.4. Masuknya Pengaruh Belanda ke Jambi