cv Rangkaian kegiatan pelaksanaan meliputi pembuatan dan pengiriman
proposal, Pencairan dana, serta Penerimaan dana.
a. Pembuatan proposal
Pembuatan proposal dilaksanakan setelah adanya identifikasi masalah serta strategi, yang telah mendapatkan keputusan bulat yang dilaksanakan seluruh warga
melalui pertemuan di tingkat RT dan RW. Mengingat bahwa proposal merupakan syarat mutlak untuk pengajuan dana,
proposal harus dibuat serapi dan sejelas mungkin. Ketidak jelasan proposal akan dikembalikan lagi untuk diperbaiki kembali.
Dalam pembuatan proposal di lakukan oleh pihak RW. Namun perempuan juga ikut dalam pembuatan proposal tersebut meskipun masalah bantuan dana
kurang mengerti akan adanya proposal serta pembuatan dan tujuannya. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Ud sebagai berikut :
“…Meskipun saya tidak mengetahui secara keseluruhan masalah proposal tetapi saya juga tau mas sedikit dan saya juga ikut dalam pembuatan
proposal...” Sumber : Wawancara, 23 Februari 2010
Hal serupa juga dipertegas oleh pernyataan Ibu T W Penerima UPL sebagai berikut :
”....Saya juga ikut dalam pembuatan proposal kegiatan lingkungan khususnya betonisasi jalan. Kalau rapat ya datang...” Sumber :
Wawancara, 23 Februari 2010
Dari beberapa pernyataan informan diatas menyatakan bahwa rata-rata perempuan yang berpartisipasi dan ikut dalam kegiatan lingkungan paham akan
pembuatan proposal, pentingnya proposal serta tujuan proposal, untuk kegiatan lingkungan khususnya betonisasi jalan di RW 04 Desa Bulakan Kecamatan
Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo.
cvi
b. Penerimaan dana
Proses ini berjalan setelah proposal diajukan ke BKM, dan telah di disetujui kemudian dana baru cair dan turun ke masyarakat. Proses penerimaan dana
dilakukan oleh BKM di kelurahan di fasilitasi oleh Kelurahan dengan mengundang seluruh perangkat desa, RW, PKK, KSM, UPL serta aparatur pemerintah sebagai
saksi. Setelah dana diserahkan kepada pengurus ditingkat RW, kemudian
pengelolaan selanjutnya sudah diserahkan kepada pengurus Kelompok Swadaya Masyarakat KSM dan diawasi oleh Unit Pengelola Lingkungan UPL masing-
masing. Setelah ditingkat RW diadakan pertemuan guna membahas pembagian dana tersebut. Dengan mengundang RT, Ketua Kelompok KSM, UPL, serta tokoh
masyarakat. Dana yang telah diterima diserahkan kepada ketua kelompok, KSM kemudian dilakukan oleh ketua kelompok tersebut, untuk pelaksanaan kegiatan
program bersama anggota dan masyararakat. Ketua kelompok mengumpulkan seluruh anggotanya, kemudian baru dibagi
sesuai dengan proposal yang telah diajukan dan kesepakatan ketua kelompok tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Siti sebagai berikut :
”....Ketika dana itu dibagikan sesuai dengan proposal untuk kegiatan
pembangunan betonisasi jalan... Sumber : Wawancara, 21Februari 2010
Keterlibatan perempuan dalam penerimaan dana cukup pada hanya sebagai saksi penerimaan uang. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu STY selaku
pengurus UPL sebagai berikut : ”....Saya juga mengetahui dana betonisasi jalan cair dari pengurus Unit
Pengelola Lingkungan UPL dan KSM kelompok swadaya masyarakat .....” Sumber : Wawancara, 22 Februari 2010
cvii Dari pernyataan beberapa responden diatas bisa disimpulkan bahwa
partisipasi perempuan pada proses penerimaan dana adalah perempuan yang ikut dalam pelaksanaan program sebatas memahami dan mengetahui bahwa dana
tersebut untuk melakukan pelaksanaan kegiatan lingkungan dengan sungguh- sungguh serta sukarela dan sesuai dengan perencanaan. Karena dana yang diberikan
langsung diberikan kepada pengurus Unit Pengelola Lingkungan dan di tindak lanjuti oleh Kelompok Swadaya Masyarakat KSM yang di dalam keanggotaanya
terdapat perempuan yang menjadi anggota.
3.3. Partisipasi Perempuan Dalam Pemanfaatan