Umum Gambaran Umum Sistem

22

BAB III PERANCANGAN SISTEM

AUTOTRACKING ANTENA YAGI FREKUENSI 433 MHz MENGGUNAKAN DATA GPS

3.1 Umum

Sistem tracking adalah suatu sistem yang memungkinkan antena untuk mendeteksi dan bergerak ke arah sinyal terkuat secara otomatis. Sistem tracking biasanya digunakan pada komunikasi satelit, dimana satelit bergerak sepanjang waktu dan kesalahan pengarahan haruslah minimal. Sistem ini menggunakan mikrokontroler dan motor untuk menggerakkan antena. Dengan menggunakan sistem tracking maka kuat sinyal yang diterima dapat dipertahankan sehingga tercipta komunikasi yang baik. Pada bab ini dibahas tentang perancangan sistem autotracking untuk antena Yagi frekuensi 433 MHz sebagai antena stasiun penerima. Sistem kontrol yang digunakan pada perancangan adalah mikroprosesor Arduino yang dihubungkan ke motor servo sebagai penggerak antena. Motor servo dipilih karena memiliki torsi yang besar dan lebih mudah untuk dikontrol. Modul radio yang digunakan untuk mengirimkan data posisi adalah 3DR V2. GPS Tiny Parallax digunakan untuk mengetahui posisi muatan. Universitas Sumatera Utara 23

3.2 Spesifikasi Perangkat

Ada beberapa spesifikasi yang menjadi pendukung dalam penyusunan tugas akhir ini, adapun spesifikasi perangkat yang mendukung meliputi spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras.

3.2.1 Spesifikasi Perangkat Lunak Software

Perangkat lunak yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir adalah sebagai berikut: - Sistem Operasi : Windows 10 - Aplikasi Program : Arduino 1.6.0, 3DRRadio Config 1.3.1, dan Tera Term

3.2.2 Spesifikasi Perangkat Keras Hadware

Ada beberapa perangkat keras yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini, diantaranya Laptop, GPS Tiny Parallax, Modul Radio 3DR V2, Servo, antena Yagi 433 MHz dan Arduino.

3.2.2.1 DCcduino UNO

DCcduino UNO adalah papan mikrokontroler berbasiskan ATmega328. DCcduino UNO merupakan arduino uno revisi 3. Adapun spesifikasi dari DCcduino UNO dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Spesifikasi Dccduino UNO Spesifikasi Keterangan Microcontroller ATmega328 SMD Operating Voltage 5V Input Voltage recommended 7-12V Input Voltage limits 6-20V Digital IO Pins 14 of which 6 provide PWM output Analog Input Pins 6 DC Current per IO Pin 40 mA Universitas Sumatera Utara 24 DC Current for 3.3V Pin 50 mA Flash Memory 32 KB ATmega328 of which 0.5 KB used by bootloader SRAM 2 KB ATmega328 EEPROM 1 KB ATmega328 Clock Speed 16 MHz Papan Arduino ATmega328 atau DCcduino UNO dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Board DCcduino Uno 3.2.2.2 RF Modul 3DR V2 Modul Radio Frekuensi yang digunakan adalah produk dari Parallax yaitu Parallax 433 RF Transmitter dan Parallax 433 RF Receiver. Gambar 3.2 menunjukkan gambar modul radio 3DR V2 433 MHz. Gambar 3.2 Modul Radio 3DR V2 433 MHz Tabel 3.2 memaparkan beberapa spesifikasi dari Modul RF yang terdiri dari Receiver dan Transmitter. Tabel 3.2 Spesifikasi Modul Radio 3DR V2 433 MHz Spesifikasi Keterangan Universitas Sumatera Utara 25 Supply voltage 3.7-6 VDC from USB or DF13 connector Transmit current 100 mA at 20 dBm Receive current 25 mA Serial interface 3.3 V UART Size 25.5x 53x11 mm without antenna Weight 11.5g without antenna RF Modul 3DR V2 memiliki 6 Pin, dimana penjelasan mengenai fungsi dari setiap Pin dapat dilihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.3 Pin-Out Modul Radio 3DR V2

3.2.2.3 Motor Servo

Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa Pulse Wide Modulation PWM melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Adapun spesifikasi motor servo yang digunakan dalam tugas akhir dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Spesifikasi Motor Servo Spesifikasi Keterangan Modulation Analog Torque 4.8V: 44.0 oz-in 3.17 kg-cm 6.0V: 57.0 oz-in 4.10 kg-cm Speed 4.8V: 0.23 sec60° Universitas Sumatera Utara 26 6.0V: 0.19 sec60° Weight 1.31 oz 37.0 g Dimensions Length: 1.57 in 39.9 mm Width:0.79 in 20.1 mm Height:1.42 in 36.1 mm Gear Type Plastic Connector Type J

3.2.2.4 GPSTiny Parallax

GPSGlobal Positioning System adalah perangkat yang digunakan untuk mendapatkan posisi suatu tempat melalui komunikasi satellite. Pada tugas akhir ini GPS yang digunakan adalah GPS Tiny Parallax seperti pada Gambar 3.4. Gambar 3.4 GPSTiny Parallax Ada pun spesifikasi dari GPS ini dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Spesifikasi GPS Tiny Parallax Spesifikasi Keterangan Receiver Tracking up to 20 satellites L1, 1575.42 MHz, CA code Accuracy Position : 2DRMS approximately 5m, WAAS support Velocity : 0.1 ms without SA imposed. Time : ± 1µsec Acquisition Time Cold Start : 42 sec Average Warm Start : 38 sec Average Hot Start : 1 sec Min. Sensitivity Acquisition : -148 dBm Tracking : -159 dBm Dynamics Acquisition : -148 dBm Tracking : -159 dBm Navigation update rate Once per second Universitas Sumatera Utara 27 Serial port TTL Baud rate 4800 bps Output Message NMEA0183 V2.2 GGA,GSV,GSA,RMC Power supply DC 3.3V – 5V

3.3 Gambaran Umum Sistem

Diagram blok rancang bangun sistem Autotracking antena Yagi dapat dilihat pada Gambar 3.5. 3DR V2 Antena Yagi 3DR V2 Arduino Motor Servo Arduino Laptop Muatan GPS Pengamat Gambar 3.5 Diagram Blok Sistem Autotracking Antena Yagi Gambar 3.5 menjelaskan bahwa pada tugas akhir ini terdapat dua blok yang menjadi prioritas utama untuk membangun sitem autotracking. Blok pertama diinisialisasi dengan nama blok muatan, dimana pada muatan ini terdapat tiga buah perangkat yang akan saling terhubung dan berfungsi sebagai titik acuan dari blok kedua. Kerja blok ini dimulai dengan GPS menetukan Posisi muatan yang berupa data longitude dan latitude, kemudian data yang diperoleh dikirimkan dari muatan menggunakan transmitter 3DR V2 sesuai perintah mikrokontroller arduino. Pada blok kedua Data kemudian akan diterima oleh receiver 3DR V2 yang terhubung dengan antena Yagi 433 MHz. Data GPS yang dikirim akan Universitas Sumatera Utara 28 diubah kedalam bentuk sudut azimuth oleh mikrokontroler arduino pada blok kedua. Jika data telah menjadi bentuk sudut azimuth, maka Arduino akan memerintahkan motor servo untuk bergerak kearah dimana posisi muatan berada berdasarkan data GPS yang dikirimkan dari blok muatan. Jika arah antena yagi sudah sama dengan posisi muatan, maka servo akan berhenti. Blok kedua diinisalisasi dengan nama blok pengamat.

3.4 Langkah Pengerjaan Sistem