2.5 Teknik Penentuan Skor
Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dimana jawaban sudah tersedia di dalam angket berdasarkan item-item dan metode yang digunakan yaitu
Skala Likert. Sugiyono 2010:134 menyatakan, “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Dengan
adanyapenyebaran angketyang berisikan
beberapapernyataan yang
akandiajukankepadaresponden,makaditentukanskordarisetiap pernyataan tersebut.Teknikpengukuranskoryangdigunakanadalahskalaordinaluntuk
menilai jawabanresponden
yang kemudianditransformasikanlagimenjadiskala interval.Didalamskala interval ada limaalternatif jawabandimana tiap-tiap
alternatiftersebutdiberikan skor dengan penilaian nilaiskalasebagaiberikut:
1. Untuk jawaban alternatif “a” diberi skor 5
2. Untuk jawaban alternatif “b” diberi skor 4
3. Untuk jawaban alternatif “c” diberi skor 3
4. Untuk jawaban alternatif “d” diberi skor 2
5. Untuk jawaban alternatif “e” diberi skor 1
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu ditetapkan kelas
intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing responden, ditentukan kelas intervalnya dengan perhitungan, sebagai berikut:
Skor Tertinggi − Skor Terendah
Banyaknya Bilangan
Universitas Sumatera Utara
Maka diperoleh: 5
− 1 5
= 0,8
Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel, yaitu:
Skor untuk kategori sangat rendah = 1.00 – 1.80
Skor untuk kategori rendah = 1.81 – 2.61
Skor untuk kategori sedang = 2.62 – 3.42
Skor untuk kategori tinggi = 3.43 – 4.23
Skor untuk kategori sangat tinggi = 4.25 – 5.00
2.6 Teknik Analisa Data
Teknik analisadatayang dipergunakan dalampenelitian ini adalah teknik analisadatakuantitatifyang digunakanuntukmengujihubunganpengaruhantara
variabelbebasdanvariabelterikat denganmenggunakanperhitunganstatistik. Adapunmetodestatistikyang digunakandalammengeloladatapenelitianini adalah
sebagaiberikut:
2.6.1 UjiValiditasdan Reliabilitas Instrumen
Kualitas pengumpulandatadenganmenggunakanmetodekuantitatif sangatditentukanolehkualitas
atauinstrumenalatpengumpulandatayang digunakan.Suatuinstrumendatapenelitian dikatakan berkualitasdan dapat
Universitas Sumatera Utara
dipertanggungjawabkan jika sudah terbukti validitas dan reliabilitasnya yang harusdisesuaikandenganinstrumenyang digunakandalammengeloladata penelitian.
a. UjiValiditas
Validitasmenunjukkansejauhmanasuatu alatpengukuritumengukur
apayangingindiukur.Instrumendapatdikatakanvalidjikaterdapat kesamaan
antaradatayang terkumpuldengandatayang sesungguhnya terjadipadaobjekyang diteliti.Ujivaliditasyangdigunakandalam penelitianini adalah validitaskonstruk
construct.Uji Validitas digunakan rumus korelasi Product MomentPearsonArikunto, 2006:72:
r
xy
=
N ∑ xy −∑ x∑ y
�{N∑x
2
−∑x
2
}{N ∑y
2
−∑y
2
}
Keterangan: r
xy
= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N
= Jumlah Sampel ∑
X
= Jumlah skor x ∑
Y
= Jumlah skor y ∑
XY
= Jumlah perkalian X dan Y
Nilai r
hitung
yang diperoleh kemudian diuji signifikansi koefisien korelasinya dengan rumus Uji “t” Suharyadi, 2004:466, yaitu:
t=
r √n−2
√1−r
2
Nilai r
hitung
yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan t
tabel
. Bila thitung dari rumus diatas lebih besar dari t
tabel
. t
hitung
t
tabel
, maka dinyatakan
Universitas Sumatera Utara
valid, dan sebaliknya jika t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
t
hitung
t
tabel
, maka dinyatakan tidak valid.
b. UjiReliabilitas Instrumen
Reliabilitasadalahistilah yang dipakaiuntukmenunjukkansejauh manasuatuhasilpengukuranrelatif konsistenapabilapengukuran diulangi dua kali
atau lebih. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensisuatu alatpengukur didalam mengukur gejalayangsama.
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency denganTeknikBelahDuaSplitHalfyangdianalisisdenganrumus Spearman Brown,
dimanabutir-butir instrumen dibelah menjadidua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjildan kelompok instrumen genap Sugiyono, 2005:126.
RumusSpearman Brown adalah sebagaiberikut:
ri −
2 ��
1+ ��
Keterangan: ri = realiabilitasinternalseluruhinstrumen rb = korelasiproductmomentantarabelahanpertama dan kedua
2.6.2 Koefisien Korelasi Product Moment Cara ini dipergunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya dan besar
kecilnya hubungan antara variabel bebas dan vaiabel terikat Sugyono, 2013:255. Cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:
r
xy
=
N ∑ XY −∑ X ∑ Y
�[N.∑X
2
− X
2
] [N. ∑Y
2
− ∑Y
2
]
Keterangan:
Universitas Sumatera Utara
r
xy
= Koefisien korelasi antara variabel x dengan y N
= Jumlah Sampel ∑x = Jumlah skor x
∑y = Jumlah skor y ∑
XY
= Jumlah perkalian X dan Y
Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan, maka dapat dirumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai
hubungan antara kedua variabel yaitu : a.
