Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Dari tabel 4. di atas mengenai hasil uji validitas keselamatan dan kesehatan kerja, diperoleh bahwa hasil pengujian seluruh instrumen dari variabel keselamatan dan kesehatan kerja memiliki r hitung r tabel . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pernyataan mengenai kompensasi yang digunakan adalah valid dan layak untuk disebarkan. Tabel 4.28 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Karyawan No. Pertanyaan r hitung atau R tabel 5 30 Validitas 1 1,087 0,361 Valid 2 1,133 0,361 Valid 3 1,047 0,361 Valid 4 0,954 0,361 Valid 5 0,808 0,361 Valid 6 1,166 0,361 Valid 7 1,487 0,361 Valid 8 0,999 0,361 Valid 9 0,843 0,361 Valid 10 0,576 0,361 Valid Sumber: Hasil Penelitian 2016 Data Diolah Selanjutnya dari tabel 4. di atas mengenai hasil uji validitas terhadap kinerja karyawan, dapat diketahui bahwa seluruh instrumen pernyataan mengenai kinerja karyawan memiliki r hitung r tabel . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pernyataan mengenai kinerja karyawan yang digunakan adalah valid dan layak untuk disebarkan.

b. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Setelah pernyataan diajukan peneliti terhadap responden mengenai program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan di PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Bah Butong dinyatakan valid, maka selanjutnya akan dilakukan uji reliabilitas. Pada uji reliabilitas instrumen, butir- Universitas Sumatera Utara butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil, skor butirnya dijumlah sehingga menghasilkan skor total, sama juga dengan kelompok instrumen genap. Selanjutnya skor total antara kelompok instrumen ganjil dan genap dicari korelasinya dengan rumus korelasi Product Moment Pearson. Perhitungan korelasi ini dengan menggunakan program IBM SPSS Statistic 22, sehingga diperoleh r = 0,416 untuk variabel x dan r = 0,617 untuk variabel y. Kemudian nilai korelasi tersebut dimasukkan ke dalam rumus pengujian reliabilitas instrumen dengan teknik belah dua dari Spearman Brown. Pengujian reliabilitas instrumen untuk Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja X dengan rumus Spearman Brown yaitu: r i = 2 �� 1+ �� r i = 2×0,416 1+0,416 r i = 0,832 1,416 r i = 0,588 Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas instrumen untuk variabel X diatas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien reliabilitas instrumen r i nilai r tabel yaitu 0,588 0,361 sehingga instrumen untuk variabel X dinyatakan reliabel atau konsisten, sehingga dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini dan layak untuk disebarkan. Universitas Sumatera Utara Pengujian reliabilitas instrumen untuk variabel Kinerja Karyawan Y dengan rumus Spearman Brown yaitu: r i = 2 �� 1+ �� r i = 2×0,617 1+0,617 r i = 1,235 1,617 r i = 0,763 Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas instrumen untuk variabel Y diatas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien reliabilitas insrumen r i nilai r tabel yaitu 0,763 0,361 sehingga instrumen untuk variabel Y dinyatakan reliabel atau konsisten, sehingga dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini dan layak untuk disebarkan. Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Koefisien Korelasi Product Moment

Untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara keselamatan dan kesehatan kerja variabel X terhadap kinerja karyawan Y, maka dapat dilihat dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment Sugiyono, 2013:255. N = 65 ∑� = 1679,515 ∑� = 1498,472 ∑� 2 = 43849,17 ∑� 2 = 35355,83 ∑xy = 38898,52 r xy = N ∑xy − ∑x∑y �{N∑x 2 − ∑x 2 }{N ∑y 2 − ∑y 2 } r xy = 65 x 38898,52 – 1679,5151498,472 �{65 x 43849,17 − 1679,515 2 }{65 x 35355,83 − 1498,472 2 } r xy = 2528403,8 – 2516706,201 �{2850196,050 − 2820770,635}{2298128,950 − 2245418,335} r xy = 11697,599 �{29425,415}{52710,615} r xy = 11697,599 �1551031715,776 r xy = 11697,599 39383,140 r xy = 0,297 Universitas Sumatera Utara Hasil perhitungan korelasi yang didapat sebesar 0,297 bernilai positif, berarti ada hubungan antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan di PT Perkebunan Nusantara IV unit usaha Bah Butong. Maka hasil dari perhitungan korelasi sebelumnya perlu disesuaikan dengan nilai tabel. Dari perhitungan korelasi di atas diperoleh nilai r hitung adalah 0,297, bila dikonsultasikan dengan nilai r tabel untuk n = 65 dan kesalahan 5 maka r tabel adalah 0,244. Dengan demikian korelasi itu signifikan dan hipotesis yang diajukan dapat diterima karena r xy adalah lebih besar dari nilai r tabel n = 65 yaitu 0,297 0,244. Untuk mengetahui kadar tinggi rendahnya koefisien korelasi, maka diperlukan interpretasi sebagai berikut Sugiyono, 2005 : 212 : Tabel: 4.29 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan Antara 0,00 – 0,19 Sangat Rendah Antara 0,20 – 0,39 Rendah Antara 0,40 – 0,59 Sedang Antara 0,60 – 0,79 Tinggi Antara 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi Dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus koefisien Korelasi Product Moment, maka diperoleh hasil 0,297. Jadi dapat disimpulkan dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja memberi pengaruh positif terhadap kinerja karyawan di PT Perkebunan Nusantara IV unit usaha Bah Butong. Dengan kata lain, apabila salah satu variabel terjadi peningkatan, maka akan diikuti dengan peningkatan variabel yang berkorelasi. Selain itu, dengan mengkonsultasikan r yang diperoleh dengan tabel pedoman interpretasi Sugiyono, maka dapat dilihat bahwa r = 0,297 berada pada interval koefisien antara 0,20 – 0,39. Jadi, tingkat pengaruh antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap Universitas Sumatera Utara kinerja karyawan di PT Perkebunan Nusantara IV unit usaha Bah Butong berada pada tingkat hubungan rendah.

