Visi Visi dan Misi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

commit to user 13 Kepala Dinas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi di lingkungan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Jawa Tengah atas usul Walikota Surakarta. Kepala Urusan, Kepala Sub Seksi dan Kepala Unit Penyuluhan di lingkungan Dinas Pendapatan Kota Surakarta diangkat dan diberhentikan oleh Walikota Surakarta.

6. Visi dan Misi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Kota Surakarta Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta memiliki visi dan misi yang mendukung kegiatan operasional instansi, seperti berikut ini:

a. Visi

Mewujudkan peningkatan pendapatan daerah, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang optimal, efisien, transparan serta accountable, menuju kemandirian keuangan daerah untuk mendukung pembangunan daerah. b. Misi 1 Meningkatkan dan mengintensifkan pendapatan daerah secara optimal. 2 Meningkatkan kelancaran dan ketertiban pengelolaan keuangan dan aset daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku. 3 Meningkatkan pemberdayaan aset daerah secara efektif. commit to user 14 4 Mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang efektif dan efisien serta accountable dengan memperhatikan azas kepatuhan dan keadilan.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam rangka pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, yang mana timbul hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang sehingga perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah sebagaimana dimaksud merupakan subsistem dari sistem pengelolaan keuangan negara dan merupakan elemen pokok dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pemerintahan daerah dituntut untuk meningkatkan pelayanan publik dan memajukan perekonomian daerah. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah daerah, yaitu mewujudkan akuntabilitas dan transparansi di lingkungan pemerintahan. Adapun hal-hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan dalam pengelolaan keuangan daerah, yaitu harus mengandung nilai-nilai kewajaran anggaran atas beban kerja dan biaya terhadap setiap kegiatan, dan hal ini dapat dilakukan melalui adanya Standar Analisa Belanja. Selain kedua Undang-Undang di atas, terdapat peraturan perundang- undangan yang menjadi acuan pengelolaan keuangan daerah yang telah terbit lebih dahulu, yaitu Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang