Pembiayaan ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

commit to user 37 selisih negatif yaitu di atas lebih dari 100 karena menunjukkan terjadinya pemborosan anggaran belanja daerah. Berdasarkan tabel belanja daerah di atas dapat disimpulkan bahwa kebijakan Pemerintah Kota Surakarta telah dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta tentang belanja daerah, yaitu tidak melebihi 100 dari anggaran setelah perubahan tahun yang bersangkutan. Terlihat bahwa dari tahun ke tahun tingkat efektivitas penggunaan anggaran untuk belanja daerah semakin baik. Belanja daerah ini dialokasikan untuk membiayai belanja aparatur daerah dan belanja pelayanan publik.

3. Pembiayaan

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta mempunyai kebijakan-kebijakan dalam hal pembiayaan keuangan untuk Pemerintah Kota Surakarta, antara lain: a. Perkiraan untuk Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran tahun sebelumnya akan digunakan untuk menutup defisit anggaran dan sebagian akan dialokasikan pada Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran tahun berkenaan, untuk pembayaran pokok pinjaman, dana cadangan, dan penyertaan modal. Pencapaian kinerja dilihat dari pembiayaan daerah Pemerintah Kota Surakarta dapat dilihat dari tabel berikut ini: commit to user 38 Tabel II. 4 Analisis Hubungan Laporan Kinerja Kota Surakarta Tahun Anggaran 2007-2009 dalam rupiah Nama Akun Realisasi Anggaran 2007 2008 2009 Pendapatan a 601.429.870.735 751.268.361.957 728.938.187.952 Belanja b 588.297.504.607 760.080.852.467 747.265.480.803 Surplus Defisit c= a-b 13.132.366.127 8.812.490.510 18.327.292.851 Pembiayaan: Penerimaan d 121.981.672.429 107.984.094.971 43.101.371.954 Pengeluaran e 78.340.612.810 57.080.484.682 4.817.459.918 Surplus Defisit f= d-e 43.541.059.619 50.903.610.289 38.283.912.036 SILPA g=c-f 56.773.425.746 42.091.119.779 19.956.619.185 Sumber: Data yang diolah Berdasarkan tabel analisis hubungan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2008 dan 2009 terjadi defisit anggaran yang disebabkan total belanja yang lebih besar daripada total pendapatan. Keadaan ini terjadi karena meningkatnya belanja dari aktivitas operasi dan aktivitas investasi non keuangan pada Pemerintah Kota Surakarta tahun 2008 dan 2009, sedangkan untuk pembiayaan Kota Surakarta sudah sesuai dengan kebijakan yang telah dilaksanakan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta karena dari analisis hubungan antar pos-pos laporan kinerja tersebut terlihat bahwa tidak ada penyimpangan dalam penyajiannya. Untuk masalah Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, menurut Kepala Bidang Akuntansi commit to user 39 pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta akan ditutup pada anggaran surplus tahun 2012 yang akan datang.

4. Analisis Rasio