4.3.3 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Uji “t”

Untuk mengetahui apakah variabel X dan variabel Y terdapat hubungan atau tidak, maka dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan menggunakan rumus Uji-t dan dk = n- 2 dengan α = 0,05 uji dua pihak adalah sebagai berikut : t = r √n − 2 √1 − r 2 t = 0,297 √65 − 2 �1 − 0,297 2 t = 0,297 × √63 √1 − 0,088209 t = 0,297 × 7,937254 √0,911791 t = 2,357 0,955 t = 2,469 Hasil perhitungan uji signifikansi koefisien korelasi didapat harga t hitung adalah 2,469 selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel . Jika dilihat pada tabel t untuk kesalahan 5 uji dua pihak dan dk = 65-2 = 63, maka diperoleh t tabel adalah 0,244. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Dengan Uji Dua Pihak Berdasarkan perhitungan dan gambar diatas, t hitung bernilai 2,469 dan t tabel bernilai 0,244 2,469 0,244 maka dapat dinyatakan bahwa H a diterima dan H o ditolak. Dari penjelasan tersebut ada pengaruh signifikan antara keselamatan dan kesehatan terhadap kinerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara IV unit usaha Bah Butong.

4.3.4 Koefisien Determinasi

Tujuan koefisien determinan ini adalah untuk mengetahui persentase besarnya pengaruh variabel X variabel bebas terhadap variabel Y variabel terikat, yang dapat dilakukan dengan menggunakan rumus : D = � �� 2 × 100 D = 0,297 2 × 100 D = 0,088 × 100 D = 8,8 Dengan koefisien determinasi, maka diperoleh hasil sebesar 8,8. Ini berarti pencapaian kinerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara IV unit usaha Daerah Penolakan H o Daerah Penolakan H o Daerah Penerimaan H o -0,244 - 2,469 0,244 2,469 Universitas Sumatera Utara Bah Butong dipengaruhi oleh adanya penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja sebesar 8,8. Sedangkan sisanya sebesar 91,2 dipengaruhi oleh variabel-variabel lain seperti gaji, motivasi, kepemimpinan, budaya organisasi dan lain-lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.3.5 Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan kausalsebab akibat atau fungsional. Analisis regresi linier sederhana juga digunakan untuk melihat bagaimana variabel independen X mempengaruhi variabel dependen Y. Untuk menguji regresi linier sederhana antara variabel X dengan variabel Y, maka digunakan rumus sebagai berikut : a = ∑� � �∑� � 2 � − ∑� � ∑� � � � n ∑� � 2 − ∑� � 2 a = 1498,47243849,170 − 1679,51538898,52 65 × 43849,170 − 1679,515 2 a = 65706753,468 − 65330647,818 2850196,05 − 2820770,635 a = 376105,650 29425,415 a = 12,782 b = n ∑X i Y i − ∑X i ∑Y i n ∑X i 2 − ∑X i 2 b = 65 × 38898,52 − 1679,5151498,472 65 × 43849,170 − 1679,515 2 Universitas Sumatera Utara b = 2528403,8 − 2516706,201 2850196,050 − 2820770,635 b = 11697,599 29425,415 b = 0,398 Berdasarkan perhitungan regresi linier sederhana diperoleh persamaan Y = 12,782 + 0,398 X. Hasil dari persamaan regresi diatas mempunyai makna : Dari hasil perhitungan regresi linier sederhana tersebut diperoleh nilai konstanta a sebesar 12,782 dan nilai b 0,398 yang artinya jika variabel independen yaitu keselamatan dan kesehatan X=0 maka perubahan kinerja karyawan sebesar 12,782. Koefisien regresi bernilai 0,398 mengakibatkan keselamatan dan kesehatan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Nilai ini menunjukan bahwa setiap adanya upaya penambahan satu satuan pada keselamatan dan kesehatan atau variabel X di tingkat 100 maka kinerja karyawan akan bertambah sebesar 0,398. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa signifikan dan bersifat positif antara keselamatan dan kesehatan dengan kinerja karyawan di PT Perkebunan Nusantara IV unit usaha Bah Butong. Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISIS DATA

Dokumen yang terkait

Hubungan Penerapan Program Keselamatan Kerja dengan Tindakan Tidak Aman oleh Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Teh Bah Butong

6 69 104

Perilaku Penjamah Pestisida di PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Bah Butong Tahun 2015

2 65 122

Identifikasi Sistem Produksi Teh di PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Bah Butong

14 120 90

Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Pemetik Teh di PT. Perkebunan Nusantara IV Bah Butong Kabupaten Simalungun Tahun 2014

4 34 104

PENGARUH PRODUKSI DAUN TEH KERING TERHADAP PENDAPATAN PERUSAHAAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV BAH BUTONG SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN.

0 8 18

Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Pemetik Teh di PT. Perkebunan Nusantara IV Bah Butong Kabupaten Simalungun Tahun 2014

0 1 28

Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Pemetik Teh di PT. Perkebunan Nusantara IV Bah Butong Kabupaten Simalungun Tahun 2014

0 1 16

Hubungan Penerapan Program Keselamatan Kerja dengan Tindakan Tidak Aman oleh Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Teh Bah Butong

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelaksanaan Program Keselamatan Kerja - Hubungan Penerapan Program Keselamatan Kerja dengan Tindakan Tidak Aman oleh Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Teh Bah Butong

0 4 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Penerapan Program Keselamatan Kerja dengan Tindakan Tidak Aman oleh Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Teh Bah Butong

0 7 9