cxiii konsumsi serta pemanfatanya setelah program selasai dikerjakan.hal ini sesuai
dengan apa yang diungkapkan oleh ibu Sutiyem : “ Kalau saya selalu ikut dalam rapat dan rembug warga, dan memberikan usul dan
ide-ide, serta ikut membantu dalam pelaksanaan kegiatan dilapangan secara langsung.”
Berdasarkan data dan pejelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam pengambilan keputusan, perempuan juga ikut andil didalamnya disini perempuan
sangat terlihat sekali bahwa mereka selalu terlibat dalam setiap kegiatan dari perencanaan, pelaksanaan maupun pemanfataanya. Dengan demikian masyarakat
Bulakan meskipun masih menganut budaya patriarki mereka juga memberi kebebasan kepada perempuan dalam kegiatan program tersebut.
Banyaknya perempuan yang berpartisapasi dan ikut dalam pengambilan keputusan mencerminkan bahwa perempuan dianggap sangat aktif dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut. Anggapan ini bisa diidentifikasi dari jenis pekerjaan pengelolaan yang berkaitan dengan pelakasanaan betonisasi jalan partisipasi
perempuan disini sangat terlihat sekali bahwa mereka juga ikut dalam pengkerjaan yang seharusnya dilakukan oleh para laki-laki. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kedudukan dan partisipasi perempuan disini dinggap penting.
b. Kondisi Ekonomi
Secara umum keadaan dan kondisi ekonomi masyarakat desa bulakan masih dibawah garis kemiskinan. Dari data yang diperoleh dari pemerintah desa setempat
pada tahun 2009 dan 2010 terdaapt 475 KK miskin dari 618 KK didesa tersebut., sebagian besar mereka bermata pencaharian sebagai Buruh tani. Selain itu kondisi
tersebut dapat ditunjukan oleh keadaan kehidupan ekonomi rumah tangga penduduk, tingkat pemenuhan kebutuhan pokok yang bermasalah serta kwalitas penduduk
dibawah standart.
cxiv Kondisi ekonomi yang seperti ini menyebabkan setiap rumah tangga
berusaha memenuhi kebutuhanya dengan berbagai daya dan upaya agar tetap hidup. Dan menurut sistem keyakinan gender yang berda di masyarakat ini merupakan
tanggung jawab suami sebagai kepala rumah tangga. Dalam kenyataanya suami tidak bergerak sendiri dalam mengatasi persoalan rumah tangganya yang berakitan
dengan pemenuhan kebutuhan keluarga. Sedapat mungkin isteri disamping menjalankan peran domestik juga menjalankan peran produktif juga membantu
tugas suami. Bahkan dalam beberapa hal isteri lebih kreatif dalm mencari sumber- sumber pendapatan baru, misalnya melalui keterlibatanya dalam pengembangan
industri rumah tangga. Adanya anggapan bahwa pekerjaan domestik sebagai kodrat perempuan
sehingga tidak ada campur tangan dari laki-laki merupakan bentuk marginalisasi terhadap pekerjaan perempuan. Tanpa disadari bahwa pekerjaan rumah tangga
seperti memasak, mencuci, dan lain-lain merupakan dasar bagi berlangsungnya proses produksi yang yang memungkinkan anggota keluarga dapat melaksanakan
pekerjaanya. Oleh karena itu kegiatan perawatan tenaga kerja yang termasuk dalam ranah domestik merupakan kegiatan ekonomi yang paling besar. Dari hasil
penelitaian yang telah dilakukan, pada umumnya aktifitas domestik yang diutamakan adalah memasak. Hal ini dikarenakan untuk menghasilkan energi yang
dapat menunjang kegiatan produktif dalam pelaksanaan kegiatan lingkungan betonosasi jalan, pernyataan ini sesuai dengan pernyataan ibu Udar :
“ Mau nggak mau setiap ada pelaksanaan kegiatan lingkungan para ibi-ibu menyediakan konsumsi atau makanan secara sawadaya, hal ini dilakukan
untuk menunjang kelancaran kegiatan tersebut.”
Pernyataan hampir sama juga disampaikan oleh ibu Siti : “ Siapa lagi sih mas, yang masak buat konsumsi kalau bukan ibi-ibu setiap ada
kegiatan lingkungan, hal ini sangat penting untuk tenaga bagi bapak-bapak dan warga dalam melaksankan dan melakukan kegiatan betonisasi jalan.”
cxv Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa kegiatan perempuan
dalam membantu dan berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan lingkungan betonisasi jalan bukan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemanfaatanya saja
namun dalam penyediaan makanan atau konsumsi para perempuan sangat berperan penting.
c. Akses Pelatihan dan penyuluhan