20
Bearing merupakan satu sistem penentuan arah garis dengan memakai sebuah sudut dan huruf-huruf kuadran. Sudutnya diukur dari utara maupun selatan
ke arah timur ataupun barat, untuk menghasilkan sudut kurang dari 90°[13]. Gambar 2.11 menunjukkan perbedaan antara Bearing dan Azimuth.
Gambar 2.11 Azimuth dan Bearing
2.8 Kompas
Kompas adalah alat navigasi untuk menentukan arah berupa sebuah panah penunjuk
magnetis yang
bebas menyelaraskan
dirinya denganmedan
magnet bumi secara akurat. Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya
adalah utara, selatan, timur, dan barat[14].
Gambar 2.12 Tampilan Kompas dari Smartphone
Universitas Sumatera Utara
21
2.9 Tracking Antena
Pergerakan muatan dapat menimbulkan masalah pada sisi stasiun bumi. Hal ini terjadi karena untuk dapat menerima data dengan baik, stasiun bumi harus
terarah ke muatan. Oleh karena itu, antena stasiun bumi harus memiliki mount yang dapat digerakkan dan sistem tracking. Mount antena yang biasa digunakan
adalah ELAZ mount yang memungkinkan antena untuk digerakkan ke arah atas- bawah dan kiri-kanan. Sistem tracking diperlukan pada situasi dimana sebuah
jaringan komunikasi mengharuskan level sinyal yang diterima dan yang dikirimkan berada didalam batas tertentu. Sistem tracking akan mencari arah
sinyal terkuat yang dikirimkan oleh muatan sehingga memungkinkan antena
stasiun bumi untuk pointing ke muatan [2].
Secara umum, sistem tracking terbagi menjadi 3, yaitu manual tracking, program tracking dan autotracking. Sistem manual tracking adalah sistem yang
membutuhkan seorang operator untuk menggerakkan antena sampai didapat sinyal yang maksimal. Program tracking adalah sistem dimana antena digerakkan
berdasarkan data-data prediksi lintasan muatan.Data ini bisa berupa data hasil perhitungan komputer maupun data rekaman lintasan muatan dari waktu-waktu
sebelumnya. Sistem autoracking antena adalah suatu sistem yang memungkinkan antena stasiun bumi untuk mendeteksi dan bergerak ke arah sinyal terkuat secara
otomatis dengan menggunakan sistem kontrol dan motor penggerak. Apabila sinyal yang diterima stasiun bumi menurun, maka sistem kontrol akan mendeteksi
lokasi sinyal terkuat dan memberikan perintah agar motor penggerak mengerakkan antena ke arah tersebut [8].
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kualitas suatu sistem komunikasi sangat ditentukan oleh kuat sinyal yang
diterima. Salah satu cara agar sinyal dapat diterima secara maksimal adalah dengan mengarahkan antena penerima tepat ke antena pengirim. Pengarahan
antena akan mudah dilakukan jika target yang dituju tetap atau tidak bergerak.
Jika target yang dituju dapat bergerak, maka diperlukan suatu sistem tracking untuk mengarahkan antena. Sistem tracking yang dibuat umumnya menggunakan
kuat sinyal sebagai referensi sebagai pengarah. Sistem ini tidak efektif dikarenakan kurangnya presisi pengarahan antena terhadap muatan.
Untuk itu dalam tugas akhir ini dibahas sistem autotracking untuk antena unidirectional dengan frekuensi operasi 433 MHz menggunakan data GPSGlobal
Positioning System untuk meningkatkan presisi pengarahan.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana merancang agar antena stasiun penerima dapat senantiasa terarah ke muatan, sehingga stasiun penerima dapat menerima data yang
dikirimkan dengan baik. 2.
Bagaimana merancang sistem autotracking antena dengan menggunakan data GPS posisi muatan terhadap posisi stasiun penerima.
Universitas Sumatera Utara