Kemandirian Keberlanjutan DEFINISI KONSEP

li b. Disediakan bantuan pendanaan dan pendampingan secara khusus terhadap perempuan, atau kelompok lain yang terpinggirkan minimal 30 dari alokasi bantuan langsung masyarakat. c. Peran pendamping fasilitatorkonsultan dalam rangka memfasilitasi proses pelaksanaan PNPM Mandiri masih sangat dominan. d. Rasa kepemilikan program dari masyarakat, lembaga sosial dan pemerintah desa dan daerah belum cukup kuat dan masih sangat bergantung kepada fasilitator dan konsultan. e. Untuk mengurangi tingkat ketergantungan masyarakat kepada konsultan, fasilitator dan konsultan secara taktis dan sistematis harus memberikan kepercayaan kepada pelaku pembangunan ditingkat lokal untuk memfasilitasi proses pelaksanaan PNPM Mandiri . f. Proses perencanaan partisipasif belum terintegrasi dengan sistem perencanaan pembangunan regular.

2. Kemandirian

Tahap kemandirian adalah proses pendalaman atau intensifikasi dari tahap interalisasi. Lokasi–lokasi dimana masyarakat sudah pernah melaksanakan melalui proses pemberdayaan akan melalui proses berikut : 1. Pelembagaan pengelolaan pembangunan pertisipatif didesa atau kelurahan dan kecamatan . 2. Pelembagaan pengelolaan pendanaan mikro yang berbasis masyarakat untuk melayani masyarakat miskin. 3. Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintah lokal dalam pengelolaan pembangunan partisipatif dan berkelanjutan tahap kemandirian ini membutuhkan waktu kurang lebih dua tahun. Hal yang perlu diperhatikan dalam tahapan ini adalah : lii a. Bantuan pendanaan lebih bersifat stimulan sehingga dana dari swadaya maupun sumber lainnya merupakan faktor penggerak pembangunan masyarakat dan daerahnya. b. Fasilitasi pelaksanaan PNPM Mandiri lebih banyak dilakukan oleh pelaku pembangunan lokal dari masyarakat itu sendiri . c. Rasa kepemilikan program dari masyarakat dan pemerintah daerah sudah cukup kuat sehingga peran fasilitator lebih difokuskan ada peningkatan fasilitas masyarakat pelaku pembangunan lokal dan perangkat pemerintah daerah. d. Masyarakat pemerintah daerah, konsultan dan fasilitator sudah merupakan mitra sejajar. e. Proses perencanaan partsipatif telah terintegrasi kedalam sistem perencanaan pembangunan reguler.

3. Keberlanjutan

Tahap keberlanjutan dimulai dengan proses penyiapan masyarakat agar mampu melanjutkan pengelolaan program pembangunan secara mandiri. Proses penyiapan ini membutuhkan waktu setidaknya satu tahun. Pada tahap keberlanjutan masyarakat mampu menghasilkan keputusan pembangunan yang rasional dan adil, semakin sadar akan hak dan kewajibannya dalam pembangunan, mampu untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, dan mampu mengelola berbagai potensi sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahterannya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai kesuksesan dalam tahapan keberlanjutan ini adalah : a. Swadaya masyarakat merupakan faktor utama sebagai penggerak proses pembangunan. liii b. Perencanaan secara partisipasif, terbuka dan demokratis sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat dalam merencanakan kegiatan pembangunan dan masyarakat mampu membangun kemitraan dengan berbagai pihak untuk menggalang berbagai sumber daya dalam rangka melaksanakan proses pembangunan. c. Kapasitas pemerintahan daerah meningkat sehingga lebih tanggap dalam upaya menyejahterakan masyarakat, antara lain dengan menyediakan dana dan pendamping. d. Keberadaan fasilitatorkonsultan atas permintaan dari masyarakat atau pemerintah daerah atau sesuai keahlian yang dibutuhkan . e. Partisipasi aktif dari seluruh komponen masyarakat untuk mengambil bagian dalam mensukseskan program ini. H.1. Kerangka Pemikiran Dari Program PNPM-MP Diagram 1. kerangka Berfikir Program PNPM-MP merupakan program pemerintah yang secara subtansi berupaya dalam penanggulangan kemiskinan melalui konsep pemberdayaan masyarakat dan pelaku pembangunan lokal lainnya, termasuk pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat, sehingga dapat terbangun “Gerakan kemandirian dan pembangunan berkelanjutan “, yang bertumpu pada nilai-nilai luhur dan prinsip- PNPM-MP BKM UPS UPK UPL KSM Perencanaan Pelaksanaan Pemanfaatan Partisipasi Perempuan liv prinsip universal. Usaha PNPM-MP diwujudkan melalui implementasi program yang dikenal dengan konsep TRIDAYA, Kemampuan daya ekonomi unit pengelola ekonomi, daya sosial unit pengelola sosial, daya lingkungan unit pengelola lingkungan. Dalam penelitian ini mencoba untuk mengetahui bagaimana partisipasi perempuan dalam PNPM-MP khususnya dalam kegiatan Lingkungan di RT 01 dan RT 02 RW IV Kelurahan Bulakan. Partisipasi perempuan dalam hal ini dapat dilihat dari beberapa sisi. Dapat dilihat dari sejauh mana mereka berpartisipasi dalam program tersebut. Penelitian ini melihat bagaimana partisipasi perempuan dalam program PNPM-MP khususnya dalam pelaksanaan kegiatan lingkungan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan program, pelaksanaan program, pemanfaatan hasil program.

2. Kerangka Pemikiran Penulis

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

PERANAN FASILITATOR DALAM PEMBERDAYAAN GUNA UPAYA MENINGKATKAN REPEMENT RATE PADA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN BULAKAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO

1 9 166

ANALISIS GENDER PADA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN ( Kajian terhadap Pemenuhan Kebutuhan Gender pada Fasilitator Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat – Mandiri Perkotaan Kabupaten Sukoharjo ).

0 1 10

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN DELINGAN KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 15