5
BAB II TEORI DASAR
2.1 Umum Kualitas suatu sistem komunikasi sangat ditentukan oleh kuat sinyal yang
diterima. Salah satu cara agar sinyal dapat diterima secara maksimal adalah dengan mengarahkan antena penerima tepat ke antena pengirim. Pengarahan
antena akan mudah dilakukan jika target yang dituju tetap atau tidak bergerak, kita hanya perlu mengetahui posisi target lalu mengarahkan antena ke posisi
tersebut[1]. Jika target yang dituju dapat bergerak, maka diperlukan suatu sistem tracking
untuk mengarahkan antena. Sistem tracking yang dibuat umumnya menggunakan kuat sinyal sebagai referensi sebagai pengarah. Sistem tracking adalah suatu
sistem yang memungkinkan antena penerima untuk mendeteksi antena pengirim lalu mengarahkan antena tersebut. Sistem tracking digunakan untuk
mempertahankan level sinyal yang diterima pada level tertentu[2].
2.2 Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang mempunyai sifat listrik dan sifat magnet secara bersamaan. Gelombang radio merupakan bagian dari
gelombang elektromagnetik pada spectrum frekuensi radio. Gelombang dikarakteristikkan oleh panjang gelombang dan frekuensi. Panjang gelombang λ
memiliki hubungan dengan frekuensi ƒ dan kecepatan ν yang ditunjukkan pada Persamaan 2.1[3].
Universitas Sumatera Utara
6
2.1
Kecepatan ν bergantung pada medium. Ketika medium rambat adalah hampa udara free space, seperti pada persamaan 2.2[3]:
v = c = 3 x 10
8
ms 2.2 Salah satu spektrum frekuensi gelombang elektromagnetik adalah
gelombang radio. Pembagian spektrum frekuensi gelombang radio dapat ditunjukkan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Spektrum Frekuensi Gelombang Radio
Nama Band Singkatan
Band ITU
Frekuensi f Panjang
Gelombang λ
Extremely Low Frequency
ELF 1
3-30 Hz 100.000 km -
10.000 km Super Low
Frequency SLF
2 30-300 Hz
10.000 km-1000 km
Ultra Low Frequency
ULF 3
300 – 3000 Hz 1000 km – 100
km Very Low
Frequency VLF
4 3 – 30 KHz
100 km – 10 km Low Frequency
LF 5
30 – 300 KHz 10 km – 1 km
Medium Frequency
MF 6
300 – 3000 KHz 1 km – 100 m
High Frequency HF
7 3 – 30 MHz
100 m – 10 m Very High
Frequency VHF
8 30 – 300 MHz
10 m – 1 m Ultra High
Frequency UHF
9 300 – 3000 MHz
1 m – 100 mm Super High
Frequency SHF
10 3 – 30 GHz
100 mm – 10 mm
Extremely High Frequency
EHF 11
30 – 300 GHz 10 mm – 1 mm
Universitas Sumatera Utara
7
2.3 Antena