Nilai r
xy
positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti dengan variabel yang lain.
b. Nilai r
xy
negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti oleh turunnya variabel
kedua. c.
Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan hubungan dimana variabel pertama tetap meskipun variabel lain berubah.
Untuk mengetahui adanya pengaruhyang tinggi atau rendah antara variabelberdasarkannilairkoefisienkorelasidigunakanpenafsiran atau interpretasi
angkaSugiyono, 2005:149,yaitu:
Tabel2.1Pedoman UntukMemberikanInterpretasi KoefisienKorelasi
Universitas Sumatera Utara
Interval Koefisien Tingkat Pengaruh
Antara 0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Antara 0,20 – 0,399 Rendah
Antara 0,40 – 0,599 Sedang
Antara 0,60 – 0,799 Tinggi
Antara 0,80 – 1,000 Sangat Tinggi
Sumber: Sugyono 2005:214 Darinilair
xy
yangdiperolehdapatdilihatsecaralangsungmelaluitabel korelasiuntuk mengetahui apakahnilairyang diperolehberartiatautidak.Tabel
korelasiinimencantumkanbatas-batasryangsignifikan.Ketentuannyaadalah bilar
hitung
lebih kecildari r
tabel
r
hitung
rt
abel
makaHo diterimadan Haditolak. Sebaliknya, apabilar
hitung
lebih besar darir
tabel
r
hitung
rt
abel
makaHaditerima. Tabelkorelasiinimencantumkanbatas-
batasrsignifikantertentu,dalamhaliniyangsignifikan5.Bilanilairtersebutadalahsig nifikanberartihipotesa kerjahipotesaalternatif dapatditerima.
Padakorelasiproductmoment,data harusberskala intervalmakadata
berskalaordinalharusditransformasikan terlebih dahulu menjadiskala interval dengan tahapan-tahapan sebagaiberikut:
a. Memperhatikansetiapbutirjawabanrespondendariangketyangdisebarkan
padasetiapbutirditentukanbeberapaorangyangmendapatskor1,2,3,4dan5y angdisebutfrekuensi.
b. Setiapfrekuensidibagidenganbanyaknyarespondendanhasilnyadisebut
proporsi. c.
Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsisecaraberurutan perkolomskor.
Universitas Sumatera Utara
d. Menggunakantabeldistribusinormal,hitungnilaiZuntuksetiapproporsi
kumulatif yangdiperoleh. e.
MenentukannilaitinggidensitasuntuksetiapnilaiZyangdiperolehdengan menggunakan nilai tabeltinggidensitasdengan rumus:
�� − 1
√2� e
�− �2
2 � , −∞ � + ∞
f. Menentukan nilaisetiap skalauntuk setiapkategori
����� = ������� �� ����� ����� − ������� �� ����� �����
���� ����� ����� ����� − ���� ����� �����
g. Hitung skor nilai hasil transformasi untuk setiap kategori melalui
persamaan. �����=����������+|���������� min |+1
Tahapan-tahapan diatas telah ditransformasikan kedalam sebuah program MSI Methode of Succesivbe Interval yang dirancang oleh Drs. Rasyudin
Ginting, M.Si. Program MSI sebagai penyempurnaan dari program-program yang telah ada sebelumnya. Mentransformasikan data skala ordinal menjadi data skala
interval yang berguna untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval.
Universitas Sumatera Utara
2.6.3 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Uji “t”
Untuk melihat hubungan variabel x dan y maka dilakukan uji signifikansi dengan rumus Suharyadi, 2004:466 sebagai berikut:
t
hitung
=
r √n−2
√1−r
2
Keterangan: t
= nilai hitung r
= nilai koefisien korelasi n
= jumlah data pengamatan responden
Jika t
hitung
yang didapat sebagai hasil perhitungan dalam rumus statistik lebih besar dari t
tabel
dari distribusi t dengan taraf nyata � = 0,05 atau 5 maka
H ditolak, namun t
hitung
yang didapat sebagai hasil perhitungan dari rumus statistik lebih kecil dari t
tabel
yang didapat dari distribusi t dengan taraf nyata � = 0,05 atau 5 maka H
a
ditolak. Pengujian hipotesis sebagai berikut: Bila t
hitung
≥ t
tabel
maka, H
ditolak H
a
diterima Bila t
hitung
≤ t
tabel
maka, H
diterima H
a
ditolak
Universitas Sumatera Utara
2.6.4 Koefisien Determinan
Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Adapun rumus
koefisien determinasi “D” yaitu Sugiyono, 2005 : 212 : D = r
xy 2
x 100 Keterangan:
D = Koefisien Determinan r
xy
= Koefisien korelasi product moment antara X dan Y
2.6.5 Analisis Regresi Linier Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausalsebab akibat satu variabel independen variabel bebas dengan satu
variabel dependen variabel terikat. Persamaan umum regresi linear sederhanaSugiyono, 2005 : 204-206:
Y = a + bX Keterangan:
Y : Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a : Konstanta nilai Y apabila X = 0
b : Angka arah atau koefisien regresi peningkatan atau penurunan variabel
Universitas Sumatera Utara
X : Subjek variabel independen yang mempunyai nilai tertenu.
Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
� = ∑yi∑xi
2
− ∑xi∑xiyi r.
∑x
2
i − ∑xi2
� = n
∑xiyi − ∑xi∑yi n
∑x
2
i − ∑xi2
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN