commit to user 35
Berdasarkan tabel di atas, analisis pencapaian target 10 dari anggaran tahun sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pendapatan
Pemerintah Kota Surakarta pada tahun 2007-2008 mengalami kenaikan tetapi pada tahun 2009 justru pendapatan Pemerintah Kota Surakarta
mengalami penurunan sebesar 0,9 dari tahun sebelumnya. Dilihat berdasarkan pencapaian target Pendapatan Asli Daerah sebesar 10
dari anggaran tahun sebelumnya dengan usaha ekstensifikasi dan intensifikasi pendapatan masih belum optimal. Pada tahun 2007 sudah
memenuhi target sebesar 19,7, sedangkan tahun 2008 target mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menjadi sebesar 17,
dan pada tahun 2009 justru target 10 dari anggaran tahun sebelumnya tidak tercapai karena hanya mencapai sebesar 6. Selama 3 tahun
tugas Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta selaku pengelola keuangan daerah mengalami kegagalan
hanya pada tahun 2009 karena pendapatan daerah tidak dapat melampaui target kebijakan yang diambilnya. Ini disebabkan pada
tahun 2009 Pendapatan Asli Daerah dari sektor Hasil Retribusi Daerah juga menurun dari tahun sebelumnya karena kurangnya kesadaran
masyarakat untuk membayar retribusi daerah.
2. Belanja Daerah
Adapun Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta sebagai pengelola keuangan daerah melakukan kebijakan-
kebijakan untuk belanja daerah sebagai berikut:
commit to user 36
a. Penyusunan belanja
daerah dapat
menunjang efektivitas
pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing satuan kerja perangkat daerah.
b. Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang
direncanakan. c. Belanja administrasi umum non gaji dianggarkan sesuai kebutuhan
agar satuan kerja perangkat daerah dapat beroperasi, sedangkan untuk belanja pegawai personalia disesuaikan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pencapaian kinerja belanja daerah Pemerintah Kota Surakarta
berdasarkan analisis efektivitas dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel II. 3
Belanja Daerah Pemerintah Kota Surakarta Tahun Anggaran 2007-2009
dalam rupiah
Tahun Anggaran
APBD setelah Perubahan
Realisasi Anggaran Lebih
kurang
2007 656.247.692.050,00 588.297.504.607,60
89,65 2008
854.690.595.842,00 760.080.852.467,00 88,93
2009 869.969.523.040,00 747.265.480.803,00
85,90
Sumber: Data yang diolah Dikatakan efektif apabila selisih realisasi anggaran belanja dengan
target yang dianggarkan mengalami selisih positif yaitu di bawah kurang dari 100, sedangkan kurang tidak efektif apabila selisih
realisasi anggaran belanja dengan target yang dianggarkan mengalami
commit to user 37
selisih negatif yaitu di atas lebih dari 100 karena menunjukkan terjadinya pemborosan anggaran belanja daerah.
Berdasarkan tabel belanja daerah di atas dapat disimpulkan bahwa kebijakan Pemerintah Kota Surakarta telah dilaksanakan oleh Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta tentang belanja daerah, yaitu tidak melebihi 100 dari anggaran setelah
perubahan tahun yang bersangkutan. Terlihat bahwa dari tahun ke tahun tingkat efektivitas penggunaan anggaran untuk belanja daerah
semakin baik. Belanja daerah ini dialokasikan untuk membiayai belanja aparatur daerah dan belanja pelayanan publik.
3. Pembiayaan